ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar akhir tahun 2007 ketika aku masih jadi mahasiswa baru di UMM Malang
Tampilkan postingan dengan label PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM. Tampilkan semua postingan
PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM - part 1
Kuabaikan hawa udara kota Malang yang terasa begitu dingin walaupun aku sudah mengenakan jaket dan celana jeans , sementara laju motorku semakin kupercepat menyalipi kendaraan lain di sepanjang jalan ini…. aku masih melintasi daerah Sawojajar setelah tadi ngapel ke rumah Rista pacar baruku dan kini aku tergesa gesa mau pulang ke kosanku di daerah Tirto Utomo , seorang temanku asal Lombok yang bernama Zulkifli sudah menungguku sejak jam 8 malam tadi dan saat ini sudah nyaris jam 10 malam…. sejak kuliah siang tadi kami memang berencana akan melakukan sesuatu di malam ini , sesuatu yang seharusnya tak menarik bagi mahasiswa baru seperti kami , sesuatu yang bersifat mistis atau horror dan kami sudah tak sabar untuk melakukannya…. kami berencana akan menjelajahi komplek kampus kami yang konon katanya cukup angker , kami akan mencoba menyibak misteri gaib di balik kampus megah itu…. dan kampus itu adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Waktu sudah menunjukkan hampir jam setengah 11 malam ketika aku tiba di kosanku , sementara kulihat si Zul sedang duduk di kursi teras sambil memainkan ponselnya , langsung saja kumasukkan motorku ke garasi lalu aku kembali ke teras untuk menemuinya.
Zul : ” kok lama amat kamu bro ? ”
Me : ” ahh biasalah namanya juga orang lagi ngapel , gimana kamu udah siap semuanya zul ? ”
Zul : ” udah bro , ini udah tak bawa semua , pokoknya komplit ”
Dengan bersemangat Zul menunjukkan ranselnya yang berisi peralatan dan juga logistik yang akan kami bawa , ada senter 2 buah , hio sebungkus , roti sisir 2 bungkus dan Sprite 2 botol plastik... aku memang menyuruhnya membawa semua itu biar kami siap tempur malam ini , untuk melakukan penjelajahan mistis memang butuh persiapan dan juga nyali yang harus benar benar tangguh.... buru buru aku masuk ke kosanku sebentar buat pipis , cuci muka dan ngomongin temen kosku si Donnie agar nanti membukakan pintu saat aku balik , tak lama kemudian aku keluar ke teras lagi dan meraih tas ransel yang dibawa si Zul , kugendong ransel ini di punggungku dan kamipun mulai beranjak meninggalkan kosan.... dengan langkah santai kami berjalan melintasi jalanan Tirto Utomo yang masih tampak ramai meskipun sudah jam setengah 11 malam , masih banyak penjual makanan yang buka dan juga para mahasiswa yang hilir mudik di sepanjang jalan ini.... memang letak daerah Tirto Utomo ini sangat dekat dengan kampus UMM dan sebagian besar mahasiswanya pada indekos di sini.
Sekitar 5 menitan kami berjalan dari kosan dan kini tibalah kami di gerbang masuk kampus UMM , dengan santai kami melangkahkan kaki melewati lapangan basket , jembatan dan portal yang dijaga satpam… kulihat pak satpam sedang asik menonton tv sambil menikmati rokok dan kopinya , dia sama sekali tak menyadari kedatangan kami berdua dan langsung saja kami menerobos portal di depan posnya , kini kamipun memasuki lapangan helipad kampus ini yang begitu luas…. di hadapan kami tampak terbentang tulisan 'Universitas Muhammadiyah Malang' yang disinari spotlight redup , sementara di kejauhan tampak menjulang gedung GKB 1 yang berlantai 6 , gedung itu terlihat terang benderang karena di balkon tiap tiap lantainya penuh dengan lampu neon yang menyala semua... di sanalah kami nantinya akan melakukan sesi penjelajahan mistis kami yang paling akhir , tepatnya di lantai 6 dimana kami anak anak jurusan Komunikasi dan fakultas FISIP melakukan kegiatan perkuliahan sehari hari , kata senior kami ada sosok kuntilanak merah di sana dan sejujurnya aku tak terlalu percaya jika belum membuktikannya sendiri.
Me : ” kita kemana dulu zul ? ”
Zul : ” terserah kamu aja vig ”
Me : ” enaknya kita ke taman dulu aja bro , duduk di sana dulu… capek aku soalnya ”
Zul : ” ya udah okelah kalo gitu ”
Kami bergegas menuju ke area taman dulu , lokasinya berada di pinggiran kolam yang ada di depan gedung GKB 1 , aku berniat untuk leyeh leyeh dulu di sana sambil memikirkan area mana yang akan dijelajahi duluan.
Suasana taman di pinggir kolam ini terasa sangat tenang , aku dan Zul duduk santai di gazebo sambil membuka logistik yang kami bawa… kumakan sepotong roti sisir lalu kuminum beberapa teguk Sprite , sekejap kemudian kunyalakan sebatang rokok mild sambil ngobrol sebentar dengan Zul.
Me : ” zul , kamu ngga nyadar ya ? ”
Zul : ” nyadar apaan ?!.. emang ada hantu ya di taman ini ?! ”
Me : " aduh ini bukan soal hantu , tapi soal cewe… si lydia itu lho zul ”
Zul : ” emangnya kenapa si lydia ? ”
Me : " dia kayaknya naksir kamu zul , kamu ngga nyadar ? ”
Zul : " ahh masak sih ?!.. kamu jangan ngasal dong ”
Me : ” beneran ini zul , dia kan suka ngasih sinyal sama kamu… kamu aja yang ngga peka ”
Zul : ” emangnya sinyal hape ya ?!.. ha.. ha.. ada ada aja kamu vig ”
Saat kami tengah asik ngobrol tiba tiba saja ponselku berdering , ringtone lagu ‘Baby Doll' nya Utopia seketika memecah kesunyian malam... kulihat nama teman sekelasku Ahmad alias Memet tampak tertera di layar ponselku , lekas saja kuangkat telepon darinya.
Me : ” halo bro ?!.. nyapo bengi bengi telpon ?! ”
(halo bro ?!.. ngapain malem malem telpon ?!)
Memet : " woe rung turu to kowe tibakno ?!… ayo ngopi neng lambala ! ”
(woe belum tidur kamu ternyata ?!... ayo ngopi di lambala !)
Me : " met , aku neng njero kampus iki karo zul , kowe reneo nek gelem ”
(met , aku di dalem kampus ini sama zul , kamu ke sini kalo mau)
Memet : " nyapo kowe neng kampus bengi bengi ? ”
(ngapain kamu di kampus malem malem ?)
Me : " iki aku karo zul arep uka uka , tenanan iki ”
(ini aku sama zul mau uka uka , beneran ini)
Memet : " mosok tho ?!.. kok wani kowe ? ”
(masak sih ?!.. kok berani kamu ?)
Me : " wes tho kowe nek gelem reneo melu aku , nek ora gelem yo wis sakarepmu ”
(udahlah kamu kalo mau ke sini ikut aku , kalo ngga mau ya udah terserah kamu)
Memet : " yo wis nek ngono , posisimu neng sebelah endi ? ”
(ya udah kalo begitu , posisimu di sebelah mana ?)
Me : ” aku lungguhan neng taman pinggir kolam ki , tak enteni neng kene nek kowe sido melu ”
(aku duduk di taman pinggir kolam ini , aku tunggu di sini kalo kamu jadi ikut)
Memet : ” iyo sek , ntenono tak salin klambi disek aku ”
(iya bentar , tungguin ganti baju dulu aku)
Percakapan di telpon berakhir dan kami mendapat tambahan personel baru yaitu si Memet , anak pejabat kaya asal Madiun yang tongkrongannya persis kayak Yadi Sembako dan culunnya minta ampun…. dia ngekos di perumahan Bukit Cemara Tujuh (BCT) yang letaknya berada tepat di seberang masjid kampus UMM , hanya butuh berjalan sebentar saja bagi si Memet untuk tiba di sini... sambil menunggu kedatangannya kami berdua melanjutkan obrolan tadi.
Malam semakin larut sementara aku dan Zul masih asik ngobrol sembari menunggu kedatangan Memet , kulihat waktu sudah nyaris jam setengah 12 malam dan suasana terasa begitu sunyi , namun samar samar terdengar suara langkah kaki seseorang yang sedang berlari " plak !.. plak !.. plak !... " spontan aku berdiri dan melihat ke arah jalan depannya perpustakaan... di tengah suasana remang tampak sesosok cowo pendek agak tambun yang sedang berlari menuju taman ini , dialah si Memet... langsung saja aku berteriak memanggilnya.
Me : ” woe met !!... aku neng kene !! "
(woe met !!... aku di sini !!)
Memet : ” wo iyo !!.. hah !.. hah !.. ”
(wo iya !!.. hah !.. hah !..)
Tak lama kemudian Memet telah tiba di hadapan kami , nafasnya tampak ngos ngosan dan mukanya agak berkeringat… lekas kusodorkan padanya sebotol Sprite yang tadi aku minum.
Me : ” nyoh ombenen ! ”
(nih minum !)
Memet : ” iyo , cleguk !.. cleguk !.. ”
Me : " kowe mau mlayu terus tho bro ? ”
(kamu tadi lari terus tha bro ?)
Memet : ” aku mau liwat parkiran peteng ndedet dadi yo mlayu ae ngasi teko kene , medeni vig ”
(aku tadi lewat parkiran gelap banget jadi aku lari saja sampai sini , serem vig)
Zul : " met , kamu kan penakut , yakin kamu mau ikutan ? ”
Memet : " aku sebenernya takut juga zul , tapi gak pa pa wes daripada nganggur di kosan , tak berani beraniin ae pokoke ”
Me : " tenane kowe wani ?!.. ngko kowe nek didulit demit piye ? ”
(beneran kamu berani ?!... ntar kamu dicolek demit gimana ?)
Memet : ” yo ojo tho vig , ojo ngeden ngedeni tho kowe ki “
(ya jangan dong vig , jangan nakut nakutin kamu ini)
Kami bertiga duduk di gazebo taman sambil merundingkan area mana yang akan dijejajahi duluan , sesuai kesepakatan kami akan menjelajahi area Dome… sebuah bangunan megah yang bentuknya melingkar dan beratap seperti piring terbang berwarna biru , di sanalah biasanya digelar acara wisuda , kegiatan kampus dan konser band band top tanah air... lekas saja kami beranjak meninggalkan taman ini dan kemudian bergegas menuju ke sana.
Suasana di sekitar Dome tampak gelap dan sunyi senyap , yang terdengar hanyalah deru arus sungai Brantas yang mengalir di depan Dome.... kini kami bertiga sedang duduk di taman sebelah timurnya Dome yang tak jauh dari wall climbing , Zul dan Memet terus memainkan senter ke segala arah sementara aku mengeluarkan sebungkus hio dari dalam ransel , kuambil 3 batang dan kunyalakan satu persatu… semerbak bau wangi menyengat langsung tercium , segera saja kubagikan tiap batangnya kepada Memet dan Zul.
Me : ” nyoh met , cekelen iki ! ”
(nih met , pegang ini !)
Memet : ” opo iki ?!.. koyok wong cino ae ”
(apa ini ?!.. kayak orang cina aja)
Me : ” iki nggo nyeluk demit , koyok neng filem vampir kae lho ”
(ini buat manggil demit , seperti di film vampir itu lho)
Memet : " tenane ?!.. mosok tho demite iso teko vig ?!.. ra percoyo aku ”
(yang bener ??.. masak tha demitnya bisa datang ?!.. ngga percaya aku)
Zul : " udah kamu liat aja ntar met , mau nongol apa ngga setannya ”
Kami duduk terdiam dengan tangan memegangi hio dan juga senter , sampai lewat jam 12 malam tak terjadi apa apa di sini , tak ada penampakan apa apa sama sekali…. akupun benisiatif mengajak teman temanku mengitari seluruh sisi area Dome ini.
Me : ” ayo kita jalan aja keliling ! ”
Zul : " gimana met berani ngga kamu keliling ? ”
Memet : ” ayoooohh !!... siapa takutt ! ”
Kini kami bertiga mulai berjalan mengitari area sekitar Dome yang gelap gulita , dengan langkah santai kami terus berjalan dan mengarahkan senter kesana kemari , tak lama kemudian kami tiba di sisi belakang Dome yang berbataskan tebing plengsengan…. hal buruknya adalah tepat di atas tebing ini terdapat pemakaman tua yang cukup luas , konon menurut selentingan kabar di area ini sering terjadi penampakan makhluk gaib , banyak yang bilang makhluk gaib itu berwujud pocong yang turun dari pemakaman di atas tebing…. kami sungguh merasa penasaran dan tertantang , rasa takut yang menghinggapi diri coba kami tepis dengan saling bergurau satu sama lain.
Me : ” met , kowe nek wedi mulio ae ”
(met , kamu kalo takut pulang saja)
Memet : ” ora , aku ra wedi kok "
(ngga , aku ngga takut kok)
Zul : ” vig , ntar kalo hantunya nongol kita langsung kabur aja , memet kita tinggalin di sini ”
Memet : ” jangan gitu dong zul , ngga setia kawan kamu ini ”
Me : ” opo kowe gelem njaluk ilmu pelet soko pocong ?!.. cintamu karo moniq lak bertepuk sebelah tangan tho ?!.. he.. he.. ”
(apa kamu mau minta ilmu pelet sama pocong ?!.. cintamu sama moniq kan bertepuk sebelah tangan tha ?!.. he.. he..)
Memet : " mosok tho iso njaluk pelet karo pocong vig ? "
(masak sih bisa minta pelet sama pocong vig ?)
Di saat kami bertiga masih asik bergurau tiba tiba saja ” bruukkk !!!! ” terdengar nyaring suara benda jatuh menghantam tanah , seketika kami tersentak kaget dan bertanya tanya… benda apakah itu dan jatuh dimana ?!?!
Memet : " waduh vig ?!.. suoro opo kuwi ?! "
Me : " mboh ra ruh aku met "
Zul : " kaget aku vig "
Ketika kami masih bingung dan kaget dengan suara benda jatuh tadi mendadak terdengar suara berikutnya secara bertubi tubi ” bruukk !!… bruukk !!… bruukk !!… ” kali ini saking paniknya kami bertiga langsung berlari kencang sambil berteriak , bahkan hio dan senter kami sampai terjatuh... dengan nafas tersengal sengal akhirnya kami tiba di beranda Dome yang terang benderang.
Zul : ” hah !.. hah !.. tadi itu apaan vig ?! "
Me : ” aku ngga tau.. hah !.. hah !... ”
Memet : " hah !.. hah !.. jancuk ndredek tenanan aku , opo tho vig sakjane ki mau ?! ”
(hah !.. hah !.. jancuk kaget beneran aku , apa sih vig sebenernya tadi ?!)
Me : ” mbuh ra ruh.. hah !.. hah !..”
(entahlah tak tahu.. hah !.. hah !..)
Dengan seribu tanya dan rasa takut yang masih terasa kami mulai rebahan di lantai beranda ini , sejenak kami mengatur nafas yang terengah engah dan juga degupan jantung yang tak karuan.
Me : ” zul , senternya ketinggalan tadi… brani ambil ngga ? ”
Zul : ” ngga.. ngga vig , udah biarin aja ”
Tak satupun dari kami yang berani kembali ke sisi belakang Dome yang gelap gulita tadi , apa boleh buat terpaksa kami relakan senter kami tertinggal di sana… sementara kulihat layar ponselku sudah nyaris jam 1 malam dan keadaan terasa kian sunyi mencekam , aku sendiri masih ingin melanjutkan penjelajahan mistis di kampus ini tapi entah dengan Zul dan Memet… kuteguk sebotol Sprite dan kuberikan botol satunya buat mereka , aku biarkan mereka minum dulu dan memulihkan kondisi sebelum aku menanyakan kesanggupan mereka... jujur saja meskipun kejadian tadi cukup menakutkan tapi masih belum cukup untuk memupuskan rasa penasaranku yang terlalu besar.
PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM - part 2
Kupandangi wajah kedua temanku yang masih basah oleh keringat lalu kutanyakan pada mereka apakah masih sanggup melanjutkan penjelajahan mistis ini.
Me : ” gimana ?!.. sanggup ngga ngelanjutin lagi ?! ”
Zul : ” kamu gimana met ?!.. aku oke oke aja vig ”
Memet : ” haduhh , sakjane aku pengen muleh vig… tapi yo wis ra po po aku melu ae ”
(haduuh , sebenernya aku ingin pulang vig… tapi ya udahlah ngga apa apa aku ikut saja)
Me : ” yo bro , nanggung nek muleh saiki ”
(ya bro , nanggung kalo pulang sekarang)
Perlahan kami bangkit dan kemudian beranjak meninggalkan beranda Dome , aku mengajak kedua temanku ini menuju ke tepi sungai lalu kamipun pipis berjamaah ” cuuuurrr !! ” sambil pipis kami merundingkan area selanjutnya yang akan dijelajahi.
Zul : ” kemana lagi kita ? “
Me : ” lha enaknya kemana ? ”
Zul : ” kita ke situ aja deh , kantin asri ”
Me : ” ya udah kalo gitu , piye met ? ”
Memet : ” oyi vig , tapi santai ae yo... aku tak lungguh thok ae karo mbukak friendster , ra melu mubeng ”
(iya vig , tapi santai saja ya... aku duduk doang aja sambil buka friendster , ngga ikut keliling)
Me : ” yo , it’s okay bro “
Kami mulai beranjak menuju kantin Asri yang berada tak jauh dari Dome , kantin itu adalah salah satu kantin favorit mahasiswa UMM karena suasananya sangat asri dan teduh oleh pepohonan rindang…. katanya ada cukup banyak orang yang pernah melihat penampakan makhluk halus di situ , konon ada sosok berwujud kuntilanak yang menghuni pepohonan di sekitar kantin itu… entah benar atau tidak , let’s we see !!
” Plak !.. plak !.. plak !.. ” terdengar suara langkah kami saat menaiki anak tangga besi menuju kantin Asri yang letaknya agak meninggi , begitu tiba pandangan mata kami langsung menyapu keadaan kantin yang tampak remang oleh pencahayaan lampu mercuri… stand stand dagangan terlihat kosong , begitu juga meja meja kecil di kantin ini , memangnya siapa orang yang mau ngopi saat tengah malam begini ?!?!… langsung saja kami duduk di salah satu meja kecil sambil santai sejenak , Memet mulai asik online dengan ponselnya , Zul cuma bengong sambil ngerokok , sementara aku juga sedang merokok sambil memutar sebuah lagu dari ponselku , sebuah lagu Jawa yang konon sangat digandrungi oleh kaum kuntilanak , lagu ini berjudul ‘Lingsir Wengi' dan diciptakan oleh Sunan Kalijaga " lingsir wengi sliramu tumeking sirno , ojo tangi nggonmu guling , ojo ngetoro aku lagi bang wingo wingo , jin setan kang tak utusi dadio sebarang , ojo lelayu sebet " dengan lembut lagu ini mengalun dari speaker ponselku dan memecah kesunyian malam , sesekali juga terdengar suara kelelawar yang beterbangan di pepohonan lebat sekitar kantin ini.… aku jadi merasa agak merinding dan begitu juga dengan kedua temanku , sepertinya kami merasakan ada hawa aneh di sini.
Me : ” zul , kok hawanya jadi gini ?!.. ”
Zul : ” aku juga ngga tau vig , ini lengan sama pahaku rasanya agak dingin ”
Memet : ” aku juga agak berat zul kepalaku ini , mataku juga agak kabur lihat layar hape ”
Daripada cuma duduk duduk ngga jelas akupun mengajak Zul melihat lihat keadaan sekitar kantin ini , di sebelah timur ada bangunan perpustakaan dan di sebelah selatan ada area parkiran yang begitu lapang…. berdua kami berkeliling tanpa membawa senter , sementara si Memet kami biarkan duduk sendirian di kantin , biarkan saja dia asik buka Friendster sambil mendengar lagu ‘Lingsir Wengi‘ dari ponselku yang kutaruh di atas meja.
Kunyalakan 2 batang hio lalu kuberikan sebatangnya buat si Zul , kini kami mengelilingi sisi selatan dari bangunan perpustakaan yang suasananya tampak remang oleh pencahayaan beberapa lampu neon , namun karena merasa kurang seram akupun mengajak Zul turun ke area parkiran yang begitu lapang sekaligus gelap gulita... selama beberapa menit kami berkeliling sambil mengamati keadaan sekitar , hanya ada pepohonan lebat yang membuat area parkiran ini terlihat begitu mencekam…. namun mendadak kami terkesiap ketika ada sesuatu yang tiba tiba terbang berkelebat di antara lebatnya dedaunan pohon , insting kami mengatakan bahwa sesuatu itu bukanlah kelelawar.
Zul : ” vig , yang tadi apaan ?! ”
Me : ” ngga tau zul , aku ngga bisa lihat jelas , repot juga nih kalau ngga ada senter ”
Di saat kami masih kebingungan sendiri mendadak angin berhembus lebih kencang , bulu kuduk kamipun mulai berdiri sementara rasa merinding mulai menjalar ke sekujur tubuh , apalagi aroma hio yang kami bawa semakin terasa tajam menusuk indra penciuman , bahkan kini kami mencium aroma seperti bunga kamboja... entah apa yang akan terjadi setelah ini.
Dengan rasa tegang sekaligus bingung kami terus mengawasi keadaan sekeliling , tiba tiba saja sesuatu yang tadi berkelebat di pepohonan itu muncul lagi dan terus berpindah pindah dengan cepat , kali ini kami jadi lebih awas daripada sebelumnya.
Me : ” zul , lihat terus pohonnya ! ”
Zul : ” ini aku juga lihatin semua ”
Me : ” zul !!… iitu di sana zul !! ”
Zul : ” apaa ?!.. mana vig ?! ”
Me : ” tadi ada kayak kain putih di pohon itu , sekarang ilang ”
Zul : ” ahh mana ?! ”
Me : ” cari terus zul , aku ngga salah lihat tadi “
Sekelebat kain putih yang barusan kulihat tadi kini telah menghilang entah kemana , dengan was was kami terus mengamati keadaan sekeliling hingga akhirnya kami mendapati kain putih itu mulai berkelebat di atas dedaunan pohon dekat kami dan terus berpindah pindah dengan cepat.
Zul : ” aaku juga lihat tadi vig ”
Me : ” apaan itu tadi zul ?!.. masak cuma kain putih kena angin ?! ”
Zul : ” ngga tau , ngga mungkin kalau cuma kain vig “
Ketika kami masih saling bertanya mendadak dedaunan di pohon sebelah kanan kami rontok berjatuhan , spontan kami berdua mendongak ke atas dan terlihatlah sesuatu di atas dahan….. sesuatu yang rupanya bukan sekedar kain putih tapi lebih dari itu.
PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM - part 3
Kami hanya terdiam dan terpana saat pandangan mata kami tertuju pada sesuatu di atas dahan itu , di hadapan kami tampak sesosok kuntilanak yang mengenakan kain putih kusam hingga menutupi sekujur tubuhnya , sementara rambutnya panjang terurai sampai pinggang dan tampak acak acakan…. ia duduk di atas dahan itu dengan kepala menunduk sehingga kami tak bisa melihat mukanya yang tertutupi rambut , sementara tangan kanannya menggoyang goyangkan ranting hingga membuat dedaunan berjatuhan dan tiba tiba saja ia tertawa cekikikan ” iihhiihii… ihhhii... iihiii… ” kami berdua yang sedari tadi berdiri mematung kini langsung kehabisan nyali dan bersiap mengambil langkah seribu.
Me : ” ayoo balikk cepet zul !! ”
Zul : ” iiiya aayo cepetan vig !! ”
Dengan kalang kabut kami langsung berlari meninggalkan area parkiran , nafas kami terengah engah dan keringatpun bercucuran membasahi tubuh kami.. belum sempat kami berdua memulihkan kondisi tiba tiba saja jantung kami nyaris dibuat copot , saat jarak kami ke kantin hanya tinggal beberapa meter kami mendapati kuntilanak itu sudah berada di sana , lebih buruknya lagi ia duduk di meja belakangnya si Memet dan teman kami yang satu ini sama sekali tak menyadari keberadaannya , bahkan si Memet masih terlihat asik dengan ponselnya sambil sesekali cengengesan.
Saat ini aku dan Zul masih berdiri mematung tak jauh dari kantin Asri dimana si Memet dan kuntilanak itu berada , entah kenapa tiba tiba aku merasakan dingin di sekujur tubuh , aku merasa beku dan berat sekali menggerakkan kaki , bahkan saat aku hendak berteriak suaraku menjadi parau dan lirih sekali ” zzzuull !… zzuull !.. ” kucoba bersuara memanggil Zul yang berdiri di belakangku tapi tak ada jawaban , aku hanya mendengar desah nafasnya yang begitu terengah engah " hah !.. hah !.. hah !.. " begitu juga ketika hendak kutolehkan leherku ke arahnya , benar benar tak bisa... leherku menjadi kaku dan tak dapat digerakkan sama sekali.
Me : " zzzuuul ?!.. hah !.. hah !.. "
Zul : " hah !.. hah !.. vviiiig ?!.. "
Aku dan Zul benar benar merasa kaku dan tak bisa berbuat apa apa , kami hanya bisa terpaku menatap sosok kuntilanak bermuka pucat itu... kali ini sambil duduk di meja belakangnya si Memet ia juga menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan , pada akhirnya baru kusadari kalau kuntilanak itu rupanya sedang mengikuti irama lagu ‘Lingsir Wengi‘ yang masih mengalun dari speaker ponselku , tadi aku memang memutarnya dalam mode repeat sebelum aku dan Zul pergi ke area parkiran…. ternyata mitos bahwa lagu itu disukai kaum kuntilanak memang benar adanya , saat ini juga aku benar benar telah membuktikannya.
Memet yang sedari tadi asik online sama sekali tak menyadari bahwa kami masih berdiri mematung di sini , hingga tak lama kemudian ia mulai meletakkan ponselnya sambil menguap dan merenggangkan kedua tangannya yang sepertinya sudah pegal memainkan ponsel... kali ini tanpa sengaja dia melihat ke arah kami.
Memet : ” woe !!... nyapo neng kono ?!? ”
(woe !!... ngapain di situ ?!?)
Me : ” haah !!... haahh !!.. ”
Memet : ” nyapo kowe ki ?!.. reneo tho !! ”
(kenapa kamu ini ?!.. ayo ke sini !!)
Me : ” hhahh !!… mmeeett !!... hhahh !!!... ”
Zul : ” haahh !!... hhaahh !!!... mmeeett !!... ”
Tak satupun dari kami berdua yang bisa bersuara , si Memet mulai merasa aneh lalu buru buru dia bangkit dari duduknya… saat dia hendak menggeser kursi dan menghadap ke belakang barulah dia menyadari siapa sosok di belakangnya itu ” hhuuuuaaah ???!!!!... ” dengan nyaring dia berteriak saking kagetnya melihat sosok kuntilanak itu , lebih buruknya lagi dia langsung tergeletak pingsan di lantai kantin , sementara kuntilanak itu tiba tiba menghilang entah kemana , sepertinya sosok itu kabur gara gara teriakannya si Memet tadi ” ffuuuhhh !! ” aku menarik nafas lega dan berangsur angsur kondisiku mulai pulih , perlahan aku bisa menggerakkan semua anggota tubuhku begitu juga dengan Zul… segera saja kami berlari menghampiri si Memet.
Tak terasa sudah jam 3 pagi , aku dan Zul masih duduk termenung di kantin Asri sembari menunggu si Memet siuman dari pingsannya… bagi kami bertiga bisa melihat sosok kuntilanak tadi sudah merupakan hal yang luar biasa , kami luar biasa shock dan untung saja aku dan Zul tidak ikut ikutan pingsan seperti si Memet… soal gedung GKB 1 lantai 6 terpaksa kami tunda untuk dijelajahi , keadaan kami sudah terlalu buruk dan tak sanggup untuk meneruskan penjelajahan mistis di kampus UMM ini.
Zul : " kita gimana abis ini vig ?!.. aku lemes banget gak kuat jalan kayaknya "
Me : " aku mau telpon si donnie aja zul , ntar aq suruh dia bangunin pak jupri buat jemput kita "
Kami merasa lelah dan tak sanggup untuk berjalan kembali ke kosan , apalagi si Memet juga masih belum siuman dari pingsannya , lebih baik kutelepon teman kosku si Donnie dan kusuruh ia membangunkan tukang becak dekat kosanku.
Me : ” halo ?!.. don udah tidur kamu ?! "
Donnie : ” ini mau tidur bro , kamu udah balik ke kos ? ”
Me : ” belum don masih di kampus , aku minta tolong don ”
Donnie : ” kenapa bro ? ”
Me : ” kamu bangunin pak jupri trus suruh dia ke kampus bawa becak ya ”
Donnie : ” emangnya kenapa vig ?! ”
Me : ” udah kamu suruh aja dia ke kampus sekarang , suruh ke jembatan di dekat mesjid ”
Donnie : ” iya iya vig , aku ke rumahnya sekarang ”
15 menit kemudian tukang becak dekat kosanku yang bernama Pak Jupri telah tiba di kampus , aku dan Zul langsung menggotong tubuh gembul si Memet ke atas jok becak…. segera saja kusuruh Pak Jupri mengantar kami bertiga ke kosannya Memet , kami akan tidur seharian di sana.
PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM - extended story
Perkuliahan baru saja usai beberapa menit yang lalu , kini aku dan teman teman sekelasku masih asik nongkrong di balkon sebelah barat lantai 6 gedung GKB 1 , kami betah menikmati suasana sore di sini sambil melihat lihat pemandangan sekitar , mulai dari komplek kampus yang tampak begitu permai sampai hijaunya kota Batu di kejauhan sana , sementara di dalam kelas tampak beberapa teman cewe yang masih asik ngerumpi dan bergosip ria.... namun di tengah suasana yang enjoy begini mendadak kami semua dikejutkan oleh teriakan nyaring seorang cewe dari toilet yang berada di ujung sebelah barat , tak jauh dari balkon tempat kami nongkrong ini.... spontan kami semua berlari ke toilet menghampiri cewe itu yang ternyata adalah si Eva teman sekelas kami , ia menangis sesenggukan di depan pintu toilet dan mukanya tampak basah oleh keringat… beberapa teman cewe segera mengajaknya duduk di balkon , memberinya air minum dan juga memijiti pundaknya , begitu kondisinya agak membaik kami segera menyuruhnya bercerita.... dengan terbata bata iapun menceritakan apa yang membuatnya berteriak tadi.
” aku tadi pas abis pipis mau ambil air pake gayung , pas aku ambil gayungnya ada rambutnya buanyak banget panjang panjang.. hikz !.. hikz !.. abis itu aku lihat ke bak airnya ada buanyak juga rambutnya.. hikz !.. hikz !.. trus tau tau ada lagi rambut yang jatuh kena tanganku , pas aku liat ke atas… huuuaaa !!!... ”
Saking parnonya si Eva ngga sanggup meneruskan ceritanya , beberapa hari kemudian dia baru mau cerita sewaktu kami lagi makan soto di warung belakang kampus.
Me : ” va , sebenernya kamu liat apa sih pas sore itu ? ”
Zul : ” iya va , jadi penasaran nih aku ”
Yohana : ” ayo va ceritain aja ! ”
Ingrid : ” pelan pelan aja va ceritanya , kalo ngga siap ngga pa pa kok kita ngga maksa ”
Eva : ” beneran yah aku ceritain tapi jangan pada ketawa ya , terserah mau percaya apa ngga... gini nih pas aku liat atas plafon toilet aku ngelihat kuntilanak ”
Yohana : ” astagfirullah ?!?... masa sih va ?! "
Eva : ” dengerin dulu na , itu kuntilanaknya kayak nempel di atas plafon , bajunya merah kayak kelambu , rambutnya panjang banget , mukanya rusak pucet kayak mayat trus matanya ngga ada itemnya cuma putih aja “
Mendengar penjelasan dari Eva langsung membuat kami semua terperanjat , kejadian yang menimpanya ini membuat kami jadi semakin mempercayai cerita senior mengenai sosok kuntilanak merah... sesaat aku dan Zul saling berpandangan , setahunan lalu kami mengurungkan niat kami untuk melakukan penjelajahan mistis di gedung GKB 1 lantai 6 dan rencananya kami akan melakukannya tak lama lagi…. jika kami nanti menjelajahi lokasi itu akankah kami benar benar bertemu sosok kuntilanak merah yang dimaksud Eva ini ?!?!… semoga saja kami siap.
Langganan:
Postingan (Atom)