Kupandangi wajah kedua temanku yang masih basah oleh keringat lalu kutanyakan pada mereka apakah masih sanggup melanjutkan penjelajahan mistis ini.
Me : ” gimana ?!.. sanggup ngga ngelanjutin lagi ?! ”
Zul : ” kamu gimana met ?!.. aku oke oke aja vig ”
Memet : ” haduhh , sakjane aku pengen muleh vig… tapi yo wis ra po po aku melu ae ”
(haduuh , sebenernya aku ingin pulang vig… tapi ya udahlah ngga apa apa aku ikut saja)
Me : ” yo bro , nanggung nek muleh saiki ”
(ya bro , nanggung kalo pulang sekarang)
Perlahan kami bangkit dan kemudian beranjak meninggalkan beranda Dome , aku mengajak kedua temanku ini menuju ke tepi sungai lalu kamipun pipis berjamaah ” cuuuurrr !! ” sambil pipis kami merundingkan area selanjutnya yang akan dijelajahi.
Zul : ” kemana lagi kita ? “
Me : ” lha enaknya kemana ? ”
Zul : ” kita ke situ aja deh , kantin asri ”
Me : ” ya udah kalo gitu , piye met ? ”
Memet : ” oyi vig , tapi santai ae yo... aku tak lungguh thok ae karo mbukak friendster , ra melu mubeng ”
(iya vig , tapi santai saja ya... aku duduk doang aja sambil buka friendster , ngga ikut keliling)
Me : ” yo , it’s okay bro “
Kami mulai beranjak menuju kantin Asri yang berada tak jauh dari Dome , kantin itu adalah salah satu kantin favorit mahasiswa UMM karena suasananya sangat asri dan teduh oleh pepohonan rindang…. katanya ada cukup banyak orang yang pernah melihat penampakan makhluk halus di situ , konon ada sosok berwujud kuntilanak yang menghuni pepohonan di sekitar kantin itu… entah benar atau tidak , let’s we see !!
” Plak !.. plak !.. plak !.. ” terdengar suara langkah kami saat menaiki anak tangga besi menuju kantin Asri yang letaknya agak meninggi , begitu tiba pandangan mata kami langsung menyapu keadaan kantin yang tampak remang oleh pencahayaan lampu mercuri… stand stand dagangan terlihat kosong , begitu juga meja meja kecil di kantin ini , memangnya siapa orang yang mau ngopi saat tengah malam begini ?!?!… langsung saja kami duduk di salah satu meja kecil sambil santai sejenak , Memet mulai asik online dengan ponselnya , Zul cuma bengong sambil ngerokok , sementara aku juga sedang merokok sambil memutar sebuah lagu dari ponselku , sebuah lagu Jawa yang konon sangat digandrungi oleh kaum kuntilanak , lagu ini berjudul ‘Lingsir Wengi' dan diciptakan oleh Sunan Kalijaga " lingsir wengi sliramu tumeking sirno , ojo tangi nggonmu guling , ojo ngetoro aku lagi bang wingo wingo , jin setan kang tak utusi dadio sebarang , ojo lelayu sebet " dengan lembut lagu ini mengalun dari speaker ponselku dan memecah kesunyian malam , sesekali juga terdengar suara kelelawar yang beterbangan di pepohonan lebat sekitar kantin ini.… aku jadi merasa agak merinding dan begitu juga dengan kedua temanku , sepertinya kami merasakan ada hawa aneh di sini.
Me : ” zul , kok hawanya jadi gini ?!.. ”
Zul : ” aku juga ngga tau vig , ini lengan sama pahaku rasanya agak dingin ”
Memet : ” aku juga agak berat zul kepalaku ini , mataku juga agak kabur lihat layar hape ”
Daripada cuma duduk duduk ngga jelas akupun mengajak Zul melihat lihat keadaan sekitar kantin ini , di sebelah timur ada bangunan perpustakaan dan di sebelah selatan ada area parkiran yang begitu lapang…. berdua kami berkeliling tanpa membawa senter , sementara si Memet kami biarkan duduk sendirian di kantin , biarkan saja dia asik buka Friendster sambil mendengar lagu ‘Lingsir Wengi‘ dari ponselku yang kutaruh di atas meja.
Kunyalakan 2 batang hio lalu kuberikan sebatangnya buat si Zul , kini kami mengelilingi sisi selatan dari bangunan perpustakaan yang suasananya tampak remang oleh pencahayaan beberapa lampu neon , namun karena merasa kurang seram akupun mengajak Zul turun ke area parkiran yang begitu lapang sekaligus gelap gulita... selama beberapa menit kami berkeliling sambil mengamati keadaan sekitar , hanya ada pepohonan lebat yang membuat area parkiran ini terlihat begitu mencekam…. namun mendadak kami terkesiap ketika ada sesuatu yang tiba tiba terbang berkelebat di antara lebatnya dedaunan pohon , insting kami mengatakan bahwa sesuatu itu bukanlah kelelawar.
Zul : ” vig , yang tadi apaan ?! ”
Me : ” ngga tau zul , aku ngga bisa lihat jelas , repot juga nih kalau ngga ada senter ”
Di saat kami masih kebingungan sendiri mendadak angin berhembus lebih kencang , bulu kuduk kamipun mulai berdiri sementara rasa merinding mulai menjalar ke sekujur tubuh , apalagi aroma hio yang kami bawa semakin terasa tajam menusuk indra penciuman , bahkan kini kami mencium aroma seperti bunga kamboja... entah apa yang akan terjadi setelah ini.
Dengan rasa tegang sekaligus bingung kami terus mengawasi keadaan sekeliling , tiba tiba saja sesuatu yang tadi berkelebat di pepohonan itu muncul lagi dan terus berpindah pindah dengan cepat , kali ini kami jadi lebih awas daripada sebelumnya.
Me : ” zul , lihat terus pohonnya ! ”
Zul : ” ini aku juga lihatin semua ”
Me : ” zul !!… iitu di sana zul !! ”
Zul : ” apaa ?!.. mana vig ?! ”
Me : ” tadi ada kayak kain putih di pohon itu , sekarang ilang ”
Zul : ” ahh mana ?! ”
Me : ” cari terus zul , aku ngga salah lihat tadi “
Sekelebat kain putih yang barusan kulihat tadi kini telah menghilang entah kemana , dengan was was kami terus mengamati keadaan sekeliling hingga akhirnya kami mendapati kain putih itu mulai berkelebat di atas dedaunan pohon dekat kami dan terus berpindah pindah dengan cepat.
Zul : ” aaku juga lihat tadi vig ”
Me : ” apaan itu tadi zul ?!.. masak cuma kain putih kena angin ?! ”
Zul : ” ngga tau , ngga mungkin kalau cuma kain vig “
Ketika kami masih saling bertanya mendadak dedaunan di pohon sebelah kanan kami rontok berjatuhan , spontan kami berdua mendongak ke atas dan terlihatlah sesuatu di atas dahan….. sesuatu yang rupanya bukan sekedar kain putih tapi lebih dari itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar