MALANG MYSTERIO EXO - Noni Belanda Dari Rumah Rinjani part 4

Setelah meninggalkan gudang kami meneruskan acara minum minum sambil mendengarkan Bang Renggo bercerita mengenai sosok noni Belanda itu , ternyata selama ini ia selalu melakukan ritual pembersihan energi di setiap hari wetonan noni itu , dengan melakukan ritual ini maka energi eterik noni itu akan terurai secara bertahap hingga pada akhirnya ia tak lagi bergentayangan di alam astral lapisan bawah , walaupun memakan waktu sangat lama namun ritual ini adalah opsi terbaik yang bisa dilakukan.

Me : " bakalan kelar sampe kapan tuh bang ? "

Renggo : " udah dari tahun 2006 vig , ya mungkin baru kelar tahun 2018 "

Me : " lama banget bang ? "

Renggo : " sekarang udah mendingan tu keadaannya noni , udah gak merintih rintih lagi.. dulu kan badannya luka semua vig "

Niken : " matinya dulu kenapa bang ?!.. lupa gw "

Renggo : " matinya ditembakin tentara jepang nik , tu noni parah lukanya "

Zul : " kejem juga ya bang tentara jepang tu "

Niken : " gak bisa bayangin gw kayak apa kejadiannya , pasti ngeri banget ya zul "

Renggo : " ya namanya juga perang nik , mesti banyak yang jadi korban "

Kami merasa agak trenyuh mendengar cerita Bang Renggo , kematian tragis noni itu membuatnya bergentayangan dengan rasa sakit yang terus dirasakannya selama bertahun tahun , rasa sakit itulah yang membuat energi eteriknya tak bisa terurai sebagaimana mestinya , padahal jika seseorang meninggal dengan cara yang wajar maka secara alami energi eteriknya akan terurai tak lebih dari 40 hari.

Renggo : " ntar kalo gw udah gak di malang lagi biar priono yang ngurusin noni itu "

Me : " moga cepet beres tu bang "

Waktu sudah menunjukkan jam setengah 1 malam sementara minuman kami hanya tersisa sedikit , tanpa berlama lama kami mulai melanjutkan minum hingga kepalaku terasa semakin berat.

Renggo : " kalo abis ini kita ngastral gimana ? "

Me : " mau ngastral kemana bang ?!.. kampung tirto nogo ? "

Renggo : " nggak vig , kan kalo ngastral kita bisa ketemu sama noni itu "

Me : " ketemu noni di gudang ? "

Pendik : " wah kalo ketemu noni aku juga mau bang , aku penasaran temenan iki soale "

Renggo : " iya ntar kita bisa ketemu sama dia di gudang ndik "

Niken : " trus gw sama zul gimana dong bang ?!.. "

Zul : " iya nih bang , aku penasaran juga pengen liat , tapi ya mana bisa ? "

Niken : " duh sebenernya gw pengen bisa ngastral juga bang , sedih gw kalo kayak gini "

Renggo : " ya elu sama zul ngapain gitu kek , nonton film atau tidur "

Niken : " ngga seru bang "

Zul : " iya bang , kita pengen nyoba ngastral juga "

Renggo : " yo wes abis ini kita ngastral bareng , ya sapa tau elu sama zul bisa keluar juga sukmanya "

Niken : " gimana zul ?!.. kita nyoba ngastral juga ya ? "

Zul : " iya deh , moga moga aja bisa ya nik "

Rupanya setelah ini Bang Renggo berniat mengajak kami menemui sosok noni Belanda yang ada di gudang itu , aku dan Pendik langsung bersemangat menerima ajakannya , kami sudah tak sabar ingin melihat seperti apa wujud noni Belanda itu... namun untuk menemuinya kami harus melakukan astral projection , entah aku tak tahu apakah Zul dan Niken akan berhasil melakukannya , selama ini mereka berdua tak pernah berhasil melepas sukmanya.

Dengan kondisi agak teler kami semua berpindah ke kamar depan yang dekorasinya terlihat horor , manekin berkostum mumi , drakula dan kuntilanak milik Bang Renggo tampak kotor penuh debu dan dihiasi sarang laba laba.

Niken : " kok jadi kotor gini bang manekinnya ?!.. gak pernah dibersihin ya ? "

Renggo : " males gw mau bersihin nik "

Pendik : " kalo udah keluarin sukma kita langsung ke gudang bang ? "

Renggo : " oyi ndik , gw tungguin deh sampe sukma lu keluar "

Me : " ayo bang cepetan ! "

Renggo : " gw mau attunement dulu , biar pada balance chakranya "

Niken : " oh diattunement dulu ya bang ? "

Renggo : " lu gw attunement duluan ya nik ? "

Niken : " ayo deh bang , lama banget gw gak ngerasain attunement "

Sebelum melakukan astral projection Bang Renggo berniat mengattunement kami terlebih dahulu , secara bergantian ia meletakkan telapak tangan kanannya di ubun ubun kami yang sedang duduk bersila dengan posisi lotus.

Renggo : " enak gak rasanya ? "

Niken : " wih , seger bang rasanya.. kok gw jadi gak ngantuk lagi ya ? "

Renggo : " he.. he.. abis ini lu gak bisa tidur sampe besok malem nik "

Zul : " bang , aku belum nih "

Renggo : " oyi zul bentar "

Cukup singkat Bang Renggo melakukan prosesi attunment , kini kurasakan efek alkohol telah menghilang dan kepalaku tak lagi terasa berat , bahkan tubuhku jadi terasa bugar seperti orang baru bangun tidur... seperti inilah hasilnya jika seluruh chakra telah seimbang sehingga aliran energi prana jadi lancar.

Renggo : " udah siap ya ?!.. kita mulai meditasi sekarang "

Pendik : " oyi bang "

Kini Bang Renggo ikutan duduk bersila dengan posisi lotus , dalam keheningan malam kami bermeditasi dan membiarkan pikiran bawah sadar mengambil alih , ketika mencapai tahapan trance aku langsung berusaha melepas sukma dari tubuh fisikku yang masih duduk bersila..... prosesi ini berlangsung cukup singkat hingga akhirnya sukmaku telah sepenuhnya terlepas dari tubuh fisik , perlahan aku melayang di langit langit kamar ini dan kulihat sukmanya Bang Renggo juga tengah melayang di dekatku.

Renggo : " nungguin pendik dulu vig "

Me : " zul sama niken gimana bang ? "

Renggo : " kayaknya emang beneran ngga bisa vig "

Di antara kami semua hanya Zul dan Niken yang tak pernah berhasil melepas sukmanya , apa boleh buat mereka berdua tak akan pernah bisa diajak ngastral bareng , mereka juga tak akan pernah tau seperti apa realitas alam astral beserta makhluk makhluk penghuninya yang tak kasat mata.

Me : " kalo kayak gini ntar pas udah ngga di malang kita gak bisa ketemu zul sama niken bang "

Renggo : " mau gimana lagi vig ?!... susah emang "

Hanya Pendik saja yang sudah menguasai kemampuan melepas sukma walaupun harus memakan waktu agak lama , kini kulihat ia baru saja mengeluarkan kedua lengan astralnya , beberapa menit kemudian ia mulai berhasil mengeluarkan kepala astralnya.

Pendik : " vig ?!.. bang ?!.. "

Renggo : " tenang ndik , gw mau tarik lu sekarang "

Me : " gw bantuin bang "

Untuk mempersingkat waktu aku dan Bang Renggo harus membantu Pendik melepas sukmanya dari tubuh fisik , dengan erat kami berdua memegangi lengannya Pendik dan kemudian menariknya ke atas , secara perlahan sukmanya mulai terlepas dari tubuh fisiknya yang masih duduk bersila.

Renggo : " dah beres ndik "

Pendik : " trus niken sama zul yok opo iki bang ? "

Renggo : " tinggal aja ndik , niken sama zul gak bisa keluar sukmanya "

Terpaksa kami meninggalkan Niken dan Zul yang masih bermeditasi di kamar depan , sekejap kemudian kami telah berada di dapur dan sayup sayup mulai terdengar suara nyanyian perempuan tadi " een veldmuis vond in het beukenbos , een lege notend , hij poetste hem met vochtig mos en zand een beetje " seketika kami terdiam mendengar nyanyian itu.

Pendik : " noninya lagi nyanyi yo bang ?! "

Me : " aku ndek mau yo wes krungu nyanyiane ndik "

Renggo : " itu noni namanya daniella , abis ini kita langsung ke gudang... cuma gw pesen jangan nanyain soal matinya , trus jangan nyinggung apapun yang ada hubungannya sama jepang "

Me : " oyi bang "

Wajar saja Bang Renggo berpesan demikian karena selama ini arwah arwah gentayangan selalu menangis saat teringat akan kematiannya yang tragis , kini kami bertiga mulai melayang menuju belakang rumah dan kemudian berdiri mematung tepat di depan pintu gudang " hij maakte er twee wieltjes aan en zei , mijn fiets is klaar mu rijd ik van de heuvel af " sejenak kami terdiam mendengar suara nyanyian yang berasal dari dalam gudang ini , aku benar benar penasaran ingin tau seperti apa sosok noni yang tengah bernyanyi dengan merdu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar