LIVING IN BATU CITY - The Fall of Jawadwipa

 

Setelah sekian lama menahan rasa penasaran akhirnya aku dan rekan rekanku sudah mendapatkan titi wanci mengenai kapan terjadinya bencana megathrust selatan Jawa yang baru saja diberi tahu oleh para pinisepuh rujukan kami , namun kami harus tetap menutup mulut demi alasan alasan tertentu yang berdampak tidak baik jika khalayak awam sampai tahu , apalagi beberapa rekan yang sempat lebai di sosmed malah mendapat bullyan karena dikira menebarkan hoax , ada juga rekan yang merasa jengkel karena dikira musrik melakukan ramal meramal mendahului kehendak tuhan , padahal titi wanci mengenai terjadinya bencana itu bukanlah urusan ramal meramal tetapi memang sudah ditetapkan di Lauhul Mahfuz dan hanya menunggu waktu untuk terjadi , itulah gunanya mengenal para pinisepuh yang berkemampuan kasyaf untuk melihat apa saja ketetapan demi ketetapan iradat yang memang sudah ditetapkan di Lauhul Mahfuz , cepat atau lambat apa yang ditetapkan itu pasti terjadi sehingga kami juga harus menentukan berbagai skenario untuk mengantisipasi.

Daripada repot repot memberi tahu khalayak ramai di sosmed lebih baik kami memanfaatkan tiap detik waktu untuk bersiap siap mengantisipasi , aku , bang Priono dan sejumlah rekan yang berada di Jawa Timur sudah bersepakat akan mengungsi ke pulau B****n seminggu sebelum terjadinya megathrust selatan Jawa , kami akan mengajak seluruh keluarga dan sekaligus membawa suplai logistik yang diperlukan , nantinya kami akan mengungsi di resort yang saat ini sedang buru buru dibangun oleh Cak Roi , orang kaya dari Surabaya itu sudah menjual resort lamanya di Sumbermanjing Malang Selatan karena dia tidak mau rugi jika megathrust selatan Jawa menghancurkan resortnya yang berdekatan dengan pantai Bajulmati , sementara hasil dari penjualan resort lama itu digunakan untuk membangun resort baru yang sebenarnya tidak murni untuk kepentingan bisnis saja , itu karena di underground resort itu sudah dipersiapkan bunker yang terinstalasi dengan water purified dan electrified solar system hingga cukup memadai untuk dijadikan tempat safety , di sanalah kami akan mengungsi karena kami khawatir juga kalau rumah kami sampai ambruk terkena guncangan gempa megathrust yang bisa mencapai magnitude 13 SR , aku sendiri tak bisa membayangkan kalau rumah yang baru kubeli seharga ratusan juta sampai ambruk tinggal puing puingnya saja , tapi jika memang dampaknya demikian mau tak mau aku harus mengikhlaskan karena yang terpenting adalah keselamatan keluarga.

Belakangan ini di akun IG official aku selalu memposting mengenai megathrust selatan Jawa yang malah membuat resah para pembacaku yang memfollow akun IG officialku , mereka merasa takut hingga menjadi beban pikiran karena tiap hari terus membaca statusku yang isinya hanya membahas megathrust selatan jawa , terus terang aku merasa bersalah karena sering memposting status mengenai hal itu secara terus menerus hingga membuat para pembacaku tidak bisa tenang menjalani hidup , tetapi aku memang harus terus memposting sekedar untuk mengingatkan betapa bahayanya dampak bencana itu , aku ingin para pembacaku tidak santai santai saja dan mulai mempersiapkan diri untuk melakukan antisipasi sebelum benar benar terjadi , bukanlah lebih baik sedia payung sebelum hujan ?!...

Sulit untuk membayangkan akan seperti apa dampaknya nanti , setelah terjadinya megathrust selatan Jawa keadaan tidak akan lagi sama seperti biasanya , bukan tak mungkin kalau seisi Jawa akan lumpuh total tanpa ada listrik , bahan bakar , sembako dan internet , itu masih belum mempertimbangkan mutasi virus corona yang dikhawatirkan akan lebih parah daripada sebelumnya , sementara sektor perekonomian akan semakin jatuh dan dunia perpolitikan akan semakin memanas , kepada siapa rakyat menggantungkan hidupnya jika bukan kepada pemerintahan yang isinya golongan oligarki dan orang orang korup , kita bisa lihat dana bansos bencana atau corona terus menerus dikorupsi sementara nasib rakyat semakin menderita , rakyat yang termasuk golongan demikian sudah muak dengan pemerintah hingga mereka tak bisa lagi pura pura bahagia , berbeda dengan rakyat yang hidupnya masih aman dan nyaman dimana mereka menganggap pemerintah selalu benar dan terus menutup mata dengan segala kebusukan pemerintah.

Indonesia sudah terlambat untuk selamat , pada akhirnya pemerintahan pusat di Jakarta juga akan lumpuh kalau megathrust di selat Sunda sudah terjadi , jika pemerintahan pusat lumpuh maka seisi negeri ini juga akan lumpuh dan penuh huru hara kekacauan , di saat bersamaan perubahan iklim ekstrim juga mulai terjadi sementara bencana demi bencana juga terus mengguncang negeri tanpa henti , satu persatu gunung gunung di Jawa akan meletus besar besaran hingga abu vulkaniknya menutupi atmosfer sampai sinar matahari tak bisa menerangi bumi , belum lagi gempa gempa megathrust lainnya juga akan terus terjadi di seluruh wilayah Indonesia hingga membuat pulau pulau seperti Sumatra , Sulawesi , Maluku sampai Papua tidak lagi aman , sementara pulau Jawa sendiri akan habis habisan digempur segala macam bencana besar hingga pada puncaknya terjadilah juga peristiwa Jowo Tugel yang akan membelah pulau Jawa melalui letusan dahsyat gunung Slamet yang berdampak meretakkan patahan sesar Muria , jika peristiwa itu terjadi maka Mbah Fanani yang selama ini menggelandang di kawasan Dieng akan pulang ke daerah asalnya dengan naik perahu.

Jawa yang selama ini menjadi pusat kemajuan pada dasarnya sudah lama rusak dari segi ekologi , hutan sudah banyak yang digunduli demi pembangunan pabrik , perumahan atau real estate , tebing tebing karst sudah habis dikeruk untuk pembuatan semen dan bahan bangunan , belum lagi sesar daratan di Jawa Timur sudah mengalami kerapuhan karena orang orang Lapindo terlalu dalam mengebor tanah hingga keluar semua lumpurnya , tak heran kalau gempa di Malang Selatan yang cuma 7 SR bisa menggetarkan wilayah Sidoarjo , Surabaya , Gresik hingga Tuban karena lumpur yang harusnya menjadi perekat sesar daratan itu terus saja keluar dan membuat tanah hilang kepadatannya , rapuhnya sesar daratan ini menjadi suatu bahaya besar kalau terjadi megathrust selatan Jawa karena kota demi kota akan mengalami guncangan keras secara meluas atau bahkan tanahnya akan ambles hingga menghancurkan banyak bangunan secara merata , akibatnya akan ada banyak orang yang kehilangan tempat tinggal sementara pemprov Jatim tidak akan bisa merecovery ekskalasi kerusakan di tengah kelumpuhan semua sarana infrastruktur , dalam situasi seperti ini orang orang tidak akan tahan tinggal berlama lama di posko pengungsian yang mungkin bakal penuh sesak dan mengalami kekurangan bahan pangan maupun obat obatan , pilihannya sudah jelas orang orang harus segera eksodus ke pulau Madura atau Kalimantan yang masih dianggap aman , nantinya gelombang eksodus juga akan semakin besar jika Jawa Tengah sudah mengalami bencana Jowo Tugel yang membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal dan pencaharian , daripada terkatung katung tak menentu lebih baik berusaha melanjutkan hidup dengan menyeberang ke pulau Madura atau Kalimantan.

Jika bencana demi bencana besar terus terjadi berarti memang sudah waktunya pulau Jawa harus menanggung bebendu karena orang orang Jawa sudah ilang jowone dan terus merusak alam demi keserakahan , hanya tinggal menghitung mundur nasib negeri ini pada akhirnya juga akan berakhir tragis seperti kapal yang terombang ambing badai dan akhirnya karam ke dasar samudra , sejarah membuktikan bahwa negeri yang tidak selaras dengan alam pasti akan dihancurkan oleh alam sendiri , begitulah peradaban ini berlangsung sejak dulu dimana negeri demi negeri yang dipenuhi kebusukan pada akhirnya pasti dihancurkan oleh kemurkaan alam , elemen elemen alam seperti air , tanah , api dan udara hanya bekerja berdasarkan hukum sebab akibat dimana ketika manusia tidak lagi selaras dengan alam maka sudah pasti alam akan membalas dengan berbagai macam bencana , alam yang terus menerus dirusak manusia sesungguhnya sedang berproses untuk mencapai titik equalibrium dimana alam punya momentum untuk membalas secara besar besaran , bukanlah suatu kebetulan kalau saat ini bumi sedang melintasi photon belt dan membuat semua elemen alam bereaksi ekstrim hingga menimbulkan bencana demi bencana berskala besar yang kelak akan merubah wajah dunia , semua itu pada dasarnya adalah penghabisan jaman Kaliyuga dimana segala macam bebendu harus dihabiskan sampai sehabis habisnya sebelum bumi keluar dari photon belt dan memasuki jaman baru Satyayuga , pada saat itulah bumi benar benar akan tersembuhkan sementara sekian persen populasi manusia yang selamat akan membangun negeri baru yang selaras dengan alam.

Vigo 
Juni 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar