HIDOEP ITOE PERDJOEANGAN - Soerabaja Membara chapter III

 Saat sore hari rombongan orang orang pemerintah melakukan konvoi keliling kota Surabaya , dengan mengendarai mobil terbuka mereka melaju lambat sambil menyapa para pejuang dan rakyat yang berkerumun di sepanjang jalan , suasananya begitu ramai hingga berdesak desakan karena orang orang ingin bisa melihat sosok Bung Karno dari dekat , sang proklamator yang mengenakan jas putih itu berdiri dari kursinya sambil terus tersenyum dan melambai lambaikan tangan , sementara Bung Hatta dan mentri Amir Syarifudin yang berada di mobil lain hanya sesekali tersenyum sambil berbincang dengan gubernur Suryo.


" Hidup bung karno !!... hidup bung karno !!... " seruan itu terus terdengar di sepanjang jalan yang dilalui iring iringan konvoi , rakyat begitu memuja dan mengelu elukan Bung Karno seperti layaknya satria piningit yang mampu menyelamatkan bangsa , tapi bagi Darmanto dan sebagian besar pejuang lainnya sosok Bung Karno sudah dianggap mengecewakan , mereka melihat iring iringan konvoi itu dengan perasaan kecut serta pikiran yang berkecamuk tak karuan , bagaimana bisa Bung Karno bersedia datang ke Surabaya hanya untuk diajak berunding dengan pihak sekutu , padahal seharusnya ia bersikap tegas menolak perundingan gencatan senjata karena jelas jelas akan merugikan pihak Republik yang sudah hampir melibas habis pasukan sekutu.

Entah akan seperti apa hasil perundingan itu Darmanto dan rekan rekannya sudah tak peduli lagi , saat kembali ke gedung HBS mereka memilih menghabiskan waktu untuk bersantai melepas segala ketegangan selama berperang , sambil makan nasi tahu telor kiriman dari pos logistik mereka asik nonton ludruk dadakan yang dimainkan oleh rekan rekan pejuang yang asli arek Suroboyo " ijo ijo godonge jengkol , bojoku loro rebutan kuontool !!... ha.. ha.. ha.. " riuh gelak tawa terus terdengar dari pelataran gedung HBS hingga membuat orang orang yang lewat jadi penasaran ingin mampir , mulai dari para santri , milisi , atau pejuang dari berbagai korps semuanya berkumpul di pelataran gedung HBS tanpa peduli lagi soal perundingan yang akan berlangsung esok hari , mereka semua benar benar keasikan nonton ludruk sampai tertawa terpingkal pingkal.


Makin malam suasananya malah makin ramai , para pejuang yang tergabung dalam korps PRI tiba tiba datang sambil mengendarai beberapa panser sitaan Jepang yang dilengkapi senapan mesin kaliber besar , kata mereka panser panser itu baru saja selesai direparasi dan akan digunakan untuk berperang kalau masa gencatan senjata sudah usai nanti , bahkan mereka juga sudah meruwat panser panser itu dengan air kembang dan mantra agar saat dipakai berperang nanti bisa selalu menang , entahlah soal benar apa tidaknya mitos takhayul itu nanti akan terbuktikan sendiri saat perang berlangsung , yang jelas dengan memiliki panser panser itu setidaknya bisa untuk menambah kekuatan pihak Republik yang selama ini tidak punya apa apa menghadapi pasukan sekutu yang kendaraan tempurnya serba lengkap.


Hanya para pejuang PRI yang mahir mengemudikan panser panser itu , mumpung sedang santai mereka mempersilahkan siapapun untuk mencoba mengemudikan sambil dipandu pelan pelan , seketika banyak orang yang tertarik ingin mencobanya satu persatu , namun saat dikemudikan laju panser itu malah jadi oleng tak karuan " ngeeng !!... ciiitt !!... ngeeng !!... ciiitt !!... maju mundur belok kiri belok kanan sama sekali tak menentu arah pergerakannya , Darmanto sendiri sempat mencoba mengemudi namun ternyata memang sangat susah kalau belum terbiasa.

Setelah bosan bermain main panser semua orang mulai asik dengan kegiatannya sendiri , ada yang main kartu gaple , nyanyi sambil main gitar , atau sekedar cangkrukan sambil menghabiskan rokok , hingga menjelang tengah malam tiba tiba terdengar dengungan suara pesawat yang seketika mengagetkan semua orang " bahaya !!... bahaya cak !!... kapal mabure inggris kate ngebom !!... bahaya !!.. " dengan panik semua orang langsung berhamburan keluar dari gedung HBS , begitu juga dengan orang orang yang berada di gedung lainnya , semuanya berkumpul di jalanan sambil mendongakkan kepalanya ke langit malam yang diterangi rembulan , samar samar terlihat pesawat besar milik Inggris yang sedang terbang dengan lambat sembari menerjunkan banyak parasut " loh yok opo iki rek ??... jarene gencatan senjata kok malah perang maneh ??.. " orang orang saling bertanya kebingungan melihat parasut parasut yang mulai bertebaran di langit , seketika mereka semua kembali ke gedung untuk mengambil senjata masing masing sebelum akhirnya mereka berlarian di jalan sambil menembaki parasut parasut itu " dreet !!... dreet !!... dreett !!... " beberapa parasut langsung jebol hingga akhirnya jatuh menghempas jalanan atau atap bangunan " bruakk !!.. bruakk !!.. " tanpa berlama lama semua orang langsung menghampiri sambil tetap mengarahkan senjatanya masing masing , tapi ternyata tidak ditemukan tentara Inggris seorangpun di parasut parasut yang terjatuh itu , yang ada hanyalah tabung tabung besi berukuran besar yang sepertinya adalah bom.


" Walaah bom iki !!... iki boom rek !!.. ayo mlayuuu !!... mlayu kabeh !!.. bome arep mbledos !!... " seketika semua orang panik berlarian meninggalkan bom yang diterjunkan itu , namun setelah sekian menit ditunggu ternyata sama sekali tak terjadi ledakan sehingga orang orang mulai kebingungan sendiri " loh gak sido mbledos tha bome cak ??... opo mejen bome dienteni suwi gak ndang mbledos ?? " karena merasa gusar akhirnya orang orang mulai memberanikan diri menghampiri bom berbentuk tabung itu , dan ternyata setelah diperiksa dengan seksama barulah mereka menyadari kalau tabung besi berukuran besar itu bukanlah bom melainkan supply drop yang berisi ransum , roti , kornet , sarden , rokok dan whisky.

" Walaah kecelek awake dhewe cak , dikiro bom jebule isine panganan !!... wah yo lumayan iki onok rokoke wong inggris rek !!.. " semua orang merasa senang dengan kiriman supply drop ini , walaupun sempat curiga kalau ada racunnya tapi mereka semua tetap mengambilinya hingga berebutan , dalam sekejap tabung tabung besi itu langsung kosong melompong dan ditinggal begitu saja di jalanan.

Saat kembali ke gedung HBS Darmanto langsung memakan kornet yang ia dapat , selain itu ia juga dapat sebungkus rokok dan sebotol whisky yang ia minum bersama rekannya yang terluka , ia sendiri masih bingung kenapa malam ini pihak sekutu menerjunkan supply drop kepada pihak Republik , padahal seharusnya hanya tentara Inggris dan Gurkha saja yang berhak menerimanya.

Semua orang juga bingung dengan kiriman supply drop ini , tapi setelah dijelaskan oleh komandan BKR barulah akhirnya diketahui apa penyebabnya , ternyata semua ini berawal dari kereta pengangkut logistik pihak sekutu yang kemarin berangkat dari Jakarta namun berhasil dicegat oleh para pejuang di Jawa Barat , karena tak mendapat kiriman logistik akhirnya pihak sekutu di Surabaya meminta dikirimkan supply drop melalui pesawat pengangkut , sayangnya pesawat itu tidak tahu kalau hampir semua sektor wilayah Surabaya sudah berhasil dikuasai pihak Republik sehingga supply drop yang diterjunkan malah diembat orang orang Indonesia.


Memang benar benar menyenangkan malam ini , setelah menghabiskan apa saja yang didapat dari supply drop semua orang akhirnya tertidur dengan pulas , lagipula esok pagi mereka tak perlu buru buru bangun karena memang tidak ada perang , hanya para komandan korps saja yang harus bangun pagi untuk mengikuti perundingan gencatan senjata yang akan dilakukan di kantor gubernur.

Saat fajar menyingsing tak ada bunyi sirene seperti biasanya , keadaan terasa begitu tenang hingga banyak orang yang masih terlelap tidur , sementara Darmanto dan rekan rekannya yang baru saja terbangun langsung diberitahu komandan BKR bahwa hari ini semua orang ditugaskan untuk mengevakuasi mayat mayat yang masih bergelimpangan di jalan , rencananya mayat mayat itu akan dibawa ke penguburan massal yang sudah dipersiapkan di daerah Ngagel.

Setelah nasi pecel kiriman dari pos logistik datang semua orang mulai dibangunkan satu persatu , tanpa berlama lama mereka langsung menyantapnya dan kemudian mandi secara bergiliran , sementara di luar gedung HBS sudah dipersiapkan beberapa truk yang akan digunakan untuk mengevakuasi mayat , truk truk itu bagian baknya sudah dilapisi kain parasut bekas supply drop agar nantinya tidak kotor saat dipakai mengangkut mayat yang sudah membusuk , selain itu juga sudah dipersiapkan sobekan kain parasut untuk menutupi hidung biar tidak mual mencium bau busuk mayat.

Jalan demi jalan yang dipenuhi mayat akhirnya mulai dibersihkan secara gotong royong , semua orang mengesampingkan rasa jijiknya untuk mengangkut mayat mayat para pejuang , milisi , santri atau polisi yang sudah berhari hari terlantar hingga dikerubungi lalat , satu persatu dari mayat itu mulai diangkut dan diletakkan di bak truk sambil diidentifikasi jati dirinya , sementara mayat mayat tentara Inggris dan Gurkha dikumpulkan di lahan kosong dan tak tahu harus diapakan nantinya.


Para milisi yang tak punya senjata api akhirnya malah mengambili senapan , amunisi , sepatu atau helm milik mayat mayat tentara Inggris dan Gurkha , karena mereka belum pernah memegang senapan akhirnya beberapa pejuang mengajari mereka cara menembak , sementara sasaran tembaknya adalah mayat mayat tentara Inggris dan Gurkha yang diikat di pohon " duar !!.. duar !!.. drett !!.. drett !!.. " suara tembakan terus terdengar beriringan dengan suara tawa kegirangan , para milisi tampak senang saat tembakannya berhasil mengenai mayat mayat yang dijadikan sasaran , lama kelamaan mayat mayat itu jadi tidak karuan bentuknya karena terus ditembaki orang banyak , ada yang otaknya berhamburan atau isi perutnya amburadul berantakan , kalau mayat itu sudah hancur maka akan langsung diganti dengan mayat lainnya yang masih utuh , sungguh benar benar latihan menembak yang menjijikkan.


Cukup lama mengevakuasi mayat mayat yang jumlahnya sangat banyak , beberapa truk sudah penuh baknya dan langsung berangkat menuju penguburan massal di daerah Ngagel , nanti setelah kembali dari sana truk truk itu masih harus mengangkut mayat mayat yang masih tersisa , sementara dari pendataan jumlah mayat di semua sektor wilayah ternyata jumlahnya mencapai hampir 8000 an orang , padahal mayat pasukan sekutu di semua sektor wilayah jumlahnya hanya sekitar 3000 an orang , wajar saja karena orang Indonesia hanya bondho nekat melawan pihak sekutu yang punya persenjataan lengkap.

Beberapa jam kemudian truk truk pengangkut mayat baru kembali dari daerah Ngagel , tanpa berlama lama semua orang langsung mengangkuti mayat mayat yang tersisa sebelum akhirnya truk truk itu berangkat lagi ke daerah Ngagel , kali ini Darmanto ikut serta karena ingin melihat penguburan massal di sana , lagipula ia ingin ikut mendoakan agar arwah arwah mereka yang telah gugur bisa lancar perjalanannya ke alam baka.

Saat tiba di daerah Ngagel suasananya tampak begitu ramai , para penduduk kampung berkerumun di tanah lapang yang dijadikan tempat penguburan massal , di sana sudah ada lobang lobang galian besar yang sebagian sudah diuruk dan ditaburi kembang , sementara truk truk lain juga baru datang dengan bak yang dipenuhi tumpukan mayat , dengan dibantu penduduk kampung mayat mayat itu mulai diturunkan satu persatu sebelum akhirnya dimandikan secara berbarengan , setelah rampung barulah mayat mayat itu dikuburkan bersama dalam lubang galian yang ukurannya cukup besar , begitu lubang galian selesai diuruk semua orang langsung berdoa sambil menaburkan kembang yang sudah disediakan , sungguh begitu mengharukan suasananya hingga membuat banyak orang menitikkan air mata dan menangis tersedu sedu , mereka yang gugur telah mendharma baktikan hidupnya demi kemerdekaan bangsa ini , hanya di surgalah mereka dikumpulkan kembali dalam kedamaian yang abadi dan kekal selama lamanya.... amin ya rabbal alamin... selamat jalan pahlawan.


Hari sudah siang saat Darmanto dan rekan rekannya kembali ke gedung HBS , sementara komandan BKR yang baru kembali dari kantor gubernur mengatakan bahwa mulai hari ini tanggal 30 Oktober 1945 gencatan senjata telah resmi diberlakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan , dengan demikian semua orang di pihak Republik diminta untuk tidak melakukan konfrontasi apapun terhadap pasukan sekutu yang masih bertahan di sektor utara , jelas keputusan ini sulit diterima semua orang mengingat pihak Republik sebenarnya sudah mencapai keunggulan di atas angin , apalagi sudah bisa ditebak kalau gencatan senjata ini hanyalah akal akalan pihak sekutu yang posisinya sedang kepepet , nantinya mereka akan memanfaatkan masa gencatan senjata untuk memperkuat diri sebelum akhirnya mengajak perang lagi.

Di masa gencatan senjata ini Darmanto sebenarnya ingin pulang sebentar ke Madiun , tapi saat menjelang sore tiba tiba terdengar kabar kalau di gedung Lindeteves sedang ada keributan besar besaran , katanya di sana ada ratusan milisi yang mengepung dan memaksa para tentara Inggris untuk segera mengosongkan gedung , karena khawatir akan terjadi konfrontasi maka para pejuang dan polisi istimewa dari semua sektor wilayah diperintahkan untuk pergi ke sana secepatnya.

Gedung Lindetevez berada di sektor utara yang masih dikuasai pasukan sekutu , untuk pergi ke sana butuh kehati hatian karena tidak semua tentara Inggris atau Gurkha tau kalau gencatan senjata sudah resmi diberlakukan , hal ini terjadi karena hampir semua gedung di sektor utara sudah terputus sambungan teleponnya sehingga markas pusat pihak sekutu kesulitan untuk mengabari gedung gedung yang dijadikan pos pertahanan , untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan maka rombongan truk pejuang harus memasang kain bertuliskan 'Cease Fire'


Iring iringan truk para pejuang dari berbagai sektor mulai berangkat menuju gedung Lindetevez , namun saat baru tiba di jembatan merah ternyata sudah ada ratusan milisi yang mengepung gedung lain di sekitar situ , mereka semua tumplek blek di depan gedung bank Internazio yang juga dijadikan pos pertahanan pasukan sekutu , bahkan saking ramainya truk truk para pejuang tidak bisa lewat dan harus diparkir di dekat jembatan merah.


" Inggris gurkha minggato kono !!... ojok golek perkoro karo arek suroboyo !!.. " nek wani golek perkoro totoane nyowo !!.. " teriakan penuh kemarahan terus terdengar tanpa henti , sepertinya para milisi memang sulit menerima keputusan gencatan senjata ini , tapi mereka juga menahan diri untuk tidak menyerang sehingga yang bisa dilakukan hanya memaksa keluar tentara Inggris dan Gurkha yang masih berada di dalam gedung Internazio " minggat cok !!.. inggris jancok ndang minggato !!.. " sambil berteriak teriak mereka terus mengacungkan senjatanya tinggi tinggi , sementara para tentara Inggris dan Gurkha hanya berani mengintip dari balik jendela yang ada di lantai atas , sepertinya mereka takut kalau akan dicincang ramai ramai oleh para milisi yang sudah kesetanan ini.

Cukup lama para milisi mengepung gedung Internazio sambil terus berteriak mengeluarkan semua sumpah serapahnya , hingga saat menjelang maghrib tiba tiba ada iring iringan mobil yang melintasi jembatan merah sembari dikawal polisi yang mengendarai jeep , ternyata mobil mobil itu ditumpangi oleh orang orang pihak Republik dan juga pihak sekutu yang bermaksud meredakan keributan di gedung Internazio.

Awalnya para milisi menghadang iring iringan mobil yang dipasangi bendera Indonesia dan Inggris itu , tapi setelah diberi tau baik baik barulah mereka bersedia minggir memberikan jalan untuk lewat , hingga tak lama kemudian mobil mobil itu berhenti di depan gedung Internazio sementara orang orang yang menumpanginya mulai turun satu persatu , namun para milisi langsung marah saat melihat mayjen Hawthorn dan brigjen Mallaby yang dianggap sebagai biang onar peperangan di Surabaya ini " woe asu koen mallaby !!... pancen jancok koen mallaby !!.. " dengan penuh kemarahan para milisi bersumpah serapah sembari mengacungkan senjatanya ke hadapan brigjen Mallaby , untungnya para polisi bisa menenangkan para milisi agar tidak keburu berbuat kekerasan.


Para milisi menuntut agar semua tentara Inggris dan Gurkha segera mengosongkan gedung Internazio , setelah berdialog sebentar akhirnya mayjen Hawthorn memutuskan masuk ke gedung Internazio bersama beberapa orang pihak Republik , sementara brigjen Mallaby tetap di luar dan menunggu di dalam mobil agar bisa dijadikan jaminan kalau tentara Inggris dan Gurkha tidak akan melukai orang orang Republik yang ikut masuk ke gedung Internazio , selain itu juga ada batas waktu kalau sampai lebih dari 10 menit mayjen Hawthorn beserta tentara Inggris dan Gurkha tidak segera keluar maka para milisi akan menyerbu masuk ke dalam gedung Internazio.

Semua orang terdiam menunggu detik demi detik yang berlalu , hingga setelah sekian menit kemudian tanpa diduga ada tembakan yang tak diketahui darimana asalnya " duuarr !!.. " seketika semua orang langsung kocar kacir tak tentu arah , sementara para tentara Gurkha dari lantai atas gedung Internazio tiba tiba memberondong para milisi secara membabi buta " dreet !!... drett !!.. drett !!... " keadaan mulai kacau balau hingga banyak orang yang cari selamat dengan menceburkan diri ke sungai Kalimas , begitu juga Darmanto dan rekan rekannya yang langsung berenang menjauhi gedung Internazio sebelum akhirnya merapat di dekat jembatan merah.

Dengan kondisi basah kuyup Darmanto dan rekan rekannya melihat gedung Internazio dari kejauhan , di sana terlihat para milisi yang sudah kocar kacir diberondong para tentara Gurkha yang berada di lantai atas gedung Internazio , sementara para pejuang yang memegang senapan berusaha membalas tembakan sambil berlindung di balik mobil mobil , hingga tak lama kemudian " bluaar !!!.... " tanpa diduga ada salah satu mobil yang meledak terkena lemparan granat , yang mengejutkan di dalam mobil itu ada brigjen Mallaby yang tadi sedang duduk di kursi belakang " mallaby mati !!... mallaby mati !!... " orang orang berteriak kegirangan saat tau brigjen Mallaby mati terbakar di dalam mobil.


Karena keadaan semakin kacau Darmanto dan rekan rekannya langsung kembali ke gedung HBS secepatnya , begitu tiba semua orang langsung membicarakan kematian brigjen Mallaby yang terkena lemparan granat saat duduk di dalam mobilnya tadi , banyak yang merasa senang atas kematian komandan infantri brigade 49 itu , tetapi banyak juga yang bingung dengan situasi yang jadi kacau dan tidak menentu ini , apalagi tak ada seorangpun yang tau apakah gencatan senjata yang baru diumumkan tadi siang masih berlaku atau sudah berakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar