MALANG MYSTERIO EXO - Sodok Sodokan

ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar awal tahun 2012 ketika aku masih kuliah semester 10

Selepas manggung kami diajak menginap di kontrakannya DJ Reza , kami mau kubam kubaman sambil membicarakan persiapan event di Hugo's minggu depan , dimana kami berencana untuk berkolaborasi sepanggung membawakan lagu lagu yang diaransemen trance rock.

Reza : " ayo cepetan bro ! "

Me : " bentar mas "

Buru buru kusetir mobilku keluar dari parkiran lalu kuikuti mobilnya DJ Reza yang melaju pelan melintasi jalanan daerah Dieng , beberapa menit kemudian kami telah tiba di kontrakannya yang berada di perumahan Permata Jingga , sebuah rumah berlantai 2 yang tampak cukup mewah dan sepertinya cukup mahal tarif sewanya.

Danang : " gede juga ya rumahnya vig "

Me : " pasti mahal nih sewanya nang "

Sinyo : " ah mas reza kan duitnya banyak vig , gak kayak kita "

Toni : " kita bayar kos aja nunggak ya nyo , mana kuat nyewa rumah kayak gini "

DJ Reza baru saja membuka pagar rumah dan memasukkan mobilnya ke carport yang cukup luas , lekas saja kumasukkan mobilku dan kuparkir di sebelah mobilnya.

Me : " aman nih mas parkir di luar ? "

Reza : " aman kok bro , kan ada satpamnya perumahan ini "

Kini kami diajak masuk ke dalam rumah , begitu berada di ruang tengah kulihat teman temannya DJ Reza tampak asik bermain konsol PS 2 , mereka memainkan game Pro Evolution Soccer sambil berteriak teriak hingga membuat suasana terasa berisik.

Danang : " asik mas kalo punya ps sendiri , bisa maen sampe puas "

Reza : " ya kayak gitu anak anak , kerjaannya maen game terus ampe tagihan listriknya bengkak "

Dari ruangan tengah kami diajak DJ Reza menaiki anak tangga menuju lantai 2 yang terdiri dari beberapa kamar , sementara kamarnya DJ Reza sendiri terletak di bagian belakang dan memiliki balkon yang menghadap ke areal persawahan.

Toni : " asik nih mas kalo sore nongkrong sini liat sawah "

Sinyo : " apalagi sambil gitaran ya ton , makin asik nongkrongnya "

Reza : " ha.. ha.. makanya aku milih kamar belakang , enjoy lah buat nyantai kena angin gitu "

Ruangan kamar ini cukup luas dan diisi oleh barang barang khas DJ , ada seperangkat turntable , mixer , keyboard , speaker besar dan juga rak yang berisi koleksi vinyil , sementara poster poster film jadul tampak memenuhi seluruh dinding.

Me : " suka filmnya martin scorsese ya mas ? "

Reza : " iya vig , keren lah filmnya , makanya sampe tak pasangin posternya taxi driver sama goodfellas "

Kini kami duduk bersila di karpet sambil menunggu DJ Reza mengoplos minuman yang dibawanya dari Hugo's tadi , ia tampak begitu terampil meracik minuman mahal macam Tequilla , Cointreau dan Jim Beam yang harganya tak terjangkau oleh kami para kubamer kere.

Reza : " gw kalo ilmunya bartender tuh lumayan ngertilah , lu cobain nih bro pasti mantep tenan rasanya "

Me : " oyi mas "

Minuman berwarna cokelat gelap itu ditaruh dalam bejana kristal dan dituangkan ke gelas gelas kecil yang kemudian dibagikan pada kami.

" takk !! " dengan penuh semangat kami bersulang lalu mereguknya cepat cepat " ahhh !!.. " memang benar benar mantap minuman racikan DJ Reza ini.

Sinyo : " seger seger anget mas rasanya "

Toni : " nelennya juga enteng , gak kayak topi miring , nyantol di tenggorokan "

Reza : " ha.. ha.. makanya sering sering aja main sini , kan bisa minum enak enak gini "

Sambil minum kami mulai membicarakan project kolaborasi yang akan kami lakukan , aku sendiri bingung harus bagaimana mengaransemen musik rock yang dipadukan dengan trance atau techno.

Me : " kayak nine inch nails gitu ya mas ? "

Reza : " bukan vig , yang simpel aja kayak garasi itu kan trance rock juga "

Danang : " garasi yang aggresive trance itu mas ? "

Reza : " nah kayak gitulah bro , ntar gw ngisi sampling sama synth bass "

Sinyo : " kayaknya bakalan keren tuh mas "

Toni : " trus kita ngecover lagunya siapa nih mas ? "

Reza : " ya bebas aja mau ngecover lagu apa , yang penting aransemennya dibikin trance rock "

Cukup lama kami berdiskusi sambil mereguk minuman memabukkan ini hingga akhirnya aku mulai kebelet pipis , kuputuskan untuk pamit sebentar ke kamar kecil yang katanya DJ Reza terletak di dekatnya dapur.

Reza : " abis nglewatin kamar paling belakang dah nyampe dapur vig "

Me : " oyi mas "

Buru buru aku keluar dari kamar ini dan kemudian menuruni anak tangga menuju lantai 1 , lekas kucari kamar kecil yang katanya berada di dekat dapur namun ternyata aku malah menemukan hal tak terduga , saat melewati kamar paling belakang tanpa sengaja aku mendengar suara desahan lelaki yang sepertinya sedang berhubungan intim dengan pacarnya " ahhh !!!.. ahh !!... ahh !!.. " namun anehnya aku tak mendengar suara desahan wanita , justru yang kudengar adalah suara desahan 2 orang lelaki yang saling bersahut sahutan.

Aku menahan diri untuk pergi ke kamar kecil karena suara desahan 2 orang lelaki itu benar benar membuatku penasaran , suaranya terdengar cukup nyaring dan aku yakin kalau suara itu bukan berasal dari film porno.... seketika benakku mulai membayangkan hal yang bukan bukan , jangan jangan ada sepasang lelaki gay yang sedang berhubungan intim di dalam kamar ini.

Saat aku masih berdiri di depan kamar ini mendadak ada seorang temannya DJ Reza yang berjalan kemari , dengan penuh kecurigaan ia terus menatapku dan kemudian menanyaiku dengan suara agak pelan.

Mas : " kenapa mas ? "

Me : " gak pa pa mas "

Mas : " ouh , pasti penasaran gara gara suara itu ya ? "

Me : " he.. he.. iya mas , gak sengaja denger "

Mas : " sttt !!.. tak bilangin mas , yang punya kamar ini orangnya emang gay , gak doyan sama cewe "

Me : " ?!?! "

Apa yang dikatakan mas yang satu ini membuatku cukup kaget , katanya kamar paling belakang ini dihuni oleh seorang lelaki gay yang tentu saja ngga doyan main sama cewe... kini ia malah mengambil kursi kayu dan menaruhnya di dekat jendela kamar , sekejap kemudian ia berdiri di atas kursi itu dan mengintip melalui celah celah ventilasi.

Mas : " hi... hi... "

Me : " ?!?! "

Entah apa yang dilihat temannya DJ Reza ini hingga ia terus tertawa cekikikan saat mengintip melalui celah celah ventilasi , sepertinya adegan di dalam kamar sedang berlangsung dengan syur.

Mas : " lagi seru sodok sodokan tuh , ayo buruan liat ! "

Me : " ngga mas "

Mas : " loh ayo liat aja , seru ini sodok sodokannya "

Aku sebenarnya tak berminat untuk mengintip namun karena tidak enak dengannya akhirnya terpaksa kulakukan juga , dengan hati hati aku berdiri di atas kursi ini sementara mataku mulai mengamati apa yang ada di balik celah ventilasi... di tengah suasana lampu kamar yang temaram tampak seorang lelaki telanjang bulat yang tengah melakukan adegan doggy style dengan lelaki lain yang sedang nungging di kasur " ahhh !!!.. ahh !!!.. " dengan nyaring mereka terus mendesah seiring hal menjijikkan yang tengah mereka lakukan itu " astagfirullah ?!?! " aku hanya melongo melihat adegan terlarang sepasang insan sesama jenis itu , melihat film porno gay saja aku sudah jijik apalagi kalau melihat secara live seperti ini.

Mas : " gimana ?!.. seru ngga sodok sodokannya ? "

Me : " he.. he.. gak tahan mas liatnya "

Mas : " pokoknya gak usah heran kalau main ke sini trus dengerin suara ginian di kamar ini , pasti orangnya lagi sodok sodokan kayak gini.. ha.. ha.. "

Buru buru aku turun dari kursi lalu pamit ke kamar kecil , begitu berada di dalam aku merasa mual dan memuntahkan ludah berkali kali " huekk !!.. huekk !!.. " sungguh aku benar benar menyesal telah menonton adegan terlarang tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar