MALANG MYSTERIO EXO - Mas Lasmono part 3


Goa yang kami tuju ternyata tak lebih sekedar celah sempit yang berada di dalam kubangan berair , sementara sekeliling goa ini dipenuhi oleh pepohonan bambu yang cukup lebat... kini Bang Priono memaksa jin berkulit hijau itu untuk masuk ke dalam goa dan membawa sukmanya Mas Lasmono keluar.

Priono : " ndang mlebuo !!... jupuken sukmone nang njero !! "

Jin : " iiyo pak.. entenono sedelut "

Bang Priono melepaskan cengkraman tangannya dari tengkuk jin itu dan membiarkannya masuk ke dalam goa , sementara kami semua menungguinya di bawah pohon bambu dekat kubangan berair.

Steve : " untung gak ada yang jaga ya bang "

Priono : " iyo stiv , padahal gw udah siap kalo harus tempur "

Tadinya kami pikir goa ini dijaga oleh sepasukan jin namun nyatanya tidak , kurasa urusan ini akan berjalan lancar lancar saja tanpa perlu terjadi konfrontasi.

Entah sudah berapa menit kami menunggu di sini namun jin berkulit hijau itu tak kunjung keluar dari dalam goa , sekejap kemudian Steve dan Bang Priono malah mendeteksi energi makhluk gaib yang datang mendekat kemari , seketika kami jadi merasa was was dan bersiap mengantisipasi hal buruk yang mungkin terjadi.

Me : " emang apaan bang ya dateng ?! "

Priono : " ini jin yang lebih gede kayaknya "

Steve : " apa suruhan dukunnya ya bang ?! "

Priono : " wes kita siap siap aja stiv "

Dugaan kami ternyata benar " kresekk !!.. kresekk !!... kresekk !!.. " dedaunan bambu di sekeliling kami tampak bergerak gerak seperti dilewati oleh sesosok makhluk berukuran besar , hingga akhirnya kami dikagetkan oleh kemunculan sesosok jin raksasa setinggi tiang listrik , wujudnya sama persis dengan jin tadi namun ukuran tubuhnya jauh lebih besar.

Steve : " bang ?!.. gimana sekarang ?! "

Priono : " bikin psi ball sekarang stiv ! "

Secara serempak Steve dan Bang Priono menciptakan psi ball agni yang menyala nyala di kedua telapak tangannya , sementara jin raksasa itu berjalan semakin mendekat dengan kedua telapak tangan yang terkepal.

Priono : " lempar sekarang stiv !! "

Steve : " iya bang ! "

Dengan cepat Steve dan Bang Priono melemparkan psi ballnya hingga mengenai tubuh jin raksasa itu " bluaar !!!.. bluaar !!!... " terciptalah ledakan kecil yang membuat jin raksasa itu mundur beberapa langkah " aahh !!... aku raa po po !!... aku ra po po !!.. " kulihat muka jin raksasa itu tampak menyeringai seperti tak merasakan sakit , entah aku tak tahu seperti apa kekuatannya dan bagaimana cara mengalahkannya.

Priono : " serang lagi stiv !! "

Steve : " ayo bang ! "

Tanpa berlama lama Steve dan Bang Priono kembali menciptakan psi ball agni dan kemudian langsung melemparkannya hingga mengenai tubuh jin raksasa itu " bluaar !!!... bluaar !!!... ledakan demi ledakan terus tercipta namun jin raksasa itu sepertinya tak terluka sedikitpun " huaa ha ha !!.. aku ora po po !!.. aku ora po po !!... kowe iso opo ?!.. " dengan muka menyeringai jin itu menatap kami sambil menantang nantang penuh keangkuhan.

Steve : " kayaknya percuma aja kita serang pake psi ball "

Priono : " gw ngerti stiv , gw mau keluarin khodam aja "

Steve : " khodam ?! "

Sepertinya jin raksasa itu memang kebal terhadap serangan psi ball hingga akhirnya Bang Priono memutuskan untuk mengeluarkan khodamnya , aku sendiri tak tahu seperti apa wujud khodam itu dan bagaimana cara mengeluarkannya.

Bang Priono berjalan mendekati jin raksasa itu dan kemudian berdiri mematung beberapa meter di hadapannya , perlahan tercipta cahaya kekuningan yang menyelimuti sekujur tubuh Bang Priono , semakin lama cahaya itu terlihat semakin terang hingga tiba tiba muncul seekor macan berukuran besar dari cahaya itu " graaww !!!!... graaww !!!.... " aumannya terdengar begitu gahar dan seketika membuat jin raksasa itu melongo melihatnya.

Me : " bang priono kok bisa ngeluarin macan stiv ?! "

Steve : " itu khodam disimpen di chakra jantung mas "

Me : " lu juga bisa keluarin khodam ? "

Steve : " aku gak punya khodam mas , emang gak nyari "

Secara perlahan Bang Priono mundur dan kembali bergabung bersama kami , sementara khodamnya yang berwujud macan tampak bersiap untuk menyerang jin raksasa itu " graaww !!... graaww !!!... " berkali kali macannya Bang Priono mengaum dengan suara yang gahar dan sepertinya jin raksasa itu agak ketakutan menghadapinya.

Priono : " macan gw gak mungkin kalah "

Steve : " dapet darimana bang macannya ? "

Priono : " dari gunung pangrango stiv "

Aku agak merasa deg degan melihat pertarungan yang bakalan terjadi antara macan khodamnya Bang Priono dengan jin raksasa berkulit hijau itu , hingga akhirnya " grraaww !!!.. " raungan keras langsung terdengar saat macan itu mulai menerkam jin raksasa yang tampak ketakutan dan tak bisa berbuat apa apa " huuahh !!.. huuahh !!.. " dengan sekali terkam jin raksasa itu langsung tersungkur di tanah sementara kedua tangannya berusaha melepas terkaman macannya Bang Priono " graaww !!!... graww !!... " begitu ganasnya macan itu terus mencakari tangan dan dada jin raksasa hingga tercabik cabik penuh luka , sebelum akhirnya taring taring Macan itu mengoyak oyak leher jin raksasa yang telah terkapar di tanah.

Me : " kalah bang jinnya "

Priono : " emang hebat macan gw vig , buto ijo segede itu gak bisa apa apa "

" huuahhh !!... huaaahh !!... " teriakan jin raksasa itu terus terdengar seiring tubuhnya yang tercabik cabik oleh serangan macan khodamnya Bang Priono , luka demi luka terus tercipta sementara tubuhnya yang tersungkur di tanah terus berontak ingin melepaskan diri dari terkaman macan itu.

Aku benar benar takjub melihat pertarungan dua sosok gaib berukuran besar itu , tanpa henti macan itu mencabik cabik tubuh jin raksasa hingga penuh luka " ahhh !!... ahh !!... " jin raksasa yang tadi terlihat begitu angkuh dan sok kuat itu kini benar benar tak berdaya menghadapi terkaman macannya Bang Priono.

Me : " sampe luka kayak gitu jinnya bang "

Priono : " bentar lagi mati tuh jinnya "

" Grawww !!!... graaww !!!... " raungan macannya Bang Priono terdengar semakin gahar seiring taring taringnya yang terus mencabik cabik tubuh jin raksasa itu hingga terkoyak koyak penuh luka , semakin lama jin raksasa itu terlihat semakin melemah dan tak sanggup lagi bertahan dari terkaman macannya Bang Priono.

Priono : " udah mau mampus tuh jinnya "

Me : " ganas juga bang macannya "

Akhirnya sosok jin raksasa itu terkapar di atas tanah tanpa bergerak sedikitpun , ia benar benar mati terbunuh oleh macannya Bang Priono yang begitu brutal menerkam dan mencabik cabiknya.... kini macan itu berjalan mendekat ke arah kami dengan tatapan yang tampak buas , sementara Bang Priono menyambutnya dengan kedua tangan yang terentang lebar , cahaya kekuningan perlahan mulai menyala nyala menyelimuti sekujur tubuh Bang Priono dan sekejap kemudian macan itu bergerak mendekat hingga akhirnya menembus tubuh Bang Priono dan menghilang begitu saja.

Me : " ilang stiv macannya "

Steve : " udah masuk lagi di chakra jantungnya bang priono mas "

Entah apa jadinya jika Bang Priono tak memiliki khodam yang berwujud macan , mungkin kami akan menjadi bulan bulanan jin raksasa yang kini telah tewas mengenaskan itu... aku sendiri berkeinginan suatu saat nanti bisa memiliki khodam agar bisa mengatasi bermacam marabahaya yang terjadi di alam astral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar