ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar awal tahun 2012 ketika aku masih kuliah semester 10
Di dalam kamar ini kulihat tubuh fisik si Petruk tengah duduk bersila di atas karpet , sementara di atas kasur tampak seorang cewe berambut kemerahan yang mengenakan piyama dan sedang asik baca novel... anehnya ia menyadari kedatangan kami dan langsung meletakkan novel yang dibacanya , sebelum akhirnya ia menatap kami satu persatu.
Petruk : " itu pacar saya , namanya aline.... masih kuliah di paramadina "
Me : " kok dia bisa lihat kita ?! "
Petruk : " dia indigo "
Me : " indigo ?! "
Ternyata cewe bernama Aline itu adalah seorang indigo yang dikaruniai penglihatan lebih sehingga bisa melihat sukma kami , sekejap kemudian ia beranjak dari kasur dan menghampiri kami yang masih berdiri di dekat pintu.
Aline : " ini semuanya beneran dari tahun 2012 ya mas ?! "
Petruk : " iya dong , kan udah niat mau nyulik mereka "
Aline : " mirip kayak di photo fesbukmu mas "
Petruk : " kan emang mereka yang ada di photo "
Aku tak mengerti apa yang dibicarakan cewe ini dengan si Petruk , sepertinya ia pernah melihat photo photo kami di Facebooknya si Petruk , tapi bagaimana bisa hal ini terjadi ?!?!.... pikiranku terus menebak menebak segala keanehan ini , hingga akhirnya aku mulai kehilangan kesabaran.
Me : " kok bisa dapat photo photo kita ?! "
Aline : " oh ?!?.. kan emang udah ada di fesbuknya mas vigo "
Me : " kamu bilang tadi photonya ada di fesbuknya si petruk ?! "
Aline : " aduh mas ?!... gimana nih ?! "
Petruk : " tenang vig !... tenang !... biar saya jelasin sama kamu "
Me : " ya udah cepet jelasin !! "
Petruk : " emang udah waktunya saya buka topeng ini "
Me : " mau buka topeng ?!... oke cepetan bukak !! "
Petruk : " tapi jangan kaget ya semuanya ?!.. stiv ?!.. ndik ?!.. vig ?!.. "
Steve : " iiya "
Pendik : " oyi oyi sam petruk "
Me : " ya udah cepetan bukak !! "
Petruk : " he.. he.. deg degan nih saya mau bukak topeng "
Rasanya aku sudah tak sabar ingin melihat siapa sebenarnya sosok di balik topeng Petruk ini , kali ini aku benar benar mendesaknya untuk membuka topeng yang menutupi mukanya itu.... perlahan ia berjalan ke sebelah kasur dan kemudian berdiri menghadap kami , sementara kedua tangannya meraih ikatan tali di belakang kepalanya.... detik demi detik terasa begitu mendebarkan ketika aku menunggunya melepas topeng , sebelum akhirnya kurasakan keterkejutan yang luar biasa saat topeng itu benar benar telah terlepas dari mukanya.
Me : " hah ?!?! "
Pendik : " vvig ?!.. kok mirip ambek kon ?!? "
(vvig ?!.. kok mirip sama kamu ?!?!)
Steve : " mas vig ?!?.. iitu wajahnya ?! "
Me : " ?!?!?! "
Saking terkejutnya aku hanya bisa terbelalak menatap wajah itu , bagaimana bisa sosok di balik topeng Petruk itu memiliki wajah yang sama persis denganku ?!?.... hanya saja pipinya lebih tembem dan ada kumis tipis di atas bibirnya.
Aline : " tadaaa !!!.... inilah mas vigo vampiro !! "
Me : " ?!?! "
Steve : " mas vig ?!?! "
Pendik : " vvig ?! "
Vigo : " ha.. ha.. ha... ojok nggumun kon !! "
Me : " kok bisa ?!? "
Vigo : " dulu waktu gw jadi lu vig , gw juga kaget pas si petruk bukak topengnya... sekarang giliran elu yang kaget liat gw jadi petruk.. ha.. ha.. ha.. "
Steve : " emang beneran kamu mas vigo juga ?! "
Vigo : " beneran stiv , ini beneran gw yang lu kenal "
Pendik : " kembaran gaib ?! "
Vigo : " guduk kembaran gaib ndik , tapi ancen asline "
Pendik : " lah onok loro vigone ?! "
Vigo : " aku iki versi 2016 , seng sebelahmu iku versi 2012 ndik... tapi asli kabeh "
Pendik : " wancik vig ?!?.. bingung aku "
Me : " yok opo iki ndik ?!.. kok iso dadi ngene ?!?! "
(gimana ini ndik ?!.. kok bisa jadi gini ?!?!)
Tanpa henti mataku terus menatap sosok lelaki itu , sungguh aku masih sulit untuk percaya jika ia adalah diriku juga... tak pernah terbayangkan jika aku akan mengalami kejadian seaneh ini.
Me : " aku ngga percaya !! "
Vigo : " ha.. ha.. trus aku kudu piye vig ?! "
(ha.. ha.. trus aku harus gimana vig ?!)
Me : " ?!?! "
Vigo : " aku kudu piye ben kon percoyo vig ?! "
(aku harus gimana biar kamu percaya vig ?!)
Me : " coba nyanyi lagu yang paling gw sukai !! "
Vigo : " nyanyi ?!?... oyiiii vig "
Karena masih tak percaya dengannya kusuruh saja ia menyanyikan lagu kesukaanku , perlahan ia membuka mulutnya dan seketika aku terdiam mendengarkan nyanyiannya " senada cinta bersemi di antara kita , menyandang anggunnya peranan jiwa asmara , terlanjur untuk berhenti di jalan yang telah tertempuh semenjak dini sehidup semati " tak kusangka jika ia benar benar menyanyikan lagu kesukaanku itu , selama ini aku memang sering membawakan lagunya Fariz RM itu saat bandku main di hotel , apalagi ia bernyanyi dengan nada dan gaya yang sama persis denganku.
Aline : " kereen mas !! "
Vigo : " he.. he.. jelas keren dong "
Me : " kok bisa tau lagu itu ?! "
Vigo : " gimana gw gak tau vig ?!.. dulu kan gw sering nyanyiin lagu itu pas manggung di hotel , pas gw masih jadi elu... ha.. ha.. ha.. "
Me : " ?!?! "
Kejadian yang kualami ini memang aneh tapi nyata , setelah ia bernyanyi aku mulai percaya jika ia benar benar diriku sendiri yang hidup di tahun 2016 , aku tak asing dengan apapun yang melekat padanya , entah itu suaranya , gaya bicaranya , ekspresinya , hingga postur tubuhnya yang terlihat agak berisi.
Me : " aneh ndik ?! "
Pendik : " lha aku dhewe yo bingung iki vig , kok iso ngene yo ?! "
Steve : " aku pikir emang beneran nih mas , kalo time projection apa sih yang ngga mungkin ?! "
Vigo : " udah gak usah pada kaget !!... gak usah pada nggumun !!... biasa ae rekk ! "
Bagaimana aku tidak merasa aneh jika di hadapanku ada sesosok lelaki yang sama persis denganku , aku percaya jika ia adalah diriku sendiri yang hidup di tahun 2016 namun lebih baik aku menganggapnya biasa biasa saja , sebisa mungkin kuredam perasaan aneh yang menghinggapiku ini.... mungkin apa yang terjadi saat ini adalah bagian dari keajaiban alam semesta yang menyimpan berjuta rahasia.
Me : " kalo lu hidup di taun 2016 berarti lebih tua daripada gw dong ?! "
Vigo : " iya vig , umur gw sekarang udah 26 taun.... kalo lu kan masih 22 taun soalnya lu masih hidup di taun 2012 "
Me : " kalo gitu gw mau manggil lu abang aja "
Vigo : " abang vigo ?!.. it's okay "
Pendik : " aku yo kate nyeluk sam vigo ae yo ?! "
(aku juga mau manggil sam vigo aja ya ?!)
Vigo : " oyi ndik "
Kurasa tak ada salahnya jika aku memanggil lelaki itu dengan panggilan abang karena dia adalah versi yang lebih tua dari diriku , lagipula panggilan itu terkesan lebih akrab sekaligus bisa mengikis keanehan yang kurasakan ini.
Suasana tak lagi terasa aneh dan canggung ketika kami duduk bareng di atas kasur , dengan penuh semangat Bang Vigo bercerita tentang kehidupannya saat ini , ia mengaku bekerja sebagai wartawan majalah musik yang harus wara wiri meliput aneka konser di berbagai kota.... anehnya profesi ini sudah kuidam idamkan sejak dulu karena aku kuliah di jurusan Komunikasi Jurnalistik.
Vigo : " kemaren pas akhir mei gw dateng ke malang lagi buat ngeliput konser 'badai pasti berlalu' sama 'jazz fest' "
Me : " asik nih kalo gini "
Vigo : " kan apa yang gw jalanin ini cita cita lu juga vig , daripada ngeband jaman sekarang gak enak "
Pendik : " nek nasibku pas 2016 iki yok opo sam vig ?! "
(kalo nasibku pas 2016 ini gimana sam vig ?!)
Vigo : " kon lak podo jurnalistik ambek aku tha ndik ?!.. yo podo dadi wartawane "
(kamu kan sama jurnalistik dengan aku tha ndik ?!.. ya sama jadi wartawan)
Pendik : " aku dadi wartawan opo sam vig ?! "
Vigo : " kon dadi wartawan koran ndek suroboyo ndik , gaweanmu ngeliput berita kriminal "
(kamu jadi wartawan koran di surabaya ndik , kerjaanmu ngeliput berita kriminal)
Pendik : " wah ?!.. temenan a sam ?! "
Steve : " kalo aku gimana mas ?! "
Vigo : " lu kuliahnya psikologi tapi sekarang malah kerja di provider selular stiv , di alastua jakarta pusat sono "
Steve : " aku yang sekarang lagi ada di jakarta pusat mas ?! "
Vigo : " iya stiv , kadang dia maen ke sini juga , kadang gw yang maen ke sono "
Bang Vigo yang hidup di tahun 2016 tentu saja telah mengetahui segala yang terjadi di tahun tahun sebelumnya , ia telah mengalami banyak hal yang sama sekali belum pernah aku alami.... dengan antusias ia bercerita mengenai nasib kami semua dan juga teman teman yang lainnya.
Vigo : " bentar gw tunjukin photo di fesbuk aja "
Me : " ?!?! "
Vigo : " beib , tolong nih bukain facebook pake laptop ! "
Aline : " disambungin proyektor ngga mas ? "
Vigo : " gak usah "
Aline : " iya bentar mas "
Rupanya Bang Vigo menyuruh Aline untuk membuka Facebook di laptopnya , kini cewe berambut merah ini mencolok modem di laptopnya yang ditaruh di atas kasur.
Aline : " buka akunnya siapa mas ? "
Vigo : " niken dulu deh "
Dengan cekatan Aline mengikuti perintah Bang Vigo yang menyuruhnya membuka akun Facebook milik Niken , kini kami semua dapat melihat photo terbaru si Niken yang tampak lebih gemuk , bahkan ia telah memiliki seorang anak laki laki berusia 2 tahunan.
Pendik : " wancik vig ?!?.. iiku niken wes nduwe anak !! "
(wancik vig ?!?... iitu niken udah punya anak !!)
Steve : " ha.. ha.. lucu nih mas anaknya mbak niken "
Vigo : " niken balik ke jambi , dia jadi ibu rumah tangga doang... kerjaannya cuma masak sama ngemong anak "
Me : " ha.. ha.. soyo lemu ndik "
(ha.. ha.. makin gemuk ndik)
Pendik : " ha.. ha.. kok maleh lemu ngene areke yo vig ?! "
(ha.. ha.. kok jadi gemuk gini ya vig ?!)
Vigo : " sapa lagi nih ? "
Pendik : " zulkifli ae "
Vigo : " oyi ndik "
Berikutnya Bang Vigo menyuruh Aline membuka akun Facebook milik Zul , kini kami dapat melihat photo terbarunya dimana ia mengenakan seragam pegawai negeri.
Vigo : " zul balik ke lombok , dia jadi staff kecamatan... sampe sekarang belum nikah "
Me : " gak pernah ketemu pas udah lulus ? "
Vigo : " temen temen itu kan dari luar jawa semua , udah susah kalo mau ketemu... abis lulus gak pernah ketemu lagi "
Steve : " kalo bang renggo gimana mas ? "
Vigo : " beib , bukain fesbuknya bang renggo ! "
Aline : " iya bentar mas "
Kini Aline membuka akun Facebooknya Bang Renggo , sekejap kemudian di layar laptop tampak beberapa photo dirinya bersama anak istrinya.
Vigo : " bang renggo udah tinggal di barabai , dia kerja di kebun sawit omnya , nyambi jualan kaos juga "
Steve : " emang tahun berapa dia balik ke kalimantan ? "
Vigo : " agustus 2012 kayaknya stiv "
Pendik : " berarti sedelut ngkas bang renggo yo metu soko malang vig "
(berarti sebentar lagi bang renggo juga keluar dari malang vig)
Me : " lha ancen wes wisuda tahun 2011 ndik , areke gur ngenteni ojob e resign soko maskapai thok "
(lha emang udah wisuda tahun 2011 ndik , dia cuma nunggu pacarnya resign dari maskapai doang)
Vigo : " bang renggo ngasih sisa kontrakan rumahnya buat bang priono , pas mau balik ke kalimantan dia ngajak party rame rame di villa mbatu "
Steve : " abis itu gak pernah ketemu lagi mas ?! "
Vigo : " ketemu secara astral doang , ke barabai sono stiv "
Semua akun milik teman teman kami telah dibuka satu persatu , termasuk akun milik kami sendiri.... rasanya benar benar aneh melihat photo photo itu , hal hal yang belum terjadi telah kami lihat secara sekilas dan membuat kami tersadar bahwa waktu terus berjalan..... pada akhirnya perpisahan pasti terjadi dan setiap orang akan melanjutkan jalan hidupnya sendiri sendiri.
Vigo : " gw sebenernya kangen jaman kuliah di malang , berat banget pas temen temen itu pada ilang satu satu "
Me : " gw ngerti , sekarang aja udah kerasa berat... bentar lagi pada mau wisuda "
Pendik : " podo vig , tapi yo kate piye maneh ?!... wes wayahe pisah yo pisah "
Vigo : " dulu si niken wisuda duluan bareng yohana sama memet , pas mau balik ke jambi dia nginep semaleman di kosannya memet , kita pada pesta rame rame sambil liat koleksi photo jaman kuliah , besoknya dia beres beres barang trus ngajakin muter muter keliling malang sama mbatu , besoknya lagi kita pisahan di depan kosannya , dia pelukin kita satu satu sambil nangis "
Pendik : " ancen abot yo sam ?! "
(emang berat ya sam ?!)
Vigo : " abot ndik , padahal biasane ben dino bareng bareng terus "
(berat ndik , padahal biasanya tiap hari bareng bareng terus)
Steve : " pas jaman kuliah emang banyak kenangan manisnya ya mas "
Vigo : " iya stiv , gw bersyukur udah ketemu kalian semua di sana , udah ngalamin apa aja bareng bareng... buanyak banget kenangan yang bikin hidup gw jadi berarti "
Dengan mata berkaca kaca Bang Vigo menceritakan masa masa terakhirnya di kota Malang , apa yang dirasakannya sebenarnya telah membayangiku saat ini.... ada rasa yang teramat berat bagiku untuk mengakhiri kehidupan yang kujalani bersama teman temanku di kota Malang , masa kuliah selama 5 tahun bukanlah waktu yang singkat dan selama itu pula kami mengalami banyak hal dengan penuh kebersamaan , pada akhirnya segalanya harus berakhir karena perpisahan itu benar benar telah di depan mata dan mau tak mau pasti terjadi juga..... entah apa yang akan kurasakan jika saat itu tiba , hanya air mata satu satunya bahasa yang kupunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar