Sejak akhir tahun 2017 kemarin aku dan teman lamaku Bang Priono mulai mengkhawatirkan keaktifan Ring of Fire di Indonesia yang menyebabkan terjadinya gempa demi gempa secara berturut turut , berulang kali kami melakukan astral projection dan terbang menelusuri jalur Ring of Fire yang terbentang mulai dari lautan Flores hingga Nias , saat itu kami mendapati kabut hitam tebal di sepanjang lautan yang kami lalui sehingga kami khawatir kalau akan terjadi gempa demi gempa secara berturut turut , perlu di ketahui juga kalau kabut hitam itu adalah energi etheric negatif yang bersifat metafisik sehingga tak dapat dilihat dengan mata biasa , hanya saat ngastral saja kabut hitam itu dapat terlihat di lautan.
Kabut hitam itu tak kunjung menghilang setelah bulan demi bulan berlalu , setiap kami melihat lautan daerah tertentu yang kabutnya sedang tebal maka bisa dipastikan kalau tak lama lagi daerah itu akan terjadi gempa , setelah Bengkulu , Sukabumi , Banten dan Malang dihantam gempa kecil kecilan sekarang gempa berskala besar baru saja terjadi di Lombok , kebetulan salah seorang teman kuliahku yang bernama Zul adalah orang asli sana dan ikut terkena dampaknya yang cukup merusak , rumahnya ambrol walaupun tak separah rumah rumah lainnya yang luluh lantak rata dengan tanah , sementara kendaraan dan sebagian barang barang ikut hancur tertimpa puing puing rumah , beruntung Zul dan keluarganya baik baik saja sehingga aku cukup lega mendengar kabar darinya.
Sekarang keluarga Zul ikut mengungsi di posko pengungsian , sementara Zul sendiri adalah pegawai kecamatan yang juga harus sibuk melakukan pendataan jumlah korban di daerahnya , entah ada berapa banyak orang yang tewas dia masih terus menghitung dari hari ke hari , sepertinya memang sangat banyak jumlahnya karena hampir seisi kota Lombok hancur luluh lantak rata dengan tanah , sungguh benar benar parah dampak gempa berkekuatan 7 skala richter yang terjadi di awal Agustus 2018 ini.
Namun ini semua belum selesai sampai di sini , Lombok bukanlah akhir dari pergerakan lempeng tektonik Ring of Fire yang sedang aktif di tahun 2018 , justru ini semua masih permulaan karena kabut hitam masih ada di sepanjang lautan Sulawesi , Maluku hingga Papua , kalau hal itu terjadi maka gempa demi gempa juga akan terjadi di sana tak lama lagi.
Nantinya pergerakan lempeng tektonik akan terus berlangsung terus menerus sejalan dengan keaktifan jalur RIng of Fire , sementara skala gempa yang dihasilkan juga akan terus mengalami peningkatan demi peningkatan , hal ini terjadi karena bumi sudah terlalu banyak menampung energi etheric negatif sehingga perlu untuk dikeluarkan secara besar besaran.
Selat Sunda adalah yang paling rawan karena tepat di dasar lautnya terkumpul energi etheric negatif sangat banyak yang bisa sewaktu waktu keluar kalau sudah overcapacity , bukan tak mungkin pula kalau anak gunung Krakatau yang berada di sana juga ikut meledak karena terpicu pergerakan lempeng tektonik , ketika saat itu terjadi maka gempa dahsyat dan tsunami besar akan menyapu Jakarta , Banten , Lampung , Tangerang dan sekitarnya , inilah yang disebut Sunda Megatrust yang cepat atau lambat pasti akan terjadi.
Vigo
Agustus 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar