Setelah susah payah menggotong tubuh Tomi ke beranda perpustakaan kamipun berunding sejenak mengenai kelanjutan penjelajahan mistis ini , sesuai kesepakatan kami akan segera memulangkan Tomi dan juga Soleh , namun mereka berdua tidak kami pulangkan ke kosannya Memet , lebih baik mereka kami pulangkan saja ke kosannya Danang yang berada di kampung belakang kampus ini , lagipula jarak antara perpustakaan dan gerbang belakang sangatlah dekat sehingga kami yang sudah mulai kepayahan ini tak perlu capek capek menggotong Tomi lagi... segera saja kutelpon Danang untuk datang ke kampus ini.
Me : " woe bro ?!.. udah tidur lu ? "
Danang : " eh vig , gw lagi nonton bokep nih , baru donlot dari warnet "
Me : " eh nang , gw minta tolong nih "
Danang : " apaan vig ?! "
Me : " lu datang ke kampus bawa motor sekarang "
Danang : " waduh mau ngapain ?! "
Me : " gw sama anak anak lagi uji nyali di kampus , ini si tomi lagi pingsan , gw minta tolong lu bawa ni anak ke kosan lu "
Danang : " hah ?!.. emang tomi abis ketemu setan vig ?! "
Me : " ngga cuma ketemu doang tapi sampe kesurupan... udah lu cepetan ke kampus , gw tungguin di gerbang belakang "
Danang : " oke oke , tungguin bentar vig "
Kini kami mulai bersiap menggotong tubuh Tomi menuju gerbang belakang kampus , dengan sisa sisa tenaga kami menggotongnya secara perlahan sebelum akhirnya kami tiba di gerbang belakang dan merebahkan tubuh Tomi di pos satpam.
Satpam : " loh arek iki lapo mas kok semaput ?! "
(loh anak ini kenapa mas kok pingsan ?!)
Pendik : " mari pethuk demit pak "
(abis ketemu demit pak)
Satpam : " lah ?!... mosok tho mas ?! "
(lah ?!... masak sih mas ?!)
Pendik : " iki ndek mau podo uka uka mubeng kampus pak "
(ini tadi pada uka uka keliling kampus pak)
Satpam : " mas mas.. aku nek gur pethuk demit meh bendino , lha kulone gedung sc iku kuburan lho... akeh poconge "
(mas mas.. aku kalo cuma ketemu demit hampir tiap hari , lha baratnya gedung sc itu kuburan lho... banyak pocongnya)
Pendik : " mosok tho pak ?! "
(masak sih pak ?!)
Satpam : " loh temenan iki aku gak mbujuki... nek gak percoyo kon njajalo uka uka ndek kono , sopo ngerti iso pethuk "
(loh beneran ini aku gak bohong... kalo gak percaya kamu coba uka uka di situ , sapa tau bisa ketemu)
Mendengar omongan pak satpam ini membuat kami semua jadi bengong sendiri , sebelum akhirnya mulai terlintas rencana alternatif di benak kami.... sekarang sudah jam 3 lewat dan kami semua sudah kepayahan sehingga rencana untuk menjelajahi gedung GKB 1 dirasa terlalu muluk untuk saat ini , apalagi di sana kemungkinan kami akan menghadapi sosok kuntilanak merah... jujur saja kami tidak siap dengan kondisi seperti ini.
Niken : " jadi kita cancel nih ?! "
Me : " iya nik , lain kali aja ke gedung gkb 1 "
Pendik : " infrasoundku sama senter juga ketinggalan di gazebo nik "
Niken : " duh , napa tadi gak lu ambil ndik ?! "
Pendik : " aku takut mau balik lagi nik "
Zul : " iya nik , kita takut ketemu siluman ular tadi "
Niken : " ya udah deh ngga pa pa "
Setelah berunding singkat akhirnya kami semua sepakat bahwa sesi penutup dari penjelajahan mistis ini bertempat di pemakaman sebelah barat gedung SC yang juga berada di atas tebing belakang Dome.
Niken : " eh kok lama amat si danang ? "
Me : " bentar lagi dateng paling nik , tungguin aja "
Tak sampai 5 menit kemudian si Danang telah tiba mengendarai motornya , langsung saja kami menaikkan Tomi ke atas jok dan kemudian Soleh ikutan naik mengapit Tomi yang duduk di tengah.
Danang : " ya udah ati ati semuanya , kalo ada apa apa panggil gw lagi ya ?! "
Niken : " oke mas bro "
Zul : " di tasnya soleh ada roti tuh , kamu makan aja deh nang "
Danang : " oh iya iya zul , oke deh gw cabut duluan "
Pendik : " oyi nuwus bro "
Perlahan si Danang mulai memacu motornya melintasi perkampungan belakang kampus sebelum akhirnya tak terlihat oleh pandangan mata kami... beres sudah ngurusin Tomi , kini kami mulai bersiap siap menuju pemakaman di sebelah barat gedung SC yang tak jauh dari pos satpam ini.
Satpam : " sido uka uka ndek kono a mas ? "
(jadi uka uka di situ mas ?)
Pendik : " oyi pak , njajal pengen weruh poconge "
(iya pak , nyoba pengen tau pocongnya)
Satpam : " ati ati lho mas , ngko nek ono seng semaput celuken aku yo ?!... aku jogo ngasi shubuh ndek kene "
(hati hati lho mas , nanti kalo ada yang pingsan panggil aku ya ?!... aku jaga sampai shubuh di sini)
Pendik : " oyi pak suwun "
Dengan langkah tergesa kami beranjak meninggalkan kampus dan kemudian berjalan ke arah barat , beberapa meter di depan kami telah terlihat tembok pagar dari pemakaman itu.... akankah kami benar benar bertemu pocong di sana seperti yang dikatakan pak satpam tadi ?!?!... let's we see !!!
Tak butuh waktu lama kami telah tiba di pemakaman yang cukup luas ini , di sebelah timur terdapat gedung SC yang tampak remang remang , di sebelah utara terdapat lahan kosong dan di sebelah selatan terlihat atapnya Dome yang berbentuk seperti piring terbang.... kini kami mulai menyisiri area pemakaman yang gelap gulita ini tanpa senter , ratusan nisan dan kijing tampak terserak di sekeliling kami sementara pepohonan kamboja lebat menghiasi sana sini.
Niken : " stiv , lu ngerasain energinya ngga ?! "
Steve : " iya mbak , ayo kita jalan lagi ! "
Sambil mengulurkan kedua telapak tangannya ke arah depan Steve terus berjalan mendeteksi keberadaan mahkluk gaib , sebelum akhirnya ia menghentikan langkah kakinya di sisi selatan pemakaman ini , tak jauh dari atap Dome.
Steve : " ayo mas kita duduk sini ! "
Pendik : " gak pake infrasound bisa ngga stiv ? "
Steve : " kita lihat aja mas ntar bisa muncul apa ngga "
Kini kami duduk bersila di atas tanah berumput yang dikelilingi oleh beberapa nisan , sekejap kemudian Pendik menyalakan 5 batang hio dan menancapkannya di hadapan kami , aroma khasnya mulai tercium dan beradu dengan semerbak bau kamboja yang cukup menusuk hidung.
Zul : " vig , coba lihat nisan sebelahmu ! "
Me : " emang kenapa zul ? "
Zul : " coba lihat tahun matinya "
Dengan seksama kuamati beberapa nisan di kiri kananku , hampir semuanya memiliki tahun kematian yang cukup lama , mulai dari jaman 60 an sampai 90 an.... tak heran jika menurut orang kampung pemakaman ini dikenal cukup angker , bisa dibilang semakin tua usia suatu pemakaman maka semakin banyak pula demitnya.... detik ini juga kami mencoba membuktikan keangkerannya.
Niken : " eh gw mau moto ngga pa pa kan stiv ? "
Steve : " liat keadaan dulu mbak "
Kini kami terdiam membisu sambil mengamati keadaan sekeliling , jujur saja aku merasa cukup bergidik berada di tengah pemakaman yang gelap gulita ini.... entahlah apa yang akan terjadi setelah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar