BORNEO YO BRO - Hari Pertama di Tenggarong

 


Dari balik kaca jendela mobil kuamati suasana kota Tenggarong yang ternyata tak seramai Balikpapan atau Banjarmasin , tak ada gedung atau pertokoan yang tampak mentereng di ibukota Kutai Kartanegara ini , bahkan masih banyak terdapat lahan kosong yang hanya ditumbuhi rerumputan , selain itu jumlah kendaraan yang melaju di jalan cuma sedikit sehingga kami bisa santai mengelilingi jalanan kota ini.

Me : " kita kemana dulu ini bang ? "

Renggo : " ngopi dulu vig , capek gw nyetir terus "

Dengan santai bang Renggo terus memacu mobilnya melintasi jalanan yang ditanami pepohonan palem di trotoarnya , beberapa menit kemudian kamipun tiba di sungai Makaham yang tampak begitu luas terbentang di sepanjang tepian jalan yang kami lalui ini.

Me : " gede juga sungainya bang "

Renggo : " ini sungai ngalir sampe ke selat sulawesi vig , kapal tongkang pada lewat sini semua "

Akhirnya kami mampir di sebuah warung yang berada di tepian sungai ini , sambil menyeruput kopi kami bisa menikmati suasana sungai yang membelah daratan kota Tenggarong ini , kulihat ada banyak perahu klotok yang wira wiri di sepanjang sungai ini , selain itu juga ada kapal agak besar yang bisa mengangkut beberapa mobil sekaligus.

Me : " itu mobil kok diangkut kapal bang ? "

Renggo : " itu kapal feri vig , orang kalo mau ke samarinda , sangatta atau bontang sering naek itu "

Aku senang melihat suasana sungai seperti ini , apalagi di sepanjang tepian sungai dibangun jalur pedestrian yang tampak bersih dan dipenuhi pepohonan rindang , sementara di kejauhan kulihat ada jembatan besar bercat kuning yang terbentang di atas sungai ini.

Me : " itu jembatan apa namanya bang ? "

Renggo : " itu jembatan kutai vig , dulu pernah ambruk pas tahun 2011 "

Me : " oh yang ambruk jembatan itu ya ? "

Renggo : " itu udah dibangun jembatan baru , dulu pas ambruk kalo mau nyebrang mesti naek feri "

Me : " apik yo bos jembatane "

Selepas ngopi kusempatkan untuk berfoto sejenak di tepi sungai ini sebelum akhirnya kami beranjak meninggalkan warung , kali ini bang Renggo langsung memacu mobilnya menuju jembatan Kutai dan sekejap kemudian kami mulai menyeberangi sungai Mahakam.

Me : " wah kipa ilakes bang diliat dari sini "

Renggo : " kalo direkam videonya pake drone keren vig "

Saat menyeberang aku merasa takjub memandangi sungai Mahakam dari jembatan ini , sementara tak jauh dari sisi kiri jembatan ada sebuah pulau kecil yang di tengah tengahnya terdapat menara yang menjulang tinggi , selain itu di ujung tepi pulau terdapat tulisan 'Pulau Kumala' yang menghadap ke jembatan ini.

Me : " pulau kumala tu apaan bos ? "

Renggo : " oh itu buat wisata vig , besok aja gw ajak lu mampir ke sono "

Kulihat di belakang tulisan 'Pulau Kumala' itu ada sebuah patung gajah besar berwarna keemasan yang mengenakan mahkota dan memiliki sepasang sayap seperti rajawali , entah aku tak tahu makhluk apa itu sebenarnya , yang jelas akan sangat keren kalau aku berfoto di sana esok hari.

Me : " itu patung gajah kok punya sayap bang ? "

Renggo : " ya itu yang namanya lembuswana "

Me : " itu lembuswana bang ? "

Renggo : " lha iya itu lembuswana vig , dulu dipake raja kutai buat tunggangan gaib "

Me : " berarti ada beneran dong makhluk kayak gitu ? "

Renggo : " ya ada lah vig , makanya besok malem gw mau ngajak lu ngastral ke hutan kutai biar lu bisa liat sendiri "

Ternyata patung gajah bersayap yang ada di pulau Kumala itu adalah makhluk yang disebut Lembuswana , kata bang Renggo makhluk itu dulunya digunakan sebagai tunggangan gaib raja raja di kerajaan Kutai Kartanegara dan juga Kutai Martadipura , bahkan saat terjadi peperangan gaib makhluk itu juga digunakan sebagai kendaraan tempur yang mampu meluluhlantakkan pertahanan pasukan musuh.

Renggo : " lu tau sendiri kalo kerajaan jaman dulu itu perangnya secara gaib juga vig , ya lembuswana itu yang dipake perang "

Me : " gajah ada sayapnya gitu mana bisa dikalahin bang ? "

Renggo : " lembuswana itu cuma bisa kalah sama naga erau vig , itu naga gede yang ada di teluk kaba kutai timur , deketnya muara sungai mahakam "

Aku terus menyimak apa yang dikatakan bang Renggo , ternyata di Kutai tak hanya ada Lembuswana saja tapi juga ada makhluk yang disebut naga Erau , semacam naga mirip Puake Antu Laot yang katanya berukuran lebih besar dan mendiami suatu teluk di wilayah Kutai Timur.

Renggo : " tadi di bundaran cbd kan ada itu patungnya naga erau vig , tapi besok pagi aja kita liat patungnya yang lebih keren di pulau kumala "

Me : " trus dulu pernah ketemu bang sama lembuswana atau naga erau itu ? "

Renggo : " ya pernah lah , dulu pas ngastral sama jalu ketemu tuh lembuswana sama naga erau "

Me : " trus ngapain pas udah ketemu ? "

Renggo : " dulu gw sama jalu niatnya mau jadiin khodam , tapi gak taunya kuat itu gak bisa dikalahin vig "

Me : " tapi sama raja kutai kok bisa dijadiin tunggangan ? "

Renggo : " ya raja kutai kan sakti sakti vig , mesti bisa nundukin makhluk begituan "

Selepas melintasi jembatan aku tak lagi menikmati suasana perkotaan , pikiranku sibuk sendiri membayangkan seperti apa wujud Lembuswana dan juga naga Erau itu di alam astral , selain itu aku juga merasa agak takut kalau nantinya terjadi apa apa sewaktu ngastral karena kata bang Renggo kedua makhluk itu termasuk ganas dan agresif.

Renggo : " lembuswana itu bisa terbang vig , dia kalo keganggu ya bakalan ngejar terus orang yang gangguin "

Me : " lha trus gimana kalo kita dikejar lembuswana ?!.. ayahab iku bos "

Renggo : " ya pokoknya kalo udah kepepet kita langsung buru buru balik ke badan aja "

Me : " kalo naga erau bahaya gak ? "

Renggo : " sama bahayanya vig , itu naga diem di dalem air tapi ntar kalo misalnya sukma kita terbang di atas sungai tau tau dia nyamber gitu aja "

Me : " wah kalo kesamber bisa mampus dong ? "

Renggo : " iyalah , bisa ancur sukma kita dimakan naga erau "

Selama melakukan astral projection aku selalu menghindari segala macam resiko namun untuk kali ini sepertinya aku harus bermain main dengan bahaya , kuanggap semuanya sebagai tantangan demi bisa membuktikan sendiri eksistensi makhluk makhluk itu di alam astral.

Menjelang petang kami check in di sebuah hotel kecil yang letaknya tak terlalu jauh dari stadion yang bernama Aji Imbut , kata bang Renggo stadion itu adalah homebasenya klub sepakbola Mitra Kukar yang menjadi kebanggaan warga Kutai Kartanegara.

Renggo : " besok pagi aja kita jalan jalan ke stadion vig , keren itu buat foto foto "

Me : " oyi bos , kalo abis ini kita kemana lagi ? "

Renggo : " kita nongkrong di taman kota raja vig , di sono suasananya enak trus yang jualan makanan juga banyak "

Selepas mandi kami beranjak meninggalkan hotel dan kemudian mampir di sebuah taman yang bernama Kota Raja , letaknya berdekatan dengan jembatan Kutai dan juga pulau Kumala yang berada di tengah tengah sungai Mahakam.

Me : " keren bang tamannya , lampu lampunya kayak pohon "

Renggo : " pemkab kutai emang demen bikin taman vig , ini aja baru kelar dibangun "

Taman Kota Raja ini terlihat indah karena ada deretan tiang tiang lampu berwarna ungu dan bentuknya seperti pohon , sementara letaknya yang berada di tepi sungai Mahakam membuat pengunjung bisa melihat indahnya jembatan Kutai dan juga patung Lembuswana yang berada di pulau Kumala , patung berukuran besar itu tampak indah dilihat saat malam hari karena ada sorotan spotlight di sekelilingnya.

Me : " kalo dilihat pas malem gini keren bang "

Renggo : " kerenan ini ya vig kalo dibandingin sama patung bekantan di banjarmasin "

Pulau Kumala berada tepat di seberang taman ini sehingga aku bisa melihat patung Lembuswana dengan lebih jelas lagi , ternyata sosok berkepala gajah itu memiliki tanduk panjang dan telinga mirip kerbau , sementara tubuhnya yang tampak pendek ternyata adalah tubuh singa , selain itu kaki kakinya juga memiliki cakar panjang seperti rajawali , sungguh benar benar aneh sekaligus mengerikan wujud Lembuswana itu , entah apa jadinya kalau aku benar benar menjumpainya di alam astral.

Me : " wujudnya aneh banget bang ternyata "

Renggo : " ha.. ha.. kalo di barat ada makhluk yang namanya griffin vig , itu campuran singa sama rajawali , tapi masih kalah aneh sama lembuswana ini kan ? "

Me : " kalo ini campuran singa , rajawali , kerbau sama gajah bang "

Renggo : " ya cuma di kutai ada makhluk beginian "

Aku begitu terpesona memandangi patung Lembuswana yang berada di pulau Kumala itu , apalagi melihat wujudnya yang aneh jadi membuatku merasa ngeri sekaligus penasaran ingin melihatnya langsung di alam astral , tentunya akan sangat menegangkan kalau melihat makhluk seaneh itu tak lagi diam mematung tapi benar benar hidup dan bergerak.

14 Des 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar