MALANG MYSTERIO - Bencong Ngamen di Perempatan jl Veteran

ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar akhir tahun 2010 ketika aku masih kuliah semester 7


Ratusan boneka beraneka bentuk tampak terpajang dimana mana , ada yang berukuran kecil dan apa pula yang berukuran sangat besar , seperti boneka Shrek yang lagi dipegang oleh Rani itu , kepalanya saja seukuran buah semangka , apalagi perutnya buncit kayak karung tepung... entah berapa harga boneka Shrek super jumbo itu , kurasa aku harus bersiap merogoh kocek dalam dalam karena Rani sepertinya menyukai boneka itu.

Rani : " yang ini aja gimana mas ? "

Me : " kegedean nih "

Rani : " tapi aku sukanya yang ini mas , pikakeuheuleun pisan kan ? "

Me : " boneka shrek yang kecil ajalah "

Rani : " yang kecil ngga ada atuh mas , ini aja yah ?!.. "

Me : " emang brapa harganya ? "

Rani : " bentar aku liat dulu labelnya mas "

Aku merasa deg degan saat Rani menunjukkan label harga yang menempel di boneka Shrek itu , ternyata harganya 420 ribu rupiah sementara uang yang ada di dompetku cuma sekitar 200 ribuan saja... dengan muka kusut kubilang pada doi kalau duitku kurang.

Rani : " trus kumaha atuh mas ?!.. "

Me : " milih yang agak murah ajalah , kan masih banyak yang lain "

Rani : " huuff !!... ya udah deh mas , tapi janji yah kapan kapan beliin aku yang ini ?! "

Me : " iya gampang , ntar kalo ada duit pasti tak beliin "

Raut muka Rani langsung berubah cemberut gara gara ngga jadi beli boneka Shrek itu , kini doi beralih mengamati boneka boneka yang terpajang di rak lain... ada boneka tokoh tokoh Toy Story , Winnie the Pooh , Snow White dan sebangsanya.

Me : " yang itu aja keren , buzz lightyear "

Rani : " ngga suka , jelek "

Me : " yang piglet tuh lucu mukanya "

Rani : " ngga mau "

Selama beberapa menit kubiarkan Rani memilih sendiri boneka yang disukainya , dengan raut muka serius doi mengamati tiap tiap boneka yang terpajang di rak , hingga akhirnya pilihannya jatuh pada sebuah boneka Genie seukuran galon aqua.

Rani : " ini lucu kan mas ?!.. jinnya aladin lho ini "

Me : " oh iya lucu nih "

Rani : " nih mas , harganya cuma 160 ribu kok , teu kamahalan kan ? "

Me : " ya udah yang ini aja "

Untung saja uangku cukup untuk membeli boneka Genie warna biru itu , lekas saja kami ke kasir buat bayar dan kemudian bergegas keluar meninggalkan toko Istana Boneka ini.

Saat pulang kami melewati jl Veteran yang tampak ramai sore ini , tiba di perempatan ITN kuhentikan laju mobilku karena lampu lalu lintas sedang merah , namun ada hal yang menarik perhatianku di sini , kulihat di depanku ada gerombolan bencong yang lagi ngamen sambil joget joget ngga jelas " aku mau dimanja manja tapi kamu cuek cuek aja , aku bete sama kamu , aku bete bete bete !!!... " walaupun suara mereka sumbang tapi penampilannya terlihat modis semua , mereka mengenakan wig , tank top , rok mini , stocking dan juga sepatu highell... sekilas hampir mirip seperti perempuan asli.

Rani : " dih , kok ada bencong ngamen di sini sih mas ? "

Me : " tau tuh bencong darimana "

Entah sejak kapan gerombolan bencong itu ngamen di sini , biasanya setiap kali melewati jalan ini aku tak pernah melihat mereka... kini aku merasa agak ketar ketir karena salah satu bencong itu berjalan menuju mobilku , buru buru kutekan tombol power window karena aku takut jika bencong itu menggodaku.

Tadinya kupikir bencong itu akan berlalu begitu saja karena jendela mobilku tertutup , tapi ternyata ia tetap mengamen di sebelah mobilku " tuhan berikan aku hidup satu kali lagi hanya untuk bersamanya , kumencintainya sungguh kumencintainya... " dengan suara sumbang bencong itu terus bernyanyi sambil memukul mukul botol aqua dan aku mulai tidak tahan mendengarnya.

Me : " beb , ada recehan ngga ? "

Rani : " ada mas , lima ratusan nih "

Perlahan kubuka jendela mobilku lalu kusodorkan sekeping uang 500 an pada bencong sialan ini , tapi ia tidak mau menerimanya dan malah ketawa tawa ngga jelas.

Bencong : " mas !.. mas e seng ngganteng dhewe !... mosok tarifku mek limang atus repes thok ?!.. yo emoh tho eike "

Me : " wes tak ke'i duwek malah protes kon ! "

Bencong : " yo tambahono tho mas !.. rong ewu opo limang ewu sisan , ngko tak bonusi cipok.. muuaachh !!... "

Me : " jancuk kon !!.. "

Bencong bertampang menor ini benar benar menjengkelkan , ia tidak mau menerima uang recehan dan malah memintaku membayar lebih , lekas kucari cari selembar uang seribuan atau 2 ribuan di dompetku tapi aku tak menemukannya , yang ada hanya uang 10 ribuan saja.

Me : " beb , punya seribuan atau dua ribuan ngga ? "

Rani : " duh ngga ada nih mas , kasih lima ribu aja yah ? "

Me : " jangan , kebanyakan kalo dikasih segitu "

Aku merasa sayang kalau harus memberi uang 5 ribuan sama bencong sialan itu , karena merasa bingung akhirnya kututup saja kaca jendelaku dan kuharap lampu lalu lintas segera berubah jadi hijau.

" Takk !!... takk !!... takk !!... " kaca jendela mobilku tiba tiba dipukuli menggunakan botol aqua , sekejap kemudian bencong itu mendekatkan mukanya pada kaca jendela mobilku sambil marah marah " endi duweke mas ?!... endi duweke ?!... cepet duweke endi mas ?!... "

Rani : " mas !!.. tuh bencongnya ngeselin !!.. matak keuheul pisan ih !! "

Me : " biarin aja , bentar lagi ijo lampunya "

Untung saja tak lama kemudian lampu lalu lintas berubah jadi hijau , dengan tergesa aku langsung tancap gas sementara bencong itu malah misuh misuh ngga jelas " kuonthol kowe mas !!... kuonthoool !!... " dalam hati aku merasa lega bisa lolos dari gangguan bencong sialan itu , semoga saja satpol PP segera menciduknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar