ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar pertengahan tahun 2011 ketika aku masih kuliah semester 9
Jika tidak ada jadwal kuliah biasanya aku lebih senang menghabiskan waktu di kosan , mau keluar rasanya juga malas apalagi cuaca sudah terlihat mendung meskipun saat ini masih jam 9 pagi , mungkin sebentar lagi hujan akan segera mengguyur kota Malang dan membuat hawa udara jadi kian dingin.
Baru saja kubikin kopi dan kini aku mereguknya pelan pelan sambil memainkan game Battle Realms di komputerku , tak lupa kuhisap rokok kretek 234 biar aku semakin enjoy memainkan game ini " fuuh !! " mantep rekk.
Di saat lagi asik asiknya main game mendadak ponselku berdering , rupanya Novia mengirimiku sms dan aku disuruh untuk menjemput ke kampusnya , apa boleh buat terpaksa kusudahi permainanku lalu buru buru aku mandi biar tampangku jadi ganteng lagi.
Sekitar jam setengah 11 siang aku telah tiba di kampus UM , kuparkir mobilku di dekat gerbang belakang sambil kutunggui Novia yang saat ini masih berada di perpustakaan , beberapa menit kemudian kulihat doi tengah berjalan kemari bersama 2 orang temannya.
Saat tiba di hadapanku Novia langsung mengenalkan kedua temannya padaku , ada seorang cewe berjilbab yang bernama Maulida dan satunya lagi seorang cowo yang telah kukenal sebelumnya sewaktu aku mengikuti uji nyali di kampus ini , namanya Rijal dan ia adalah seorang indigo.
Me : " kamu yang dulu uji nyali sama arul itu kan ? "
Rijal : " iya mas vig , kamu dulu ikut uji nyali sama anak anak umm itu kan ? "
Novia : " kan dulu kita pernah uji nyali bareng bareng juga mas "
Me : " iya aku masih inget "
Sewaktu beruji nyali di kampus ini aku tidak sempat mengakrabkan diri dengan Rijal , apalagi rombongan kami terpaksa pulang lebih awal karena diusir satpam... mungkin dengan pertemuan ini aku bisa lebih akrab dengannya , apalagi aku masih penasaran dengan kemampuan indigonya.
Novia : " eh mas abis ini anterin ke perpusda ya , kita lagi ada tugas kelompok nih "
Maulida : " mau nyari bahan materi mas , tadi di perpus kampus udah ngubek ngubek gak dapet bukunya "
Me : " trus ke perpusdanya sekarang ? "
Novia : " ntar aja mas ke perpusdanya , sekarang kita makan siang dulu "
Rupanya Novia dan teman temannya sedang ada tugas kelompok , setelah makan siang aku disuruh mengantarkan mereka ke Perpusda untuk mencari buku materi.... kini kupacu mobilku menuju warung tahu telor di dekat terusan Ambarawa , sementara Rijal dan Maulida duduk anteng di jok belakang.
Novia : " dah kita makan dulu yuk mas ! "
Me : " rame banget nih warungnya yank "
Kuparkir mobilku di depan warung tahu telor yang tampak ramai ini , ada begitu banyak mahasiswa kampus UM yang pada makan siang di sini , bahkan saking ramainya kami harus mengantre dan bingung mau duduk dimana.
Maulida : " kita duduknya dimana ini nov ? "
Novia : " tungguin di mobil dulu aja da , paling bentar lagi udah rada sepi "
Selepas dhuhur kami baru kelar makan siang , tanpa berlama lama langsung kupacu mobilku menuju Perpusda yang terletak di pojokan jl Ijen atau tepat di seberangnya museum Brawijaya.
Me : " lama ngga di perpusdanya ? "
Novia : " paling sejam aja kok mas , cuma nyari buku abis itu pulang "
Begitu tiba di perpusda aku langsung memasukkan mobilku di area parkiran yang tampak lengang , sepertinya tak banyak orang yang berkunjung kemari di saat siang begini , hanya ada beberapa mahasiswa yang sepertinya juga tengah mencari materi untuk tugasnya.
Novia : " yuk mas masuk ! "
Me : " iya bentar yank "
Dengan santai kami berjalan memasuki perpustakaan berlantai 3 ini , begitu masuk kami langsung menitipkan tas dan kemudian naik ke lantai 2 yang dipenuhi rak rak buku , sementara beberapa mahasiswa tampak duduk anteng di meja sambil membaca buku buku tebal.
Rijal : " ayo nov dicariin sekarang bukunya ! "
Novia : " iya bentar jal , eh mas kamu duduk di meja aja biar nyantai "
Me : " iya deh "
Kubiarkan Novia dan kedua temannya sibuk mencari cari buku di rak sementara aku duduk di meja sambil memainkan ponsel , beberapa menit kemudian mereka ikutan duduk di dekatku sambil membawa setumpuk buku buku tebal.
Me : " banyak banget bukunya yank ? "
Novia : " ini masih dipilih pilih mas "
Rijal : " kalo baca buku segini juga gak kuat mas vig "
Selama beberapa menit mereka tampak sibuk membuka buka halaman buku yang dibacanya , hingga akhirnya Novia menyuruh Rijal untuk mengembalikan beberapa buku ke rak asalnya , hanya ada 2 buah buku tebal yang akan dipinjam Novia sebagai bahan materi tugas kelompoknya.
Novia : " huff !!.. kalo dah nemu bukunya kan lega mas rasanya , tinggal bikin rangkumannya aja ntar "
Me : " kalo aku males baca buku tebel tebel gitu yank "
Novia : " trus kalo pas bikin tugas gak pernah baca buku dong mas ? "
Me : " ngga pernah , cuma titip nama sama patungan duit aja.. he.. he.. "
Novia : " yee !!... jadi mahasiswa tuh gak boleh males mas , biar ip nya gak jeblok "
Maulida : " iyo mas , ip tuh minimal harus 3 koma "
Me : " he.. he.. ip ku cuma 2 koma lho "
Di saat aku dan Novia masih berbincang bincang mendadak ada hal yang menyita perhatian kami , entah kenapa Rijal yang masih berada di antara rak buku tiba tiba ngomong sendiri , padahal tidak ada orang lain di sana dan ia juga tidak sedang menelpon siapapun.
Me : " yank ?!.. rijal kok ngomong sendiri kenapa ? "
Novia : " duh mas , kayaknya dia ngelihat yang alus alus "
Me : " ngelihat yang alus alus ?! "
Novia : " dia kan indigo mas , dia tuh udah sering ketahuan ngomong ngomong sendiri kayak gitu "
Maulida : " tapi mosok sih ada gituan di sini nov ?! "
Kulihat Rijal masih berdiri di antara rak buku sementara mulutnya terus berkata kata seolah sedang berbicara dengan orang lain " kamu jangan ke sini terus !!.. gak usah ke sini lagi !!.. " kata kata itu terus terucap dari mulutnya dan membuatku kian penasaran saja , jangan jangan ia sedang mengusir arwah yang bergentayangan di perpustakaan ini , tapi bagaimana bisa ada arwah bergentayangan di tempat seperti ini ?!?
Novia : " duh , kok bisa sih ada alus alusnya di sini da ?! "
Maulida : " ya allah ?!.. trus yok opo iki nov ?! "
Me : " ayo si rijal disamperin aja "
Novia : " gak usah mas , aku malah jadi takut ntar "
Maulida : " iyo mas , aku juga takut kalo urusan begituan "
Selama beberapa menit si Rijal ngomong ngomong sendiri , hingga akhirnya ia meninggalkan rak buku dengan muka yang tampak tegang dan berkeringat , begitu duduk di meja kami langsung menghujaninya dengan pertanyaan bertubi tubi.
Me : " liat apaan tadi jal ?! "
Novia : " beneran ada alus alusnya ya jal ?!.. "
Maulida : " kok iso sih jal ?!.. kan rame terus perpus ini "
Rijal : " aku mau cerita tapi gak usah diomongin sama orang lain ya ?! "
Novia : " duh cerita aja ada apaan sih sebenernya jal ?! "
Rijal : " sebenernya udah lama aku lihat arwah cewe itu di sini "
Novia : " arwah cewe jal ?!.. beneran di sini ada arwah cewe ?! "
Maulida : " temenan a jal ?!.. "
Rijal : " sstt !!.. udah lama arwahnya tu sering ke sini , kadang ada kadang juga engga ada "
Me : " arwahnya siapa tuh jal ?! "
Rijal : " arwah mahasiswi jaman dulu mas vig "
Novia : " ttapi kok bisa nyampe sini sih jal ?!.. "
Rijal : " dulu pas masih hidup emang suka baca buku di sini nov "
Kami bertiga terperanjat tak percaya dengan apa yang dikatakan Rijal barusan , bagaimana bisa ada arwah bergentayangan di tempat yang sehari hari dikunjungi banyak orang ini ?!... tapi Rijal seorang indigo yang dikaruniai penglihatan lebih sehingga akupun mulai percaya dengan apa yang dikatakannya.
Novia : " trus sekarang masih ada di situ arwahnya jal ?! "
Rijal : " masih ada nov , lagi berdiri di rak paling pojok "
Maulida : " ya allah ?!.. kok serem gini seh jal ?! "
Rijal : " gak usah takut , dia gak bakal ganggu kok "
Maulida : " tapi kan serem kalo tau ada arwah di situ jal , yok opo seh ?! "
Rijal : " tenang ae , anggep aja gak ada , gak keliatan kan ?! "
Raut muka Novia dan Maulida langsung berubah tegang saat Rijal bilang bahwa di rak paling pojok ada sesosok arwah mahasiswi yang sedang berdiri , walaupun sosoknya tak terlihat namun tetap saja perasaan jadi tak enak... mungkin arwah itu sedang mengamati kami yang tengah membicarakannya secara kasak kusuk.
Maulida : " kamu tadi kayak ngusir ngusir gitu ?!.. emang dia gak mau pergi jal ?! "
Rijal : " dia baru bisa pergi pas mau maghrib , kalo siang gini gak kuat kena panas "
Novia : " trus ?!.. jadi tiap hari dia ada di sini dong jal ?! "
Rijal : " kadang ada kadang ngga nov , tapi sering aku ke sini ketemu sama dia... udah sering aku usir tapi ya tetep balik lagi ke sini "
Novia : " duh , aku kan jadi takut ke sini kalo ada arwahnya jal "
Maulida : " aku yo jadi gimana gitu jal rasane "
Rijal : " santai ae , anggep gak ada apa apa , yang penting gak ganggu , gak keliatan juga kan ?! "
Semua ini memang terasa aneh bagiku , mungkin semasa hidupnya mahasiswi itu termasuk kutu buku dan sering menyambangi perpustakaan ini sehingga setelah mati ia masih sering datang kemari... semoga saja arwah itu tak membuat ulah atau menampakkan diri di hadapan pengunjung perpustakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar