MALANG MYSTERIO EXO - Mas Lasmono part 6

Sore hari kami tiba di rumahnya Pak Nyoto , ternyata Mas Lasmono sudah siuman dari pingsannya dan saat ini masih dibiarkan terpasung di ruangan belakang , kulihat ia cuma terbaring diam dengan tatapan mata yang tampak kosong sementara di sebelahnya tampak bergelas gelas kopi hitam yang masih utuh.

Pak Nyoto : " ndek mau awan kan digawekno kopi sepuluh gelas ambek mbok e , tapi kok gak diombe blas "

Bu Nyoto : " kulo paringi mangan nggeh mboten kerso lho mas , padahal biasane langsung dipangan ngasi telas sekawan piring "

Priono : " niki pun mboten koyok biasane pak buk , lasmono niki sukmone pun mbalik... ndek mambengi pun kulo guwak jin ingkang ngelebeti awake lasmono "

Pak Nyoto : " loh ?!.. dadi iki sukmone lasmono wes mbalik mas ?! "

Bu Nyoto : " saestu anak kulo niki sampun mbalik mas ?! "

Priono : " sampun pak puk , saestu niki pun mbalik lasmono "

Pak Nyoto dan istrinya tampak terperanjat setelah diberitahu bang Priono , sebelum akhirnya mereka duduk berjongkok di sebelah Mas Lasmono dan melepas kain kumal yang menyumpal mulutnya , dengan tak sabar mereka mencoba untuk menanyai putranya itu.

Pak Nyoto : " le ?!.. lasmono ?!.. iki bapak le ! "

Lasmono : " ?!?!?! "

Bu Nyoto : " yongalah le ?!... kok gak nyauri tho ?!.. iki bapak ambek ibuk le ! "

Lasmono : " ?!?!? "

Saat ditanyai Mas Lasmono tampak linglung seperti orang amnesia , sepertinya ia mengalami hilang ingatan dan tidak mengenali orang tuanya.

Me : " kok kayak gitu stiv ? "

Steve : " long term memorinya kepengaruh syarafnya yang rusak mas "

Berkali kali ditanyai tetap saja Mas Lasmono diam seribu bahasa , hingga akhirnya Bang Priono menyuruh Pak Nyoto untuk melepas pasungan dan rantai yang membelenggu anaknya itu.

Pak Nyoto : " gak ngamuk maneh a mas nek tak coplok rante ambek pasungane ? "

Priono : " mboten pak , njenengan coplok mawon "

Pak Nyoto : " sek mas , tak jupuke kuncine "

Dengan tergesa Pak Nyoto keluar dari ruangan ini dan kemudian kembali lagi sambil membawa kunci , tanpa berlama lama beliau langsung membuka pasungan dan rantai yang membelenggu anaknya itu , begitu terlepas Mas Lasmono mulai merenggangkan kedua tangan dan kakinya yang mungkin sudah kaku karena terlalu lama terbelenggu.

Pak Nyoto : " temenan a gak ngamuk mas ? "

Priono : " mboten pak , lha wong jin e sampun kulo guwak kok "

Mas Lasmono tampak kesulitan menggerakkan kedua kakinya , berkali kali ia mencoba untuk berdiri namun tak bisa bisa , kami khawatir kalau ia mengalami kelumpuhan akibat terlalu lama kakinya terpasung.

Steve : " kayaknya perlu dokter ortopedi bang "

Priono : " mungkin perlu ya stiv , kesuwen dipasung niki pak "

Pak Nyoto : " trus pripun sakniki mas ? "

Priono : " niki lasmono butuh dokter ortopedi pak , trus kulite nggeh butuh obat kagem ngilangi boroke niku "

Memang menyedihkan melihat kondisi Mas Lasmono saat ini , selain psikisnya terganggu tubuhnya juga mengalami banyak masalah , kedua kakinya tak bisa digerakkan dan hampir sekujur kulitnya dipenuhi borok kemerahan seperti bekas gatal atau kurap... tentunya akan memakan biaya cukup besar untuk memulihkan kesehatannya , sementara Pak Nyoto cuma seorang petani yang penghasilannya tak seberapa.

Setelah dijelaskan panjang lebar akhirnya Pak Nyoto bisa menerima kondisi Mas Lasmono saat ini , meskipun tak bisa pulih seperti semula namun setidaknya anaknya itu tidak lagi berperilaku seperti orang sinting.

Pak Nyoto : " yo wes mas , aku yo wes syukur lasmono wes gak ngamuk maneh , gak bengak bengok maneh.. wes gak ngentekno mangan , kopi utowo rokok akeh "

Bu Nyoto : " ngge mas , kulo nggeh sampun lego nek lasmono pun mboten ngisruh maleh "

Entah akan seperti apa perkembangan Mas Lasmono di kemudian hari , semoga saja ia bisa sehat lagi dan berinteraksi dengan kedua orang tuanya walaupun mentalnya mengalami penurunan fungsi.... kini kami mulai bersiap untuk melakukan ritual mandi jamasan , kata Bang Priono ritual ini berguna untuk membuang sengkolo yang ada di tubuh Mas Lasmono.

Pak Nyoto : " ayo nek ngono mas , wes suwe iki lasmono gak adus ngasi gak karuan rupane "

Bu Nyoto : " kulo cepaaken banyune mas "

Priono : " njenengan betho mriki mawon buk banyune "

Karena Mas Lasmono tak bisa berjalan maka proses mandi jamasan harus dilakukan di ruangan belakang , kami sudah membawa sekresek kembang beraneka rupa dan juga sebungkus garam dapur , ketika air sudah siap kami segera melarutkan semuanya ke dalam bak plastik yang ditaruh di sebelah Mas Lasmono.

Me : " ngga kurang nih bang airnya ? "

Priono : " ntar kalo abis diisi lagi vig "

Semerbak bau kembang terasa menyengat dan beradu dengan bau busuk yang melekat di badan Mas Lasmono , aku dan Steve hanya melihat saja sementara Bang Priono dan Pak Nyoto mengguyur sekujur tubuhnya Mas Lasmono yang disandarkan di tembok.

Pak Nyoto : " tak adusi le cek resik awakmu "

Bu Nyoto : " gulu karo raine dikosoki pak , ben nglontok kabeh bolote "

Mas Lasmono tampak menggigil diguyur air berkali kali , sementara Bu Nyoto tampak bersemangat mengucek ucek rambutnya yang gimbal acak acakan itu , buih buih shampo terlihat belepotan dan bercampur dengan serpihan kembang beraneka rupa... lelaki yang selama setengah tahun lebih tak pernah mandi itu akhirnya merasakan air juga.

Selesai dimandikan Mas Lasmono dibawa ke kamar lain dengan cara ditandu menggunakan amben , begitu masuk ke dalam kamar ia dipindahkan ke ranjang dan tubuhnya disandarkan di tembok , sekejap kemudian Bu Nyoto mulai membubuhi bedak di sekujur tubuhnya sementara Pak Nyoto memakaikan baju dan celana baru... kini penampilannya terlihat normal selayaknya manusia dan bukan lagi mirip orang gila seperti sebelumnya.

Pak Nyoto : " wes ngganteng kowe le "

Lasmono : " ?!?! "

Bu Nyoto : " tak jungkati sek le rambute "

Lasmono : " ?!?! "

Dengan penuh perhatian kedua orang tua Mas Lasmono mengurusi dirinya sementara kulihat ekspresi mukanya tampak linglung seperti Edward Scissorhand , setelah didandani ia dibiarkan terbaring di ranjang sambil dikipasi oleh Bu Nyoto sementara Bang Priono menyuruh Pak Nyoto untuk memindahkan televisi ke kamar ini.

Priono : " kagem hiburan pak , sopo ngertos lasmono saget mesem utowo ngguyu "

Pak Nyoto : " iyo iyo mas , bener sampeyan "

Beberapa menit kemudian Pak Nyoto telah memindahkan televisi ke kamar ini agar mas Lasmono bisa merasa terhibur , untungnya di Jtv ada acara ludruk yang sepertinya cukup lucu dan bisa mengocok perut... kini kami semua duduk lesehan di lantai sambil menyaksikan acara ini bersama sama , saking lucunya kami sampai tertawa terpingkal pingkal sebelum akhirnya kami terdiam serentak saat mendengar Mas Lasmono mulai tertawa.

Lasmono : " ha.. ha.. ha.. "

Pak Nyoto : " loh ?!.. wes iso ngguyu tho le ?! "

Lasmono : " ha.. ha.. "

Bu Nyoto : " ya alloh pak ?!.. wes suwe aku gak ngerti lasmono ngguyu pak !! "

Pak Nyoto : " iyo buk !!.. aku yo wes kangen krungu guyune lasmono buk !! "

Lasmono : " ha.. ha.. ha.. "

Bu Nyoto : " jiiian !!... sueneng tenan pak atiku ngene iki "

Pak Nyoto : " alhamdulilah buk !!.. lasmono saiki wes iso ngguyu "

Lasmono : " ha.. ha.. ha... "

Mas Lasmono tertawa tawa menyaksikan ludruk dan seketika membuat kedua orang tuanya kaget , mereka tampak shock sekaligus bahagia bisa melihat anaknya itu tertawa berkali kali... kami yang melihatnya juga ikutan merasa bahagia , setelah bermacam kekacauan yang terjadi kini keluarga ini bisa kembali tertawa bersama sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar