Dulu di tahun 2008 aku pernah melihat keranda mayat yang beterbangan sewaktu aku dan teman teman bandku pulang manggung melewati jembatan belakang wisata Sengkaling , kini fenomena penampakan keranda terbang tiba tiba menghebohkan orang orang Malang terutama yang tinggal di daerah Singosari dan Karangploso , kabarnya hampir tiap malam terlihat penampakan keranda mayat yang terbang mengitari kampung kampung hingga membuat orang ketakutan tidak berani keluar rumah selepas jam 9 malam , banyak pula yang mengaitkan fenomena keranda terbang ini dengan mitos pagebluk dimana orang jaman dulu sering bercerita kalau keranda terbang akan muncul saat wabah pagebluk melanda , tetapi benarkah demikian fakta yang sesungguhnya ?!...
Selepas Isya aku dan Odji ngopi di balkon tingkat rumahku sambil membahas fenomena keranda terbang yang menghebohkan warga Singosari dan Karangploso itu , saat menonton rekaman videonya di Youtube kami merasa agak takut melihat keranda mayat yang tampak terbang melewati pemukiman kampung hingga tegalan yang sepi dan gelap , entah videonya asli atau editan kami sama sekali tidak tau tetapi kami merasa penasaran juga ingin mengetahui seperti apa kebenarannya , kalau memang keranda terbang itu asli apakah benar kemunculannya terkait dengan pagebluk mutasi virus Corona yang sekarang sedang melanda seluruh wilayah Malang Raya hingga harus diterapkan PPKM.
Odji : " yok opo nek bengi iki ngastral nang singosari opo karangploso sam ?!.. aku penasaran e temenan po gak keranda miber iku "
Me : " nek kerandane tenanan koen wedi opo gak ? "
Odji : " yo mboh sam , tapi kan ngastral ambek awakmu lapo aku wedi "
Rasa penasaran membuat aku dan Odji tergerak untuk menyelidiki kebenaran fenomena keranda terbang itu , selepas jam 9 malam akhirnya kami berdua melakukan astral projection agar kami bisa pergi ke daerah Singosari secara astral , setelah melepas sukma astral kamipun langsung terbang melesat menuju taman Ken Dedes yang menjadi tujuan utama kami , kemudian kami mulai terbang melayang mengitari pemukiman kampung demi kampung yang masih banyak sawah dan tegalan , tapi saat kami amati segala penjuru kampung sama sekali tak terlihat ada keranda terbang atau pancaran daya energi gaib yang kurasakan.
Me : " ora enek kerandane ji "
Odji : " opo awake dhewe kurang bengi ya ?!.. "
Me : " angel ki nggoleki kampung siji siji , urung neng karangploso barang awake dhewe "
Sepertinya sulit menemukan keranda terbang di kampung kampung daerah Singosari , apalagi jika harus ngastral ke Karangploso juga akan lebih sulit lagi karena wilayah di sana lebih luas daripada Singosari , entahlah aku dan Odji tidak tau bagaimana caranya menemukan keranda terbang itu.
Cukup lama kami terbang melayang mengitari seluruh perkampungan di daerah Singosari , sayangnya keranda terbang itu tak kunjung kami temukan hingga lama lama kami mulai malas mencarinya , tetapi saat kami sedang melayang di sekitaran jembatan Karangploso tanpa diduga kami melihat sesuatu yang terbang melayang layang di kejauhan , dalam gelap malam kami berusaha melihat lebih seksama lagi apakah benar itu keranda terbang yang kami cari cari.
Odji : " koyoke iku kerandane miber wes temu sam "
Me : " tapi aku gak ngerasakno doyo energine "
Odji : " mosok gak iso ngrasakno energine ?!.. opo kurang cedak awake dhewe "
Biasanya saat ngastral aku dapat merasakan pancaran daya energi makhluk atau benda gaib tetapi kali ini aku sama sekali tidak merasakannya , akhirnya kuajak Odji terbang melayang lebih dekat lagi hingga terlihatlah sebuah keranda mayat berlapis kain hijau yang sedang terbang di atas lahan persawahan , keranda itu tampak terbang pelan pelan hingga aku dan Odji dapat mengamatinya dengan jelas , anehnya aku tetap tidak merasakan pancaran daya energinya padahal aku terbang melayang cukup dekat dengan keranda itu.
Odji : " ora ngiro ya sam akhire iso ketemu kerandane "
Me : " tapi aku gak ngerasakno energine ji "
Odji : " trus yok opo ? "
Keranda berlapis kain hijau itu masih terbang tak jauh dari hadapan kami , kulihat lama lama keranda itu terbang semakin rendah hingga tiba di area perkebunan singkong yang cukup luas , tapi aku masih merasa aneh dengan keranda itu karena seharusnya aku bisa merasakan pancaran daya energinya apalagi jarakku sudah cukup dekat , akhirnya kuajak Odji terbang mengikuti keranda itu dan sekaligus mengamatinya langsung dari jarak yang sangat dekat.
Odji : " ora opo opo tha awake dhewe miber cedak cedak ? "
Me : " ojo wedi mek keranda thok iku "
Perlahan kami terbang rendah mengikuti keranda itu dari belakang , karena terbangnya pelan pelan akhirnya kami mencoba terbang mendekat tepat di belakangnya agar bisa mengamati lebih jelas lagi.
Me : " deloken terus kerandane , sopo ngerti njerone enek poconge "
Odji : " waduh aku wedi sam nek enek poconge "
Sambil terbang pelan pelan aku dan Odji terus mengamati semua sisi keranda yang masih terbang pelan pelan di depan kami , hingga tak kami sangka terlihatlah kejanggalan pada bagian bawah keranda yang terbuat dari bambu ini.
Me : " delengen iku bagian ngisore onok apane ? "
Odji : " loh ?!.. ngisore enek kitirane ?!? "
Pantas saja aku tidak merasakan pancaran daya energi keranda ini karena memang sama sekali tidak ada unsur gaibnya , siapa sangka jika keranda ini bisa terbang karena di dalamnya terpasang sebuah drone besar yang tertutupi kain hijau , saat kami lihat bagian bawahnya tampak baling baling drone besar yang membuat keranda ini bisa terbang , kemungkinan ini adalah drone besar yang harganya mahal hingga bisa dipakai untuk menerbangkan keranda sampai jauh.
Odji : " waduh kerjaane wong iseng iki sam , tak kiro barang gaib tibakno apus apusan ngene iki "
Me : " iku drone dji phantom gedi , kuat ngiberno keranda tekan adoh "
Odji : " terus maksute ngene iki opo ?!.. ngeden ngedeni uwong ae "
Me : " jaman saiki akeh wong iseng , yo ngene iki salah sijine cara kanggo iseng isengan "
Entah ada dimana orang yang mengendalikan drone keranda terbang ini , kami juga tak tau apa maksudnya iseng isengan membuat keranda terbang yang menakuti nakuti orang orang kampung , kini setelah tau seperti apa aslinya keranda terbang ini akhirnya kami tak lagi penasaran hingga kami biarkan saja kerandanya terbang melayang semakin jauh meninggalkan kami yang masih berada di kebun singkong.
Odji : " pancen niat temenan nek ngeden ngedeni uwong ya sam "
Me : " yo wes ra po po , penting ora bahaya "
Orang yang punya drone besar itu memang sengaja memanfaatkan mitos pagebluk untuk sarana menakut nakuti orang , mungkin ada kesenangan tersendiri bagi orang yang punya drone itu kalau bisa menakut nakuti orang dengan keranda terbang buatannya , jelas semua ini merupakan bentuk keisengan jaman sekarang yang bisa dibilang cukup kreatif walaupun meresahkan masyarakat.
Vigo
Juli 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar