LIVING IN BATU CITY - 2020

 

Beberapa hari lagi tahun 2019 sudah hampir berakhir dan aku ingin sejenak merefleksi apa saja yang terjadi sepanjang tahun ini.

Di awal tahun aku sempat mengira kalau sepanjang tahun 2019 akan terjadi gempa gempa berskala besar di negara ini tetapi kenyataannya tidaklah demikian , gempa gempa besar masih terjadi di seputaran samudera Pasifik saja sementara negara negara seperti Mexico , Chile , Filipina dan Kanada sudah terkena dampaknya yang cukup merusak , itu artinya aku dan teman teman astralerku telah salah memperkirakan karena aliran energi di jalur Ring of Fire ternyata masih mengalir dengan lambat sehingga belum mencapai wilayah perairan Indonesia secara keseluruhan , cukup wajar kalau kami salah memperkirakan karena pengamatan astral yang biasa kami lakukan sebenarnya tidak selalu akurat.

Tetapi di penghujung tahun 2019 ini kami tak lagi terlalu mengkhawatirkan soal gempa bumi , kini kami justru mengkhawatirkan kalau gelombang cuaca panas yang sudah terjadi di tahun ini akan kembali terulang pada tahun tahun mendatang , bahkan gelombang cuaca panas itu kemungkinan besar akan menjadi lebih ekstrim lagi daripada tahun ini , kemarau panjang akan terjadi hingga menimbulkan kekeringan , gagal panen dan bermacam dampak lainnya , jika pada tahun ini hujan mulai jarang turun mungkin di tahun tahun mendatang curah hujan akan semakin berkurang atau bahkan hujan tidak turun sama sekali , jika sampai hal itu terjadi entah akan seperti apa jadinya nanti , mungkin orang orang akan lebih sering menggelar ritual atau sholat meminta hujan sebagaimana yang terjadi pada tahun 2019 ini.

Kekhawatiran kami bukanlah sekedar kekhawatiran biasa , mulai dari gempa bumi sampai gelombang cuaca panas semuanya adalah tanda tanda dari kekacauan jaman , kami tidak sok sokan mengatakan semua ini sebagai azab atau apapun karena kami bukan termasuk golongan orang mabuk agama , lagipula kami sudah mengkaji berbagai kitab maupun nubuat yang saling menunjukkan persamaan satu sama lain , mulai dari Nostradamus , Jayabaya , Sabdopalon , Al Quran , Injil dan lain sebagainya telah menuliskan bab atau ayat yang merujuk pada apa yang sedang terjadi saat ini , bagaimana kami tidak khawatir kalau melihat tanda tanda kekacauan jaman sudah mulai terjadi pada saat ini.

Tentunya kajian kami bukan berdasar teori cocoklogi atau gatuk matuk belaka tetapi kami menggunakan metode yang paling logis untuk mengungkap arti intrinsik dari suatu bab atau ayat yang biasanya tertulis secara tersirat dengan bahasa metafora , banyak persamaan arti arti intrinsik yang telah kami temukan pada berbagai kitab atau nubuat sehingga menciptakan suatu pemahaman yang benar benar logis dan masuk akal , sayangnya pemahaman kami justru menimbulkan kekhawatiran karena apa yang kami pahami adalah dunia pada saat ini sebenarnya sedang bergerak menuju kekacauan yang sistematis , mulai dari faktor macrocosmos seperti bencana alam dan perubahan iklim hingga faktor microcosmos seperti ekonomi kolap , politik busuk , korupsi , terorisme , kriminal , overpopulasi , kemerosotan moral , dekadensi norma , kesenjangan sosial , wabah penyakit hingga ancaman perang dunia ketiga adalah bentuk bentuk kekacauan yang terjadi secara sistematis dan semakin masif , sepertinya jaman sekarang dan akan datang sudah tidak bisa disebut sebagai jaman normal lagi karena segalanya sudah mulai terasa lebih buruk daripada jaman dulu , karena itulah kami tak lagi berniat untuk merayakan hingar bingar perayaan malam tahun baru , apa yang harus dirayakan jika pada tahun 2020 situasinya justru tampak semakin mengkhawatirkan ??....

semoga saja kekhawatiran kami salah

Vigo
Desember 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar