MALANG MYSTERIO EXO - Memanggil Hujan

ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar akhir tahun 2012 ketika aku masih kuliah semester 11

Siang siang cuaca panas begini kami malah mampir di alun alun kota Batu , Lala pacarnya Steve bersikeras mengajak foto foto karena ia belum pernah sekalipun kemari , dengan penuh semangat ia berpose bersama Steve di depan patung apel raksasa dan juga deretan toilet yang berbentuk seperti buah buahan , sementara aku terpaksa menjadi juru potret dadakan.

Lala : " ayo mas vig cepet fotoin ! "

Me : " oyi oyi la "

Setelah berfoto ria Lala kepengen naik bianglala bareng Steve sementara aku cuma duduk leyeh leyeh di bangku dekat pohon , cuaca yang panas terik membuatku berkeringat dan tak terlalu menikmati suasana di alun alun ini.

Begitu turun dari bianglala Steve dan pacarnya itu langsung menghampiriku dan ikutan duduk di sebelahku , muka mereka tampak berkeringat hingga berkali kali mereka menyeka menggunakan tissue.

Lala : " kok puanas gini ya mas ?!.. katanya kota mbatu dingin terus ? "

Steve : " kan emang lagi kemarau yank , ntar agak sorean juga dingin hawanya "

Me : " enaknya minum es buah nih panas panas begini "

Steve : " abis ini kita minum es di pos ketan aja mas "

Panas panas begini enaknya minum es buah biar seger , namun saat kami hendak beranjak meninggalkan alun alun mendadak Lala menyuruh kami untuk duduk di bangku lagi , katanya ia akan melakukan suatu hal yang sangat ajaib dan aku sendiri tak tahu hal apa yang dimaksudnya itu.

Me : " ajaib gimana la ? "

Steve : " neko neko aja kamu yank "

Lala : " belum pada tau kan kalo aku bisa manggil hujan ? "

Me : " manggil hujan la ?! "

Steve : " mana bisa ?! "

Aku dan Steve hanya memandangi Lala dengan penuh keheranan , katanya ia mau memanggil hujan dan aku tak tahu apakah ia sedang bercanda atau tidak... kini ia mulai berjalan ke tengah alun alun dan kemudian memanjat pagar kolam yang ada patung apel raksasanya , sekejap kemudian ia berdiri menatap langit dan menengadahkan kedua tangannya ke atas sambil berteriak teriak " hujano saiki !!!... ayo ndang hujano saiki !!!...cepet ndang hujano !!!.. " begitu nyaring ia berteriak hingga menarik perhatian beberapa orang yang ada di sekitar kami , buru buru Steve menyuruh pacarnya itu untuk berhenti berteriak dan turun dari pagar kolam.

Lala : " ngga mau mas , aku kan mau manggil hujan "

Steve : " kamu jangan neko neko gitu dong yank , malu diliatin orang itu lho "

Lala : " biarin diliatin orang , ntar juga bakalan tau kok kalo aku bisa manggil hujan "

Lala memang gadis yang suka ngotot dan tidak bisa dilarang , ia tetap berdiri di pagar kolam dan terus menengadahkan kedua tangannya ke atas , sementara Steve hanya bisa geleng geleng kepala melihat aksi pacarnya itu.

Steve : " susah mas dibilangin "

Me : " biarin aja deh , kali aja bisa manggil hujan beneran "

" Hujano saiki !!!... ayo ndang hujano saiki !!!... cepet ndang hujano !!... " berkali kali Lala berteriak dengan nyaring dan mungkin orang yang melihat aksinya akan mengira kalau ia mengidap gangguan jiwa , aku sendiri merasa aneh dengan apa yang dilakukannya itu dan aku tak tahu apakah ia cuma bercanda atau benar benar dapat memanggil hujan.

Selama beberapa menit aku dan Steve terus melihat aksinya Lala hingga akhirnya terasa angin semakin kencang berhembus , anehnya lagi langit yang tadi tampak terang benderang kini mulai terlihat menggelap , ada gumpalan awan awan hitam yang tiba tiba menggantung di atas sana dan menghalangi teriknya sinar matahari.

Me : " kok kayak mau hujan stiv ?! "

Steve : " aku juga bingung ini mas "

Aku dan Steve kebingungan sendiri menyaksikan perubahan cuaca ini , sementara Lala tak kunjung mengakhiri aksinya itu " ayo hujano !!!... ndang cepet hujano saiki !!!... " hingga akhirnya beberapa menit kemudian terdengar suara gemuruh berkali kali seiring langit yang tampak semakin gelap.

Me : " kok bisa ya stiv ?! "

Steve : " aku juga baru tau mas kalo lala beneran bisa manggil hujan "

Entah kesaktian apa yang dimiliki Lala hingga akhirnya benar benar dapat memanggil hujan , kini kami mulai merasakan angin yang semakin kencang berhembus dan tak lama kemudian rintik rintik gerimis mulai berjatuhan dari langit yang dipenuhi gumpalan awan gelap.

Lala : " nah liat kan ?!.. aku tuh emang bisa manggil ujan "

Steve : " aneh banget ini yank "

Lala : " yuk kita buruan ngiyup mas , abis ini bakalan ujan deres lho "

Lala baru saja mengakhiri aksinya memanggil hujan sementara rintik rintik gerimis terasa semakin deras , dengan tergesa kami bergegas menuju kedai pos ketan 67 yang berada di seberang alun alun karena katanya Lala setelah ini akan turun hujan deras.

Sambil duduk lesehan Lala tampak lahap memakan ketan durian sementara aku dan Steve termangu menatap derasnya hujan yang membasahi jalanan , kami berdua masih tak percaya kalau Lala benar benar bisa memanggil hujan dengan kemampuan supranaturalnya.

Steve : " yang ngajarin manggil hujan siapa yank ? "

Lala : " eyang kakungku "

Me : " kalo bisa manggil hujan berarti bisa nyetop hujan dong la ? "

Lala : " bisalah mas vig , mau ujannya tak stop sekarang ? "

Me : " eh gak usah distop la , enak gini jadi adem hawanya "

Sukar dipercaya kalau gadis seperti Lala ternyata memiliki kemampuan supranatural yang luar biasa , kini kami tak lagi kepanasan dan berkeringat seperti tadi karena hujan deras yang telah diturunkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar