BORNEO YO BRO - Semalam di Banjarmasin

 


Kota Banjarmasin tampak gemerlapan di malam hari , suasananya tak jauh beda dengan kota kota besar di Jawa namun di sini jalanannya lebih lebar dan lalu lintasnya tidak macet , cukup lama aku diajak jalan jalan sebelum akhirnya perhatianku tersita oleh sebuah patung monyet besar yang disinari spotlight warna warni , kerennya lagi mulut patung itu terus menyemburkan air mancur yang mengarah ke sungai di depannya.

Me : " itu keren patungnya bang "

Renggo : " oh itu patung bekantan vig , mampir bentar ya "

Perlahan bang Renggo mulai melambatkan laju mobilnya dan kemudian memarkir tak jauh dari patung bekantan yang menghadap sungai itu , sementara kulihat ada banyak orang yang berada di sana sambil asik berfoto ria atau sekedar nongkrong , kupikir memang asik suasana tempat ini buat nongkrong di saat malam hari begini , apalagi jembatan yang terbentang di sungai juga dipasangi lampu hias warna warni.

Renggo : " kalo aline ikut ke sini pasti demen dia vig , kayak di singapura kan patungnya "

Me : " ha.. ha.. ayo deh foto foto dulu bang ! "

Dengan bermodal kamera mirrorless kuabadikan pose poseku di depan patung bekantan besar yang ternyata terbuat dari perunggu ini , selepas berfoto bang Renggo mengajakku duduk di tepi sungai sambil menikmati jajanan macam cilok dan batagor.

Renggo : " ini namanya sungai martapura vig , nyabang sama sungai barito yang nyampe kalteng itu "

Me : " trus pasar apungnya dimana bang ? "

Renggo : " kalo pasar apung paling top itu lok baintan namanya , di kabupaten banjar itu deket dari sini , besok pagi aja kita ke sono "

Aku senang bisa berada di sini dan menikmati suasana seperti ini , Banjarmasin menjadi pembuka dari kunjungan pertamaku di Kalimantan ini dan kurasa hari hari esok aku akan mendapati bermacam keindahan yang tersaji di daerah lainnya , yang jelas akan kunikmati sepuas puasnya liburanku di sini sehingga aku bisa melupakan kepenatanku selama berada di Jakarta.

Renggo : " besok pagi kita ke pasar apung trus abis itu langsung bablas ke paminggir "

Me : " oyi bos , trus kalo gw mau beli mandau adanya dimana bang ? "

Renggo : " lu pengen mandau ?!.. ntar di tenggarong ada tukang bikin mandau , lu gw beliin aja di sono , gak usah bayar lu "

Me : " yo wes , suwun yo bang "

Bang Renggo memang seorang tuan rumah yang baik , selama aku berada di Kalimantan ia yang menanggung semua kebutuhanku sehingga aku sama sekali tak mengeluarkan uang sepeserpun , kebaikan seperti ini akan kubalas kalau suatu saat ia ingin datang ke Jawa.

Me : " kita kemana lagi abis ini bang ? "

Renggo : " udah kelewat malem ini vig , ya langsung balik ke rumah gw aja "

Bang Renggo beserta anak istrinya memang menetap di Barabai namun keluarga besarnya berdomisili di kota ini , selepas dari patung bekantan bang Renggo langsung mengajakku ke rumah keluarganya yang tampak begitu mentereng dibandingkan rumah rumah di sekitarnya , sebuah rumah besar berlantai 3 yang katanya hanya ditempati oleh orang tua dan seorang adiknya saja.

Renggo : " ini rumah gw vig , udah sepi gara gara gw tinggal di barabai "

Me : " trus adek lu yang cewe kenapa gak di sini lagi bang ? "

Renggo : " kalo adek gw yang cewek ikut lakinya di singkawang vig , ya di rumah cuma ada adek gw yang cowo aja "

Gerbang rumah baru saja dibuka lalu dengan tergesa bang Renggo mulai memasukkan mobilnya ke halaman yang tampak rindang dipenuhi pepohonan palem , sekejap kemudian ia mengajakku masuk dan memperkenalkanku pada kedua orang tuanya dan juga adik laki lakinya yang bernama Ihsan , keramahan mereka terasa begitu hangat bagi tamu dari jauh seperti diriku ini , bahkan ibunya bang Renggo langsung memasak makanan spesial untukku yaitu keong keong sungai yang dibumbui oseng oseng pedas.

Renggo : " ini tengkuyung namanya vig , keongnya diambil dari sungai bakau "

Ihsan : " nyaman banar , pian makan bahimat mas "

Me : " oyi "

Di meja makan kami rakus menyantap hidangan yang tersaji sembari ngobrol ngalor ngidul , Ihsan adiknya bang Renggo ini ternyata masih duduk di bangku SMA dan sayangnya ia tak punya kesaktian seperti abangnya , ia cuma anak jangkung kerempeng yang memakai kacamata berbingkai tebal seperti hacker.

Renggo : " ya namanya orang itu beda beda minatnya vig , dulu ihsan ini gw paksa belajar tenaga dalam tapi ya dia gak ada semangatnya soal gituan "

Ihsan : " ngalih keitu pang , ulun gaer kada kawa.. ha.. ha.. "

Renggo : " kalo udah maen game baru dia semangat , namatin game sampe berhari hari aja dia kuat "

Ihsan : " ha.. ha.. udah keranjingan ngegame dari kecil mas "

Selepas makan bang Renggo mengajakku ke kamarnya yang berada di lantai 3 , sebuah kamar yang cukup luas dan memiliki balkon di depannya sehingga kami bisa nongkrong sambil memandangi keadaan sekitar.

Renggo : " gw bikin kopi dulu ya vig "

Me : " cepetan bang , adem howone "

Dengan tergesa sang tuan rumah itu turun ke lantai 1 untuk membuat kopi , beberapa menit kemudian ia kembali lagi sambil membawa 2 cangkir kopi hitam , langsung saja kami menyeruputnya pelan pelan sembari ngobrol ngalor ngidul.

Renggo : " lu mestinya nikahin aline tahun depan vig , masak keduluan sama steve "

Me : " gw masih bingung bang "

Renggo : " bingung apaan lagi lu ?!.. kan katanya lu mau S2 di malang ? "

Me : " itu belum fix keputusan gw bang "

Renggo : " lha trus ? "

Me : " gak tau bang "

Kehidupanku di Jakarta sudah mencapai titik jenuh dan aku ingin secepatnya keluar dari ibukota yang semrawut itu , rencananya tahun depan aku akan resign dari media tempatku bekerja dan setelah itu mungkin aku akan melanjutkan study S2 di Malang , namun entahlah aku sendiri belum terlalu yakin dengan rencana itu.

Renggo : " udah ngantuk belum lu ? "

Me : " jam berapa sekarang ? "

Renggo : " udah jam 1 vig "

Me : " yo wes ayo turu saiki ae bos , besok pagi kan mau ke pasar apung kita "

Renggo : " ayo ke kamar ! "

Malam sudah semakin larut dan kami juga sama sama sudah mengantuk , tanpa berlama lama kami langsung beranjak tidur di kamar yang diterangi lampu kecil redup " zzz !!.. zzz !!... zzz !!... zzz !!... " selamat tidur Banjarmasin.

11 Des 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar