Baru saja aku terbangun dari tidurku dan kudapati semua teman temanku masih tertidur pulas di kamar ini , si Niken tidur di kasurnya Memet sementara para cowo tidur saling berhimpitan di karpet depan televisi... satu satunya yang terjaga cuma si Memet saja , dia sedang rebahan di sebelahku sambil memainkan game di ponsel N-gagenya.
Me : " met , jam piro saiki ? "
(met , jam berapa sekarang ?)
Memet : " loh wes tangi kon vig ?!... saiki wes jam songo punjul lho "
(loh udah bangun kamu vig ?!... sekarang udah jam sembilan lebih lho)
Me : " wes bengi tibakno "
(udah malem ternyata)
Memet : " arek arek ndek mau podo turu ket jam sepuluh esuk , ngasi saiki gurung podo tangi vig "
(anak anak tadi pada tidur sejak jam sepuluh pagi , sampe sekarang belum pada bangun vig)
Me : " wes jarno ae , podo kesel kabeh "
(udah biarin aja , pada capek semua)
Memet : " awake dhewe gek metu yo vig , golek mangan ambek kopi disek "
(kita cepetan keluar yuk vig , cari makan sama kopi dulu)
Me : " iyo sek tak raup sedelut "
(iya ntar aku cuci muka dulu)
Dengan lunglai aku berjalan menuju kamar mandi lalu segera kucuci mukaku dan sekalian pipis " cuuuurr !! " sungguh lega sekali rasanya.
Memet : " kon gak adus pisan tha vig ? "
(kamu gak mandi sekalian tha vig ?)
Me : " gak met "
Aku merasa tidak perlu mandi lagi , apalagi kedua kakiku telah diperban seperti ini... segera saja aku beranjak keluar dari kamar mandi lalu bersiap cari makan sama Memet.
Me : " mangan ndek endi ki met ? "
(makan dimana ini met ?)
Memet : " kayungyun ae piye ? "
(kayungyun aja gimana ?)
Me : " kadohan met , seng cedek kene ae "
(kejauhan met , yang deket sini aja)
Memet : " warunge pak brewok ae piye ? "
(warungnya pak brewok aja gimana ?)
Me : " sek bukak jam semene ? "
(masih buka jam segini ?)
Memet : " malem minggu bukak ngasi bengi biasane vig "
(malam minggu buka sampe malem biasanya vig)
Me : " yo wis ayo budal saiki "
(ya udah ayo berangkat sekarang)
Segera saja kami berdua mengeluarkan motor dari garasi dan kemudian bergegas menuju warungnya Pak Brewok yang terletak di pojokan perumahan BCT , tentu saja aku dibonceng Memet mengendarai motor maticnya karena kondisi kakiku yang seperti ini.
Me : " rodok rame met "
(agak rame met)
Memet : " lha jenenge malem minggu lho vig "
(lha namanya malam minggu lho vig)
Begitu tiba di warung ternyata suasananya begitu ramai , ada terlalu banyak orang di dalam sehingga kami berdua memutuskan untuk duduk di meja luar saja , sementara Pak Brewok sang pemilik warung tampak tengah sibuk memberesi piring bekas makan orang di salah satu meja.
Me : " nakam pak "
(makan pak)
Pak Brewok : " sego campur eneke mas "
(nasi campur adanya mas)
Me : " oyi pak ga po po "
(iya pak gak apa apa)
Pak Brewok : " ngombene opo iki ? "
(minumnya apa ini ?)
Me : " aku ipok pak "
Memet : " nek aku susu pak "
(kalo aku susu pak)
Pak Brewok : " susu opo njalukmu ?!... susu prawan opo rondho ? "
(susu apa maumu ?!... susu perawan apa janda ?)
Memet : " walaah !!.. wes sakarepmu pak eneke susu opo "
(walaah !!... udah terserah pak adanya susu apa)
Me : " ha... ha... "
Tanpa perlu menunggu lama pesanan kami telah terhidang di atas meja , segera saja kami menyantapnya dengan lahap sambil memandangi komplek kampus UMM yang berada tepat di seberang warung ini.
Memet : " suepi yo vig kampuse awake dhewe "
(suepi ya kampus kita)
Me : " aku yo sek kelingan mambengi met "
(aku juga masih inget semalem met)
Memet : " jarene niken onok ndas tugel ndek gedung gkb 1 vig "
(katanya niken ada potongan kepala di gedung gkb 1 vig)
Me : " medeni iku met , ndase nggelundung soko undak undakan lantai 6 "
(serem itu met , kepalanya menggelinding dari anak tangga lantai 6)
Memet : " gak kuat aku mbayangno nek pethuk endas tugel iku vig "
(gak kuat aku bayangin kalo ketemu potongan kepala itu vig)
Acara makan ini kami selingi dengan obrolan tentang penjelajahan mistis kemarin malam , apa saja yang terjadi terasa sulit untuk kuceritakan karena aku masih terbayang bayang setiap kengerian yang kualami.
Memet : " lha trus getih ndek kaosmu iku guduk getihmu tha vig ? "
(lha trus darah di kaosmu itu bukan darahmu tha vig ?)
Me : " uduk met , wes ngko ae diterusno ceritane "
(bukan met , udah ntar aja diterusin ceritanya)
Nasi campur yang kami santap telah ludes , kini lekas kuseruput segelas kopi panas sambil membalasi beberapa sms dari Rani.... kejadian kejadian mencekam kemarin malam lebih baik dibahas nanti saja sambil begadang bersama teman teman , lagipula malam ini mereka memutuskan untuk menginap di kosannya Memet.
Memet : " arek arek bungkusno sego campur pisan yo vig ? "
(anak anak bungkusin nasi campur sekalian ya vig ?)
Me : " yo , nggawe duitku ae , ki bayaren pisan ! "
(ya , pake duitku aja , nih bayar sekalian !)
Memet : " oyi tak pesen saiki sego campure "
(oyi aku pesen sekarang nasi campurnya)
Kubuka dompetku dan kusodorkan selembar uang 50 ribuan kepada si Memet , lekas saja ia masuk ke dalam warung lalu memesan nasi bungkus untuk temanku temanku.... selama beberapa menit ia berada di dalam sementara aku duduk sendirian di meja luar sambil mengamati orang orang yang berjalan di depan warung ini , tak lama kemudian ada segerombolan cowo cewe berjumlah 5 orang yang mampir di warung ini dan ikutan duduk di meja luar , tak jauh dari tempatku duduk.
Cowo A : " pokoknya aku mau buktiin sendiri malam ini "
Cowo B : " aku juga penasaran banget pengen tau kunti merah itu zi "
Cewe A : " alaah , beneran kamu berani kalo ketemu kunti merah yok ? "
Cowo B : " kalo cakep mau aku jadiin bini vir "
Cewe A : " ha.. ha.. ngaco kamu yok "
Cewe B : " eh vir handycam sama camera siap kan ? "
Cewe A : " siap dong , udah ada semuanya di dalem tas dev "
Cowo A : " wah bakal kayak uji nyali di tv nih kita "
Cowo C : " kalo aku sih gak yakin beneran ada tu kuntilanak merah , paling itu cuma isu buat nakut nakutin aja "
Cowo A : " kan kakak tingkat kita pernah lihat katanya "
Cowo C : " ahh paling bohong dia , biar kita jadi takut "
Cewe B : " makanya itu kita mesti buktiin sendiri gus "
Cewe A : " udah deh kita pesen makan dulu aja "
Sambil menyeruput kopi telingaku menguping percakapan mereka barusan , bisa ditebak kalau mereka adalah mahasiswa UMM yang tengah bersiap siap melakukan uji nyali di kampus malam ini.... aku merasa agak aneh dengan hal ini , setelah kemarin malam bertemu Tiwi cs kini ada lagi segerombolan mahasiswa yang penasaran dan nekat beruji nyali untuk sekedar membuktikan keangkeran kampus UMM , apalagi mereka juga membahas sosok kuntilanak merah yang selama ini menjadi desas desus di kalangan mahasiswa.... sayangnya mereka terlambat karena Steve dan Bang Renggo telah memusnahkannya shubuh tadi , mereka tak akan pernah bertemu dengan sosok kuntilanak merah yang bernama Nyai Surtikanti itu.
Sejam lebih aku dan Memet berada di warung Pak Brewok ini sementara gerombolan mahasiswa itu baru saja kelar makan malam dan sedang bersiap siap menuju kampus UMM yang berada di seberang warung ini.
Cewe A : " yuk siap kan ? "
Cowo A : " insya allah siap "
Cewe B : " eh kita doa bersama dulu deh , ntar biar aman "
Selama beberapa detik mereka terdiam memejamkan mata sambil mengucap doa , saat melihat mereka membuatku teringat dengan teman temanku.... apa yang kami sebut sebagai penjelajahan mistis tak hanya sekedar uji nyali semata tapi juga soal kebersamaan yang kian mempererat ikatan emosional antar personel , bermacam kejadian dan masalah yang menghadang telah kami alami bersama hingga akhirnya menjadi pengalaman berharga yang takkan pernah terhapus dari ingatan kami..... dalam hati aku hanya bisa berharap semoga mereka tak kenapa napa nantinya , apalagi masih ada makhluk makhluk gaib lainnya yang cukup berbahaya dan tak satupun dari mereka yang terlihat memiliki kemampuan seperti Steve atau Bang Renggo.
Cowo A : " ayo kita berangkat sekarang ! "
Cowo B : " iya iya , ayo semuanya ! "
Kelar berdoa mereka langsung beranjak meninggalkan warung ini , dengan tergesa mereka menyeberangi jalan raya dan kemudian memasuki komplek kampus UMM melalui jalan menurun di sebelah masjid Ar Fachruddin.... sepertinya mereka akan beruji nyali di area Dome terlebih dahulu.
Memet : " mosok tha vig arek arek iku arep uji nyali ? "
(masak tha vig anak anak itu mau uji nyali ?)
Me : " iyo aku krungu omongane ndek mau "
(iya aku denger omongannya tadi)
Memet : " jurusane opo arek arek iku ? "
(jurusannya apa anak anak itu ?)
Me : " mboh aku gak takon "
(entah aku gak tanya)
Memet : " trus kok critane opo ae ? "
(trus kamu ceritain apa aja ?)
Me : " gak tak critani opo opo , ben gak podo wedi met "
(gak aku ceritain apa apa , biar gak pada takut met)
Memet : " aku nggumun vig , arek saiki kok akeh yo seng podo seneng uji nyali ? "
(aku heran vig , anak sekarang kok banyak ya yang pada demen uji nyali ?)
Me : " yo mergakno penasaran met , wingi ndek kampus aku yo pethuk arek liyane seng podo uji nyali "
(ya karena penasaran met , kemaren di kampus aku juga ketemu anak lain yang lagi uji nyali)
Memet : " opo maneh onok acarane ndek tv iku nggarai pengen melu melu yo vig "
(apa lagi ada acaranya di tv itu yang bikin pengen ikut ikutan ya vig)
Me : " iyo podo melu melu kabeh... wes ayo mbalik saiki ae , arek arek wes tangi paling met "
(iya pada ikut ikutan semua... udah ayo balik sekarang aja , anak anak udah bangun kayaknya met)
Memet : " oyi vig , tibakno wes jam setengah sewelas saiki "
Sudah jam setengah 11 malam dan kurasa sudah waktunya untuk kembali ke kosan , segera saja si Memet menstarter motor maticnya sementara aku duduk diboncengan sembari memegangi bungkusan kresek berisi nasi campur.... berhubung malam ini kami berencana untuk begadang maka sekalian saja kusuruh si Memet mampir kios buat beli kacang sama kopi sachetan.
Memet : " peneran vig , ngko lak barca main "
(kebetulan vig , ntar kan barca maen)
Me : " musuhe endi ? "
(musuhnya mana ?)
Memet : " valencia vig "
Me : " yo ngko nek crito disambi ndelok bal balan "
(ya ntar kalo cerita sambil nonton bola)
Rasanya acara begadang malam ini akan semakin asik saja karena tim favorit kami Barcelona sedang main , apalagi menonton bola juga bisa jadi semacam terapi psikis lebih lanjut karena apa yang terjadi semalam masih membayangi benakku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar