Sebelum shubuh para pejuang yang masih belum pulas tidur mulai dibangunkan satu persatu , dengan malas mereka langsung bergantian mandi dan kemudian ikut shalat berjamaah , setelah itu datang beberapa perempuan yang membawakan kiriman nasi pecel dan kopi dari pos logistik di pinggiran Surabaya , tanpa berlama lama para pejuang langsung menyantapnya sembari menyimak briefing singkat yang dijelaskan komandan BKR.
Perang hari kemarin memberikan hasil yang signifikan bagi pihak Republik , sektor demi sektor sudah berhasil dikuasai hingga membuat pasukan sekutu semakin terdesak posisinya , kini mereka hanya punya pertahanan di sektor tengah dan utara dengan sisa pasukan infantri yang jumlahnya kurang dari 3000 an tentara , diperkirakan pada hari ini juga mereka semua akan sanggup disapu bersih melalui serangan besar besaran dari sektor barat , timur dan selatan , sementara dari tepian selat Madura akan ada bantuan serangan meriam artileri dari para eks Heiho yang telah tergabung dalam BKR laut.
Seusai briefing para pejuang mulai membagi bagikan amunisi dan melumasi senapannya masing masing , tak lupa mereka berdoa bersama dan saling meneriakkan " merdekaa !!.. " sambil mengepalkan tangannya tinggi tinggi , bagi mereka semangat berperang tidak boleh mengendur walaupun badan masih terasa lelah dan luka luka , karena kemerdekaan bangsa ini adalah harga mati yang harus diperjuangkan dengan segenap jiwa.
Sebelum sirene pagi berbunyi para pejuang yang dibagi menjadi beberapa kompi lekas beranjak meninggalkan gedung HBS , dengan mengendarai beberapa truk mereka melaju melewati jalanan yang dipenuhi mayat , namun karena ada terlalu banyak mayat yang bergelimpangan di jalan terpaksa truk truk itu menghentikan lajunya sementara para pejuang harus berjalan kaki melanjutkan perjalanan , sudah tentu saat berjalan mereka harus terus menutup hidung karena mayat mayat itu berbau busuk , bahkan beberapa orang sempat muntah karena melihat mayat yang bentuknya hancur tidak karuan setelah digilas tank.
Perang ini memang mengerikan hingga kota Surabaya tampak seperti neraka jahanam , bagaimana tidak mengerikan kalau di sepanjang jalan yang ada hanya mayat mayat yang bergelimpangan dengan kondisi mengenaskan , lebih menyedihkannya lagi sebagian besar dari mayat mayat itu adalah orang Indonesia sehingga hati terasa teriris saat melihatnya , mereka semua telah gugur mengorbankan nyawanya demi mempertahankan kemerdekaan bangsa ini , saat berjalan melewati mayat mereka Darmanto dan rekan rekannya terus mengucapkan doa Al Fatihah untuk melancarkan perjalanan arwah mereka ke alam baka.
" Nguuuiiingg !!!..... nguuuuiing !!.. " sirene pagi akhirnya berbunyi saat fajar mulai menjelang , Darmanto dan rekan rekan sekompinya yang baru saja tiba di dekat jembatan Wonokromo bertemu dengan para santri , milisi , polisi istimewa dan kompi kompi pejuang lain yang sudah siap siaga berperang , sementara di seberang jembatan pasukan sekutu telah memblokade jalan dengan kawat berduri dan tumpukan karung pasir , selain itu sejumlah senapan gatling sudah terpasang dan siap memuntahkan peluru untuk memberondong siapapun yang berani menyeberangi jembatan.
" Surrender now !!... hand over head !!... " seorang tentara Inggris yang berdiri di atas jeep mulai berteriak teriak menggunakan pengeras suara , ia meminta agar para pejuang , santri , milisi atau polisi istimewa bersedia menyerahkan senjata , namun tentu saja tak ada yang mau melakukannya karena lebih baik senjata senjata itu dipergunakan untuk membantai tentara Inggris atau Gurkha yang berlagak petentengan di negeri orang.
" Allahu akbar !!... allahu akbar !!... " puluhan santri dari laskar Hizbullah tiba tiba berlarian maju sambil menembakkan senapan bedilnya " duar !.. duar !... duar !.. " tembakan mereka yang kurang terarah langsung dibalas dengan berondongan peluru senapan gatling tanpa henti " dreett !!... drett !!... drett !!.. " santri santri itu berguguran sebagai syuhada sementara di belakang mereka sudah ada ratusan milisi yang nekat menyerang dengan membawa parang , golok , celurit dan bambu runcing " merdekaa !!.. merdekaa !!... ayo serbuu !!... " dengan lantang mereka berteriak sambil berlari mengacungkan senjatanya tapi tentara Inggris terus menghujani mereka dengan peluru yang bertubi tubi " drett !!... drett !!... " drett !!... " satu persatu dari milisi itu mulai berguguran sebelum mencapai seberang jembatan , namun serangan tidak surut sedikitpun karena masih ada ratusan milisi yang terus merangsek maju sambil mengacungkan senjatanya " ayo serbuu !!.... merdekaa !!.. " tak ketinggalan para pejuang dan polisi istimewa ikut maju menembaki para tentara Inggris di seberang sungai itu " duar !!.. duarr !!.. drett !!.. drett !!... " kali ini serangan yang dilancarkan benar benar berhasil karena para milisi yang sudah mengamuk itu akhirnya bisa menyeberangi jembatan dan terus menyerbu tentara Inggris yang memegang senapan gatling " drett !!... drett !!.. drett !!.. " walaupun banyak yang bertumbangan namun para milisi tetap menyerbu dengan beringas hingga akhirnya para tentara Inggris itu dikeroyok beramai ramai " asu koen !!... modaro koen !!.. inggris jancok !!.. " maki makian terus terdengar saat para milisi yang asli arek arek Suroboyo itu menghabisi tentara Inggris yang sudah tak berkutik , sementara para pejuang dan polisi istimewa berusaha menghabisi puluhan tentara Gurkha yang berada di bangunan sekitar jembatan " drett !!... drett !!.. duaar !!.. duaar !!... " baku tembak terus berlangsung hingga banyak orang yang mati bergelimpangan , namun pasukan sekutu ternyata masih mengerahkan sekompi tentara Gurkha yang baru saja diturunkan dari truk , mereka langsung berlindung di balik bangunan sambil terus menembaki para milisi yang berusaha menyerbu " drett !!... drett !!... drett !!... " banyak milisi yang tumbang tapi masih banyak yang maju tanpa takut " ayo serbu !!... pateni kabeh wong india jancok !!... " pada akhirnya pertempuran ini lebih terlihat seperti tawuran karena para milisi yang jumlahnya sangat banyak itu benar benar ganas menyerbu para tentara Gurkha yang mulai kocar kacir " asu koen !!.. india jancok !!... matio cok !!.. " sambil memaki mereka terus membacok dan menusuki tentara Gurkha yang sudah terkepung , sungguh suatu amarah yang berapi api dan membuat pasukan sekutu ketakutan seperti melihat setan.
Jalanan di sekitar jembatan Wonokromo banjir genangan darah , ratusan orang mati bergelimpangan dimana mana , sementara para pejuang ,santri , milisi dan polisi istimewa yang sedang kelelahan sibuk menggotong rekan mereka yang terluka , Darmanto sendiri tertembak di bagian pundak kiri dan hanya disuntik morfin untuk mengurangi rasa sakit , maklum jumlah obat obatan yang dibawa petugas medis sangat terbatas.
Di saat semua orang sedang memulihkan tenaga tiba tiba terdengar suara dentuman tembakan tank yang entah berada dimana " bluuar !!... bluaarr !!... " semakin lama suara dentuman itu terdengar semakin nyaring sehingga semua orang langsung berdiri dan celingukan melihat sana sini , hingga tanpa diduga tiba tiba ada bangunan gedung yang seketika roboh terkena tembakan tank " bluuarr !!.... bluuaar !!... " tak lama kemudian terlihatlah iring iringan tank berjumlah banyak yang sedang mengarah menuju jembatan Wonokromo.
Semua orang panik melihat iring iringan tank itu semakin mendekat dan terus menembak secara membabi buta " bluuar !!... bluaar !!.. " para milisi yang berjumlah ratusan orang mulai kocar kacir berlarian tak tentu arah , sementara para pejuang dan polisi istimewa berusaha menembaki tank itu sembari terus berusaha menghindar " dreet !!... dreet !!... dreet !!... duar !!.. duar !!.. " percuma saja tank tank itu ditembaki sehingga para pejuang yang membawa granat mulai berusaha mendekat untuk melemparkan granatnya " bluaaar !!.. bluaar !!... " beberapa lemparan mengenai tank tank itu hingga meledak namun di belakangnya masih ada belasan tank lain yang terus menembaki tanpa henti " bluuaarr !!... bluuuarr !!.. " banyak pejuang yang tewas sebelum sempat melemparkan granatnya , sementara para santri mulai tergerak untuk melakukan serangan bunuh diri seperti yang dilakukan para tentara Jepang , mereka yang membawa granat tiba tiba berlarian mendekati tank tank itu sambil berteriak " allahu akbar !!... allahu akbar !!... " ketika jarak mereka sudah dekat dengan cepat pemicu granat langsung ditarik hingga akhirnya tubuh para santri itu meledak bersamaan dengan tank tank sekutu " bluuaar !!.... bluuuaarr !!... bluuaarr !!... " keberanian mereka sebagai syuhada benar benar menggetarkan hati semua orang yang melihatnya , kematian mereka syahid di jalan Allah dan pintu jannah telah terbuka untuk menyambut mereka " allahu akbar !!... allahu akbar !!.. "
Para milisi yang sempat kocar kacir mulai terbangkitkan lagi keberaniannya , mereka tiba tiba nekat berlari menyerbu tank tank yang masih tersisa " bluaaar !!... bluuaar !!... " sekalipun banyak yang mati tertembak tetap saja masih banyak milisi yang terus menyerbu , hingga akhirnya mereka berhasil memanjati tank tank itu beramai ramai sambil membacoki dengan parang , celurit dan golok , mereka tidak tahu bagaimana cara membuka pintu tank itu sehingga yang bisa dilakukan hanya membacok dan mencongkel saja " yok opo iki ??.. kok angel temenan mbukake cak ?? " sambil mencongkel pintu tank mereka terus bertanya tanya kebingungan sendiri harus bagaimana.
Di depan tank tank itu ada lobang kecil untuk pengemudinya , lobang itu akhirnya ditusuki dengan bambu runcing berkali kali hingga darah segar tampak membekas di ujung bambu itu , tak lama kemudian tank tank yang tersisa mulai berhenti melaju sebelum akhirnya para milisi membakar bajunya masing masing dan memasukkannya melalui lobang di depan tank ,akibatnya tentara Inggris yang masih ada di dalam tank terpaksa keluar dengan kondisi gelagapan terkena asap , saat itulah para milisi langsung mengeroyoknya beramai ramai sambil mengucapkan sumpah serapah penuh amarah " asu jancok mati koen saiki !!!.. "
Belasan tank sudah berhasil diatasi dan keadaan akhirnya tenang kembali , semua orang merasa senang karena daerah Wonokromo yang termasuk sektor tengah sudah berhasil dikuasai pihak Republik , sepertinya sisa sisa pasukan sekutu semakin terdesak di sektor utara dan mungkin pada hari ini juga mereka akan benar benar habis.
Menjelang siang semua orang sudah kembali ke pos pertahanan masing masing sambil saling mengabari situasi terkini , para pejuang , santri , milisi atau polisi istimewa sudah siap kalau harus melanjutkan peperangan selepas dhuhur , tapi entah kenapa tiba tiba ada kabar mengenai kedatangan Bung Karno , Bung Hatta dan mentri Amir Syarifudin yang katanya akan diajak berunding oleh pihak sekutu , semua orang langsung terkejut tak percaya karena kemenangan sudah hampir di depan mata tapi pemerintah justru mau diajak merundingkan gencatan senjata.
Para komandan berbagai korps langsung mencak mencak mendengar kabar ini , begitu juga dengan semua orang yang sudah siap melanjutkan peperangan tapi dengan terpaksa harus menelan kekecewaan , sungguh sangat naif keputusan pemerintah yang dinilai terlalu lembek dan tidak memahami situasi di Surabaya.
" Yok opo iki rek ??... temenan tha gencatan senjatane ?? " orang orang saling bertanya dan kebingungan sendiri dengan keputusan pemerintah , jika tau seperti ini sia sia sudah perjuangan pihak Republik yang berusaha mati matian mencapai keunggulan hingga di atas angin , padahal hanya tinggal selangkah pihak sekutu bisa dikalahkan dan dipaksa untuk angkat kaki dari Surabaya.
Entah diplomasi macam apa yang akan dilakukan oleh Bung Karno , banyak orang yang memuja dan tunduk pada dirinya tapi soal perundingan dengan sekutu ini sungguh sangat mengecewakan hati orang orang yang telah susah payah berperang di Surabaya , namun pada akhirnya kekecewaan itu hanya bisa dipendam dalam hati sehingga orang orang lebih memilih untuk tetap mempercayai pemerintah.
Selepas dhuhur para pejuang dari berbagai korps mulai berangkat ke lapangan udara Morokrembangan , mereka semua bersiap menyambut kedatangan Bung Karno , Bung Hatta dan mentri Amir Syarifudin yang katanya akan segera tiba tak lama lagi , sementara Darmanto tak ikut kesana karena luka di pundak kirinya sedang dioperasi , lagipula ia tidak bisa menerima keputusan pemerintah yang menyetujui perundingan bersama pihak sekutu di Surabaya ini , ia dan teman teman sekompinya merasa yakin kalau perundingan itu hanya akal akalan pihak sekutu karena posisinya sudah kepepet , setelah gencatan senjata disetujui kemungkinan pihak sekutu akan memperkuat diri sebelum akhirnya menggempur Surabaya habis habisan , kalau sampai hal itu terjadi maka sungguh bodoh diplomasi yang dijalankan oleh Bung Karno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar