Terjadinya gempa di lautan Malang selatan pada saat dini hari tanggal 19 Februari merupakan lanjutan dari gempa yang terjadi beberapa hari sebelumnya , kali ini kekuatan gempa mencapai 5,9 SR dan menimbulkan gempa aftershock yang terjadi berkali kali dalam sehari , itu artinya lempengan tektonik di lautan Malang selatan telah mengalami pergeseran atau keretakan yang cukup dalam karena memang kondisinya sudah rapuh.
Sebutir batu mustika putih yang sempat kutanamkan di pantai Kondangmerak pada tahun 2012 silam jelas tidak cukup kuat untuk menetralisir energi negatif yang keluar di lautan Malang selatan , waktu itu aku dan teman temanku sama sekali tidak berpikir kalau di masa sekarang jalur Ring of Fire akan aktif secara masif dan terus mengalirkan energi negatif secara besar besaran , kami hanya mengira kalau gempa demi gempa yang akan terjadi di lautan Malang Selatan tak lebih sekedar gempa biasa yang berkekuatan 3 SR saja , ternyata kami salah memperkirakan dan tak ada yang bisa kami lakukan lagi untuk menetralisir energi negatif yang keluar di sana.
Saat sore hari aku dan Bang Priono akhirnya melakukan astral projection untuk memantau situasi di lautan Malang Selatan , ternyata kabut hitam yang keluar dari laut memang sangat banyak dan tampak memanjang hingga mencapai lautan Lumajang , sepertinya aliran energi negatif sedang bergerak dengan muatan yang cukup besar hingga gunung Bromo juga mengalami erupsi saat pagi hari.
besarnya muatan energi negatif yang melewat laut selatan Jawa memang sangat berisiko meretakkan lempeng tektonik yang kondisinya sudah rapuh , bukan tak mungkin kalau keretakan lempeng laut selatan Jawa akan terus berlanjut hingga mencapai lautan Banyuwangi dan akan menimbulkan gempa yang berkekuatan lebih besar daripada yang terjadi di lautan Malang selatan , jika sampai itu terjadi maka bukan tak mungkin kalau percabangan sesar di lautan Situbondo akan ikut terpengaruh dan menambah kekuatan gempa hingga mampu menimbulkan tsunami di selat Bali.
Sementara di selat Sunda kondisinya sudah sedikit membaik selepas terjadi gempa di Mentawai pada awal bulan Februari , gempa berkekuatan 6 SR yang terjadi di sana juga diikuti dengan gempa aftershock berkali kali hingga melepaskan energi negatif yang cukup besar , tetapi akibat dari gempa itu membuat pengunci lempengan Megathrust di Mentawai terlepas sehingga sewaktu waktu bisa terjadi bencana Mentawai Megathrust yang mungkin akan sama besarnya dengan Sunda Megathrust.
Vigo
Februari 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar