MALANG MYSTERIO EXO - Arwah Main Basket di Taman Rekreasi Tlogomas

ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar akhir tahun 2012 ketika aku masih kuliah semester 11


Bulan puasa kali ini aku lebih sering menginap di kosannya Soleh yang berada di jl Baiduri Pandan , setiap waktu sahur kami mencari makan di warungnya Mbok Nem yang berada di sebelah taman rekreasi Tlogomas dan sekaligus berhadap hadapan dengan stasiun radio Andalus FM , ketika waktu sudah menunjukkan jam 2 dini hari kami bergegas menuju ke sana mumpung suasananya masih sepi , kalau sudah jam 3 lewat biasanya warung itu bakalan penuh sesak dipenuhi anak anak kost dan makanannya pasti sudah ludes semua.

Me : " ayo cepet leh ! "

Soleh : " sek tak nganggo sarung vig , uadem howone "

Dari kosan kami berjalan kaki menuju warungnya Mbok Nem , beberapa menit kemudian kami telah tiba dan langsung memesan makanan yang kami inginkan , aku memesan nasi rawon sementara Soleh memesan lalapan ayam.

Me : " lungguh sanding cendelo ae leh "

Soleh : " disambi fesbukan sek iki vig "

Setiap makan di warung ini aku selalu memilih duduk di meja dekat jendela belakang , dari sini aku dapat melihat lihat suasana lapangan tenis dan lapangan basket yang ada di dalam taman rekreasi Tlogomas , saat siang hari lapangan itu terlihat ramai dipenuhi orang yang sedang berolahraga , namun saat dini hari begini keadaannya jadi terlihat sunyi dan gelap gulita.
Sekejap kemudian kami telah menyantap makanan masing masing , kelar makan kami mulai menyeruput kopi sambil merokok " fuuuhh !!.. " masih ada waktu cukup lama sebelum imsak sehingga kami bisa merokok sepuasnya.

Soleh : " wes pirang dino iki posone vig ? "

Me : " mungkin wes meh telung minggu "

Soleh : " gak kroso wes meh rioyo yo vig , gek ndang mudik nang kediri aku "

Me : " mudikmu ojo suwi suwi , aku limang dino mari rioyo paling wes mbalik "

Di saat kami sedang asik ngobrol mendadak ada suara yang mengejutkan kami " dung !!... dung !!.. dung !!... " suara itu terdengar sayup sayup dari arah lapangan basket , seketika kami berdua melongok ke jendela dan kemudian mengamati lapangan basket yang tampak gelap gulita itu.

Soleh : " koyoke suoro bal basket iku vig ? "

Me : " iyo , iki mesti suoro bal basket "

Soleh : " loh tapi sopo seng dolanan basket jam semene ? "

Me : " lha mboh , didelok maneh ae "

Kami terus mengamati segala penjuru lapangan basket yang tampak gelap gulita , tadinya kami pikir ada orang yang sedang bermain basket tapi hal ini sungguh terasa janggal , mana ada orang yang bermain basket jam segini ?!?... apalagi hawa udara terasa sangat dingin.

Soleh : " aneh iki vig "

Me : " lha yo tho , deloken terus lapangane ! "

Dengn seksama kami terus mengamati segala penjuru lapangan basket , di tengah keadaan yang gelap gulita akhirnya kami dapat melihat sebuah bola basket yang terpantul pantul tak tentu arah " dung !!.. dung !!... dung !!... " bola basket itu terus memantul dan anehnya tak ada seorangpun yang sedang memainkannya , bola itu benar benar memantul sendiri.

Soleh : " vig ?!.. iiku ?!... bal baskete obah dhewe tibakno "

Me : " iyo , wes ngerti aku "

Soleh : " kok iso ya ?! "

Baru kali ini aku mendapati hal aneh seperti ini , aku merasa bola basket itu sedang dimainkan oleh sosok yang tak kasat mata , mungkin sesosok arwah yang dulu semasa hidupnya kerap bermain basket di situ.

Me : " wingi wingi gak nok kejadian ngene iki yo leh , aneh tenan iki "

Soleh : " njajal tak takon mbok nem ae , aku nggumun iki vig "

Me : " yo ndang celuken mbok nem , aku yo pengen ngerti "

Karena merasa penasaran akhirnya Soleh menyuruh Mbok Nem untuk melihat bola basket yang sedang memantul mantul sendiri itu , namun rupanya sang pemilik warung ini tidak heran sama sekali dan menganggap hal itu sudah biasa.

Mbok Nem : " wes biasa iku bal baskete obah dhewe mas , wes kerep aku bukak pas sahur trus krungu suorone bal iku "

Soleh : " tapi kok iso obah dhewe mbok bal baskete ? "

Mbok Nem : " jarene wong radio andalus mbiyen onok arek sma seng kerep dolenan basket ndek kene mas "

Soleh : " areke mati mbok ? "

Mbok Nem : " iyo mas , areke mati tabrakan mari moleh soko kene , lha saiki arwahe yo sek dolenan basket iku "

Soleh : " nate diganggu po gak mbok ? "

Mbok Nem : " aku mbiyen yo wedi mas sakjane , tapi nyatane yo gak nate nganggu aku arwahe... yo mek dolenan basket thok jam semene "

Soleh : " trus nate ngetok mbok ? "

Mbok Nem : " gak nate ngetok kok mas , aku yo gak wani bukak pas sahur maneh nek arwahe ngetok "

Mendengar penuturan Mbok Yem membuat kami agak merinding juga , sudah tidak mengherankan kalau arwah gentayangan kerap melakukan rutinitasnya sewaktu masih hidup dulu.... menjelang jam 3 pagi suara pantulan bola basket itu tak lagi terdengar , suasana di lapangan kembali sunyi senyap seperti semula.

Soleh : " wes mandek vig suorone "

Me : " yo paling wes kesel dolenan basket arwahe leh "

Walaupun terasa aneh namun aku tidak menganggap kejadian ini sebagai suatu hal yang menyeramkan , arwah anak SMA itu hanya ingin melakukan hobinya semasa masih hidup dulu dan kurasa jauh lebih baik daripada ia bergentayangan di pinggir jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar