HIDOEP ITOE PERDJOEANGAN - Penghoedjoeng Perdjoeangan

 Perjanjian Roem Royen yang disepakati pada bulan Mei 1949 ternyata membuahkan hasil yang menguntungkan Indonesia , hal ini bisa terjadi karena ada banyak negara yang menentang pendudukan Belanda di tanah air , bahkan Amerika yang tadinya masih bersikap lunak kini justru semakin keras menentang Belanda karena bantuan dana Marshall Plan telah disalahgunakan untuk membiayai agresi militer , sementara negara negara seperti Inggris , India , Australia , Uni Soviet serta liga Arab semuanya telah mendukung Indonesia untuk secepatnya lepas dari cengkraman Belanda , atas desakan negara negara itulah dewan keamanan PBB akhirnya mengupayakan agar kedaulatan Indonesia segera diakui dan diserahkan oleh Belanda.

Jogjakarta yang tadinya sudah diduduki Belanda kini telah dikembalikan menjadi ibukota Republik Indonesia , para pemimpin seperti Bung Karno dan Bung Hatta juga sudah dikembalikan dari pengasingannya di Bangka , namun di kota kota lain pasukan Belanda masih tetap melanjutkan agresi militer sehingga para tentara TNI terpaksa harus terus bergerilya , puncaknya saat memasuki bulan Agustus 1949 pasukan divisi Senopati beserta para tentara pelajar TRIP memutuskan untuk menggelar serangan umum besar besaran di kota Solo , ternyata serangan umum yang berlangsung selama berhari hari itu cukup efektif untuk membuat Belanda jadi semakin tak berkutik di mata dunia Internasional , hingga saat digelar konferensi Meja Bundar di Den Haag pemerintah Belanda akhirnya terpaksa mengakui kedaulatan Indonesia dan mau tak mau harus melupakan ambisinya untuk kembali menjajah.

" Iki wes nggenah merdeka tenanan awake dhewe !... londho wes gak iso njajah awake dhewe eneh !... " semua orang merasa senang saat mengetahui hasil konferensi Meja Bundar yang diberitakan melalui koran dan radio , walaupun wilayah Papua masih belum diserahkan dan bentuk pemerintahan Indonesia harus berubah menjadi negara konfederasi namun hasil ini sudah jauh lebih baik daripada perjanjian sebelumnya , tak heran kalau semua orang langsung bersuka cita untuk merayakan kemerdekaan Indonesia yang tak bisa lagi diganggu gugat oleh Belanda.

Para tentara Belanda yang sudah lelah berperang juga turut bersuka cita dan memberi selamat kepada para tentara TNI yang biasanya selalu mereka buru " we zeggen gelukkig onafhankelijkheid !.. " selain mengucapkan selamat mereka juga meminta maaf atas perbuatan perbuatan mereka selama masa agresi militer " we verontschuldigen ons voor onze zonden tegen jouw land " Darmanto dan rekan rekannya akhirnya memahami bahwa para tentara Belanda sebenarnya hanya terpaksa saja menjalani wajib militer , ketika dikirim ke Indonesia sesungguhnya perasaan mereka merasa berat karena semua warga negara Belanda sebenarnya sangat menentang penjajahan yang dilakukan oleh pemerintahnya sendiri , tak heran kalau mereka merasa resah untuk kembali pulang ke negaranya karena semua warga Belanda akan menganggap mereka sebagai agresor yang tak ada bedanya dengan Nazi.

Peperangan yang telah usai pada akhirnya membuat permusuhan berubah menjadi persahabatan , saat digelar acara pesta di kampung para tentara Belanda juga ikut larut memeriahkan suasana yang penuh suka cita , mereka tak lagi canggung berkumpul bersama para tentara TNI dan ikut berjoget ramai ramai diiringi orkes tayub , bahkan saat digelar acara perlombaan para tentara Belanda itu juga tak mau ketinggalan untuk ikut memeriahkan , dengan antusias mereka mengikuti lomba lomba seperti panjat pinang , makan kerupuk atau balapan karung.




Kemeriahan terus berlangsung hingga kedaulatan Indonesia resmi diserahkan pada tanggal 27 Desember 1949 , dengan demikian tercapai sudah apa yang selama ini diperjuangkan dengan susah payah dan penuh pengorbanan , kemerdekaan yang mati matian dipertahankan pada akhirnya tak lagi terenggut dari genggaman rakyat Indonesia , bangsa ini telah merdeka sepenuhnya dan berhak untuk menentukan nasibnya sendiri.

Untuk memperingati peristiwa bersejarah ini markas divisi TNI langsung mengadakan upacara yang juga diikuti oleh kalangan rakyat , ketika bendera merah putih mulai dikibarkan di atas tiang semua orang melakukan penghormatan sambil menatap dengan mata berkaca kaca , sementara lagu 'Indonesia Raya' yang dimainkan oleh marching band terdengar begitu syahdu hingga membuat banyak orang menitikkan air mata " indonesia raya merdeka merdeka !.. tanahku negeriku yang kucinta !.. indonesia raya merdeka merdeka !.. hiduplah indonesia raya !.. "


Usai mengikuti upacara semua orang langsung berbondong bondong menuju lapangan vutbol yang sudah dihiasi bendera merah putih dan juga bendera merah putih biru , hari ini PSSI dan KNVB memang menggelar pertandingan sepak bola yang mempertemukan tim nasional Belanda dan tim nasional Indonesia yang baru saja terbentuk , demi menyaksikan pertandingan persahabatan ini orang orang dari berbagai daerah rela berdatangan dan berdesak desakan memenuhi lapangan vutbol yang cuma dipagari bambu.

" Wooaa !!... " riuh sorak sorai langsung terdengar gegap gempita saat pertandingan baru saja dimulai , orang orang terus berteriak dan membuat gaduh untuk mendukung para pemain tim Indonesia yang mengenakan kaos merah , sementara para tentara Belanda yang ikut menonton juga tak mau kalah mendukung pemain tim nasionalnya yang mengenakan kaos oranye , mereka terus bernyanyi sambil menabuh drum atau meniup trompet ramai ramai " dung !!... dung !!... preet !!... dung !!... dung !!... preet !!... " suasana di lapangan vutbol benar benar ramai dan meriah , apalagi saat gol demi gol tercipta semua orang makin nyaring berteriak teriak kegirangan " goool !!.... goool !!.... goool !!.... " hingga saat wasit meniup peluit akhirnya tim Indonesia berhasil mengalahkan tim Belanda dengan skor tipis , karuan saja orang orang langsung kegirangan hingga berhamburan memasuki lapangan dan kemudian beramai ramai memeluk para pemain tim Indonesia " indonesia merdeka !!... merdeka !!... menuju bahagia !!... bahagia !!... itulah hak milik kita untuk slama lamanya !!... " sambil bernyanyi riang orang orang memanggul para pemain tim Indonesia mengelilingi lapangan , tak ketinggalan para wartawan Internasional juga turut meliput kemenangan pertama tim Indonesia ini yang tentunya akan menjadi berita bagus di koran koran luar negeri.


Ketika hingar bingar kemeriahan telah usai Darmanto merenungi perjuangan yang telah ia lakukan selama ini , kemerdekaan yang dicita citakan memang sudah tercapai namun semua ini tak lebih sekedar awalan saja , sesungguhnya perjalanan bangsa ini masih teramat panjang , berliku liku dan penuh dengan tantangan , masih banyak hal lain yang harus dicapai untuk membangun Indonesia menjadi negara yang maju , makmur , adil dan sejahtera , tentunya dibutuhkan para penerus bangsa yang kelak akan meneruskan perjuangan dengan bidangnya masing masing , karena itulah Darmanto berniat untuk membesarkan anak anaknya agar nantinya bisa menjadi orang orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.


Jalan panjang yang terbentang akan ditapaki oleh para penerus bangsa ini di masa mendatang , kelak merekalah yang akan menjawab segala tantangan jaman dan akan tetap mengibarkan bendera merah putih hingga seratus atau seribu tahun kemudian , ketika mereka memandang merah putih berkibar mereka akan tetap merasakan kebanggaan yang sama dengan para pendahulunya , suatu kebanggaan luhur yang membuat seorang manusia menemukan kesejatiannya dalam kehidupan berbangsa satu bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar