LIVING IN BATU CITY - Keangkeran Rumah Mbak Vesty

 Sore hari saat aku dan Aline dalam perjalanan pulang dari Pujon tiba tiba ban belakang motorku bocor di dekat hotel Nirwana , karena tidak ada tukang tambal ban terpaksa aku berjalan sambil mendorong motor hingga akhirnya kami menemukan tukang tambal ban di seberang Indomaret jl Trunojoyo , segera saja kuserahkan motorku pada tukang tambal ban dan kemudian kuajak Aline menunggu di warung sebelah.

Sambil ngopi kami duduk duduk di luar dan melihat lihat suasana sekitar , di seberang jalan terlihat hotel Tresno Putro yang bersebelahan dengan Indomaret , sementara di sebelah hotel itu ada rumah kecil tempat tinggalnya Mbak Vesty yang dulu pernah kami datangi saat malam hari , kulihat suasana rumahnya tampak sepi sementara warung kecil milik Mbak Vesty juga belum buka kalau sore begini , kami hanya pernah sekali ngopi ke situ dan sampai sekarang belum sekalipun kami mampir lagi , padahal Mbak Vesty yang belakangan makin aktif Kaskusan sudah berkali kali menyuruhku mampir.



Sesaat aku teringat dengan trit barunya Mbak Vesty yang berjudul 'HOKYA ADA HANTU DI RUMAH EMAK' , trit cerita horor itu kembali membuatku penasaran dengan keangkeran rumah Mbak Vesty , sepertinya rumah kecil itu menyimpan suatu misteri tersendiri yang membuatku mulai tergerak untuk sedikit melakukan investigasi , aku ingin mengajak Aline melihat lihat rumah itu lagi walaupun sekarang hari masih sore.

Me : " mau ngeliat lagi gak ? "

Aline : " ngeliat apaan ??... arwah di rumahnya mbak vesty ya ? "

Me : " iya "

Aline : " kalo sore gini mana mau keluar arwahnya ? "

Me : " sapa tau aja udah keluar di teras atau di pohon "

Dulu saat kami ngopi di warung Mbak Vesty aku menyuruh Aline untuk mengamati sosok arwah yang ada di rumah itu , kalau tidak salah sekitar jam 11 malam Aline melihat sosok arwah nenek berkebaya dan juga sosok arwah anak kecil Belanda , sekarang arwah arwah itu mungkin masih ada di dalam rumah karena hari masih sore , tetapi bukan tak mungkin juga kalau saat sore begini arwah arwah itu sudah muncul di tempat teduh sekitaran rumah itu , apalagi saat ini cuaca sedang mendung lembab dan sinar matahari tak lagi terasa panas.



Daripada bosan cuma duduk duduk di warung akhirnya kuajak Aline melihat lihat rumah Mbak Vesty dari seberang jalan , sama sekali tak ada tanda tanda kehidupan di rumah kecil yang tampak sepi itu , mungkin Mbak Vesty dan keluarganya sedang pergi keluar.

Aline : " orangnya lagi keluar mungkin mas , pintu , jendela sama pagernya tutupan tuh "

Me : " arwah arwahnya yang dulu keliatan gak ?

Aline : " gak ada tuh , kan masih sore "

Cukup lama kami melihat lihat rumahnya Mbak Vesty dari seberang jalan sambil iseng memotret menggunakan ponsel , karena Aline tidak melihat ada arwah yang muncul maka aku mengajaknya berjalan jalan hingga mencapai balai kelurahan Songgokerto , sayangnya cuaca terlihat semakin mendung seperti mau hujan sehingga kami memutuskan untuk segera kembali ke warung , tetapi saat kami masih berjalan melewati rumahnya Mbak Vesty tiba tiba saja ada sesosok arwah yang dilihat Aline.

Aline : " itu mas , ada yang keluar di situ "

Me : " apaan yang keluar ? "

Aline : " arwahnya mas , itu tuh dia keluar di deket jendela atap rumahnya mbak vesty "

Karena aku tidak bisa melihat maka kusuruh Aline menceritakan padaku secara jelas , katanya ada sesosok arwah perempuan berambut pirang yang sedang duduk berjongkok di dekat jendela bagian depan atap rumah Mbak Vesty , tetapi Aline bilang arwah perempuan itu belum pernah ia lihat sebelumnya sehingga aku menyimpulkan kalau sosok itu kemungkinan adalah penghuni baru rumahnya Mbak Vesty.

Aline : " kalo dulu aq belum pernah liat berarti dia penghuni baru dong ? "

Me : " kayaknya gitu "

Aline : " tapi yang arwah nenek sama anak kecil kok malah gak keluar ? "

Me : " paling masih ada di dalem rumah , kamu lihatin dulu aja arwah yang lagi keluar itu "

Dari seberang jalan Aline terus mengamati sosok arwah perempuan berambut pirang yang duduk di dekat jendela atap rumahnya Mbak Vesty , Aline bilang arwah itu mengenakan setelan baju krem yang belepotan darah kering , entah siapa gerangan arwah perempuan itu , sepertinya memang banyak arwah orang orang Belanda yang datang silih berganti di rumahnya Mbak Vesty , apalagi di daerah Songgokerto memang banyak orang Belanda yang tewas sejak jaman penjajahan Jepang hingga saat agresi militer Belanda , tidaklah mengherankan kalau ada banyak arwah orang Belanda yang bergentayangan di sekitar sini , mungkin arwah perempuan berambut pirang itu sebelumnya hanya berkeliaran di luar tanpa punya tempat tinggal sebelum akhirnya ikut menempati rumahnya Mbak Vesty.

Me : " arwahnya lagi ngapain sekarang ? "

Aline : " masih duduk doang di deketnya jendela atap , tapi dia malah natap balik ke aq "

Me : " dia udah nyadar kamu liatin "

Aline : " iya , rada kasian sih aq ngeliat mukanya melas gimana gitu "

Rupanya Aline dan arwah perempuan berambut pirang itu saling bertatapan mata , namun tak lama kemudian Aline berkata kalau arwah perempuan itu tiba tiba malah menangis tersedu sambil menutupi muka dengan kedua telapak tangan.

Aline : " nangis dia mas , jadi kasian aq ngeliatnya "

Me : " udah biarin aja nangis , ntar juga capek sendiri "

Menit demi menit terus berlalu sementara Aline hanya terdiam melihat arwah perempuan yang katanya masih menangis itu , hingga sekian menit kemudian Aline berkata kalau arwah perempuan itu sudah berhenti menangis dan langsung masuk lagi ke dalam atap rumahnya Mbak Vesty.

Aline : " arwahnya udah masuk rumah mas , gak keluar lagi tuh "

Me : " ya udah wes biarin aja "

Karena arwah perempuan berambut pirang itu tidak muncul lagi akhirnya kami kembali ke tukang tambal ban yang ternyata sudah menyelesaikan pekerjaannya , tanpa berlama lama kami langsung bersiap siap untuk pulang , mungkin di lain hari kami akan mampir lagi ke warungnya Mbak Vesty untuk sedikit menjawab rasa penasaran mengenai keberadaan arwah perempuan berambut pirang itu.

Vigo 
November  2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar