LIVING IN BATU CITY - Mampir Warungnya Mbak Vesty

 

Warung kecil di sebelah hotel Tresno Putro daerah Songgoriti itu tak lebih sekedar warung biasa yang menjajakan kopi , gorengan dan mie instant , namun karena sang pemilik warung yang bernama Mbak Vesty pernah menulis cerita horor mengenai keangkeran rumahnya yang berada tepat di belakang warung maka akupun jadi penasaran ingin tau mengenai kebenarannya , apalagi trit cerita horor berjudul 'HOOKYA TERNYATA HANTU ITU ADA YAKK' yang ditulis di forum SFTH Kaskus pada tahun 2017 itu banyak mengisahkan makhluk makhluk usil yang kerap menampakkan diri atau berulah saat malam hari , tentunya akan sangat menarik kalau aku mengajak Aline mampir ke warung itu untuk sekedar ngopi sambil membuktikan kebenaran ceritanya.

Pada malam minggu kemarin akhirnya aku dan Aline mampir ke warungnya Mbak Vesty yang tampak ramai dipenuhi orang orang yang sedang cangkrukan , karena warungnya cukup kecil dan sempit kami terpaksa harus duduk lesehan di karpet merah yang digelar di pojokan , sementara Mbak Vesty sang pemilik warung tampak sibuk meladeni orang sehingga kami harus menunggu agak lama untuk dibuatkan kopi dan mie rebus.

Aline : " mbak vestynya kok cuek aja sih mas ??.. ngga nyapa atau gimana gitu ketemu kamu "

Me : " di dunia nyata dia gak kenal sama aku , cuma di dunia maya doang kenalnya "

Aline : " kan sekarang udah tinggal di mbatu , napa gak kenalan aja sekalian ? "

Me : " aku belum siap , ntar kalo waktunya pas baru kenalan "

Sebenarnya di forum SFTH Kaskus aku dan Mbak Vesty sudah saling kenal dan sering balas membalas komentar sambil guyonan , tetapi di kehidupan sehari hari dia sama sekali belum mengenal siapa diriku ini , tapi tak apa aku memang sengaja belum membuka jati diriku yang sesungguhnya karena aku masih ingin dianggap sebagai orang biasa yang cuma sekedar mampir di warungnya , lagipula kalau aku membuka jati diriku sebagai Vigo maka sudah pasti dia akan memandangku sebagai orang linuwih yang bisa astral projection dan menggemari hal hal mistik seperti halnya cerita cerita yang pernah kutulis di Kaskus , mungkin saat ngopi di sini ia akan menanyaiku bermacam pertanyaan mengenai pengalamanku berurusan dengan golongan jin dan sebangsanya.



Mbak Vesty yang bertubuh mungil dan bermata agak sipit itu masih memasak mie rebus yang kami pesan , sambil menunggunya memasak kusuruh Aline untuk melihat keadaan rumah di belakang warung yang halamannya cukup sempit , siapa tau makhluk gaib yang diceritakan Mbak Vesty di Kaskus itu kelihatan batang hidungnya oleh istriku yang mata batinnya terbuka ini.

Me : " ada gak gendruwo atau pocong gitu ?

Aline : " gak ada tuh , boongan kali ceritanya mbak vesty "

Me : " tungguin agak maleman ntar diliat lagi "

Aline tidak melihat apa apa di halaman rumah Mbak Vesty , mungkin karena malam masih belum terlalu larut sehingga makhluk makhluk halus penghuni rumah Mbak Vesty masih bersembunyi dan belum mau menampakkan diri , kurasa lebih baik kami ngopi di sini sampai jam 11 malam untuk menunggu kemunculan makhluk makhluk yang tak kasat mata itu , kalau sampai lewat jam 11 malam Aline tidak melihat batang hidung mereka maka cerita horor Mbak Vesty kuanggap tak lebih sekedar kebohongan belaka.

Sambil tersenyum Mbak Vesty menyajikan mie rebus dan kopi yang kami pesan , tanpa sempat kuajak bicara ia sudah kembali ke mejanya dan sibuk membuatkan minuman untuk orang orang yang baru saja datang ke warung , dengan cekatan ia menuang air panas dan mengaduk aduk gelas yang berisi bubuk kopi sachetan sebelum akhirnya ia sajikan kepada orang orang yang memesannya , setelah itu ia duduk santai di dekat kompor sambil memainkan ponselnya dengan raut muka yang tampak mengantuk.

Mie rebus sudah habis kami santap sementara waktu sudah menunjukkan jam 10 malam lewat seperempat , kini keadaan warung mulai sepi karena orang orang tadi sudah pergi satu persatu , hanya kami saja yang masih berada di sini untuk menunggu kemunculan makhluk makhluk halus yang ada di rumah belakang warung.

Me : " keliatan gak setannya ? "

Aline : " gak ada apa apanya tuh "

Me : " tungguin sampe jam 11 aja , kalo gak ada kita pulang "

Kami merasa tidak enak berlama lama di warung ini padahal kopi kami juga sudah habis tinggal ampasnya saja , akhirnya kupesan kopi lagi biar Mbak Vesty tidak curiga kalau kami sebenarnya sedang mengintai rumahnya yang mulai tampak sepi , mungkin keluarganya sudah bersiap tidur dan warung ini mungkin juga akan tutup tak lama lagi.

Suasana warung kembali ramai saat ada beberapa orang yang berdatangan , sementara aku dan Aline masih menyeruput kopi sambil sesekali celingukan mengamati rumahnya Mbak Vesty , rupanya kali ini Aline melihat sesosok makhluk gaib yang katanya baru saja muncul dari atap rumah dan kemudian nangkring di atap hotel Tresno Putro yang berada tepat di sebelah.

Me : " apaan setannya yang nangkring di atap ? "

Aline : " mmm !!.. arwah nenek nenek pake kebaya ma jarik tuh "

Sosok yang sedang dilihat Aline ternyata adalah arwah nenek yang entah kenapa malah nangkring di atap hotel sebelah , selama beberapa menit Aline terus memandangi atap hotel sebelum akhirnya ia bilang kalau arwah nenek itu tiba tiba malah melayang dan mendarat di parit yang berada di seberang jalan.

Me : " ngapain neneknya ndarat ke situ ? "

Aline : " tau tuh , dia berdiri doang sambil ngelihatin air "

Saat Aline masih memandangi parit di seberang jalan tiba tiba ada sesosok makhluk gaib lain yang dilihatnya , kali ini ia bilang kalau di pepohonan pisang depan hotel Tresno Putro ada sesosok arwah bocah perempuan pirang yang sepertinya adalah anak orang Belanda.

Me : " ngapain dia di situ ? "

Aline : " tau tuh diem doang dianya "

Me : " pake baju apa ? "

Aline : " bajunya kuno mas , rambut pirangnya dikepang "

Kusuruh Aline mengamati sosok arwah bocah perempuan yang berada di pepohonan pisang itu , tak lama kemudian ia bilang kalau sosok itu baru saja melayang dan tiduran di parabola yang terpasang di depan hotel , sementara arwah nenek yang berada di parit seberang jalan sudah menghilang entah kemana.

Me : " ngapain tu bocah tiduran di parabola ? "

Aline : " gak tau tuh , lagi sedih kayaknya mas "

Selama beberapa menit Aline terus memandangi parabola depan hotel sebelum akhirnya ia bilang kalau arwah bocah perempuan itu melayang lagi dan malah nangkring di papan tulisan Indomaret yang berada di sebelah hotel.

Aline : " kayaknya cuman mau mejeng aja tuh bocah belanda mas "

Me : " aneh masak mejengnya di papan indomaret "

Papan tulisan Indomaret itu diterangi lampu yang cukup terang , sementara arwah bocah perempuan yang dilihat Aline katanya masih nangkring di sana sambil menggoyang goyangkan kedua kakinya , hingga tak lama kemudian Aline berkata kalau arwah nenek tadi tiba tiba muncul lagi dari parit seberang jalan.

Aline : " neneknya ngelambain tangan mas , kayaknya manggil manggil si bocah biar ikut ke sono "

Me : " oh ?! "

Sayangnya aku tak bisa melihat arwah arwah yang diceritakan Aline itu , yang bisa kulakukan cuma mendengar apa yang ia katakan sambil membayangkan apa yang dilakukan arwah arwah itu di tempat tempat yang ia tunjuk , aku sendiri sebenarnya bisa menemui arwah arwah itu secara astral namun aku merasa malas untuk melakukannya.

Pada jam setangah 12 malam kami akhirnya beranjak meninggalkan warungnya Mbak Vesty , dengan pembuktian ini kami akhirnya mempercayai bahwa cerita horor yang ditulis Mbak Vesty di Kaskus itu memang benar benar nyata adanya dan bukan sekedar cerita bohongan yang dilabeli true story , kami harap Mbak Vesty dan keluarganya bisa hidup tenang walaupun ada makhluk makhluk tak kasat mata di rumahnya.

Vigo 
Oktober 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar