Tampilkan postingan dengan label PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2. Tampilkan semua postingan

PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2 - cover

ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar akhir tahun 2008 ketika aku masih kuliah semester 3 di UMM Malang 

vigo , niken , pendik , steve , renggo , zul , memet , danang , rani



PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2 - part 1

Waktu sudah menunjukkan jam setengah 1 dini hari ketika aku dan Niken sedang asik browsing internet di warnet Jetis , sedari tadi kami membaca artikel luar negeri yang membahas fenomena dan hal hal gaib... ada hal yang mengganjal di benak kami yaitu tentang pengakuan Eva yang melihat sosok kuntilanak merah di toilet lantai 6 gedung GKB 1 , selain itu belakangan semakin banyak saja orang yang mengaku melihat sosok itu di berbagai lokasi , entah itu di lorong , balkon atau bahkan di dalam kelas.…. kami berdua benar benar penasaran terhadap sosok yang satu ini , apalagi pada jumat malam besok kami berencana akan melakukan penjelajahan mistis di kampus kami UMM , mungkin saja kami akan bertemu dengan sosok kuntilanak merah itu.

Niken : ” eh vig , nih gw nemu artikelnya dari jepang ”

Me : ” ya udah kita baca dulu nik ”

Dengan seksama kami membaca artikel ini , ternyata orang Jepang menyebut kuntilanak dengan sebutan sadako.

Niken : ” sama kan vig kayak di indo ? ”

Me : ” iya tuh , deskripsinya juga sama ”

Niken : ” ini vig ada sadako yang bajunya merah ”

Me : ” coba lu buka deh nik ”

Di artikel ini disebutkan bahwa sadako berbaju merah adalah sosok yang telah berumur lebih dari 300 an tahun , konon ia menjadi semacam ratu bagi sadako lain yang berbaju putih.

Niken : ” gila ya vig ?!... tua amat umurnya ”

Me : ” nenek lu kalah tua tuh nik.. he.. he… ”

Niken : ” eh ternyata sadako merah ini kesaktiannya tinggi juga lho ”

Me : " ah masak sih nik ? ”

Niken : ” lu baca nih ! ”

Dengan mata agak terkantuk kantuk kubaca lebih lanjut deskripsi sadako merah ini , ternyata makhluk yang satu ini sangat di takuti di kalangan masyarakat Jepang sono... konon jika sampai seorang manusia kerasukan olehnya maka kemungkinan besar akan berakhir di rumah sakit jiwa alias jadi gila , selain itu sosok kuntilanak merah punya kemampuan untuk mengacaukan pikiran manusia hingga menimbulkan disorientasi dan juga memiliki tenaga yang sangat kuat untuk melontarkan tubuh manusia ataupun benda benda…. mengetahui hal ini membuat nyaliku jadi agak ciut juga.

Niken : ” gimana vig ?!.. kita jadi kan besok ? ”

Me : ” gw kuatir sama lu , lu kan cewe nik ”

Niken : ” tapi gw pingin ikut nih vig , gw kan pengen nyoba moto ”

Me : ” tapi kalo ada apa apa sama lu gimana ? ”

Niken : ” gw kan udah pernah liat hantu , yang penting kita mesti bisa ngalahin rasa takut kita aja... lagian gw hapal ayat qursi kok ”

Sebenarnya aku begitu mengkhawatirkan Niken jika ia ikut serta dalam penjelajahan mistis kali ini , sudah berkali kali kularang tetap saja ia memaksa pengen ikutan.… sebagai anggota klub fotografi ghost hunter ia sangat terobsesi memotret makhluk tak kasat mata yang baginya adalah objek yang sangat menantang untuk dibidik dengan lensa kamera , padahal sebelumnya ia cuma suka memotret serangga atau hewan saja.

Niken : ” eh vig , anak anak lain yang jadi ikutan siapa aja ? ”

Me : ” ada zul , pendik , tomi sama soleh ”

Niken : ” nah kan malah seru kalo rame gitu , ngapain juga mesti takut ”

Ada cukup banyak orang yang kepengen ikutan penjelajahan mistis kali ini , tak hanya teman sekelas atau sejurusan saja tapi dari fakultas lainpun banyak yang mengutarakan niatnya untuk ikut serta.… mereka menjadi penasaran akibat acara 'Dunia Lain' yang belakangan sedang booming di televisi , mereka pengen beruji nyali di kampus UMM yang keangkerannya perlahan mulai menjadi desas desus di kalangan mahasiswa... hanya mereka yang benar benar bernyali tinggi dan punya pengalaman saja yang akan kami pilih untuk ikut serta dalam penjelajahan mistis kali ini.

Jam kuliah telah usai setengah jam yang lalu , kini aku , Niken , Zul dan Tomi tengah berada di dalam lab audio visual yang berada di basement Dome….. si Niken tampak sibuk menyambungkan laptopnya dengan alat proyektor yang biasa dipake buat presentasi , tak lama kemudian di white screen yang terpajang di dinding mulai muncul slideshow photo hasil jepretan si Niken , tentu saja bukan photo hewan atau serangga melainkan photo penampakan hantu dalam berbagai rupa.

Niken : ” gimana menurut kalian ? “

Zul : ” itu kuntilanak ya nik ? "

Niken : ” yup , kunti penunggunya parkiran zul , gw motonya gak sengaja pas pulang sore “

Sesaat aku dan Zul saling berpandangan melihat photo sekelebat kain putih di pepohonan area parkiran , bisa jadi itu adalah penampakan sesosok kuntilanak yang dulu pernah kami jumpai.

Tomi : ” eh nik , kalo yang itu apaan ? “

Niken : ” ini sih noni belanda tom “

Tomi : ” hah ?!… trus lu dapet di mana itu photonya ? “

Niken : ” itu noni penunggunya wisma tumapel tom , iseng aja gw jeprat jepret eh gak taunya kepoto tuh noni “

Zul : ” wisma tumapel itu bangunan lama ya nik ? "

Niken : ” udah dari jaman belanda zul , pokoknya angker banget deh… ada suara nangis lah , pintu diketok lah “

Kali ini kami tertegun menatap layar saat melihat photo penampakan sesosok noni Belanda yang berhasil dipotret Niken di Wisma Tumapel , walau tak terlalu jelas tapi sudah cukup memperlihatkan wujudnya yang berambut panjang dan mengenakan gaun kuno khas Eropa.

Zul : " photo yang lainnya apa lagi nik ? "

Niken : " bentar zul "

Ada cukup banyak photo penampakan yang berhasil dipotret Niken , kini di white screen terlihat sesosok bayangan putih yang bentuknya agak mirip dengan pocong , sosok itu tampak berdiri mematung di tengah komplek pemakaman yang dipenuhi pepohonan kamboja lebat.

Me : " kuburan mana tuh nik ? "

Niken : " itu kuburan samaan vig , gw iseng aja maen ke situ pas sore "

Zul : " tapi kok sore sore udah ada yang nongol pocongnya nik ? "

Niken : " gw juga gak nyangka ada yang nongol zul , untung aja gw sempet motret "

Tomi : ” trus lu ngga kabur liat pocong itu nik ? ”

Niken : ” ngga lah tom , pocongnya cuma diem doang trus abis itu ngilang “

Tomi : ” buset brani amat lu nik “

Niken : ” ha.. ha.. gw yang cewe aja brani kok , masak lu yang cowo malah pada jiper sih guys ?! “

Me : ” padahal dulu lu gemeteran pas ketemu hantu suster di angkot nik ? “

Niken : ” ahh itu kan dulu vig , gw sekarang udah beda lah “

Tak lama kemudian datang 2 orang teman kami yaitu Pendik dan Soleh yang kemudian ikut duduk bersama kami , begitu slideshow selesai diputar kami berenam lekas merundingkan rencana besar kami malam ini…. sesuai kesepakatan kami akan melakukannya pada jam 10 malam nanti dan selepas Isya kami akan berkumpul di kosannya Memet terlebih dahulu.

PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2 - part 2


Tepat setelah isya , aku , Zul , Pendik dan Niken telah berkumpul di kosannya Memet , dengan bersemangat si Pendik mulai membuka ranselnya dan menunjukkan pada kami peralatan yang akan kami bawa , ada senter 4 buah , sebungkus hio , serta sebuah speaker portable yang telah tertancap dengan flashdisk.

Memet : ” loh iki dinggo opo ndik ?!.. nggo nyetel dangdut koplo tha ? “

(loh , ini buat apa ndik ?!.. buat nyetel dangdut koplo tha ?)

Pendik : ” ho.. ho.. iki dinggo nyeluk demit met “

(ho.. ho.. ini buat manggil demit met)

Me : ” iku lagu lingsir wengi tha ndik ? “

(itu lagu lingsir wengi tha ndik ?)

Pendik : ” jajal kon rungokno dhewe vig “

(coba kamu dengerin sendiri vig)

Pendik baru saja menekan tombol play dan kemudian timer lagu mulai berjalan , namun kami semua tak mendengar suara apapun.

Niken : ” kok gw gak denger apa apa ndik ? “

Zul : ” rusak ya ndik speakernya ? “

Pendik : ” ha.. ha… ini namanya infrasound bro “

Memet : ” opo iku infrasound ?!.. gak mudeng aku ndik “

(apa itu infrasound ?!.. ngga paham aku ndik)

Pendik : ” ini suaranya ngga bisa kedengeran sama kuping kita , frekwensinya di bawah 50 hertz “

Niken : ” trus maksud lu gimana ? “

Pendik : ” yang bisa dengerin frekwensi segini cuma anjing , lumba lumba sama….. “

Niken : ” sama apa ndik ?!.. yang jelas dong ! “

Pendik : ” sama hantu nik “

Niken : ” hah ?!.. yang bener lu ?! “

Zul : ” ah kok bisa sih ndik ? “

Pendik : ” ya bisa dong , frekwensi makhluk gaib di kisaran 50 hertz itu zul… radiusnya 10 meteran tinggal disetel aja pasti cepet nongol hantunya “

Me : ” kon entuk iku soko endi ndik ? “

(kamu dapat itu dari mana ndik ?)

Pendik : ” aku dikirimi link donlot ambek koncoku fesbuk soko australi , wonge pemburu hantu veteran “

(aku dikirimi link donlot sama temenku fesbuk dari australi , orangnya pemburu hantu veteran )

Niken : ” ahh gak percaya gw kalo hantunya bisa nongol pake ginian “

Pendik : ” coba dulu baru percaya nik “

Entah benar apa tidak infrasound ini bisa buat memanggil hantu secara cepat , aku sendiri tak terlalu peduli.… tak lama kemudian datang 2 teman kami yaitu Tomi dan Soleh , mereka membawa 2 orang temannya yang berasal dari fakultas berbeda , ada Steve anak Psikologi asal Pekanbaru dan satunya lagi ada Rani anak Ekonomi asal Sukabumi , keduanya sama sama masih semester 1 dan tertarik untuk ikut beruji nyali.... setelah mengenalkan diri mereka berdua ikutan duduk bersama kami , sementara Soleh yang berbadan tambun mulai membuka ranselnya dan mengeluarkan isinya , ada 2 bungkus kacang shanghai , 2 bungkus roti tawar , selai nanas , Coca Cola 5 botol , dan sekaleng biskuit Khong Guan.

Niken : ” buset lu bro , emang kita mau piknik ?! “

Soleh : ” ahh buat jaga jaga kalo laper nik “

Tomi : ” kalo setannya minta gimana leh ? “

Soleh : ” aku lempar aja deh pake yang bulet bulet ini tom ”

Memet : ” ayo uncalno aku ae leh ! “

(ayo lempar ke aku saja leh !)

Soleh : ” oyi bro , mangapo seng ombo ! “

Dengan lagak bak pawang gorilla si Soleh mulai melempari kacang shanghai ke mulut Memet yang menganga lebar , beberapa masuk dan beberapa mengenai hidungnya… kami yang melihatnya dibuat tertawa terpingkal pingkal.

Niken : ” anjiir lu met , demennya makan mulu “

Tomi : ” anak kingkong lu met “

Zul : ” ha.. ha.. ha.. “

Sambil duduk santai di karpet kami mulai bercengkrama satu sama lain , kuamati wajah Steve ini ganteng juga mirip bintang sinetron Robertino , tapi aku tak terlalu peduli dengannya karena perhatianku tersita oleh sosok Rani yang terlihat kinyis kinyis , wajahnya yang mirip bintang sinetron Herfiza Novianti langsung membuatku kesengsem saat menatapnya , apalagi bodinya juga lumayan sintal... kali ini aku berpindah duduk di sebelahnya dan mulai berbasa basi dengannya.

Me : ” kamu kok kenal tomi ran ? “

Rani : ” mas tomi teh kosnya sebelahan sama kosanku mas “

Me : ” trus kenapa kamu pengen ikutan ? “

Rani : ” aku mah penasaran aja mas “

Me : ” emang kamu udah pernah lihat hantu ? “

Rani : ” eh anu mas , aku teh pernah lihat kuntilanak di gedung gkb 2 pas kuliah malem... pikasieuneun pisan ihh “

Me : ” ouw ?!... emang kamu ngga dicariin cowokmu ? “

Rani : ” aku mah belum punya cowo atuh mas “

Me : ” ah masak geulis gini ngga punya cowo ? “

Rani : ” males aja mas ngga ada yang cocok... eh mas kunaon teh belakangan ngga pernah manggung di kampus ?!.. aku kan pengen nonton kamu manggung lagi “

Me : ” Sekarang agak jarang sih , bandku manggungnya di klub malem “

Rani : ” oh gitu ya mas ?!.. aku teh liat kamu main pas jadi pembuka konsernya d’massiv mas “

Me : ” oh kamu nonton juga ya ternyata ? “

Rani : ” iya dong , aku mah ngefans pisan sama band kamu atuh mas… nih aku ada photonya ! “

Dengan bersemangat cewe bernama Rani ini membuka photo album di akun Facebooknya lalu dengan mata berbinar binar ia menunjukkan layar ponselnya padaku , tampak sosok diriku dan teman teman bandku yang tengah beraksi di atas panggung dalam berbagai gaya.

Me : ” wow ?!.. aku aja ngga punya photo bandku pas lagi manggung di konser itu “

Rani : ” eh mas aku boleh minta akun fesbuknya ngga ?!... ntar aku tag photonya “

Me : ” kamu search aja ogiv oripmav “

Rani : ” ogiv oripmav ?!?... ih kok aneh sih nama akunnya mas ?!... pantesan aku teh udah search nama asli kamu malah ngga ada “

Me : ” kok kamu bisa tau nama asliku ? “

Rani : ” aku mah tau semuanya soal kamu mas.. he.. he.. “

Melihat gelagat si Rani aku mulai merasa aneh sendiri , jangan jangan dia ikut bukan karena penasaran soal hantu tapi karena penasaran soal diriku… jujur saja ada cukup banyak cewe yang ngefans sama bandku yang sering manggung di kampus , aku malah jadi merasa kegeeran sendiri kalau Rani juga ngefans sama bandku atau mungkin malah naksir aku , tapi sudahlah aku tak ingin berspekulasi yang bukan bukan mengenai perasaannya terhadap diriku.

Rani : ” mas , diapprove dong akunku ! “

Me : ” besok aja deh , jangan sekarang “

Rani : ” yahh… cuma approve aja apa susahnya atuh mas ?! “

Me : ” anu.. pulsaku lagi habis , besok aja ran “

Rani : ” huff !!... ya udah deh mas “

Tak terasa sudah nyaris jam 10 malam , Niken telah siap dengan kamera pocketnya , Pendik dan Soleh telah siap menggendong ranselnya masing masing , sementara aku sendiri agak ragu dengan si Rani ini... aku khawatir kalau dia kenapa napa.

Me : ” eh kamu ngga usah ikutan deh ran , di sini aja sama mas memet “

Rani : ” loh kunaon atuh mas ?! “

Me : ” aku kuatir sama kamu “

Rani : ” ngga mas !!… aku teh maunya ikutan !!... pokoknya hayang milu ka kampus ! “

Akhirnya dengan terpaksa kuajak si Rani ikut daripada dia terus merengek , berikutnya kami berdelapan mulai beranjak meninggalkan kosan Memet.

Me : ” met , gelem kolem maneh gak ? “

(met , mau ikut lagi gak ?)

Memet : ” ora ora , wes kapok aku vig “

(ngga ngga , udah kapok aku vig)

Zul : ” ntar si memet pingsan lagi lihat kunti vig “

Tomi : ” jangan tidur lu met kita ntar baliknya pas shubuh “

Memet : ” oyi bro “

Pendik : ” ladub sek bro ! “

(berangkat dulu bro !)

Niken : ” dadah memet ! “

Soleh : ” dongane yo bro ! “

(doanya ya bro)

Memet : ” oyi oyi , good luck pokoke ! “

Bagaikan pasukan yang mau berangkat perang kini kami berdelapan bergegas meninggalkan komplek perumahan BCT , beberapa menit kemudian kami telah tiba di masjid Ar Fachruddin yang merupakan masjid kampus UMM.

Dengan langkah tergesa kami berjalan menuju beranda loket bank BNI yang berada tepat di belakang masjid ini , kami duduk sejenak sambil merundingkan area mana yang akan kami jelajahi lebih dulu.

Soleh : ” ademe rekk “

(dinginnya rekk )

Pendik : ” rokokan ae leh , cek anget “

(ngerokok aja leh , biar anget)

Soleh : ” oyi , njaluk rokok tali jagadmu ndik “

(iya , minta rokok tali jagadmu ndik)

Berhubung hawa udara begitu dingin kami para cowo mulai menyalakan rokok masing masing sembari terus berunding.

Tomi : ” eh kita ke dome dulu deh , gw penasaran ada apaan di sana “

Zul : ” jangan tom , aku sama vigo udah pernah “

Tomi : ” trus ada apaan di sana zul ? “

Zul : ” ngga ada apa apanya , cuma suara benda jatuh doang tom “

Tomi : ” aduh tapi gw pengen nih zul “

Soleh : ” iya zul , kita kan pada penasaran juga… ya ngga nik ?! “

Niken : ” gw ngga takut kok “

Me : ” oke oke , terserah wes “

Agak malas juga kembali ke Dome lagi tapi apa boleh buat teman temanku ini pada bersikeras ke sana , entah ada kejutan apa kali ini…. setelah melintasi jembatan belakang masjid kamipun tiba di area Dome , kuajak mereka semua ke sisi belakang yang berbataskan tebing plengsengan , di sinilah setahunan lalu aku , Zul dan Memet dikagetkan oleh suara benda benda jatuh yang begitu nyaring saat menghantam tanah , sampai sekarang kami tak tahu benda apa itu dan jatuh dimana.

Tomi : ” wah , serem nih bro , pasti banyak setannya di sini “

Soleh : ” ayo endi senter karo hione ndik ? “

(ayo mana senter dan hionya ndik ?)

Pendik : ” oyi bro , lali ayas “

(iya bro , lupa saya)

Dengan bersemangat si Pendik mulai mengeluarkan 4 buah senter dan juga menyalakan 4 batang hio , kemudian ia membaginya kepada kami semua.

Rani : ” ini teh apaan atuh mas ?!.. kok wangi gini baunya “

Me : ” ini hio ran , buat manggil setan “

Rani : ” emang bisa ?!… duh aku jadi takut atuh mas , abdi teh sieun pisan kana jurig “

Sambil memegangi sebatang hio tangan kanan si Rani menggamit lengan kiriku dengan erat , sepertinya dia hanya seorang cewe penakut yang tak punya pengalaman apa apa soal mistis…. bisa saja alasannya pernah melihat kuntilanak di gedung GKB 2 tak lebih sebatas alibi belaka.

Niken : ” eh ndik yang tadi dikeluarin dong ! “

Pendik : ” oh infrasound ?!… oyi nik “

Dengan sigap si Pendik mulai memutar infrasound di speaker portablenya tadi , kini kami semua duduk bersila dan terdiam mengamati keadaan yang tampak gelap gulita…. hanya tangan kami saja yang bergerak gerak mengarahkan sorotan senter ke segala arah.

Rani : ” aaku takut mas ! “

Me : ” kamu mau balik ke kosan temenku tadi ?!.. aku anterin sekarang “

Rani : ” kalo sama kamu aku teh mau mas , tapi ntar kamu ngga usah balik ke sini lagi... yahh ?! “

Me : ” kita kan udah pada niat mau uji nyali , masak aku ngga ikutan ?! “

Rani : ” huff !!… ya udah mas , aku ngikut aja kalo gitu “

Melihat muka Rani yang cemberut membuatku agak dongkol juga , sudah bisa kupastikan kalau ia tak terlalu berniat ikut penjelajahan mistis ini…. kurasa ia hanyalah seorang secret admirer yang mencari kesempatan untuk dekat denganku dan jujur saja sebenernya aku juga tertarik padanya , tapi kenapa ia harus muncul di saat seperti ini ?!?.... yang jelas semua ini salahnya si Tomi , sudah kubilang untuk mengajak orang yang benar benar bernyali tinggi dan punya pengalaman mistis , bagaimana bisa dia malah ngajak cewe manja kayak gini ?!?

Suasana terasa begitu sunyi senyap , satu satunya yang terdengar hanyalah deru arus sungai Brantas yang mengalir di depan Dome.... kali ini kami mulai merasa was was dengan keadaan yang begitu sunyi dan gelap gulita ini , setelah 20 menitan kami duduk sepertinya infrasound yang diputar Pendik mulai menunjukkan efeknya , samar samar telinga kami mulai mendengar lengkingan suara tawa perempuan , semakin lama suara itu terdengar semakin jelas dan semakin nyaring memecah kesunyian malam ” ihiiiihi… ihhiiihi…. ihhhiihii…. " dengan sigap kami mengarahkan sorotan senter ke segala arah namun tak ada penampakan apapun.

Rani : " duh mas ?!.. itu teh suara apaan ?!.. aaku takut mas "

Me : " ssttt !!... kamu tenang aja ! "

Niken : " kok ngga ada apa apa ndik ?! "

Pendik : " kayaknya dari sebelah barat nik suaranya , kita ke sana aja ya ?! "

Niken : " gimana guys ?! "

Zul : " aayo nik ! "

Soleh : " yo wes , ayo kita ke sana ! "

Satu persatu dari kami mulai berdiri dan kemudian berjalan ke sisi barat Dome yang tak lebih sekedar tanah lapang , sementara lengkingan suara tawa itu semakin lama semakin terdengar jelas dan nyaring ” ihhhiii…. ihhhiii…. ihhhiii…. “ dengan sigap kami terus mengarahkan sorotan senter ke segala arah , hingga akhirnya sorotan senter si Pendik tertuju ke arah pepohonan lebat di tepi sungai ” ihhhiii…. ihhhiii…. ihhhiii…. “ tak salah lagi suara tawa itu memang berasal dari sana , kami semua langsung mengarahkan sorotan senter ke arah pepohonan itu dan mendapati sesuatu di antara lebatnya dedaunan , sesuatu yang terlihat seperti kain putih yang tersangkut dan berkibar kibar terhembus angin.

Pendik : " parani wani gak ?! "

Soleh : " aayo ndik ! "

Tomi : " gw agak takut ndik "

Zul : " kamu jalan di belakangku aja tom ! "

Aku , Zul , Pendik dan Soleh mulai berjalan mengendap endap mendekati pohon itu sambil tetap menyorotinya , sementara Rani , Steve , Niken dan Tomi menguntit di belakang kami ” ihhiii…. ihhhiiii.... ” begitu nyaring suara tawa itu terdengar dan membuat kami semua bergidik , kedua tangan Rani bahkan telah mencengkeram bahuku dengan gemetaran.

Rani : ” mmas… eta naon atuh mas ?!.. aaku ngga mau liat mas , aaku takuuut… “

Me : ” sttt !!… kamu merem aja pokoknya ! “

Ketika jarak kami dengan pohon itu semakin dekat barulah kami semua dapat melihat dengan jelas sosok yang sedari tadi terus tertawa itu ” ihhhhii… ihhhiiii….. “ dengan tangan gemetaran kami terus mengarahkan sorotan senter pada sesosok kuntilanak yang tengah berdiri di atas dahan , ia mengenakan kain putih lusuh dan rambutnya begitu panjang acak acakan , wajahnya yang pucat dengan bola mata putih itu terlihat jelas saat terkena sorotan senter kami , sementara mulutnya menyeringai lebar dan terus tertawa tanpa henti " ihhhiiii…. ihhhiii… iihhii… “ tak kuduga Rani yang sedari tadi memegangi pundakku sambil merem mendadak berteriak histeris ” huuaaaa ??!!!... “ seketika ia berlari ke arah beranda Dome yang terang benderang dan secara spontan kami semua langsung berlari menyusulnya…. namun tak kami sangka dengan gerakan yang begitu cepat kuntilanak itu terbang mengejar Rani dan dengan sekejap menubruknya dari belakang ” brukkkk !! ” Rani jatuh tertelungkup sebelum mencapai beranda Dome sementara kuntilanak itu menghilang entah kemana…. lekas kuserahkan senterku pada Tomi dan kemudian kubopong tubuh Rani ke beranda sebelum akhirnya kurebahkan di atas lantai... I’m worried about her , what should I do now ?!

PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2 - part 3 A

Sekujur tubuh Rani basah oleh keringat , telapak tangan dan pelipis kirinya terluka karena terjatuh tadi , sementara kedua matanya terus mendelik dan tubuhnya agak kejang kejang.… aku benar benar bingung dengan situasi ini , yang jelas hal ini tak akan terjadi jika Tomi tak mengajaknya ikut… aku benar benar merasa dongkol dengannya.

Me : ” elu si tom ngapain ngajak dia ?! ”

Tomi : ” lah dia maksa banget pengen ikutan vig , gw ngga bisa nolak…. mana rani ini kosannya sebelah gw lagi ”

Me : ” trus kalo kayak gini gimana urusannya ?! ”

Tomi : ” gw juga bingung nih vig ”

” Ihhhi…. ihhii…. ” tanpa kami duga mendadak Rani terduduk dan tertawa cekikikan persis seperti kuntilanak tadi , rupanya ia sedang kesurupan dan kami tak tahu harus berbuat apa.

Rani : ” ihhhii… ihhi…. ”

Pendik : ” jajal takonono vig ! ”

(coba tanyain vig !)

Me : ” aku kudu takon opo ndik ?! ”

(aku mesti tanya apa ndik ?!)

Pendik : ” sakarepmu wes , takon nomer togel yo kenek ”

(terserah deh , tanya nomor togel juga bisa)

Me : ” togel gundulmu cuk ”

Rani : ” ihhiii… ihhii… ”

Me : ” lapo kon ngguyu terus ?! ”

(kenapa kamu ketawa terus ?!)

Rani : ” ihhhiii… ihhhii… ”

Me : ” sopo jenengmu ?! ”

(siapa namamu ?!)

Rani : ” aku sumiati... ihhii.. ihhhii... ”

Me : ” wes suwe manggon ndek kene ?! ”

(udah lama tinggal di sini ?!)

Rani : ” aku wes rolas tahun ndek kene ”

(aku udah dua belas tahun di sini)

Me : ” koncomu sopo ?! ”

(temenmu siapa ?!)

Rani : ” akeeh… akeeh koncoku ndek kene ”

(banyak… banyak temenku di sini )

Me : ” seng ndek parkiran kono yo koncomu ?! ”

(yang di parkiran situ juga temenmu ?!)

Rani : ” ihihii.. ihihi.. dolenanku yo ndek kono ”

(ihihii..ihihi.. mainku juga di situ)

Me : ” lapo kon ngetok ndek mau ?! ”

(kenapa kamu nongol tadi ?!)

Rani : ” aku krungu suoro mbrebeki yo tak parani tho ”

(aku denger suara bising ya aku datengin tho)

Sesaat aku menatap Pendik dengan keheranan , kini barulah kusadari bahwa suara infrasound itu benar benar dapat terdengar oleh makhluk halus.

Rani : ” ihhii.. ihhi…. ”

Me : ” wes kon ndang metu soko arek iki !! ”

(udah kamu cepet keluar dari anak ini !!)

Rani : ” gak.. aku gak gelem metu saiki ”

(gak… aku gak mau keluar sekarang)

Me : ” ndik ?!.. yok opo ki ?! ”

(ndik ?!.. gimana nih ?!)

Pendik : ” kon karepe opo ?! ”

(kamu maunya apa ?!)

Rani : ” aku pengen ngombe ”

(aku mau minum)

Pendik : ” ngombe opo ?! "

(minum apa ?!)

Rani : ” aku pengen ngombe getih pitek babon wulune ireng ”

(aku pengen minum darah ayam betina berbulu hitam)

Pendik : ” aku gak duwe pitek , duweku coca cola…. gelem gak kon ?! ”

(aku gak punya ayam , punyaku coca cola… mau gak kamu ?!)

Rani : ” gak… aku pengen getih , ndang cepet gowonen mrene !!! ”

(gak… aku pengen darah , udah cepet bawa kemari !!!)

Saat ini kami benar benar bingung menghadapi permintaannya dan kami tak tahu lagi harus bagaimana mengatasinya , namun tanpa kami duga Steve yang sedari tadi hanya diam membisu tiba tiba meletakkan telapak tangan kanannya di ubun ubun Rani , mulutnya tampak komat kamit tak jelas dan mendadak ” ahhhh !!!…. ahh !!!…. ahh !!!...” Rani berteriak sejadi jadinya sementara tubuhnya kejang kejang hebat... ketika Steve melepaskan telapak tangannya dari ubun ubun dengan seketika Rani langsung tergeletak pingsan.

Steve : ” udah mas , udah keluar kuntilanaknya ”

Niken : ” stiv ?!.. hebat kamu ternyata…. kok bisa ?! ”

Soleh : ” he.. he.. ada gunanya kan aku ngajak dia ikut nik ”

Me : ” oke oke , makasih banyak stiv ”

Steve : ” iya mas , ini udah aku netralisir energinya , sekarang langsung dipulangin aja…. kasian dia ”

Me : ” yo wes , aku panggil becak dulu ”

Segera saja kutelpon teman kosku si Donnie dan lekas kusuruh dia ke rumahnya Pak Jupri agar membawa becaknya kemari... hal yang sama juga kulakukan setahunan lalu ketika si Memet pingsan di kantin Asri gara gara liat kuntilanak.

Kami masih berunding ketika Pak Jupri tiba dengan becaknya , sesuai kesepakatan aku akan mengantar si Rani balik ke kosannya Memet sementara teman temanku tetap melanjutkan penjelajahan mistis ini tanpa diriku , mungkin sekitar 1 jam lagi aku akan menyusul dan bergabung bersama mereka….. tanpa buang waktu langsung kubopong tubuh Rani ke atas jok becak dan kemudian aku duduk di sebelahnya , sementara lengan kananku kutaruh di balik kepalanya sebagai bantalan agar tak terantuk sandaran becak yang berbahan besi.

Me : ” bro , gw cabut dulu ya ?! ”

Niken : ” oke vig , jangan kelamaan ya baliknya ! ”

Tomi : ” moga aja rani ngga kenapa napa vig ”

Perlahan Pak Jupri mulai mengayuh becaknya meninggalkan komplek kampus yang tampak lengang ini , namun karena jalan keluar dari kampus ini cukup menanjak terpaksa aku harus turun dan membantu Pak Jupri mendorong becaknya.

Pak Jupri : " ayo mas ewangono nyurung ! "

(ayo mas bantuin dorong !)

Me : " ayo pak ! "

Lumayan melelahkan juga mendorong becaknya Pak Jupri ini , begitu tiba di dekat masjid aku segera duduk ke jok lagi dan menghela nafasku yang tersengal sengal.

Pak Jupri : ” iki nang perumahan bct omah mbiyen a mas ? ”

(ini di perumahan bct rumah yang dulu tha mas ?)

Me : ” oyi pak ”

Pak Jupri : ” arek iki ndek mau mosok ditubruk kuntilanak mas ? ”

(anak ini tadi masak ditubruk kuntilanak mas ?)

Me : ” ditubruk terus kesurupan pak , sujokno onok seng iso ngatasi ”

(ditubruk terus kesurupan pak , untungnya ada yang bisa ngatasin)

Pak Jupri : ” waduh mas , mesakno arek wedok kok jak melok uka uka mas ”

(waduh mas , kasihan anak cewe kok diajak ikut uka uka mas)

Me : ” aku gak ngejak lho pak , lha arek iki wes gak tak olehi melok malah ngrengik terus… yo wis akhire ngene iki dadine ”

(aku ngga ngajak lho pak , anak ini udah aku larang ikut malah merengek terus.. ya udah akhirnya begini jadinya)

Pak Jupri : ” yoalah nduk nduk , mbok yo ndek kosan ae sinau po turu… wes tak dongakno mugo mugo ndang waras yo mas ”

(yoalah nduk nduk , mending di kosan saja belajar atau tidur… udah aku doain semoga cepet sembuh ya mas)

Tak butuh waktu lama kami telah tiba di kosannya Memet , lekas kubopong tubuh Rani ke dalam kamarnya Memet dan kemudian kurebahkan di atas kasur.

Memet : ” loh lapo arek iki vig ?! ”

(loh anak ini kenapa vig ?!)

Me : ” koyok kon mbiyen met ”

(kayak kamu dulu met)

Memet : ” biyuh , gek ndek endi posisine ndek mau ?! ”

(biyuh , trus dimana posisinya tadi ?!)

Me : ” ndek uwet kulone dome ”

(di pohon baratnya dome)

Kulihat pelipis dan telapak tangan Rani masih mengucurkan darah , lekas kusuruh si Memet mengambil kain bersih , kapas , plester dan betadine…. dengan cekatan ia langsung membongkar rak plastiknya dan kemudian menyodorkan apa yang kuminta tadi.

Memet : ” kok iso ngasi metu getihe tho vig ?! ”

(kok bisa sampe keluar darahnya tho vig ?!)

Me : ” iki mau tibo ditubruk kunti soko mburi met ”

(ini tadi jatuh ditubruk kunti dari belakang met)

Memet : ” jabang bayi ?!.. ngasi ditubruk ?!… hii ngeri tenan vig ”

(jabang bayi ?!.. sampe ditubruk ?!... hii ngeri banget vig)

Lekas kutuang air mineral di permukaan sapu tangan lalu dengan perlahan kuusap luka luka si Rani sampai bersih , berikutnya kuolesi luka luka ini dengan kapas yang telah kulumuri betadine sebelum akhirnya kuplester kapas itu buat menutupi luka lukanya…. beres sudah sekarang tinggal menunggu Rani siuman.

PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2 - part 3 B

Sambil menunggu Rani siuman kuputuskan untuk rebahan di karpet dan menonton tv , si Memet kemudian menyodorkan sebungkus roti tawar dan selai nanas yang ternyata ketinggalan tak dibawa Soleh… langsung saja kumakan 2 potong sambil meneruskan nonton.

Memet : ” arek arek sek nerusno tha vig ? “

(anak anak masih nerusin ya vig ?)

Me : ” iyo met , sakjane aku yo pengen ndang nyusul tapi ngenteni arek iki ben tangi disek… aku kuatir nek nyapo nyapo soale ndek mau kesurupan “

(iya met , sebenernya aku juga pengen cepet nyusul tapi nunggu anak ini biar bangun dulu… aku khawatir kalo kenapa napa soalnya tadi kesurupan)

Tak terasa sudah jam setengah 12 malam dan aku tak tahu sampai berapa lama harus menunggu Rani siuman , namun aku akan tetap menunggunya walaupun mungkin aku harus melewatkan penjelajahan mistis kali ini.

Memet : ” aku kelingan mbiyen kae vig , medeni tenan “

(aku inget dulu vig , menakutkan banget)

Me : ” salahmu tak jak mubeng gak gelem “

(salahmu aku ajak keliling gak mau)

Memet : ” aku kae gak kroso opo opo lho , lha kok pas mengo mburi tibakno…. haduh aku nek kelingan dadi mrinding dhewe vig “

(aku dulu gak kerasa apa apa lho , lha kok pas nengok belakang ternyata…. haduh aku kalo inget jadi merinding sendiri vig)

Me : ” sujokno gak nyipok awakmu kuntine… he.. he.. “

(untungnya gak nyium kamu kuntinya... he.. he..)

Memet : ” jabang bayi !!.. wegah aku dicipok kunti , nek seng nyipok agnes monica ngono yo langsung tak sosor pisan “

(jabang bayi !!.. ogah aku dicium kunti , kalo yang nyium agnes monica gitu ya langsung aku sosor sekalian)

Me : ” he.. he.. cangkemmu met met “

Ketika kami tengah asik bercanda sembari nonton tv mendadak ” huaaaaaa !!!!... “ ternyata Rani baru saja siuman dan langsung berteriak histeris hingga mengagetkan kami berdua , lekas saja si Memet memberinya segelas air minum yang langsung diteguk habis oleh Rani.

Rani : ” mas !!!… aaku ttakutt… “

Memet : ” udah tenang aja dek , sekarang udah di kosanku… udah aman di sini ngga ada setannya ”

Lekas kuhampiri Rani lalu kurebahkan tubuhku di sebelahnya , tanpa kuduga si Rani langsung memelukku dengan sangat erat sekali.

Rani : ” mass… hikz !.. hikz !… “

Me : ” kamu ngga apa apa kan ran ? “

Tak ada sepatah kata terucap dan kini Rani menangis sesenggukan di pelukanku , dengan lembut kubelai rambut panjangnya dan kupijiti tangan kirinya yang memelukku , sementara si Memet sibuk mengoleskan selai nanas di permukaan roti tawar lalu ia menyodorkannya pada Rani yang masih berada di pelukanku.

Memet : ” dek… maem roti dulu ya ?! “

Me : ” kamu makan rotinya dulu ran ! “

Rani : ” he eh , tapi suapin ya mas ? “

Segera kuraih setangkup roti tawar itu dari tangan Memet sebelum akhirnya kucuil menjadi beberapa bagian dan kusuapkan ke bibirnya Rani.

Me : ” nih , kamu makan dulu rotinya “

Rani : ” ngga mau… “

Me : ” ngga mau gimana ?!.. ini aku sudah suapin kamu “

Rani : ” cuilannya kurang kecil atuh mas “

Me : ” ?!?! "

Dengan tak sabar kucuili bagian roti ini menjadi lebih kecil lagi , kali ini Rani mau memakannya sampai habis tak tersisa.

Kelar makan roti si Rani kembali terpejam di pelukanku sambil kubelai rambutnya sementara si Memet menonton tv lagi , namun tak lama kemudian ponselku berdering... segera saja kurogoh saku celanaku dan lekas kuangkat telpon dari Niken ini.

Niken : ” eh vig , si rani udah bangun belum ? “

Me : ” udah nik , barusan “

Niken : ” oh syukur deh… gak pa pa kan dia ? “

Me : ” no problemo , abis makan roti “

Niken : ” ya udah deh , eh lu cepetan nyusul ke kampus dong !!… ini udah jam 12 lewat “

Me : ” iya bentar tungguin nik “

Kututup telpon dan kini aku hendak bersiap menyusul teman temanku , namun ketika aku hendak melepaskan tangan kiri Rani yang memelukku ia malah semakin mempererat pelukannya.

Me : ” ran , aku mau balik ke kampus… temen temenku udah nungguin dari tadi “

Rani : ” ngga mas…. jangan tinggalin rani atuh mas ! “

Me : ” kan ada mas memet di sini nemenin kamu “

Rani : ” ngga mau… aku mau tetep sama kamu mas “

Entah harus bagaimana aku sekarang , di satu sisi aku ingin melanjutkan penjelajahan mistis ini namun di sisi lain aku sebenarnya tak tega juga meninggalkan Rani yang sepertinya masih shock ” maass…. please jangan pergi yahh ?! “ pintanya dengan tatapan manja yang tak kujawab sama sekali , kini ia kembali memelukku dan merebahkan kepalanya di dadaku ” maass…. aku mau dibelai lagi “ dengan manja ia malah merengek minta dibelai lagi seperti tadi... aku tak habis pikir benar benar manja sekali cewe yang satu ini namun aku juga tak kuasa menolak permintaannya , kini kembali kubelai belai rambutnya sementara kedua matanya mulai terpejam menikmati belaianku... kuharap ia cepat tertidur agar aku bisa secepatnya menyusul teman temanku.

Di saat Rani terpejam di pelukanku seperti ini perlahan mulai terbesit rasa dalam hatiku , rasa yang biasanya hanya kurasakan di saat aku bersama kekasihku , rasa yang membuatku merasa utuh sebagai seorang lelaki... sedekat ini aku dengan dirinya yang baru kukenal beberapa jam lalu dan sedekat ini dapat kusibak pesonanya , begitu lekat aku memandangi paras wajahnya yang terpoles make up tipis ini dan jujur saja aku mulai mengaguminya " oh my god ?!... she’s so sweet “ lelaki mana yang ngga suka sama perempuan secantik ini ?!… pesona dirinya tanpa kusadari telah merasuk menembus dinding hatiku , gejolak rasa ini tak dapat kutepis dan kuredam lagi…. I think i'm falling in love with her , ternyata cinta adalah sebuah perasaan yang tidak seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya , seperti halnya saat ini….. entah kenapa mendadak terbesit hasrat untuk mengecup keningnya seperti yang biasa kulakukan terhadap kekasihku ” cuuuuupp “ selama beberapa detik kukecup mesra keningnya dan saat kulepaskan kecupanku kuamati reaksinya sekilas , mata Rani masih terpejam namun seberkas senyum manis telah terukir di bibirnya yang bergincu merah marun itu… senyuman simpul itu terlihat begitu indah dan begitu melumpuhkanku , kian tak kuasa diriku ini untuk tidak jatuh cinta padanya.... haruskah kutinggalkan kekasihku demi untuk bisa bersamamu Rani ?!?!

PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2 - part 4 A

Tak terasa sekarang sudah jam 1 kurang seperempat dan kulihat Rani telah terlelap manja di pelukanku , entah kenapa aku merasa berat harus meninggalkannya , jika boleh memilih aku ingin tetap berada di sebelahnya sampai pagi tiba…. tapi ada hal yang lebih penting saat ini dan mau tak mau aku harus melanjutkannya , dengan hati hati kupindahkan kepala Rani di atas bantal lalu kusingkirkan tangan kirinya yang memelukku dan kugantikan diriku dengan gulingnya Memet , biarkan saja dia memeluk guling besar bergambar Naruto itu…. begitu bangkit dari kasur lekas kuselimuti tubuh Rani dan sekilas kupandangi lagi raut wajahnya yang tengah terlelap itu , entah kenapa aku ingin mengecup keningnya sekali lagi sebelum aku pergi ” cuuuuup ” kukecup singkat keningnya dan kemudian kubisikkan di telinganya ” sweet dream baby , sweet dream... “ kini aku siap untuk berangkat menyusul teman temanku di kampus.

Me : ” ladub sek met , titip arek iki jogonen ”

(berangkat dulu met , titip anak ini kamu jaga)

Memet : ” oyi vig tenang ae , aku stand by terus pokoke ”

(oyi vig tenang aja , aku stand by terus pokoke)

Tanpa buang waktu lekas kutinggalkan kosan Memet lalu dengan tergesa aku berlari menuju kampus , beberapa menit kemudian aku sudah tiba di parkiran masjid yang tampak lengang , karena aku tak tahu posisi teman temanku berada maka kuputuskan untuk menelpon Niken.

Me : ” heh ?!.. lagi ada dimana nik ?!…. gw udah di kampus nih ”

Niken : ” eh anak anak sekarang lagi ngumpul di kantin 3.5 vig , lu cepetan ke sini ”

Me : ” oke tungguin ”

Ternyata mereka lagi berada di kantin 3.5 yang terletak di bagian belakang lantai 4 gedung GKB 1 , segera saja kususul mereka dengan berlari terburu buru melewati kantin Asri , gedung SC dan akhirnya tiba juga di kantin 3.5 yang terlihat terang benderang karena lampu neonnya menyala semua… kulihat teman temanku tengah duduk berkumpul di salah satu meja sambil menikmati sekaleng Khong Guan dan Coca Cola , lekas saja kuhampiri mereka.

Me : ” im coming bro ! ”

Niken : ” eh gimana tu anak keadaannya vig ? ”

Me : ” udah bobok nik ”

Niken : ” untung deh vig , gw pikir bakal lama pingsannya ”

Me : ” udah ngga usah kuatir…. tadi udah pada kemana aja ? ”

Tomi : ” kita tadi abis uji nyali di lab anatomi bro ”

Me : ” ada apaan aja di sono tom ? ”

Tomi : ” tadi sih kedengeran suara suara gak jelas vig , kayak orang kesakitan ”

Zul : ” kita di luarnya doang tadi vig , suaranya dari dalem ”

Soleh : ” paling suorone soko kadaver seng disimpen ndek njero lab ”

(mungkin suaranya dari kadaver yang disimpen di dalam lab)

Zul : ” tadi juga kita nyium bau anyir kayak darah ”

Tomi : ” iya vig , makin lama makin ngga tahan nyium baunya ”

Me : ” trus ada penampakan apaan ? ”

Tomi : ” asap asap gak jelas doang sih , apaan itu namanya nik ? ”

Niken : ” ektoplasma itu tom ”

Pendik : ” iku niken onok photone ”

(itu niken ada photonya)

Niken : ” nih , lu lihat gw dapet photonya ”

Dengan bersemangat Niken menunjukkan layar kameranya padaku , tampak kepulan asap cukup tebal yang dikenal sebagai ektoplasma , suatu tahapan dimana makhluk halus masih mengumpulkan energi untuk bisa menampakkan diri.

Me : ” cuma gini doang nik ? ”

Niken : ” gw juga gak tahu vig , kayaknya energinya kurang ”

Pendik : ” yang diserap makhluk gaib kan energinya kita kalo lagi ngerasa takut ya nik , tapi kita tadi biasa biasa aja "

Niken : ” kalo kitanya gak takut tu demit gak bisa serap energi kita , makanya cuma jadi ektoplasma doang vig ”

Tomi : ” padahal kita ngarepnya liat penampakan mayat yang katanya anak kedokteran sering nongol itu ”

Soleh : ” gak metu arwah kadavere vig ”

Niken : ” kapan kapan aja deh kita uji nyali di situ lagi ”

Me : ” abis ini kita kemana nih ? ”

Niken : ” kita rembukan dulu deh guys ”

Dengan santai kami merundingkan tujuan selanjutnya sambil kucomot beberapa biskuit dari dalam kaleng , sementara kuperhatikan sosok Steve yang hanya terdiam membisu sambil memainkan ponselnya , mungkin karena sebelumnya dia belum kenal dengan kami sehingga masih canggung untuk ngobrol... kurasa tak ada salahnya kalau aku berbasa basi sebentar dengannya.

Me : ” eh stiv , tadi kok kamu bisa ngeluarin kunti dari tubuh rani ? ”

Steve : ” aku sudah lama mas belajar tenaga dalam reiki ”

Me : ” jadi pake tenaga dalam ya tadi ? ”

Steve : ” iya mas , ditambah doa ”

Me : ” emang kamu bisa lihat makhluk gaib ? ”

Steve : ” kalo lihat ngga bisa mas , tapi kalo ngerasain energinya aku bisa ”

Me : ” energi gimana ? ”

Steve : ” ya tempat tempat yang ada penunggunya gitu ”

Me : ” trus kalo di kampus ini mana aja yang ada penunggunya ? ”

Steve : ” hampir semua area kampus ini ada penunggunya mas , tapi yang energinya paling kuat ada di atas ”

Me : ” atas ?!… maksudnya lantai 6 gedung gkb 1 ini ? ”

Steve : ” iya mas bener banget ”

Me : ” trus makhluk apaan itu stiv ? ”

Steve : ” nanti lihat saja mas biar tau sendiri ”

Pernyataan Steve membuatku teringat kembali akan sosok kuntilanak merah yang selama ini menjadi desas desus di kalangan mahasiswa UMM , sosok yang menurut situs Jepang adalah ratunya para kuntilanak dan berusia lebih dari 300 tahun…. apakah malam ini kami semua benar benar akan bertemu dengannya ?!?

Waktu sudah menunjukkan jam 1 dini hari ketika kami telah selesai berembuk , sesuai kesepakatan bersama kali ini kami akan menjelajahi salah satu area kampus yang kabarnya cukup angker , area itu adalah sebuah lahan tegalan penuh pepohonan lebat dimana terdapat jalan setapak yang tembusannya langsung sampai ke terminal Landungsari... setelah mengemasi biskuit dan botol botol minuman kami bergegas menuju ke sana , dengan langkah tergesa kami berjalan melewati gedung ICT yang berada di sebelah timurnya gedung GKB 1 dan tak lama kemudian tibalah kami di kantin kopma yang berada di belakang gedung rektorat , tepat di sebelah kantin ini terdapat jembatan gantung yang terbuat dari papan kayu sementara di bawahnya mengalir sungai Brantas yang penuh bebatuan... berhubung area tujuan kami berada di seberang sungai maka terlebih dahulu kami harus menyeberangi jembatan gantung ini.

Niken : ” ayo cepetan guys ! ”

Tomi : ” buset serem juga ya kalo malem ”

Soleh : ” iya tom , biasanya kalo siang banyak yang mancing di sini ya ”

Saat melintasi jembatan gantung ini aku merasa agak bergidik sendiri , ingatanku mengalami flashback beberapa bulan lalu ketika aku dan teman teman bandku berada di jembatan ini kala hari beranjak petang... waktu itu kami sedang membuang bungkusan kresek besar ke sungai ini dan bungkusan itu berisi 3 helai kain penutup keranda mayat... peristiwa itu sudah lewat dan kini di tegalan seberang sungai telah menanti peristiwa baru untuk kualami bersama teman temanku ini.

Pendik : ” wah peteng ndedet bro ndek kene , singup rekk ”

(wah gelap banget bro di sini , serem rekk)

Soleh : ” rodok merinding aku ndik ”

(agak merinding aku ndik)

Steve : ” aku ngerasain energinya mas ”

Soleh : ” dimana lho stiv posisinya ?! ”

Steve : ” kayaknya di pohon sebelah sana mas ”

Niken : ” beneran stiv ?! ”

Steve : ” iya mbak , ayo kita ke sana saja ! ”

Begitu kami tiba di tegalan ini Steve mulai mendeteksi energi makhluk gaib dan langsung memimpin kami di depan , kini kami berjalan melintasi jalan setapak yang dirabat beton ini dengan nafas terengah engah , maklum kontur tanah di area tegalan ini cukup menanjak.

Tomi : ” dengkul gw mau copot bro ”

Zul : ” sama tom , apalagi kita cuma pake sandal ”

Niken : ” ayo semangat guys , bentar lagi kita ketemu demit lagi lho ”

Setelah berjalan beberapa meter mendadak Steve menghentikan langkahnya , ia merasa telah menemukan posisi dari makhluk gaib yang menghuni tegalan ini.

Steve : ” mas , ayo kita duduk di sini ! ”

Tomi : ” gw agak takut nih ”

Zul : ” kamu duduk di belakangku aja tom ”

Tomi : ” oh iya deh zul ”

Kini kami bertujuh mulai duduk bersila di area tegalan yang gelap gulita ini sambil memainkan sorotan senter ke segala arah , sementara suasana di sini terasa sangat sunyi sekali " krek !... krek !... krek !... " sesekali terdengar suara gemerisik dedaunan bambu yang tertiup angin dan membuat suasana terasa kian mencekam.

Niken : ” ndik , infrasound sama hionya siapin ! "

Pendik : " oyi nik "

Lekas saja si Pendik menyalakan 4 batang hio lalu menancapkannya di hadapan kami , tak lupa ia juga memutar infrasound dari speaker portablenya tadi... kali ini kami semua duduk terdiam sambil mengamati pepohonan rimbun yang telah ditunjuk Steve yang jaraknya sekitar 8 meteran dari hadapan kami , entah makhluk apa yang berada di situ.

Steve : ” tolong matiin senternya mas ! ”

Tomi : " hah ?!.. buset lu stiv , pake senter aja gw takut apalagi kalo dimatiin ”

Zul : ” stttt !!…. jangan kenceng kenceng kalo ngomong tom ! ”

Kini keadaan benar benar gelap gulita karena semua senter telah kami matikan , namun kami mencoba untuk menguasai rasa takut yang timbul… aku , Steve , Pendik dan Zul duduk bersila di depan sementara di belakang kami berempat ada Niken , Soleh dan Tomi... tak ada sepatah kata yang terucap , kami benar benar memasang panca indra kami untuk mengamati keadaan yang sunyi mencekam ini , sementara bau hio yang tertancap di hadapan kami terasa kian menusuk hidung... namun setelah hampir 10 menitan perlahan mulai tercium bau yang lain , bahkan Tomi dan Soleh langsung memegangi hidungnya karena tidak tahan dengan baunya yang begitu busuk seperti air kencing bercampur comberan.

Tomi : ” buset gw gak tahan ”

Soleh : ” iya nih , ayo kita balik aja ! ”

Saking menyengatnya bau busuk ini membuat kami semua harus memegangi hidung masing masing , hingga akhirnya kami menyadari ada sesosok bayangan tinggi menjulang yang berdiri mematung di balik pepopohon rimbun itu.

PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2 - part 4 B

Di tengah keadaan gelap gulita seperti ini kami terus mengamati sosok itu dan sebisa mungkin meredam rasa takut yang mulai menyergap ” jangan panik semuanya !… tetep tenang !... ” sergah Steve sembari membentangkan kedua tangannya…. perlahan sosok itu mulai bergerak dari balik pepohonan lebat , kini kami semua dapat melihat kedua matanya yang merah menyala seperti bara arang membara ” ggrrhhh !!… grrrhhh !!… ” terdengar geraman sosok itu yang semakin menciutkan nyali kami , sementara keringat dingin mulai bercucuran membasahi muka kami , bahkan aku sendiri mulai merasakan gejala paralysed yang menjalar dari tengkukku.

Tomi : ” buset ndik , dia nyamperin kita !!… aayo kabur sekarang !! ”

Pendik : ” sttt !!… diam tom !!.. tenang dulu ! ”

Beberapa dari kami mulai dicekam rasa panik ketika sosok makhluk itu berjalan mendekat ke arah kami , semakin dekat jaraknya semakin kami dapat melihat dengan jelas sosoknya yang berbulu hitam lebat dan bertaring tajam itu…. tak salah lagi makhluk itu adalah sesosok gendruwo.

Tomi : ” aayoo kkabur ssekarang !! ”

Niken : ” tenang tom tenang !!... kuat kuatin dulu pokoknya ! ”

Sosok gendruwo itu perlahan semakin mendekat ke arah kami yang masih duduk bersila di jalan setapak , namun tak kami duga sama sekali ketika gendruwo itu hanya berjarak sekitar 5 meteran dari hadapan kami tiba tiba saja ” slaap !…. slaap !…. slaap !…. ” kilatan flashlight kameranya Niken berpendar beberapa kali dan membuat gendruwo itu terkaget hingga mundur beberapa langkah , kedua tangannya bahkan langsung menutupi matanya yang sepertinya merasa silau ” woooooaaaaa !!!!!… ” begitu nyaring gendruwo itu meraung dan seketika kami kehabisan nyali , sepertinya ia merasa marah dengan ulah Niken barusan.

Tomi : ” gila lu nik ?!… aayo kabur sekarang !!! ”

Steve : ” lari semuanya !!…. ayo cepetan !!! ”

Dengan kalut kami langsung berlari pontang panting meninggalkan area tegalan ini , sementara gendruwo itu terus meraung berkali kali ” woooaaaaaa !!!!….. woooaaa !!!… ” namun ketika tengah berlari mendekati jembatan gantung barulah kusadari bahwa Steve tak ada di antara kami , seketika aku menengok ke arah belakang dan kulihat Steve tengah berhadapan dengan gendruwo itu , ia tampak berkali kali melempari gendruwo itu dengan sesuatu yang berada di genggaman tangannya ” wooaa !!!….. woooaaaa !!!…. ” erangan kesakitan terdengar nyaring setiap kali Steve melemparinya , sementara tubuhnya yang dipenuhi bulu hitam lebat itu tampak memercikkan bunga api seperti yang biasa kulihat pada nyala kembang api... entah benda apa yang dilemparkan Steve hingga membuat gendruwo itu kesakitan , bahkan tak lama kemudian kulihat gendruwo itu telah tersungkur di hadapannya dengan beberapa bagian tubuh yang terbakar , sebelum akhirnya sosok itu menghilang dari pandangan mataku…. sukar dipercaya Steve si cowo pendiam itu benar benar telah menghabisinya tanpa rasa gentar sedikitpun , ia bagaikan David yang menaklukkan Goliath.

PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2 - part 5 A


Dengan tenang Steve berjalan menghampiri diriku yang masih berdiri mematung di dekat jembatan gantung , kulihat muka dan bajunya tampak kotor oleh abu gendruwo yang terbakar tadi , sesaat ia merogoh saku celana kargonya dan mengeluarkan sesuatu yang kemudian disodorkannya kepadaku…. sesuatu itu ternyata hanyalah sebungkus garam dapur.

Me : ” gila lu stiv ?!… tadi lu lemparin gendruwonya pake ini ?!? ”

Steve : ” iya mas , murah tapi ampuh ”

Me : ” tapi kok bisa sampe terbakar ?! ”

Steve : ” makhluk halus muatan energinya ion negatif mas , trus garam ini muatan energinya ion positif jadi begitu kena langsung kebakar ”

Me : ” gw bingung stiv , kayak ilmuwan aja lu jelasinnya ”

Steve : ” ha.. ha.. semua yang gaib bisa dijelasin pake sains mas ”

Me : ” yo wes , ayo kita balik sekarang ! ”

Sambil berjalan melintasi jembatan gantung pikiranku masih bingung sendiri dengan penjelasan Steve barusan…. jujur saja aku merasa kagum dengannya , selain bernyali tinggi ia juga memiliki kemampuan dan pengetahuan yang mumpuni , ternyata ngga salah kalau si Soleh mengajaknya ikutan penjelajahan mistis kali ini.

Steve : ” yang lain pada lari kemana mas ? ”

Me : ” waduh pada kemana ya semuanya ? ”

Sesampainya di kantin Kopma kami celingukan sendiri mencari cari teman kami yang kabur duluan , namun sayup sayup terdengar teriakan Niken dari arah taman dekat kolam... segera saja kami berdua menyusul mereka ke sana.

Niken : ” eh muka lu napa stiv kok jadi kotor gitu ?! ”

Tomi : ” gw pikir lu udah dimakan tu gendruwo ”

Me : ” nih pahlawan kita , dia yang habisin gendruwo itu ”

Tomi : ” hah ?!.. yang bener lu stiv ?! ”

Me : ” lu tau ngga ?!… itu gendruwo dilemparin garam langsung kebakar ”

Niken : ” dilemparin garam ?!?.. masak sih stiv ?! … lu cerita dong tadi gimana kejadiannya ! ”

Sambil minum Steve menceritakan aksinya barusan kepada teman temanku , sementara aku duduk selonjoran di gazebo taman ini bersama Zul yang tengah serius melihat layar kameranya Niken.

Zul : ” vig , lihat nih photonya gendruwo tadi ”

Me : ” eh mana zul ? ”

Dengan bersemangat Zul menyodorkan kameranya Niken padaku , kuamati hasil photonya barusan yang memperlihatkan penampakan sosok gendruwo tadi walaupun ngga terlalu jelas.

Zul : ” gimana ?!… serem juga ya ”

Me : ” gila tuh si niken , langsung moto ngga bilang duluan… ngamuk gendruwonya ”

Zul : ” ha.. ha… nyalinya gede juga dia ”

Me : ” eh zul , kamu dengerin steve cerita tuh , tadi dia ngelemparin garam langsung kebakar gendruwonya ”

Zul : ” ah yang bener kamu vig ?! ”

Me : ” udah kamu ikutan nimbrung sana ! ”

Zul : ” oh iya deh ”

Kuserahkan kamera sama Zul dan kini aku mulai merasa agak mengantuk , langsung saja kurebahkan tubuhku di gazebo ini sambil kupandangi hamparan permukaan air kolam yang tampak tenang….. kurenungi penjelajahan mistis kali ini yang ternyata jauh lebih hardcore daripada sebelumnya , siapa sangka jika dalam beberapa jam saja kami telah bertemu dengan kuntilanak dan gendruwo... entah akan ada makhluk apa lagi setelah ini , aku tak ingin membayangkannya dan memenuhi benakku dengan gambaran menyeramkan seperti di film horor , sebaiknya kuhimpun sisa sisa nyali dan tenaga yang kupunya karena penjelajahan mistis ini masih belum berakhir.

Di saat aku masih santai rebahan di gazebo mendadak Steve mondar mandir di tepian kolam ini sambil mengulurkan kedua telapak tangannya , sepertinya ia mendeteksi energi makhluk gaib lagi.

Niken : ” eh stiv , emang ada penunggunya juga di kolam ini ?! ”

Steve : ” kayaknya memang ada mbak , ini lagi aku cari cari posisinya ”

Pendik : ” wah , kalo gitu aku puter deh infrasoundnya ”

Dengan sigap Pendik lekas memutar infrasoundnya dan kemudian menaruhnya di tepi kolam ini , secara perlahan mulai terlihat perubahan yang terjadi…. kini kami bertujuh menyaksikan permukaan air kolam yang tadinya tenang tiba tiba menjadi bergelombang dan beriak riak , seolah ada seseorang yang sedang berenang di kolam ini.

Soleh : ” kok dadi ngene ndik banyune ?! ”

(kok jadi gini ndik airnya ?!)

Pendik : ” wes tho deloken dhewe ”

(udah deh liat aja sendiri)

Dengan raut muka agak tegang kami mengamati seluruh sisi kolam yang cukup luas ini , hingga akhirnya pandangan mata kami tertuju pada sosok yang perlahan muncul dari kolong jembatan depan gedung GKB 1.

Niken : ” eh apaan sih itu ?!.. gw mau siap siap moto nih ”

Zul : ” jangan dulu nik !.. entar dia marah ”

Steve : ” sttt !!…. tenang dulu mbak ! ”

Perlahan sosok itu mulai keluar dari kolong jembatan dan seketika kami semua terdiam membisu menyaksikannya… kini di hadapan kami tampak sesosok perempuan yang tengah berenang di kolam ini , pantulan lampu dari jembatan sudah cukup terang memperlihatkan sosoknya yang berambut panjang menutupi muka serta mengenakan atasan seperti kemben jarik…. dengan tertegun kami terus mengamati sosok perempuan itu , ketika ia berenang semakin mendekat ke arah kami barulah akhirnya kami menyadari bahwa ada sesuatu yang memanjang dan bergerak meliuk liuk di belakang perempuan itu sehingga membuat permukaan air kolam ini semakin beriak riak.

Niken : ” itu apaan sih yang di belakangnya ?!... gw gak bisa lihat jelas ”

Pendik : ” aaku juga ngga tahu nik ”

Dengan seksama kuamati sesuatu yang memanjang di belakangnya itu dan ketika kulihat sisik sisik berwarna hijau gelap barulah kusadari bahwa sesuatu itu adalah ekor ular dengan panjang membentang sekitar 12 meteran , seketika aku merasa bergidik namun kucoba untuk menguasai diri agar tak dicekam rasa takut.

Me : ” iitu ekor ular nik !!.. coba lu lihat ! ”

Niken : ” ya allah ?!?.. masak sih vig ?! ”

Steve : ” jangan dipoto dulu mbak ya ! ”

Niken : ” eh iiya stiv ”

Kini kami semua telah menyadari bahwa perempuan yang berenang di hadapan kami itu ternyata berbadan setengah ular , dengan rasa was was kami terus mengamati gerak geriknya... kami terpana dan terdiam dengan tangan gemetaran memegangi pagar pembatas tepian kolam ini , sementara keringat dingin mulai membanjiri muka kami.

Soleh : ” aaku wedi ndik , aayo mlayu saiki ! ”

(aaku takut ndik , aayo lari sekarang !)

Pendik : ” sttt !!… menengo tho ojok wedi kon ! ”

(sttt !!… diam aja jangan takut kamu !)

Detik demi detik berlalu penuh ketegangan , kami terus terdiam dan menebak nebak sendiri apa yang akan dilakukan perempuan itu selanjutnya…. hingga tiba tiba ” byyuuaarr !!!…… byyuuuuaaar !!!!….. byuuuarr !!!!.... “ tanpa kami duga perempuan itu melecutkan ekor ularnya yang panjang hingga membuat air kolam bermuncratan ke segala arah , bahkan sampai mengenai muka dan baju kami , seketika kami terkaget setengah mati sampai terjengkang ke belakang , tanpa dikomando kami langsung lari terbirit birit meninggalkan area kolam... dalam gelap malam kami berlarian tak tentu arah sebelum akhirnya kami berkumpul di beranda perpustakaan , kini kami duduk di anak tangga dengan nafas terengah engah dan degup jantung yang tak karuan ” haahh !... haahhh !… haahh !…. ” belum sempat kami memulihkan kondisi mendadak Pendik menyadari bahwa ternyata Tomi tidak ikut duduk bersama kami , ia benar benar tak ada di sini.

PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2 - part 5 B


Berkali kali kami berteriak memanggil manggil Tomi di sekitar perpustakaan ini , namun tak terdengar sahutannya sama sekali….. benak kami mulai dilanda kekhawatiran serta kemungkinan buruk jika ternyata Tomi tak ikut lari bersama kami dan bisa jadi perempuan berbadan ular itu telah menangkapnya… kami tak sanggup membayangkan jika sampai hal itu benar benar terjadi pada teman kami yang satu ini.

Me : ” gimana ?!… brani ngga balik ke kolam tadi ?! ”

Soleh : ” waduuh , aku gak wani vig ”

Zul : ” tega amat kamu leh ?! ”

Soleh : ” bukannya tega tapi aku takut zul ”

Zul : ” ya udah leh kamu di sini aja sama niken , ngga usah ikut nyusul ”

Soleh : ” ohh iya zul , sori ya bro ”

Dengan sisa keberanian aku , Zul , Pendik dan Steve berniat kembali lagi ke kolam tadi , namun saat kami masih berjalan melewati kantor BAA yang berada di seberang kolam samar samar terdengar suara rintihan yang tak jelas ” uhh !.. uhh !.. uhh !.. ” secara serentak kami menghentikan langkah kaki dan mencari asal suara itu dengan seksama " uhh !.. uhh !... uhh !... tak salah lagi suara itu memang berasal dari kantor BAA yang berada di seberang kolam... bergegas kami memasuki halaman kantor yang dipenuhi pepohonan rindang ini dan kami mendapati Tomi tengah tertelungkup di atas paving sambil meliuk liukkan tubuhnya persis gerakan ular , sesekali lidahnya juga terjulur keluar dan bola matanya tampak melotot…. sudah bisa ditebak bahwa dia sedang kesurupan dirasuki sosok perempuan ular tadi.

Me : ” steve ?!…. gimana nih ?! ”

Steve : ” tenang mas , aku tanyain dulu ya ”

Tanpa sedikitpun merasa takut Steve mulai mendekati tubuh Tomi dan kemudian berjongkok di sebelahnya , sesaat ia menghela nafas panjang sebelum akhirnya bersiap untuk menanyai.

Steve : ” assalamualaikum ?! ”

Tomi : ” uhh !.. uhh !… lapo kon kabeh ndek kene ?! ”

(uhh !.. uhh !... kenapa kalian semua ada di sini ?!)

Steve : ” kami ngga berniat mengganggu , nama kamu siapa ?! ”

Tomi : ” uhh !… omong opo kon ?!.. aku gak mudeng ”

(uhh !… ngomong apa kamu ?!.. aku gak ngerti)

Rupanya makhluk yang satu ini tak bisa berbahasa Indonesia sehingga Steve menyuruh Pendik untuk menanyainya dengan bahasa Jawa.

Pendik : ” kon sopo jenengmu ?! ”

(kamu siapa namanya ?!)

Tomi : ” jenengku nyai anjani ”

(namaku nyai anjani)

Pendik : ” wes suwe a manggon ndek kene ?! ”

(udah lama berada di sini ?!)

Tomi : ” aku wes pitulas tahun ndek kene , mbiyen aku manggon ndek kali brantas kono ”

(aku sudah tujuh belas tahun di sini , dulu aku tinggal di sungai brantas sana)

Pendik : ” lha lapo kok ngaleh ndek kolam ?! ”

(lha kenapa kok pindah ke kolam ?!)

Tomi : ” aku dikongkon njogo ndek kono ”

(aku disuruh jaga di situ)

Pendik : ” sopo seng ngongkon ?! ”

(sapa yang nyuruh ?!)

Tomi : ” aku gak entuk omong.. uhh !.. uhh !.. ”

(aku gak boleh omong.. uhh !.. uhh !..)

Pendik : ” lha trus lapo ndek mau kok ngetok ?! ”

(lha trus kenapa tadi kok menampakkan diri ?!)

Tomi : ” aku kebrebeken suoro gak nggenah , nggarai aku mangkel.. uhh !.. uhh !.. ”

(aku terganggu suara gak jelas , bikin aku marah.. uhh !.. uhh !.. )

Pendik : ” yo sepurane nyai iku mau ancen salahku , wes ndang metu soko awake arek iki , mesakno ”

(ya maaf nyai itu tadi memang salahku , udah cepet keluar dari badan anak ini , kasihan)

Tomi : ” arek iki kate tak jaluk ”

(anak ini mau aku minta)

Pendik : ” karepmu opo nyai ?! ”

(maumu apa nyai ?!)

Tomi : ” sukmone arek iki kate tak gowo digawe ngancani aku ndek kolam kono… tak dadekno bojoku ”

(sukmanya anak ini mau aku bawa buat menemani aku di kolam situ... aku jadikan suamiku)

Pendik : ” gak iso nyai , arek iki koncoku ”

(gak bisa nyai , anak ini temanku)

Tomi : ” babah !!! ”

(gak peduli !!!)

Sungguh mengerikan permintaan makhluk yang satu ini , jika ia meminta sukmanya Tomi untuk dijadikan suaminya maka itu artinya sama saja dengan kematian... kurasa Steve harus cepat cepat mengeluarkan makhluk ini dari tubuhnya Tomi , aku khawatir kalau nanti terjadi hal yang tak diinginkan.

Me : ” stiv , cepet keluarin sekarang ! ”

Steve : ” iya mas ”

Dengan sigap Steve meletakkan telapak tangannya di ubun ubunnya Tomi sementara mulutnya komat kamit membaca doa , namun tanpa kami duga makhluk itu malah berontak hebat dengan kedua tangan yang mencakar cakar , bahkan Steve sampai jatuh terjengkang di pavingan.

Tomi : ” mari ngene aku metu dhewe tapi sukmone arek iki melok aku sisan ”

(habis ini aku keluar sendiri tapi sukmanya anak ini ikut aku sekalian)

Pendik : ” gak iso !!! ”

(gak bisa !!!)

Perlahan makhluk itu mulai menggerakkan tubuh Tomi keluar dari halaman kantor dengan cara merayap seperti ular , sementara kami semua terdiam tak tahu harus berbuat apa.

Steve : ” itu makhluk mau balik ke kolam mas , dia mau tenggelamin tubuhnya mas Tomi ”

Pendik : ” waduh , jadi ntar kalo tomi mati tenggelam sukmanya langsung ikut dia ya stiv ?! ”

Steve : ” iya mas , kita nggak bisa biarin ”

Me : ” lu lempar pake garam aja stiv ! ”

Steve : ” ngga bisa mas , dia masih di dalam tubuhnya mas tomi ”

Zul : ” kita harus gimana nih ?! ”

Steve : ” gini…. mas semua pegangin tubuhnya , aku akan pake ajianku yang lain ”

Me : ” kalo gitu ayo cepetan !!.. jangan sampe dia balik ke kolam ! ”

Tanpa buang waktu kami semua langsung menghampiri Tomi yang kini telah merayap di jalan depan kantor BAA , namun saat kami memeganginya makhluk ini berontak dengan hebat dan membuat kami semua jatuh terjengkang , tenaga yang dimiliki makhluk ini benar benar luar biasa.

Pendik : ” stiv ?!.. aduh gimana ini ?! ”

Steve : ” gini mas… kita pegangin lagi sekuatnya trus cepet balikin posisi tubuhnya , aku mau masukkan ajianku lewat dadanya ”

Zul : ” gitu stiv , ayo vig kita pegangin kakinya lebih kenceng lagi ! ”

Dengan mengerahkan sisa sisa tenaga kami berupaya keras memegangi tubuh Tomi sekuat kuatnya , sekalipun makhluk ini berontak hebat sebisa mungkin kami tidak melepasnya…. hingga akhirnya dengan susah payah kami berempat berhasil membalikkan posisi tubuhnya menjadi terlentang.

Tomi : ” hhuuahhh !! …. huuahh !! …colno aku !!!… ngaleh kabeh aku kate mbalik nang kolam ”

(hhuuahhh !!… huuahh !!…. lepaskan aku !!!… pergi semua aku mau balik ke kolam)

Pendik : “ kon metu saiki !!! “

(kamu keluar sekarang !!!)

Tomi : ” gak !!…. pokoke aku njaluk bojo !! "

(gak !!… pokoknya aku minta suami !!)

Me : ” heh nyai anjani !!… gw bilangin nih , kalo nyai mau dapet laki muda ganteng mending nyai main film horor aja deh , pokoknya gak pake casting buat nyai tapi ada adegan syurnya biar filmnya jadi laris , mau ngga nyai ?!.. kalo mau gw telpon pak kk dheraj sekarang biar nyai dikontrak main film 'siluman ular cari brondong' oke ?!?! “

Tomi : ” gaaakk !!... pokoke arek iki melok aku !! "

Pendik : ” aaduh !!… stiv cepetan !! ”

Zul : ” stiv !!… ayo aku udah gak kuat megangin !! ”

Sesaat mulut Steve tampak komat kamit merapal mantra ajiannya sementara kedua telapak tangannya menengadah seperti orang berdoa , beberapa detik kemudian ia langsung memukulkan kedua telapak tangannya tepat di bagian dada Tomi ” uuuaaaaaa !!!!.. ” seketika makhluk ini menjerit kesakitan dan membuat tubuh Tomi mengejang hebat , sebelum akhirnya tergeletak pingsan begitu saja.

Steve : ” hah !.. hah !.. beres mas , akhirnya bisa aku keluarin ”

Me : ” slamet stiv , capek banget gw.. hah !.. hah !.. ”

Zul : ” kok kamu ngeluarinnya pake mukul dada sih ? ”

Steve : ” aku tadi masukin energi tenaga dalamku di cakra anahatanya mas tomi ”

Zul : ” apaan tuh cakra anahata stiv ? ”

Steve : ” cakra yang ada di jantung mas , makhluk tadi kesaktiannya tinggi bisa nguasain cakra manipuranya mas tomi yang ada di perut jadi ngeluarinnya harus pake cakra di atasnya gitu ”

Zul : ” jadi bingung aku stiv gak paham soal begituan ”

Pendik : ” wih sakti juga kamu stiv ya ”

Steve : ” ahh biasa aja mas ”

Me : ” trus mantranya tadi apaan ? ”

Steve : ” tadi aku baca surat al shaad ayat 41 mas ”

Me : ” oh gitu ya , hebat lu bisa hapal quran ngga kayak gw… he.. he.. ”

Lagi lagi aku kagum sendiri mendengar penjelasan Steve , selain paham soal sains ternyata ia juga memahami soal spiritual…. sukar dipercaya bahwa cowo pendiam ini bisa memadukan 2 hal berbeda menjadi 1 kesatuan yang selaras dalam dirinya , ia bagaikan kombinasi antara profesor Yohanes Surya dan ustad Ujang Bustomi…. kurasa aku harus banyak belajar darinya.

PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2 - part 6


Setelah susah payah menggotong tubuh Tomi ke beranda perpustakaan kamipun berunding sejenak mengenai kelanjutan penjelajahan mistis ini , sesuai kesepakatan kami akan segera memulangkan Tomi dan juga Soleh , namun mereka berdua tidak kami pulangkan ke kosannya Memet , lebih baik mereka kami pulangkan saja ke kosannya Danang yang berada di kampung belakang kampus ini , lagipula jarak antara perpustakaan dan gerbang belakang sangatlah dekat sehingga kami yang sudah mulai kepayahan ini tak perlu capek capek menggotong Tomi lagi... segera saja kutelpon Danang untuk datang ke kampus ini.

Me : " woe bro ?!.. udah tidur lu ? "

Danang : " eh vig , gw lagi nonton bokep nih , baru donlot dari warnet "

Me : " eh nang , gw minta tolong nih "

Danang : " apaan vig ?! "

Me : " lu datang ke kampus bawa motor sekarang "

Danang : " waduh mau ngapain ?! "

Me : " gw sama anak anak lagi uji nyali di kampus , ini si tomi lagi pingsan , gw minta tolong lu bawa ni anak ke kosan lu "

Danang : " hah ?!.. emang tomi abis ketemu setan vig ?! "

Me : " ngga cuma ketemu doang tapi sampe kesurupan... udah lu cepetan ke kampus , gw tungguin di gerbang belakang "

Danang : " oke oke , tungguin bentar vig "

Kini kami mulai bersiap menggotong tubuh Tomi menuju gerbang belakang kampus , dengan sisa sisa tenaga kami menggotongnya secara perlahan sebelum akhirnya kami tiba di gerbang belakang dan merebahkan tubuh Tomi di pos satpam.

Satpam : " loh arek iki lapo mas kok semaput ?! "

(loh anak ini kenapa mas kok pingsan ?!)

Pendik : " mari pethuk demit pak "

(abis ketemu demit pak)

Satpam : " lah ?!... mosok tho mas ?! "

(lah ?!... masak sih mas ?!)

Pendik : " iki ndek mau podo uka uka mubeng kampus pak "

(ini tadi pada uka uka keliling kampus pak)

Satpam : " mas mas.. aku nek gur pethuk demit meh bendino , lha kulone gedung sc iku kuburan lho... akeh poconge "

(mas mas.. aku kalo cuma ketemu demit hampir tiap hari , lha baratnya gedung sc itu kuburan lho... banyak pocongnya)

Pendik : " mosok tho pak ?! "

(masak sih pak ?!)

Satpam : " loh temenan iki aku gak mbujuki... nek gak percoyo kon njajalo uka uka ndek kono , sopo ngerti iso pethuk "

(loh beneran ini aku gak bohong... kalo gak percaya kamu coba uka uka di situ , sapa tau bisa ketemu)

Mendengar omongan pak satpam ini membuat kami semua jadi bengong sendiri , sebelum akhirnya mulai terlintas rencana alternatif di benak kami.... sekarang sudah jam 3 lewat dan kami semua sudah kepayahan sehingga rencana untuk menjelajahi gedung GKB 1 dirasa terlalu muluk untuk saat ini , apalagi di sana kemungkinan kami akan menghadapi sosok kuntilanak merah... jujur saja kami tidak siap dengan kondisi seperti ini.

Niken : " jadi kita cancel nih ?! "

Me : " iya nik , lain kali aja ke gedung gkb 1 "

Pendik : " infrasoundku sama senter juga ketinggalan di gazebo nik "

Niken : " duh , napa tadi gak lu ambil ndik ?! "

Pendik : " aku takut mau balik lagi nik "

Zul : " iya nik , kita takut ketemu siluman ular tadi "

Niken : " ya udah deh ngga pa pa "

Setelah berunding singkat akhirnya kami semua sepakat bahwa sesi penutup dari penjelajahan mistis ini bertempat di pemakaman sebelah barat gedung SC yang juga berada di atas tebing belakang Dome.

Niken : " eh kok lama amat si danang ? "

Me : " bentar lagi dateng paling nik , tungguin aja "

Tak sampai 5 menit kemudian si Danang telah tiba mengendarai motornya , langsung saja kami menaikkan Tomi ke atas jok dan kemudian Soleh ikutan naik mengapit Tomi yang duduk di tengah.

Danang : " ya udah ati ati semuanya , kalo ada apa apa panggil gw lagi ya ?! "

Niken : " oke mas bro "

Zul : " di tasnya soleh ada roti tuh , kamu makan aja deh nang "

Danang : " oh iya iya zul , oke deh gw cabut duluan "

Pendik : " oyi nuwus bro "

Perlahan si Danang mulai memacu motornya melintasi perkampungan belakang kampus sebelum akhirnya tak terlihat oleh pandangan mata kami... beres sudah ngurusin Tomi , kini kami mulai bersiap siap menuju pemakaman di sebelah barat gedung SC yang tak jauh dari pos satpam ini.

Satpam : " sido uka uka ndek kono a mas ? "

(jadi uka uka di situ mas ?)

Pendik : " oyi pak , njajal pengen weruh poconge "

(iya pak , nyoba pengen tau pocongnya)

Satpam : " ati ati lho mas , ngko nek ono seng semaput celuken aku yo ?!... aku jogo ngasi shubuh ndek kene "

(hati hati lho mas , nanti kalo ada yang pingsan panggil aku ya ?!... aku jaga sampai shubuh di sini)

Pendik : " oyi pak suwun "

Dengan langkah tergesa kami beranjak meninggalkan kampus dan kemudian berjalan ke arah barat , beberapa meter di depan kami telah terlihat tembok pagar dari pemakaman itu.... akankah kami benar benar bertemu pocong di sana seperti yang dikatakan pak satpam tadi ?!?!... let's we see !!!

Tak butuh waktu lama kami telah tiba di pemakaman yang cukup luas ini , di sebelah timur terdapat gedung SC yang tampak remang remang , di sebelah utara terdapat lahan kosong dan di sebelah selatan terlihat atapnya Dome yang berbentuk seperti piring terbang.... kini kami mulai menyisiri area pemakaman yang gelap gulita ini tanpa senter , ratusan nisan dan kijing tampak terserak di sekeliling kami sementara pepohonan kamboja lebat menghiasi sana sini.

Niken : " stiv , lu ngerasain energinya ngga ?! "

Steve : " iya mbak , ayo kita jalan lagi ! "

Sambil mengulurkan kedua telapak tangannya ke arah depan Steve terus berjalan mendeteksi keberadaan mahkluk gaib , sebelum akhirnya ia menghentikan langkah kakinya di sisi selatan pemakaman ini , tak jauh dari atap Dome.

Steve : " ayo mas kita duduk sini ! "

Pendik : " gak pake infrasound bisa ngga stiv ? "

Steve : " kita lihat aja mas ntar bisa muncul apa ngga "

Kini kami duduk bersila di atas tanah berumput yang dikelilingi oleh beberapa nisan , sekejap kemudian Pendik menyalakan 5 batang hio dan menancapkannya di hadapan kami , aroma khasnya mulai tercium dan beradu dengan semerbak bau kamboja yang cukup menusuk hidung.

Zul : " vig , coba lihat nisan sebelahmu ! "

Me : " emang kenapa zul ? "

Zul : " coba lihat tahun matinya "

Dengan seksama kuamati beberapa nisan di kiri kananku , hampir semuanya memiliki tahun kematian yang cukup lama , mulai dari jaman 60 an sampai 90 an.... tak heran jika menurut orang kampung pemakaman ini dikenal cukup angker , bisa dibilang semakin tua usia suatu pemakaman maka semakin banyak pula demitnya.... detik ini juga kami mencoba membuktikan keangkerannya.

Niken : " eh gw mau moto ngga pa pa kan stiv ? "

Steve : " liat keadaan dulu mbak "

Kini kami terdiam membisu sambil mengamati keadaan sekeliling , jujur saja aku merasa cukup bergidik berada di tengah pemakaman yang gelap gulita ini.... entahlah apa yang akan terjadi setelah ini.

PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 2 - part 7


Mungkin nyaris sekitar setengah jam kami berlima duduk terdiam di sini namun tak ada sesuatu apapun yang terjadi , aku sendiri sudah agak pesimis dan tak terlalu berharap ada pocong yang menampakkan diri , lagipula sebentar lagi mau shubuh.

Me : " stiv , mana pocongnya ?! "

Steve : " tungguin bentar mas "

Dengan terkantuk kantuk aku kembali mengamati keadaan sekeliling tapi tetap saja tak ada tanda tanda kemunculan pocong sama sekali.

Zul : " stiv ?!... pocongnya ada ngga sih sebenernya ? "

Steve : " aku masih ngerasain energinya mas , tapi ngga tau bisa muncul apa ngga "

Pendik : " kayaknya tanpa infrasound susah nih "

Steve : " lagian emang udah jam segini mas , kecil kemungkinannya mau muncul "

Niken : " duh , gw gak tahan stiv lama lama di sini , nyamuknya banyak banget sih "

Menit demi menit terus berlalu tanpa ada kejadian apapun , hingga akhirnya sayup sayup mulai terdengar kumandang adzan shubuh dari masjid kampung.... apa boleh buat kami terpaksa menyudahi uji nyali di pemakaman ini dengan sedikit rasa kecewa , pupus sudah ekspetasi kami yang mengira bakal ketemu pocong seperti yang dikatakan pak satpam tadi.

Me : " ayo balik sekarang ! "

Niken : " kita istirahat dulu deh vig "

Me : " gampang kita tiduran di kantin 3.5 dulu nik "

Niken : " oke deh , yukz guys ! "

Dengan langkah lunglai kami berjalan kembali menuju komplek kampus , begitu melewati gerbang belakang kami telah disambut oleh pak satpam tadi..... sebotol air mineral lekas disodorkannya kepada kami dan langsung kami minum secara bergantian.

Satpam : " yok opo uka ukane mas ?!.. pethuk pocong gak ?! "

(gimana uka ukanya mas ?!.. ketemu pocong ngga ?! )

Pendik : " gak onok pak "

(gak ada pak)

Satpam : " loh mosok gak onok mas ?! "

(loh masak gak ada mas ?!)

Pendik : " onoke nyamuk thok pak "

(adanya cuma nyamuk aja pak)

Satpam : " lah , mungkin yo wes jam semene iku poconge wes moleh kabeh mas , wes podo turu ndek njero kuburane dhewe dhewe.. ha.. ha.. "

(lah , mungkin karena udah jam segini itu pocongnya udah pulang semua mas , udah pada tidur di dalam kuburannya masing masing.. ha.. ha..)

Pendik : " babah wes pak , aku tak leren disek "

(entahlah pak , aku mau istirahat dulu)

Satpam : " yo wis mas , ancene yo bejo bejan kok ngono iku "

(ya udah mas , emang untung untungan kok begituan itu)

Dengan tergesa kami berlima kembali ke kantin 3.5 yang tak jauh dari pos satpam , begitu tiba kami langsung merebahkan diri di atas meja meja kantin yang cukup lebar.... rasanya sungguh letih sekali bisa menuntaskan penjelajahan mistis ini sampai pagi.

Perlahan hari mulai beranjak terang , kami berlima yang sedari tadi tertidur di atas meja kini mulai merenggangkan persendian dan kemudian duduk duduk sambil merokok.

Niken : " gila juga ya guys , ternyata kita bisa kelar uji nyali ampe pagi "

Zul : " aku juga ngga nyangka nik bisa ketemu demit macem macem "

Me : " yang penting kita udah ngebuktiin sendiri keangkeran kampus kita ini , daripada cuma denger katanya ada ini atau konon ada itu "

Pendik : " uji nyali yang di tv ngga ada apa apanya nik "

Niken : " iya ndik , itu acara banyak boongnya kali ya ?!.. citra prima aja yang kebanyakan gaya , huh !! "

Me : " kalah serem sama uji nyali kita "

Zul : " iya vig , apalagi pas ketemu gendruwo sama siluman ular di kolam itu , sumpah serem bangeet !! "

Niken : " biarpun serem tapi nagih juga ya guys.. he.. he.. "

Me : " untung aja steve ikutan , kalo ngga entah bakal kayak gimana "

Niken : " eh iya , lu emang hebat bro... makasih ya stiv "

Steve : " sama sama mbak , aku juga seneng bisa ikutan "

Zul : " eh ayo kita balik sekarang aja , aku udah ngantuk nih "

Pendik : " iya ngabisin rokok dulu zul , santai ae "

Me : " lu mau langsung pulang apa di kosan memet dulu nik ? "

Niken : " gw ikut kalian dulu deh , ntar gw pulang kosan agak sore aja "

Begitu rokok telah habis kami mulai bergegas balik ke kosannya Memet , dengan langkah santai kami berjalan sambil menghirup segarnya udara pagi.

Steve : " kalo pagi rame juga ya mas yang joging di kampus "

Me : " sekarang kan hari sabtu stiv , kuliah pada libur "

Sudah menjadi rutinitas bahwa tiap hari sabtu dan minggu pagi para mahasiswa dan juga warga sekitar akan menghabiskan waktu dengan melakukan joging atau olah raga ringan di komplek kampus UMM ini , selain area yang begitu luas bermacam fasilitas olahraga juga tersedia di sini , mulai dari lapangan bola , lapangan basket , meja pingpong , wall climbing dll.

Niken : " eh si memet kok ngga pernah olahraga ke kampus sih ? "

Me : " tau tuh , kerjaannya makan tidur mulu nik "

Niken : " ha.. ha.. dasar memet gembul "

Dengan langkah santai kami berjalan melewati perpustakaan , namun ketika tiba di lapangan helipad mendadak Niken menyuruh kami menghentikan langkah kaki.

Niken : " kita ke sana yuk guys ! "

Zul : " eh kemana nik ? "

Niken : " itu ke air mancur deketnya tulisan , kita poto bareng yukz ! "

Seolah tak kenal lelah kali ini Niken langsung berlari menuju ke air mancur yang berada di lapangan untuk melakukan sesi photo bareng , kami para cowo lekas mengikutinya ke sana.

Niken : " ayo pada cuci muka dulu guys !!.. biar ganteng lagi kalian "

Pendik : " wih atise rekk banyune "

(wih dingin rekk airnya)

Kesegaran langsung terasa ketika kami membasuh muka kami yang kucel ini dengan muncratan dari air mancur , sementara Niken mulai mengeluarkan kamera dari sakunya.

Niken : " ayo guys !!... dah siap belum ?! "

Me : " kita photo di air mancur ini nik ? "

Niken : " ngga , kita photo depannya tulisan umm "

Kini kami lekas berdiri berjajaran tepat di depan tulisan 'Universitas Muhammadiyah Malang' yang berukuran besar , sementara Niken menaruh kameranya di atas paving dengan jarak agak jauh sebelum akhirnya ikutan berdiri bersama kami... tak lama kemudian " slap !... slap !... slap !... " kamera dengan mode multi self timer itu memotret kami dalam berbagai gaya , kebersamaan kamipun terabadikan dalam photo photo yang kelak akan kami kenang dengan senyuman.