PENJELAJAHAN MISTIS KAMPUS UMM 3 - extended story 2

 


Waktu sudah menunjukkan jam setengah 12 siang ketika kami tiba di Jatim Park , kulihat di parkiran tampak puluhan bus berjejeran sementara rombongan anak anak sekolah pada berjubelan di loket masuk... beginilah resiko datang ke Jatim Park pada hari minggu , selain tiket jadi lebih mahal pengunjungnya juga lebih rame daripada biasanya.

Pendik : " ruame rekk ! "

Niken : " ayo buruan ngantri deh guys ! "

Setelah hampir 10 menitan mengantri akhirnya kami semua masuk dengan mengenakan gelang gelang merah yang disematkan oleh petugas loket , kini di hadapan kami berdiri tegak sebuah gong berukuran super jumbo , siapapun yang berkunjung ke sini wajib memukul gong itu terlebih dahulu.

Niken : " ayo guys siapa nih yang mau mukul duluan ? "

Memet : " aku ae nik , tapi difotoin ya ?! "

Niken : " oke met , sono cepetan ! "

Zul : " pukul yang kenceng met !!.. biar mantep "

Memet : " okeeh , aku mau pukul pake jurus saktiku zul "

Dengan penuh semangat si Memet mengambil tongkat pemukul sementara Niken memotret pose jurus saktinya yang terlihat seperti pemain bisbol , hingga akhirnya " gooooongg !!!... " nyaring terdengar bunyi gong yang baru saja dipukul Memet... berikutnya kami semua berturut turut memukul gong itu sekencang kencangnya " gooong !!... gooong !!.... gooong !!... "

Dengan santai kami melangkah ke area berikutnya yang berupa miniatur rumah rumah adat se Jawa Timur , lengkap dengan sepasang manekin yang mengenakan baju adat masing masing daerah.

Rani : " yah kok cuma jatim doang sih mas ? "

Me : " ya namanya juga jatim park , kalo seindonesia ngga cukup tempatnya "

Aku dan Rani menghampiri salah satu rumah adat suku Tengger dan melihat diorama berupa manekin orang tua dan seorang perempuan yang tengah duduk lesehan di tikar , lengkap dengan pisang pisangan yang tersaji.

Rani : " keren pisan mas , orangnya teh kayak asli "

Memet : " Itu pisangnya asli lho dek "

Rani : " ih kalo asli mah udah busuk atuh mas "

Niken : " pake pengawet kali tu pisangnya.. ha.. ha.. "

Me : " eh kita photo bareng dulu deh "

Sejenak kami berfoto di depan diorama ini dengan bantuan pengunjung lain , sekejap kemudian kami bergegas menuju area science center , semacam museum ilmu pengetahuan yang meliputi fisika , kimia dan biologi... kami tak tertarik dengan semua itu selain sebuah fosil dinosaurus berukuran asli yang berada di prehistoric center.

Memet : " koyok jurassic park yo ndik ? "

Pendik : " apik garapane alus met "

Zul : " kalo dinosaurusnya masih hidup bakalan makan kamu met.. ha.. ha.. "

Rani : " ha.. ha.. soalnya mas memet teh bureuteu pisan beuteungna.. ha.. ha.. "

Memet : " amit amit yo , untung ae wes punah "

Niken : " udah ayo cepetan photo photo lagi guys ! "

Tak lama kemudian kami heboh sendiri berfoto di depan fosil T-Rex ini , maklum namanya juga kaum narsis.

Selepas dari prehistoric center kami sempet bingung muter muter , ada terlalu banyak wahana di Jatim Park ini , akhirnya Memet ngajak masuk ke area yang bakal bikin jantungan , sebuah wahana yang sejak dulu selalu membuat mantan pacarku menjerit histeris saking takutnya dan kali ini adalah giliran Rani.... welcome to rumah hantu.

Rani : " ngga mas , rani teh ngga mau masuk... takut atuh mas , pikasieuneun pisan ihh ! "

Me : " ah kan cuma hantu bohongan , cuma boneka doang "

Rani : " tapi tetep aja serem atuh mas... rani teh ngga mau masuk , rani tungguin di luar aja "

Pendik : " kalau kamu ngga mau masuk ya kita semua gak jadi masuk lho dek "

Zul : " iya dek , kan ngga seru kalo ngga rame rame "

Me : " udah tenang aja kan rame rame "

Rani : " huff !!... ya udah mas , tapi rani jangan ditinggal kabur yah ?! "

Me : " ngga kamu tenang aja "

Dengan ogah ogahan Rani memasuki rumah hantu ini , kedua tangannya terus mencengkeram lenganku dengan erat sementara teman temanku berada di depan..... baru beberapa langkah kami masuk suasana seram langsung terasa , setting yang gelap dengan pencahayaan remang , dekorasi pepohonan lebat dan suara backsound khas film horor sudah cukup membuat pengunjung merinding.

Rani : " mas ?!.. keluar lagi yuk !!... rani teh sieun pisan "

Me : " kita baru masuk masak keluar lagi ?! "

Rani : " kumaha lamun disumputkeun jurig mas ?! "

Me : " kamu tenang aja pokoknya , gak ada jurig beneran di sini "

Kini kami melintasi diorama pemakaman yang dipenuhi nisan nisan , apa yang terjadi kemudian ?!? " huaaaaa !!... " kekasih baruku ini langsung berteriak histeris ketika melihat beberapa pocong tiba tiba bangkit dari kuburnya.

Rani : " maas , aaku gak kuat mas "

Niken : " ahh segitu doang kecil.. ngga takut gw "

Zul : " he.. he.. ini sih yang takut cuma anak tk ya nik "

Kami terus melangkah ke area berikutnya yang berupa diorama hutan lebat , aku sudah tau ada apaan di sini tapi aku diam saja , aku lebih penasaran melihat reaksi Rani.

Me : " pegangan yang kenceng ntar dia muncul lho "

Rani : " saha mas ?! "

Tak lama kemudian kepulan asap tampak menyeruak di antara pepohonan lebat dan tiba tiba " huuuaaaaaa !!... " spontan Rani berteriak sejadi jadinya ketika sesosok kuntilanak melayang melintasi kami beberapa kali sebelum akhirnya menghilang lagi.

Rani : " ya allah maas ?!.. rani udah ngga kuat atuh mas "

Me : " he.. he.. dah pergi kuntilanaknya "

Saking takutnya muka doi sampe merah berkeringat sementara tangannya juga semakin erat mencengkeram lenganku , kelar melintasi diorama hutan kami mendapati sesosok mayat berlumuran darah yang lehernya digantung di ketinggian... ini adalah diorama baru yang belum pernah kami saksikan sebelumnya.

Niken : " gila tuh mayat , digantung kayak gitu met "

Memet : " he.. he.. untung cuma boneka nik mayatnya "

Pendik : " wancik tapi masio boneka panggah serem yo met "

(wancik tapi meskipun boneka tetep serem ya met)

Zul : " deg degan aku ndik , ntar bakalan gimana tuh mayatnya ya ? "

Rani : " mass.. aaku takut "

Entah kami tak tahu apa yang akan terjadi dengan mayat itu , saat kami berjalan beberapa langkah tiba tiba saja " bruuuakk !!... " mayat itu jatuh terhempas di sebelah kami , saking kagetnya Memet sampai terjengkang ke belakang sementara Rani langsung berjongkok sambil menangis sesenggukan.

Memet : " kampret kamu ngga bilang mayatnya bakal jatuh nik "

Niken : " ahh lu segini aja takut met met.. "

Pendik : " wancik , ndredhek temenan aku rekk.. ha.. ha.. "

Zul : " ha.. ha.. ngagetin ya ndik "

Rani : " ngga mau.. hikz !.. rani pengen keluar mas.. hikz !.. "

Me : " bentar lagi nyampe pintu keluar ini "

Lekas kusuruh Rani untuk berdiri lalu kami mulai berjalan lagi , kini kami melintasi sebuah diorama baru yang berupa rumah tua dengan banyak jendela kayu yang tertutup , apa yang akan terjadi selanjutnya ?!? " huaaaaa !!... " Memet dan Rani langsung menjerit jerit ketika beberapa tengkorak mendadak muncul dari jendela kayu itu.

Niken : " met met sama hantu bohongan aja kamu takut , apalagi yang beneran.. ha.. ha.. "

Memet : " aku kuaget nik , gak taunya ada tengkorak "

Rani : " udah mas gak kuaat , rani teh hayang kaluar ayeuna "

Selepas keluar dari rumah hantu kami meneruskan langkah kaki ke wahana selanjutnya , kini kami tiba di adrenaline arena dimana banyak wahana pengguncang adrenaline tersedia di sini.

Me : " naik apaan dulu nih kita ? "

Niken : " yang itu deh vig kayaknya asik "

Pendik : " wih ntar kamu muntah nik "

Niken : " emang gw anak kecil naek gituan aja muntah "

Rani : " aaku ngga ikutan naik ya mas ?!.. rani teh nonton aja sambil motoin "

Me : " ya udah kamu duduk situ aja "

Tak bisa kupaksakan Rani untuk menaiki wahana ini karena sepertinya ia masih shock , biar kami saja yang bersenang senang menaiki flying tornado ini.... kami duduk bersama pengunjung lain dalam deretan kursi memanjang dengan pengaman berupa pegangan besi dan penahan badan , tak lama kemudian " wuzzz !!.... wuzzz !!..... wuzzz !!... " kursi panjang ini terombang ambing ke depan dan belakang saat penariknya bergerak naik turun " uuuaaaaaaa !!!... " jeritan massal langsung terdengar begitu nyaring , bahkan saking ngerinya si Memet terus menutup mata.... sekitar 5 menit kemudian flying tornado ini berhenti dan semua penumpang turun dengan muka pucat.

Memet : " haduhh !!... guendheeng !!... pusing aku "

Niken : " ahh gitu aja kamu dah pusing met "

Zul : " tapi asik ya nik , tegang gimana gitu rasanya "

Me : " fuuhh !!.. ayo naik lagi yang satunya ! "

Setelah memulihkan diri kami langsung naik wahana twin swinger yang lebih gokil lagi.... kami bersama pengunjung lain duduk di kursi dengan posisi melingkar , yang terjadi berikutnya adalah kursi ini saling berputar 360 derajat saat penariknya bergerak naik turun " uuuaaaaaaaaa !!!... " jeritan massalpun terdengar lebih nyaring lagi , jangan tanya rasanya seperti apa , isi perut kayak lagi diaduk aduk , otak juga kayak dikocok kocok sampe encer... begitu turun kami bertiga langsung mandi keringat.

Memet : " haduuh kayak mau mampus rasane... kapok aku "

Niken : " wih , puyeng juga ya met rasanya "

Pendik : " wancik , remuk kabeh rek awakku "

(wancik , remuk semua rek badanku)

Me : " yo wes ayo ngombe es ae ndik ! "

(ya udah ayo minum es aja ndik !)

It's time to coolin down , lekas saja kami berempat duduk di kedai sambil minum Pop Ice sementara Rani memperlihatkan hasil jepretannya tadi.

Rani : " ih mas memet teh mukanya merem terus... takut ya mas ? "

Memet : " engga , pura pura takut aja tadi dek "

Niken : " he.. he.. untung lu ngga muntah met "

Pendik : " tapi sek remuk iki rasane rek "

(tapi masih remuk ini rasanya rek)

Me : " iyo ndik , neng endas yo rodok kemeng "

(iyo ndik , kepala agak pusing rasanya)

Pendik : " gak trimo kemeng vig , nggarai moncrot utekku "

(gak terima pusing vig , bikin moncrot otakku)

Setelah beberapa menit bersantai aku tertarik melihat balapan go kart di dekat kedai , sepertinya akan menarik bila sekali lagi kami bersenang senang dengan balapan satu sama lain.

Me : " yok opo nek balapan go kart ?! ... sek kuat gak ? "

Pendik : " oyi ae vig aku sek kuat , yok opo rekk ? "

Memet : " haduh gak wes , sek lemes aku ndik "

Zul : " ayo dong met , masak gitu aja udah lemes kamu ? "

Berkat paksaan kami akhirnya Memet bersedia ikut balapan sebanyak 2 laps , kini kami mulai memakai helm dan bersiap siap duduk di kemudi go kart.... tanganku telah berada di setir dan kakiku berada di pedal rem dan gas , sekejap kemudian " weerr !!.. weerr !!... " kami melaju sambil menyesuaikan diri dengan kendali , agak repot juga mengemudikannya melintasi track melingkar yang cukup luas ini hingga akhirnya aku harus finish di belakang Pendik dan Zul.

Tak terasa sekarang udah jam 3 lewat , kini kami berempat telah memasuki area marine park atau semacam Sea World versi mini..... di dalamnya kami mendapati berbagai spesies ikan berenang renang di balik dinding kaca aquarium yang memenuhi ruangan , beberapa ikan hiu seukuran orang dewasa langsung menjadi perhatian kami , apalagi ada seorang penyelam yang masuk aquarium ngasih makan predator buas itu.

Niken : " met hiunya gede gede , mau ngga lu renang di dalem ? "

Memet : " emoh , bisa dimakan aku nanti nik "

Zul : " itu penyelamnya ngga diapa apain met , udah jinak hiunya "

Memet : " jinak jinak... sama pawangnya doang jinaknya zul "

Segera saja kami berfoto di depan aquarium hiu ini dan kemudian melihat lihat ikan yang lainnya , rupanya Rani lebih tertarik melihat ikan ikan badut yang tampangnya imut imut.

Rani : " mas ?!.. rani teh pengen ikan ginian , beliin yah ? "

Me : " trus ditaruh mana dong ? "

Rani : " ya ditaruh di kamar atuh mas , kan imut imut gitu mukanya... ngahibur lamun ditingali "

Me : " airnya make air laut , ngga bisa air tawar "

Rani: " gitu ya mas ?!... trus yang ikan air tawar teh yang mana ya ? "

Me : " mana ya ?!... eh itu ada ikan koi "

Kugandeng Rani ke sebuah kolam yang cukup luas berisi ikan koi , doi kelihatan takjub melihat ikan ikan beraneka warna itu.

Rani : " kasep pisan atuh mas , rani teh sukanya sama yang putih itu "

Me : " kamu tau ngga ? "

Rani : " naon mas ? "

Me : " ikan koi ini ikan paling setia , kalo dicampur ngga mau selingkuh "

Rani : " ah masa sih mas ? "

Me : " pokoknya sama kayak aku , 100 % setia sama kamu "

Rani : " gombaall pisan ih !!... ha.. ha.. "

Me : " ha.. ha.. "

Menurut mitos ikan koi adalah spesies ikan yang paling setia sama pasangannya , meskipun di dalam kolam ada banyak ikan koi tapi tetap saja sepasang ikan koi tidak akan mau berselingkuh dengan yang lainnya.... entah aku tak tahu benar apa tidak mitos itu , yang jelas aku akan mencoba untuk setia sama pacar baruku ini.

Niken : " dah mau jam 4 sore guys , keluar yukz ! "

Pendik : " ayo wes rekk ngalup saiki ! "

Tak terasa hari sudah beranjak sore , buru buru kami keluar dari marine park dan kembali ke area parkiran... it's time to go home , kunjungan ke Jatim Park berakhir dengan kepuasan yang membuat wajah kami berhiaskan senyuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar