LIVING IN BATU CITY - Makna Kehidupan

 

Hari ini tanggal 15 Oktober 2019 usiaku telah genap 30 tahun , ada perasaan sedih yang bergelayut saat aku menyadari bahwa waktu hidup di dunia ini terus berkurang dan berkurang hingga tiba waktunya ajal menjemput , aku merasa sang waktu yang terus bergulir seakan memaksaku untuk meninggalkan masa demi masa kehidupan sebelum akhirnya semua itu menjadi masa lalu yang kian terlupakan.

Akan tetapi dibalik masa demi masa kehidupan yang telah kulalui ada untaian makna makna yang membuatku berasa berarti , makna makna itu tidak tersimpan dalam sel otakku yang terus mengalami regenerasi tetapi telah terajut manis dalam diri causalku yang akan tetap hidup walaupun nantinya diriku yang berdaging ini telah dikebumikan dalam tanah , begitulah akhirnya aku menyadari bahwa selayaknya seorang manusia hidup di dimensi fisik ini adalah untuk mencari makna demi makna dalam kehidupannya.

Makna makna hidup bukanlah tentang kemewahan , kekayaan , ketenaran , kekuasaan , keserakahan atau hal hal keduniawian apapun , makna makna itu sangatlah sederhana dan bisa tercipta dari apa saja , bisa dari persahabatan , persaudaraan , percintaan , perjuangan , kekeluargaan , kepedulian , kemanusiaan ataupun hal hal lain yang membuat seorang manusia benar benar merasa punya arti , dari situlah makna makna itu tercipta menjadi kenangan kenangan indah yang pada akhirnya akan tersimpan dalam diri causal , bukan pada sel otak yang tiap hari terus beregenerasi dan menimbulkan kepikunan.

Diri causal lebih tinggi daripada diri fisik yang berdaging , lebih tinggi pula dari diri astral yang bisa terbang kemana saja , diri causal akan menjadi penilaian tersendiri apakah seorang manusia cukup layak untuk dinyatakan benar benar hidup sehidup hidupnya , bukan sekedar bernyawa dan terombang ambing dalam kefanaan duniawi belaka.

Kenangan kenangan indah dalam hidup ini akan tetap dibawa sampai mati , nantinya akan ada pemutaran ulang kenangan kenangan yang penuh makna itu ketika roh manusia hendak dibersihkan memorinya di dimensi abstrak yang disebut dimensi causal , di sanalah diri diri causal akan mengalami lagi kenangan kenangan indah semasa hidup di dimensi fisik dunia ini , maka bersyukurlah kalau dalam kehidupan sekarang ini ada banyak kenangan kenangan indah yang bisa tercipta , atau jika kehidupan sekarang sedang tidak berpihak maka berjuanglah dengan segenap daya , akan ada terang setelah kegelapan sirna , di dalam terang itulah makna demi makna akan tercipta.

Vigo 
Oktober 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar