Hari ini semua mahasiswa UMM diwajibkan mengenakan kemeja warna putih dan juga celana warna hitam karena UAS telah dimulai dan baru akan berakhir sekitar 2 minggu kemudian , sungguh merupakan hari hari yang berat untuk dijalani , apalagi bagi mahasiswa yang terlalu santai seperti diriku ini.... jujur saja aku terlalu malas buat belajar , satu satunya yang kuharapkan adalah mendapatkan contekan saat di kelas nanti.
Duduk di bangku deretan tengah adalah posisi yang paling ideal untuk mendapatkan contekan , sobekan kertas yang berisi jawaban soal ujian mengalir lancar baik dari deret kiri maupun kanan.... tentu saja kami juga harus mewaspadai dosen pengawas yang duduk di hadapan kami , jika sampai ketahuan nyontek maka yang bersangkutan mau tak mau harus menyerahkan lembar soalnya dan meninggalkan kelas.... tapi kurasa hal itu tak akan terjadi karena anak anak di kelas ini sudah ahli urusan contek mencontek.
Willy : " va , soal nomer 8 cepetan ! "
Eva : " iya bentar masih nulis wil "
Memet : " aku yang nomer 6 va ! "
Eva : " ih berisik amat sih kamu met , tungguin ntar ! "
Eva yang berotak encer adalah andalan kami para cowo cowo bodoh ini , jika ia kelar menjawab 1 soal maka ia akan segera menulisnya di sobekan kertas yang kemudian ia serahkan kepadaku yang duduk di belakangnya.
Eva : " nih vig , kasih ke willy ! "
Me : " oke , gw tulis dulu "
Willy : " cepetan vig nulisnya ! "
Saking asiknya mencontek tak terasa semua soal telah terjawab tuntas , satu persatu dari kami mulai menyerahkan lembaran soal kepada dosen dan kemudian beranjak meninggalkan ruang kelas dengan rasa lega.
Baru saja kubuka pintu kelas langsung kudapati si Rani yang sedang duduk di kursi balkon tengah sambil membaca tabloid Bestari.... sejak kami jadian 2 minggu lalu doi selalu rutin menunggu jam kuliahku berakhir dan kemudian mengajakku makan siang bareng , lekas saja kuhampiri dirinya.
Me : " hi sweety !!... nungguin abang ya ? "
Rani : " eh mas ?!.. kok cepet banget ngerjain uas nya ?!... hayo mas nyontek ya ? "
Me : " ngga dong , abang kan cowo pinter , mana mungkin nyontek "
Rani : " boong kamu mas , rani mah ngga percaya "
Me : " kalo pinter bikin kamu klepek klepek percaya kan ? "
Rani : " hi.. hi.. kalo yang itu mah rani percaya , kan tiap malem kamu nelpon rayuin aku terus "
Me : " kalo aku ngerayu cewe lain boleh ngga ? "
Rani : " gak boleh atuh mas !!.. awas kalo sampe ketahuan ! "
Me : " engga , cuma kamu yang ada di hatiku "
Rani : " sumpah ?!?! "
Me : " sumpah mati samber gledek ! "
Rani : " hi.. hi.. iya iya rani percanten kok , eh mas kita maem sekarang yukz ! "
Me : " kamu mau maem dimana ? "
Rani : " rani mah terserah wae mas "
Me : " kita ke kantin asri lagi aja "
Rani : " iyah "
Bergegas kami berdua menuju lift di sebelah balkon ini , setelah menunggu pintunya terbuka kami lekas masuk bersamaan dengan beberapa mahasiswa lainnya.
Rani : " aku teh seneng pisan mas naik liftnya gkb 1 ini , kan ada kacanya jadi bisa liatin kolam "
Me : " asik ya ?!.. kita kayak dewa dewi turun dari langit "
Rani : " he.. he.. aya aya wae mas "
Perlahan lift ini meluncur turun dari lantai 6 menuju ke lantai lantai di bawahnya , sementara dari balik kaca kami memandangi kolam yang ada di depan gedung GKB 1.... namun ketika lift ini melewati celah penghubung antara lantai 3 dan 4 tanpa sengaja kulihat sesuatu yang janggal berada di situ.
Secara perlahan lift ini terus meluncur turun dan aku masih terheran heran menatap sesuatu yang janggal itu , tampak selembar kain merah tersangkut di celah penghubung antara lantai 3 dan 4 , kondisinya juga terlihat lusuh dan compang camping.... hal ini sungguh aneh karena hampir tiap hari aku menggunakan lift ini dan tak pernah kulihat kain merah itu berada di situ sebelumnya.
Rani : " mas ?!.. eta naon anu beureum ?! "
Me : " ?!?! "
Rani : " iitu kain apaan kok ada di situ ?! "
Me : " eh anu , iitu kain korden kayaknya "
Rani : " tapi kok ada di situ sih mas ?!.. tadi pas aku naik ke lantai 6 ngga ada tuh "
Me : " aaku juga ngga tau "
Ketika lift ini telah tiba di lantai 1 perasaanku jadi tak enak , aku merasa selembar kain merah itu pastilah bukan sekedar kain biasa , bisa jadi ada hubungannya dengan sosok kuntilanak merah yang hingga detik ini masih menjadi desas desus di kalangan mahasiswa UMM..... wallahualam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar