LIVING IN BATU CITY - Ngastral ke Pabrik Tekstil Mangkrak

 

Seorang pendatang seperti diriku tidaklah terlalu mengetahui seperti apa keadaan kota Batu di masa lalu , untungnya ada tetanggaku yang sering bercerita mengenai perkembangan kota Batu dari waktu ke waktu , salah satu hal menarik yang diceritakannya adalah mengenai keberadaan sebuah pabrik tekstil besar milik PT Wastra Indah yang berlokasi di daerah Pesanggrahan atau tepatnya di jl Panglima Sudirman , katanya pabrik itu sempat berjaya di era 90 an sebelum akhirnya harus gulung tikar saat krisis moneter menghantam negeri ini pada tahun 98 , sejak saat itulah segala operasional pabrik terhenti sementara bangunannya mangkrak terbengkalai selama bertahun tahun , kabarnya setelah pabrik itu mangkrak banyak orang yang sering melihat penampakan makhluk halus di sekitar bangunan pabrik , ada yang bilang pernah melihat kuntilanak , arwah orang mati dan bermacam makhluk lainnya , singkat kata pabrik itu telah menjadi sarang setan yang keangkerannya sering menjadi bahan perbincangan oleh sebagian besar warga kota Batu.

Terdorong oleh rasa penasaran akhirnya kuputuskan untuk mendatangi pabrik itu secara astral , sore hari saat cuaca sedang mendung aku langsung melepas sukmaku sebelum akhirnya terbang menuju lokasi pabrik yang berada di daerah Pesanggrahan , begitu tiba di sana kulihat ada banyak bangunan tua yang dindingnya sudah dipenuhi lumut dan berkalang tanaman liar , sementara suasananya sangat sepi tanpa ada seorangpun yang terlihat , sungguh benar benar terasa nuansa keangkerannya.

Awalnya aku santai saja melayang rendah mengitari tiap tiap bangunan pabrik sambil mengamati keadaan , namun pada akhirnya perhatianku tersita oleh kemunculan beberapa sosok arwah yang mengenakan seragam biru berlumuran darah , mereka semua berdiri di atas atap bangunan yang jaraknya beberapa meter di depanku , sepertinya mereka adalah arwah para pegawai pabrik yang dahulu mengalami kecelakaan kerja dan akhirnya tewas mengenaskan.

Arwah para pegawai pabrik yang berseragam biru itu masih berdiri mematung di atap bangunan , tanpa rasa takut aku melayang ke sana sebelum akhirnya mendarat tepat di sebelah mereka , saat kulihat dari dekat ternyata kondisi mereka benar benar mengenaskan sebagaimana orang yang mengalami kecelakaan kerja di pabrik , ada yang sebagian kepalanya remuk atau tangannya buntung sebelah , namun aku sama sekali tidak takut karena sejak dulu aku sudah sering bertemu arwah arwah yang kondisinya mengenaskan.

" Sopo koen ??... " Salah seorang arwah lelaki tiba tiba menanyaiku dengan suara parau , sementara arwah arwah lainnya mulai mendekat dan menatap heran padaku , sepertinya mereka mengira kalau aku adalah arwah orang mati yang bergentayangan di sekitar pabrik.

Pegawai A : " ndek endi kon matine ? "

Pegawai B : " lapo kon kok mati ??... "

Dengan santai kujelaskan kalau aku bukanlah arwah orang mati seperti mereka , aku adalah orang yang masih hidup dan berkemampuan untuk melepas sukma yang wujudnya tak jauh beda dengan arwah , akhirnya mereka paham dan tidak bertanya tanya lagi kepada diriku , tak lama kemudian mereka malah bercerita mengenai masa masa dimana mereka masih bekerja di pabrik tekstil ini.

Pegawai A : " mbiyen pt wastra iki pabrik tekstil gede mas , pegawaine uakeh "

Pegawai B : " saben esuk kabeh pegawai dipapak numpak bis mas , sore pas moleh yo podo diterno kabeh nang omahe dhewe dhewe "

Pegawai C : " mbiyen ancen jaya jayane pabrik iki mas , kabeh pegawai iso ngerasakno urip penak "

Pegawai D : " iyo mas , tapi mari ngono mboh lapo pabrik iki kok ngerti ngerti kukut koyok ngene "

Pegawai A : " awake dhewe iki lak matine ciloko pas kerjo tha mas , mari ngono wes gak ngerti opo sebab'e pabrik iki iso kukut "

Para pegawai ini tewas sebelum pabrik gulung tikar akibat krisis moneter , karena itulah mereka tidak mengerti kenapa pabrik ini berhenti beroperasi hingga saat ini , akhirnya aku menjelaskan kepada mereka kalau krisis moneter tahun 1998 telah menyebabkan pabrik ini gulung tikar dan harus memPHK semua pegawainya.

Pegawai A : " oalah goro goro krisis moneter iku pabrike maleh bangkrut "

Pegawai B : " mesakno konco konco pegawai kabeh kudu mandek kerjo "

Pegawai C : " wes kaet pabrik iki kukut ngasi saiki yo panggah sepi koyok ngene mas "

Pegawai D : " mboh gak ngerti lapo pabrik iki dijarno ae kaet mbiyen "

Arwah para pegawai ini sudah puluhan tahun bergentayangan di pabrik , namun mereka juga berkata kalau pabrik ini tidak hanya dihuni oleh mereka saja , katanya ada bermacam makhluk halus yang ikut bercokol di pabrik yang sudah mangkrak sejak tahun 98 ini.

Pegawai A : " nek bengi akeh kuntilanake mampir mrene mas "

Pegawai B : " medeni mas , mbiyen ngerti kuntilanak soko pilem thok , saiki malah pethuk temenan ndek kene "

Pegawai C : " tapi nek bengi thok kuntilanake mrene mas "

Pegawai D : " nek sore ngene iki seng enek babi ngepet thok "

Me : " babi ngepet ?? "

Pegawai D : " lho iyo temenan mas , mbiyen onok uwong ngelakoni pesugihan babi ngepet ndek kene , saben wengi wonge iso dadi babi ngepet mas , tapi saiki pas wonge wes mati arwahe dadi siluman babi terus mas "

Me : " arwahe dadi siluman babi cak ? "

Pegawai D : " iyo dadi siluman babi temenan , saiki ndelik ndek njero gudang babine "

Aku cukup terkejut saat salah satu arwah pegawai mengatakan kalau di pabrik ini ternyata ada sesosok siluman babi , katanya siluman babi itu sedang tidur di salah satu bangunan dan aku penasaran ingin melihatnya , tanpa berlama lama akhirnya aku diajak memasuki salah satu bangunan yang dihuni siluman babi itu.

Saat sukmaku menembus tembok bangunan akhirnya aku dapat melihat wujud siluman babi yang diceritakan arwah para pegawai , ternyata siluman babi itu berukuran sebesar mobil dan bermuka mirip manusia , makhluk itu tampak tertidur pulas di dekat perkakas mesin usang dan suara dengkurnya terdengar begitu nyaring " ngoook !!... ngoook !!... " siapapun yang mendengarnya tidak akan tahan berlama lama berada di sini.

Pegawai D : " iku mas siluman babine , nek kadung turu ngoroke buanter "

Pegawai A : " biasane tangi pas wayah bengi ngasi esuk mas "

Pegawai B : " yo ngono iku akibate nek mbiyen ngelakoni pesugihan babi ngepet , akhire pas mati arwahe maleh dadi siluman babi "

Pegawai C : " iyo mas , mbiyen pas pabrik iki sepi wonge kerep ngelakoni pesugihan babi ngepet ndek kene , mangkane saiki dadi siluman babi yo sek manggon ndek kene "

Sosok siluman babi itu masih tertidur pulas hingga adzhan maghrib berkumandang dari masjid sekitar pabrik , tapi saat menjelang Isya babi besar itu tiba tiba terbangun dan langsung menguap dengan nyaring " nguuoook !!... "

Pegawai A : " babine wes tangi iku lho "

Pegawai B : " mari ngene biasae metu golek panganan "

Setelah terbangun siluman babi berbadan besar itu mulai berjalan gontai menembus tembok bangunan , sementara arwah para pegawai langsung mengajakku untuk mengikutinya dari belakang , kulihat siluman babi besar itu terus berjalan menuju area belakang pabrik yang dipenuhi pepohonan lebat , namun tak lama kemudian ada sesosok kuntilanak yang tiba tiba muncul dari pepohonan sambil tertawa melengking hingga membuat siluman babi itu berlari menjauh.

Pegawai A : " iku metu siji kuntilanake mas "

Pegawai B : " seng iku penunggune mburi pabrik "

Pegawai C : " ayo diparani ae mas , ora opo opo masio lelembut nanging ora nduwe niat elek "

Pegawai D : " awake dhewe wes plek mas ambek kuntilanak iku , ayo diparani "

Perlahan arwah para pegawai mengajakku melayang menuju pepohonan lebat di area belakang pabrik , namun sosok kuntilanak itu malah terbang menjauh karena merasakan pancaran energi dari sukmaku.

Pegawai A : " loh lapo diparani kok malah ngaleh ? "

Pegawai B : " biasane meneng ae lho nek diparani "

Arwah para pegawai terheran melihat kuntilanak itu terbang menjauh , akhirnya kujelaskan pada mereka kalau orang yang bisa ngastral seperti diriku memang ditakuti dan dianggap ancaman oleh lelembut seperti kuntilanak.

Pegawai A : " oalah nek wong koyok samean ki diwedeni tha ambek kuntilanak ? "

Me : " iyo cak , mangkane langsung ngaleh goro goro ngrasakno pancarane sukmoku iki "

Pegawai B : " nek karo awake dhewe malah njaraki kuntilanake mas , opo mergakno awake dhewe wes mati dadi arwah ngene iki yo ? "

Me : " iyo ngono kuwi cak , samean ki wes dadi arwah nek aku iki sukmo "

Tak ada lagi hal menarik di komplek pabrik ini , akhirnya aku menghabiskan waktu untuk berbincang bincang dengan arwah para pegawai yang tampak antusias berbagi cerita mengenai kehidupan di masa lalu , hingga tak terasa malam sudah semakin larut dan aku langsung berpamitan kepada mereka , setelah itu aku segera melayang meninggalkan komplek pabrik dan kemudian lekas kuniatkan agar sukmaku kembali ke badanku yang berada di rumah.

Vigo 
Februari 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar