Setelah sehari berlalu kini suara dentuman kembali terdengar di seluruh wilayah Malang Raya pada saat dini hari , sama seperti sebelumnya orang orang kembali heboh di grup Facebook dimana tiap daerah saling mengabarkan terdengarnya suara dentuman itu , aku sendiri merasa takut setelah mendengarnya secara langsung karena biasanya aku cuma mendengar suaranya dari rekaman video saja , wajar kalau orang orang tampak takut setelah mendengarnya terlebih mereka tidak tahu apa sebabnya , seperti inilah apa yang dinamakan fear of unknown.
Meskipun aku tahu penyebabnya tapi aku tidak mungkin koar koar menjelaskan pada semua orang , pada dasarnya semua ini adalah proses alam yang berlangsung secara metafisis dan tidak mungkin dianalisa secara empiris , di masa mendatang suara dentuman akan semakin sering terdengar seiring semakin banyaknya energi negatif yang dilepaskan bumi dan mengalami bentrokan dengan energi positif yang secara perlahan turun dari lapisan ionosfer - stratosfer , sementara energi positif itu hanya bisa turun kalau massanya semakin memberat dan momentum turunnya hanya bisa berlangsung saat tengah malam sampai dini hari dimana frekuensi bumi sedang menurun ke Alfa , itulah kenapa suara suara dentuman selalu terdengar saat tengah malam sampai dini hari karena saat matahari terbit sampai tenggelam frekuensi bumi naik ke Beta hingga Gamma dan menjadi momentum naiknya energi negatif yang terbawa angin sampai ke langit.
Suara suara dentuman mulai sering terdengar sejak tahun 2020 kemarin dan kuperkirakan baru akan habis saat tahun 2027 mendatang , itu adalah perhitungan periode Tribulation 7 years dimana pada puncaknya energi positif dari langit itu benar benar akan turun semua di segala penjuru bumi sebagai penggenapan metafora 2nd Coming of Jesus Christ atau kembalinya Sabdopalon menurut mitos orang Jawa , ketika saat itu tiba berarti galaksi ini sudah benar benar melewati photon belt dan memasuki zona kosmik Pleiades yang berarti jaman sudah berganti dari Kaliyuga ke Satyayuga.
Vigo
Februari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar