PONOROGO PRAKOSO - Naga Raksasa Penghuni Telaga Ngebel

 ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar akhir tahun 2013



Udara sejuk langsung menyergap ketika kami tiba di kawasan wisata telaga Ngebel , sementara kulihat ada cukup banyak orang yang berkunjung kemari karena hari ini adalah hari minggu , dengan bersemangat langsung langsung kuajak teman temanku berkeliling telaga sebelum akhirnya kami tiba di sebuah depot ikan bakar milik bu lekku.

Me : " mangan iwak nggone bu lekku sek yo "

(makan ikan di tempat bu lekku dulu ya)

Gendu : " wenak vig mangan iwak gratis "

(enak vig makan ikan gratis)

Lekas kuajak teman temanku mampir ke depot milik bu lekku yang berada di tepi telaga , kami duduk lesehan sembari menyantap ikan gurame bakar gratis.

Steve : " dari kemaren aku makannya enak enak terus mas "

Me : " ha.. ha.. lu kan statusnya tamu kehormatan stiv "

Harun : " iyo mas stiv , sampeyan kan baru sekali ini maen ke ponorogo "

Gendu : " ayo wes cepetan dimakan ikannya mas stiv "

Ikan gurame bakar ini disajikan bersama dengan sebakul nasi putih panas , lalapan segar dan juga sambel cobek yang pedasnya minta ampun , tak heran muka Steve sampai berkeringat ketika menyantapnya.

Steve : " puedes mas sambelnya "

Me : " adem adem malah enak makan yang pedes stiv "

Harun : " mongah mongah segone panas pisan vig "

Begitu lahap kami menyantap ikan gurame bakar ini sambil menikmati pemandangan telaga yang tampak alami , sejumlah orang terlihat tengah asik memancing ikan di beberapa lokasi , selain itu ada banyak keramba ikan yang berjejeran di tepian telaga dan salah satunya adalah punya pak lekku... ikan yang kami santap ini diambil dari sana.

Steve : " ikannya budidaya sendiri ya mas ? "

Me : " iya stiv , budidaya di pinggir telaga itu , makanya orang sini banyak yang punya depot ikan bakar "

Harun : " ngko bar mangan langsung mudhun telogo vig "

Kelar makan kami menitipkan motor di depot ini dan kemudian berjalan jalan ke tepian telaga , sejenak kami menyempatkan diri untuk berfoto bareng " slap !... slap !... slap !.. " secara bergantian kami memotret dengan ponsel hingga menghasilkan photo cukup banyak.

Steve : " keren nih mas photonya , bisa aku pamerin ke lala "

Me : " he.. he.. ngiri dia ntar pengen ke sini juga stiv "

Harun : " ayo awake dhewe numpak perahu boat vig "

(ayo kita naek perahu boat vig)

Gendu : " wah asik kuwi run , iso mubeng tlogo awake dhewe "

(wah asik itu run , bisa keliling telaga kita)

Me : " mau ngga lu ikutan naek perahu boat stiv ? "

Steve : " ayo deh mas "

Ada beberapa warga setempat yang menyewakan perahu boatnya kepada pengunjung , lekas saja kami menghampiri salah satunya dan kemudian bernegosiasi soal tarif sewa.

Harun : " kelarangen pak sak puteran satus ewu "

(kemahalan pak satu puteran seratus ribu)

Bapak : " lha piye lho mas opo opo yo mundak regone "

(lha gimana lho mas apa apa juga naik harganya)

Me : " njenengan kenal bu sri tha pak ? "

Bapak : " mbok sri seng nduwe warung iwak bakar kuwi mas ? "

(mbok sri yang punya warung ikan bakar itu mas ?)

Me : " iyo pak , aku ponakane bu sri "

Bapak : " oalah mas ora omong ket mau , wes ayo podo numpak kabeh mas ! "

(oalah mas gak omong dari tadi , dah ayo pada naek semua mas !)

Me : " mbayare piro iki pak ? "

(mbayarnya berapa ini pak ?)

Bapak : " wes seket ewu ae mas "

(dah lima puluh ribu aja mas)

Untung saja pemilik perahu boat ini kenal dengan bu lekku sehingga aku cukup membayar separuh harga saja , kini satu persatu dari kami mulai naik ke atas perahu boat dan bersiap mengelilingi telaga yang cukup luas ini.

" woooahh !!! "rasanya sungguh mengasikkan bisa mengitari telaga ini menggunakan perahu boat , kami semua duduk di belakang sementara sang pemilik perahu menyetir dengan kecepatan tinggi " splasshh !!!... splashh !!!... splash !!!... " air telaga terus bercipratan seiring laju perahu boat yang begitu cepat ini.

Harun : " wooah !!.. asiik ndu ! "

Gendu : " ngasi teles klambiku kecipratan banyu run "

(sampe basah bajuku kecipratan air run)

Harun dan Gendu terus berteriak kegirangan bak anak kecil , sementara kulihat Steve justru memasang tampang serius sembari terus mengamati permukaan air telaga.

Me : " kenapa stiv ? "

Steve : " ngga pa pas mas , entar aja aku omongin "

Aku merasa curiga dengan Steve dan sepertinya ia menyembunyikan sesuatu yang janggal , ketika perahu boat ini telah merapat di tepi telaga aku segera mengajaknya duduk dan kemudian menanyainya.

Me : " ada apaan stiv ?! "

Steve : " tadi pas naek perahu aku ngerasain energi makhluk gaib mas "

Me : " makhluk gaib ?! "

Steve : " energinya kuat banget , ada di dalem telaga mas makhluknya "

Me : " di dalem telaga ?! "

Kata Steve ada makhluk gaib berenergi kuat yang bersemayam di dalam telaga , sejenak aku teringat dengan mitos naga raksasa yang sejak dulu telah dipercaya masyarakat Ponorogo... konon ada seekor naga raksasa yang menghuni telaga Ngebel ini dan setiap tanggal 1 suro selalu digelar ritual larung sesaji di sini , sesaji yang dilarung itu berupa nasi tumpeng berukuran besar dan juga potongan kepala sapi , ritual itu dilakukan sebagai prasyarat agar naga tersebut tidak murka dan menyebabkan bencana alam... jujur saja selama ini aku tak pernah percaya dengan keberadaan naga raksasa itu , aku menganggapnya tak lebih sekedar mitos belaka.

Me : " tiap 1 suro di sini diadain larung sesaji stiv , katanya sih ada naga raksasa di telaga ini , tapi gw gak percaya sama gituan "

Steve : " naga raksasa mas ?!.. berarti emang bener ada naga raksasa di dalem telaga ini , energinya kuat banget soalnya "

Me : " yang bener lu ?! "

Steve : " inget ngga pas kita maen ke monumen juang di malang ?!.. energinya kayak gitu juga mas , kuat banget "

Jika melihat ekspresinya kurasa Steve tidak mengada ada sama sekali , ia juga pernah mendeteksi energi makhluk gaib yang sangat kuat di monumen Juang kota Malang dan ternyata ada naga raksasa yang bersemayam di bawah tanah... detik ini juga aku mulai meyakini jika telaga ini benar benar dihuni oleh seekor naga raksasa.

Dari tepi telaga kami berpindah ke area hutan yang dipenuhi pepohonan lebat , kubiarkan Harun dan Gendu bermain main di kandang rusa sementara aku dan Steve terus masuk ke dalam hutan , kami berdua berencana melakukan astral projection untuk melihat sendiri wujud naga raksasa yang menghuni telaga itu.

Steve : " bawah pohon ringin ini aja mas , sepi tempatnya "

Me : " ntar lu tungguin sampe sukma gw keluar , jangan ngeduluin ke telaga stiv "

Steve : " iya mas "

Di bawah lebatnya pepohonan ringin kami duduk bersila dan memulai prosesi pelepasan sukma , menit demi menit terus berlalu seiring hela nafasku yang kian lembut , perlahan energi bio elektrik mulai menjalar menyelimuti sekujur tubuhku hingga akhirnya aku merasa mati rasa.... dalam kondisi trance aku berusaha melepaskan sukmaku dari tubuh fisik , tak butuh waktu lama akhirnya aku berhasil melakukannya sementara kulihat sukmanya Steve tengah melayang layang di hadapanku.

Steve : " ayo cepetan mas ! "

Me : " tungguin stiv "

Perlahan sukma kami melayang meninggalkan tubuh fisik yang kami tinggalkan di hutan , kini kami tiba di tepi telaga dan bersiap untuk membuka portal ke dimensi astral lapisan pertengahan , kata Steve naga raksasa itu berenergi campuran positif negatif sehingga bisa dipastikan asalnya dari lapisan pertengahan.

Steve : " aku mau buka portalnya mas "

Me : " kalo kita kena air gimana stiv ? "

Steve : " ngga pa pa , kita nyelam gak butuh oksigen "

Sambil melayang Steve mengangkat kedua tangannya tinggi tinggi , sekejap kemudian tercipta lobang portal yang memancarkan cahaya jingga kekuningan di atas kepalanya.

Steve : " masuk sekarang mas ! "

Me : " oyi "

Kami berdua segera masuk ke lobang portal dan mendapati keadaan yang berbeda daripada sebelumnya , langit telah merubah warna menjadi jingga kekuningan karena kami telah berada di alam astral lapisan pertengahan.

Me : " kita nyelam nih ? "

Steve : " iya , nyelam sekarang mas "

Aku merasa agak takut menyelami telaga ini secara astral , namun Steve telah lebih dulu menceburkan dirinya dan memberi aba aba agar aku menyusulnya " byyuarr !!! " akhirnya kuceburkan juga sukmaku ke dalam telaga ini namun aku masih bisa merasakan tekanan air , tak seperti saat aku menyelam di pantai Kartini Rembang.

Me : " airnya kerasa stiv "

Steve : " ini lapisan tengah mas , air masih bisa dirasain "

Ternyata di alam astral lapisan tengah tekanan air masih bisa dirasakan , berbeda dengan kondisi alam astral lapisan atas dimana menyelam di dalam air terasa ringan seperti sedang terbang.

Steve : " kita langsung nyelam ke dasar telaga mas "

Me : " tungguin stiv "

Perlahan kami menyelam menuju dasar telaga yang cukup dalam , berhubung kondisinya gelap akhirnya Steve menciptakan psi ball sebagai penerangan.

Me : " psi ballnya kok bisa di dalem air stiv ? "

Steve : " ini psi ball anti air mas.. he.. he.. "

Me : " ?!?! "

Aku heran kenapa psi ball yang berkobar di tangan kanan Steve itu bisa menyala di dalam air , sepertinya ia telah menguasai kemampuan menciptakan psi ball jenis lain yang tak pernah kuketahui sebelumnya.

Steve : " nyelam terus mas ! "

Me : " takut gw kalo ketemu naganya stiv "

Semakin dalam kami menyelam semakin gelap pula keadaannya , tak kulihat apa apa selain berbagai jenis ikan yang berenang kesana kemari.

Me : " naganya mana stiv ?! "

Steve : " pasti ada di dasar telaga mas "

Entah apa yang akan terjadi saat kami benar benar mendapati sosok naga raksasa itu , sejujurnya aku merasa takut jika makhluk itu membahayakan keselamatan kami berdua.

Pada akhirnya kami menemukan makhluk yang kami cari cari itu , ternyata naga raksasa itu benar benar nyata adanya dan bukan sebatas mitos belaka... di dasar telaga kami melihat naga raksasa itu tengah melingkarkan tubuhnya yang begitu panjang bak kereta api , begitu juga dengan diameter tubuhnya yang kurang lebih seukuran gerbong kereta , sementara sisiknya tampak kasar dan berwarna hijau gelap... ketika mengamati kepalanya tampak sepasang tanduk panjang yang bercabang cabang dan di mulutnya ada taring taring tajam yang mencuat keluar , namun kedua matanya tampak terpejam seperti sedang tertidur.

Steve : " naganya hibernasi terus ini mas "

Me : " berarti bangunnya cuma pas 1 suro doang stiv ? "

Steve : " iya kayaknya cuma butuh makan sesaji yang dilarung "

Untung saja naga raksasa ini sedang dalam kondisi hibernasi sehingga kami tak merasa takut untuk mendekat , seandainya makhluk ini terbangun dan membuka mulutnya maka bisa dipastikan sukma kami akan langsung tertelan bak butiran nasi.

Me : " baru sekarang gw liat naga segede ini stiv "

Steve : " ini udah tua banget umurnya mas , yang di monumen juang ngga ada apa apanya "

Aku masih sulit untuk mempercayai jika naga raksasa ini benar benar ada dan kini tengah meringkuk tidur di hadapanku , siapa sangka jika sosok mitos ini ternyata benar benar eksis di alam astral , terlebih ukuran tubuhnya sangat besar dan membuatku teringat dengan monster Godzilla.

Me : " kayak godzilla aja nih gedenya "

Steve : " kayaknya udah lama banget naganya ada di sini mas "

Me : " gw pikir naganya cuma mitos stiv , gak taunya beneran ada "

Steve : " ayo kita coba nyentuh bentar aja mas "

Me : " kalo naganya bangun gimana ?! "

Steve : " ngga bakal bangun kok mas , lagi hibernasi panjang ini "

Steve memang orang yang bernyali tinggi , tanpa rasa takut ia mendekati tubuh naga raksasa itu dan menyentuh sisik sisiknya , sekejap kemudian ia berpindah di atas kepalanya dan menyentuh kedua tanduknya yang bercabang cabang mirip batang pohon trembesi , namun aku sama sekali tak berani menyentuhnya , aku memilih diam dan mengamatinya saja.

Steve : " ngga berani nyentuh mas ?! "

Me : " ngga stiv , gw takut "

Hanya melihat saja aku sudah merasa puas , paling tidak aku telah membuktikan sendiri keberadaan naga raksasa yang bersemayam di telaga Ngebel ini... sejak menguasai kemampuan astral projection aku merasa semakin sulit membedakan antara mitos dan realitas , yang jelas semua ini kian memperkaya pengalamanku menyibak jutaan misteri di alam semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar