ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar pertengahan tahun 2011 ketika aku masih kuliah semester 9
Adzhan Isya baru saja berkumandang ketika kami tiba di Perumahan Poharin , sengaja kami ngastral jam segini biar suasananya ngga terlalu seram , karena kami akan menyelidiki keberadaan arwah perempuan yang menghuni sebuah rumah angker di pojokan tikungan.
Pendik : " iku a vig omahe ?!.. aku kaet mbiyen yo wes sering ngliwati omah iku vig "
Me : " energinya kedeteksi ngga stiv ? "
Steve : " belum kerasa mas , jaraknya kejauhan "
Saat ini kami masih nangkring di atap gedung Graha Tirta yang berada tak jauh dari rumah angker itu , dari sini kami dapat mengamati kondisi rumah kecil yang berada di pojokan tikungan itu , walaupun agak gelap namun suasananya tak terlalu menyeramkan karena masih ada beberapa kendaraan yang sesekali lewat.
Steve : " gimana kalo turun sekarang mas ? "
Me : " ayo wes ! "
Tanpa berlama lama kami bertiga langsung melayang menuju rumah itu dan kemudian mendarat di terasnya , baru saja kami berada di sini Steve telah mendeteksi keberadaan arwah di dalam rumah ini.
Steve : " berarti emang ada di dalem arwahnya "
Pendik : " aku rodok wedi kalo masuk stiv "
Me : " karo arwah ae lapo wedi ndik ? "
Cukup lama kami berada di teras karena Pendik agak takut diajak masuk , namun tanpa kami sangka tiba tiba " hhuuaaa !!!!.... huuaaa !!!.. " suara tangisan perempuan terdengar nyaring dari dalam rumah ini , seketika kami bertiga terperanjat kaget dan saling pandang keheranan.
Pendik : " wancik ?!.. nangis arwahe vig ?! "
Me : " gimana stiv ?! "
Steve : " kita masuk sekarang aja mas , aku di depan "
" Huaa !!!... huua !!!... " tangisan itu tak kunjung berhenti dan membuat kami agak bergidik mendengarnya , sesuai kesepakatan aku dan Steve memutuskan untuk memasuki rumah ini , sementara Pendik menunggu di teras karena ia tak cukup bernyali untuk ikutan masuk.
Steve : " siap mas ? "
Me : " ayo wes ! "
Dengan memberanikan diri akhirnya kami berdua memasuki rumah ini dengan cara menembus pintunya , begitu berada di dalam kami langsung terpana melihat apa yang ada di hadapan kami.
Sesosok arwah perempuan tampak tergolek lemah di lantai , kondisinya begitu mengenaskan karena sekujur tubuhnya dipenuhi luka dan berlumuran darah kering , sementara kemeja dan celana yang dikenakannya terlihat kuno seperti jaman 90 an... kemungkinan ia sudah lama mati dan bergentayangan di rumah ini selama belasan tahun.
Me : " ngeri nih "
Steve : " udah pasti korban pembunuhan ini mas "
" Huuaa !!!... huaa !!!... " arwah perempuan itu masih terus menangis dengan raut muka yang meringis kesakitan , sesekali tubuhnya juga menggelepar dan kakinya menendang nendang ke segala arah.
Me : " stiv sekarang gimana ?! "
Steve : " aku coba tanyain dulu mas "
Tanpa rasa takut Steve berjongkok di dekat arwah perempuan itu , berkali kali ia mencoba menanyai namun tak digubris sama sekali " huaa !!... huaa !!.... " arwah perempuan itu hanya bisa menangis saja , bahkan tak sekalipun matanya memandang kami yang berada di dekatnya.
Me : " nangis terus stiv "
Steve : " gak bisa ditanyain nih kayaknya mas "
Me : " trus mesti gimana sekarang ?! "
Steve : " ya udah kita keluar aja mas , yang penting udah tau wujudnya "
Akhirnya kami berdua memutuskan untuk keluar dari rumah ini , arwah yang matinya terlalu kesakitan memang sulit diajak bicara walaupun sebenarnya kami penasaran ingin bertanya banyak hal... setidaknya kami sudah melihat wujudnya dan membuktikan sendiri bahwa rumah ini memang ada penghuninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar