Setelah meninggalkan gudang kami meneruskan acara minum minum sambil mendengarkan Bang Renggo bercerita mengenai sosok noni Belanda itu , ternyata selama ini ia selalu melakukan ritual pembersihan energi di setiap hari wetonan noni itu , dengan melakukan ritual ini maka energi eterik noni itu akan terurai secara bertahap hingga pada akhirnya ia tak lagi bergentayangan di alam astral lapisan bawah , walaupun memakan waktu sangat lama namun ritual ini adalah opsi terbaik yang bisa dilakukan.
Me : " bakalan kelar sampe kapan tuh bang ? "
Renggo : " udah dari tahun 2006 vig , ya mungkin baru kelar tahun 2018 "
Me : " lama banget bang ? "
Renggo : " sekarang udah mendingan tu keadaannya noni , udah gak merintih rintih lagi.. dulu kan badannya luka semua vig "
Niken : " matinya dulu kenapa bang ?!.. lupa gw "
Renggo : " matinya ditembakin tentara jepang nik , tu noni parah lukanya "
Zul : " kejem juga ya bang tentara jepang tu "
Niken : " gak bisa bayangin gw kayak apa kejadiannya , pasti ngeri banget ya zul "
Renggo : " ya namanya juga perang nik , mesti banyak yang jadi korban "
Kami merasa agak trenyuh mendengar cerita Bang Renggo , kematian tragis noni itu membuatnya bergentayangan dengan rasa sakit yang terus dirasakannya selama bertahun tahun , rasa sakit itulah yang membuat energi eteriknya tak bisa terurai sebagaimana mestinya , padahal jika seseorang meninggal dengan cara yang wajar maka secara alami energi eteriknya akan terurai tak lebih dari 40 hari.
Renggo : " ntar kalo gw udah gak di malang lagi biar priono yang ngurusin noni itu "
Me : " moga cepet beres tu bang "
Waktu sudah menunjukkan jam setengah 1 malam sementara minuman kami hanya tersisa sedikit , tanpa berlama lama kami mulai melanjutkan minum hingga kepalaku terasa semakin berat.
Renggo : " kalo abis ini kita ngastral gimana ? "
Me : " mau ngastral kemana bang ?!.. kampung tirto nogo ? "
Renggo : " nggak vig , kan kalo ngastral kita bisa ketemu sama noni itu "
Me : " ketemu noni di gudang ? "
Pendik : " wah kalo ketemu noni aku juga mau bang , aku penasaran temenan iki soale "
Renggo : " iya ntar kita bisa ketemu sama dia di gudang ndik "
Niken : " trus gw sama zul gimana dong bang ?!.. "
Zul : " iya nih bang , aku penasaran juga pengen liat , tapi ya mana bisa ? "
Niken : " duh sebenernya gw pengen bisa ngastral juga bang , sedih gw kalo kayak gini "
Renggo : " ya elu sama zul ngapain gitu kek , nonton film atau tidur "
Niken : " ngga seru bang "
Zul : " iya bang , kita pengen nyoba ngastral juga "
Renggo : " yo wes abis ini kita ngastral bareng , ya sapa tau elu sama zul bisa keluar juga sukmanya "
Niken : " gimana zul ?!.. kita nyoba ngastral juga ya ? "
Zul : " iya deh , moga moga aja bisa ya nik "
Rupanya setelah ini Bang Renggo berniat mengajak kami menemui sosok noni Belanda yang ada di gudang itu , aku dan Pendik langsung bersemangat menerima ajakannya , kami sudah tak sabar ingin melihat seperti apa wujud noni Belanda itu... namun untuk menemuinya kami harus melakukan astral projection , entah aku tak tahu apakah Zul dan Niken akan berhasil melakukannya , selama ini mereka berdua tak pernah berhasil melepas sukmanya.
Dengan kondisi agak teler kami semua berpindah ke kamar depan yang dekorasinya terlihat horor , manekin berkostum mumi , drakula dan kuntilanak milik Bang Renggo tampak kotor penuh debu dan dihiasi sarang laba laba.
Niken : " kok jadi kotor gini bang manekinnya ?!.. gak pernah dibersihin ya ? "
Renggo : " males gw mau bersihin nik "
Pendik : " kalo udah keluarin sukma kita langsung ke gudang bang ? "
Renggo : " oyi ndik , gw tungguin deh sampe sukma lu keluar "
Me : " ayo bang cepetan ! "
Renggo : " gw mau attunement dulu , biar pada balance chakranya "
Niken : " oh diattunement dulu ya bang ? "
Renggo : " lu gw attunement duluan ya nik ? "
Niken : " ayo deh bang , lama banget gw gak ngerasain attunement "
Sebelum melakukan astral projection Bang Renggo berniat mengattunement kami terlebih dahulu , secara bergantian ia meletakkan telapak tangan kanannya di ubun ubun kami yang sedang duduk bersila dengan posisi lotus.
Renggo : " enak gak rasanya ? "
Niken : " wih , seger bang rasanya.. kok gw jadi gak ngantuk lagi ya ? "
Renggo : " he.. he.. abis ini lu gak bisa tidur sampe besok malem nik "
Zul : " bang , aku belum nih "
Renggo : " oyi zul bentar "
Cukup singkat Bang Renggo melakukan prosesi attunment , kini kurasakan efek alkohol telah menghilang dan kepalaku tak lagi terasa berat , bahkan tubuhku jadi terasa bugar seperti orang baru bangun tidur... seperti inilah hasilnya jika seluruh chakra telah seimbang sehingga aliran energi prana jadi lancar.
Renggo : " udah siap ya ?!.. kita mulai meditasi sekarang "
Pendik : " oyi bang "
Kini Bang Renggo ikutan duduk bersila dengan posisi lotus , dalam keheningan malam kami bermeditasi dan membiarkan pikiran bawah sadar mengambil alih , ketika mencapai tahapan trance aku langsung berusaha melepas sukma dari tubuh fisikku yang masih duduk bersila..... prosesi ini berlangsung cukup singkat hingga akhirnya sukmaku telah sepenuhnya terlepas dari tubuh fisik , perlahan aku melayang di langit langit kamar ini dan kulihat sukmanya Bang Renggo juga tengah melayang di dekatku.
Renggo : " nungguin pendik dulu vig "
Me : " zul sama niken gimana bang ? "
Renggo : " kayaknya emang beneran ngga bisa vig "
Di antara kami semua hanya Zul dan Niken yang tak pernah berhasil melepas sukmanya , apa boleh buat mereka berdua tak akan pernah bisa diajak ngastral bareng , mereka juga tak akan pernah tau seperti apa realitas alam astral beserta makhluk makhluk penghuninya yang tak kasat mata.
Me : " kalo kayak gini ntar pas udah ngga di malang kita gak bisa ketemu zul sama niken bang "
Renggo : " mau gimana lagi vig ?!... susah emang "
Hanya Pendik saja yang sudah menguasai kemampuan melepas sukma walaupun harus memakan waktu agak lama , kini kulihat ia baru saja mengeluarkan kedua lengan astralnya , beberapa menit kemudian ia mulai berhasil mengeluarkan kepala astralnya.
Pendik : " vig ?!.. bang ?!.. "
Renggo : " tenang ndik , gw mau tarik lu sekarang "
Me : " gw bantuin bang "
Untuk mempersingkat waktu aku dan Bang Renggo harus membantu Pendik melepas sukmanya dari tubuh fisik , dengan erat kami berdua memegangi lengannya Pendik dan kemudian menariknya ke atas , secara perlahan sukmanya mulai terlepas dari tubuh fisiknya yang masih duduk bersila.
Renggo : " dah beres ndik "
Pendik : " trus niken sama zul yok opo iki bang ? "
Renggo : " tinggal aja ndik , niken sama zul gak bisa keluar sukmanya "
Terpaksa kami meninggalkan Niken dan Zul yang masih bermeditasi di kamar depan , sekejap kemudian kami telah berada di dapur dan sayup sayup mulai terdengar suara nyanyian perempuan tadi " een veldmuis vond in het beukenbos , een lege notend , hij poetste hem met vochtig mos en zand een beetje " seketika kami terdiam mendengar nyanyian itu.
Pendik : " noninya lagi nyanyi yo bang ?! "
Me : " aku ndek mau yo wes krungu nyanyiane ndik "
Renggo : " itu noni namanya daniella , abis ini kita langsung ke gudang... cuma gw pesen jangan nanyain soal matinya , trus jangan nyinggung apapun yang ada hubungannya sama jepang "
Me : " oyi bang "
Wajar saja Bang Renggo berpesan demikian karena selama ini arwah arwah gentayangan selalu menangis saat teringat akan kematiannya yang tragis , kini kami bertiga mulai melayang menuju belakang rumah dan kemudian berdiri mematung tepat di depan pintu gudang " hij maakte er twee wieltjes aan en zei , mijn fiets is klaar mu rijd ik van de heuvel af " sejenak kami terdiam mendengar suara nyanyian yang berasal dari dalam gudang ini , aku benar benar penasaran ingin tau seperti apa sosok noni yang tengah bernyanyi dengan merdu itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar