Sepanjang bulan Januari 2020 situasi dalam negeri sempat mengalami kegemparan oleh berbagai hal yang menyita perhatian masyarakat , mulai dari menegangnya tensi militer di laut Natuna hingga munculnya kerajaan fiktif macam Keraton Sejagat dan Sunda Empire , kedua kerajaan ini tak lebih sekedar omong kosong berbungkus sejarah yang didirikan oleh pengidap delusi akut seperti halnya Lia Eden , fenomena semacam ini muncul akibat kejengahan terhadap kondisi sosio politik ekonomi dalam negeri yang tak kunjung membaik sekaligus impian ingin melihat Nusantara berjaya sebagaimana jaman kerajaan dulu , sayangnya mimpi semacam ini cuma sebatas fatamorgana yang pada akhirnya justru menjadi ajang untuk menyatakan khayalan , tidaklah mengherankan kalau orang orang dari kerajaan fiktif itu merasa menjadi sosok agung dan mengklaim ini itu sesukanya karena pikiran mereka sedang mengalami delusi akut yang susah dicari obatnya , alhasil fenomena kerajaan fiktif ini malah jadi bahan tertawaan orang orang seIndonesia raya.
Delusi tetaplah delusi yang isinya cuma sebatas khayalan belaka , gejala ini bisa mengambil tema yang berbeda tergantung selera orang yang sedang terjangkiti , ada yang terobsesi dengan sejarah , agama , sains , mistik dan lain sebagainya , orang orang semacam ini biasanya akan mengkultusan diri sebagai sosok raja , nabi , satria piningit , imam mahdi , the choosen one dan bermacam sosok sosok berderajat tinggi lainnya , sementara para pengikutnya adalah orang orang yang terlalu bodoh atau terlalu lugu hingga gampang terbuai dalam indahnya fatamorgana yang sebenarnya cuma sekedar pepesan kosong belaka , ketika kumpulan orang orang bodoh ini jumlahnya semakin banyak maka tak perlu heran kalau kemudian muncul gerombolan nyeleneh macam Salamullah , Keraton Sejagat , Sunda Empire dan lain sebagainya , semua itu pada dasarnya sejenis dan hanya berbeda merknya saja.
Di masa mendatang mungkin akan semakin banyak bermunculan gerombolan delusi akut semacam itu sehingga kita tidak kekurangan bahan untuk dijadikan tertawaan , anggap saja mereka sekumpulan pelawak yang sedang main ketoprak.
Vigo
Januari 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar