Jika sedang terjadi suatu fenomena alam misterius biasanya netizen di negara ini selalu meremehkan dengan komentar komentar yang asal bacot , mereka pikir semua fenomena alam yang terjadi dianggap sebagai ajang lucu lucuan karena mereka tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi , di sisi lain juga ada netizen yang suka mengkait kaitkan fenomena alam dengan hal hal berbau mistik , klenik , agama maupun budaya , dengan lagak keminter mereka menyimpulkan begini begitu berdasar pola pikirnya yang dangkal , sementara golongan ustad ustadan , dukun dukunan atau indigo indigoan biasanya akan muncul mencari panggung dengan segala macam bualan yang seolah olah dianggap sebagai kebenaran dari fenomena alam yang terjadi , itulah yang selama ini kuamati di dunia maya hingga lama kelamaan aku merasa muak membuka Youtube , IG atau kanal berita mainstream yang penuh omong kosong dan pembodohan.
Bagi orang Jawa yang masih njowo semua fenomena alam akan selalu dianggap sebagai suatu pertanda tertentu , orang Jawa punya keilmuan titen untuk mengkaji lebih dalam mengenai fenomena alam yang sedang terjadi hingga dapat diambil kesimpulan yang faktual atau setidaknya mendekati faktual , selain itu orang Jawa juga teguh memegang jangka Jayabaya dan serat Sabdopalon secara turun temurun sehingga tiap fenomena apapun akan selalu dicocokkan dengan isinya , tentu bukan sekedar cocoklogi belaka karena semua pencocokan harus melalui pengkajian yang mendalam dan tidak sembarangan , dengan begitu tidak ada yang namanya kesesatan informasi atau mispersepsi terhadap segala fenomena yang terjadi sehingga pertanda demi pertanda dibaliknya bisa dijadikan pepeling agar selalu bersikap eling lan waspada.
Fenomena fenonema alam yang misterius memang semakin sering terjadi belakangan ini , mulai suara dentuman , awan lenticular hingga meteor jatuh semuanya semakin sering terjadi hingga orang bingung sendiri untuk memahami , tapi aku dan rekan rekanku selalu menyempatkan diri untuk berdiskusi mengkaji tiap fenonema yang terjadi dari segala sisi , kali ini yang sedang kami kaji adalah peristiwa jatuhnya meteor bersinar kehijauan di sekitar gunung Merapi yang baru saja terjadi pada tanggal 27 Mei 2021 , kami menganggap peristiwa itu istimewa karena sesungguhnya yang terjatuh di gunung Merapi bukanlah sebuah meteor tetapi merupakan nur cosmic kelangitan yang bersifat gaib.
Saat peristiwa itu terjadi Lapan tidak mendeteksi adanya meteor yang memasuki atmosfer bumi , sementara sensor sensor peralatan di sekitar Merapi tidak menunjukkan adanya getaran maupun suara dentuman yang menghantam tanah , artinya sinar kehijauan yang dikira meteor itu sebenarnya bukanlah sebuah meteor fisik yang asalnya dari luar angkasa , menurut analisa kami sinar kehijauan itu merupakan nur cosmic kelangitan yang asalnya dari lapisan ionosfer atau stratosfer bumi.
Para pinisepuh rujukan kami mengatakan kalau nur cosmic kelangitan itu jatuh di sekitar Merapi karena ada seseorang yang menerimanya di sana , sudah pasti orang itu adalah sosok the choosen one yang mendapatkan restu dari bumi untuk melakukan suatu tujuan besar , jika dicocokkan dengan serat Sabdopalon maka nur cosmic kelangitan itu adalah penggenapan dari metafora kembalinya Sabdopalon di tanah Jawa , sementara sosok the choosen one itu tiada lain adalah orang yang selama ini dimitoskan sebagai Satria Piningit , sosoknya setara nabi nabi yang juga menerima nur cosmic kelangitan sebagai wahyu kenabian , artinya sosok yang dimitoskan sebagai Satria Piningit itu adalah satu satunya orang di jaman sekarang yang benar benar telah mencapai kesempurnaan nur pancer diri sejati , karena itulah alam mempercayakan padanya untuk melakukan suatu tujuan besar yang kelak akan merubah segalanya , setelah bencana demi bencana besar menghancurkan negeri ini maka sosok itu akan punya momentum untuk muncul dan menjadi pemimpin bagi orang orang yang selamat , kehadirannya diperlukan untuk memimpin orang orang membangun negeri baru di tanah Jawadwipa yang sudah porak poranda , hingga kelak pada suatu masa benar benar akan berdiri suatu negeri baru yang selaras dengan alam dimana sosok itu telah duduk menjadi ratu adil yang direstui bumi untuk menjadi seorang pemimpin yang berprinsip memayu hayuning bawono.
Vigo
Juni 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar