" Duuumm !!... duummm !!... " Menjelang tengah malam warga Bulukerto panik keluar rumah setelah mendengar suara dentuman berkali kali yang saking kerasnya sampai menggetarkan kaca rumah , aku dan Aline yang sedang menidurkan Dewa kecil juga kaget hingga akhirnya ikut keluar rumah dan berkumpul bersama warga sampai dini hari dimana suara dentuman itu terus terdengar berkali kali " ya allah ?!.. astagfirullah !!... " kami semua bingung dan bertanya tanya darimana asalnya suara dentuman yang menghebohkan seluruh wilayah Malang Raya itu , saat kubuka grup Facebook orang orang di kota Batu , kota Malang , Malang kabupaten , hingga Pujon dan Ngantang saling memberitahu bahwa suara dentuman itu terdengar hingga jauh namun tak diketahui darimana asalnya.
Orang orang sempat menduga kalau dentuman itu berasal dari letusan gunung Raung yang baru saja erupsi pada saat bersamaan , tapi saat pagi ternyata sudah dikonfirmasi bahwa suara dentuman itu bukanlah berasal dari gunung Raung , itu berarti suara dentuman itu sama halnya seperti yang sudah sudah termasuk yang baru saja terdengar di Surabaya beberapa hari lalu dan ditutupi dengan pengalihan isu dari TNI , suara dentuman misterius itu sudah pernah kujelaskan sebelumnya bahwa selama ini terus terjadi bentrokan antara energi negatif dari bumi yang dikeluarkan gunung meletus dengan energi positif yang secara perlahan turun dari lapisan stratosfer - ionosfer hingga menghasilkan suara dentuman nyaring yang tak dimengerti oleh orang orang , lagipula peralatan sains tidak bisa mendeteksi bentrokan antar energi itu karena semuanya adalah ether yang bersifat metafisis , terjadinya bentrokan antar energi itu akan semakin sering karena gunung gunung di Jawa banyak yang baru saja meletus sejak Januari 2021 , gunung meletus sendiri adalah akibat reaksi elemen api yang terpengaruh radiasi medan energi photon belt yang semakin jauh dilewati galaksi ini , termasuk juga elemen udara , air dan tanah yang semuanya juga bereaksi semakin masif hingga menghasilkan berbagai bencana alam sejak akhir tahun 2020 kemarin , di berbagai daerah sudah terjadi gempa , banjir , gelombang pasang , hingga angin tornado dan puting beliung yang semuanya merupakan reaksi dari elemen elemen alam yang sedang bergejolak , hal semacam ini tidaklah dipahami orang awam yang akhirnya lebih percaya dengan segala bualan di Youtube seperti perang perangan astral atau kutukan Sabdopalon , termasuk juga golongan orang orang mabok agama yang tak bosan bosannya bilang kiamat sudah dekat atau azab azaban dari Allah , pola pikir semacam itu merupakan keterbelakangan yang terlanjur dianggap sebagai kebenaran kolektif oleh sebagian besar orang Indonesia.
" Ojo kagetan !!... ojo nggumunan !!.. " hanya itu saja pesanku menyikapi apa yang selama ini terjadi dan akan terus terjadi sampai galaksi ini benar benar sudah melewati photon belt , akan ada banyak kekacauan masif entah dari skala macrocosmos atau microcosmos yang semuanya merupakan reaksi elemen elemen alam yang semakin bergejolak , kita memang sedang berada di penghabisan jaman Kaliyuga dan sedang melewati masa masa rawan menuju jaman Satyayuga yang baru bisa tercapai setelah galaksi ini benar benar melewati photon belt dan memasuki zona kosmik Pleiades.
Vigo
Februari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar