HIDOEP ITOE PERDJOEANGAN - Mental Disorientation + Stigmata

 Aku sempat mengalami disorientasi mental akibat terlalu sering bermimpi menjadi kakek buyutku Darmanto , kepribadianku terbelah seakan akan aku bukan lagi diriku yang sebenarnya , bahkan aku merasa seperti hidup di jaman perjuangan tempo dulu padahal kenyataannya sekarang aku hidup di tahun 2018 , sungguh sukar dibedakan batas batas antara realitas saat terjaga dan mimpi saat tertidur.


Gejala ini membuatku sukar membedakan yang mana kepribadian diriku yang sebenarnya dan yang mana kepribadian kakek buyutku Darmanto , apalagi saat berinteraksi dengan seseorang aku sering tidak nyambung karena aku masih merasa menjadi kakek buyutku yang hidup di jaman dulu , akhirnya aku lebih sering mengisolasi diri sembari berusaha menyelesaikan cerita perjuangan kakek buyutku Darmanto setahap demi setahap.

Selain mengalami disorientasi mental aku juga mengalami gejala aneh yang disebut stigmata , jika di dalam mimpi kakek buyutku Darmanto sedang mengalami luka entah terkena tembakan atau ledakan maka pada saat terjaga aku juga mengalami luka luka yang sama dengan beliau , walaupun luka luka yang muncul di tubuhku cuma sebatas lebam namun rasanya sangat sakit sekali sampai aku tidak bisa beraktifitas seperti biasanya.


Sungguh benar benar menyiksa efek dari mimpi mimpi yang kualami saat menjadi kakek buyutku Darmanto , namun anehnya aku jadi semakin tertantang untuk tetap melanjutkan mimpi demi mimpi itu karena aku selalu ingin tahu akan seperti apa akhirnya nanti , lagipula kalau aku tidak melanjutkan mimpi mimpi itu hingga tuntas maka cerita cerita yang kutulis tidak akan pernah bisa terselesaikan hingga mencapai ending.

Pada akhirnya kurelakan diriku untuk menanggung gejala gejala aneh itu selama masa penulisan berlangsung , dengan tetap istiqomah aku berusaha menuntaskan cerita perjuangan kakek buyutku Darmanto agar bisa dibaca oleh orang orang banyak , karena dengan membaca cerita perjuangan beliau sama saja dengan menyimak sejarah kemerdekaan bangsa yang diperjuangkan dengan tetesan darah , keringat dan air mata oleh para pahlawan yang mungkin sudah terlupakan di masa sekarang.

Akhir kata aku sebagai penulis hanya bisa mengucapkan 'jas merah' jangan sekali kali melupakan sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar