Ekskalasi kekacauan akan semakin meningkat hingga lama kelamaan pemerintah sudah tak bisa lagi mengatasi , pada akhirnya pusat pemerintahan juga akan diduduki oleh rakyat yang sudah muak dengan busuknya perpolitikan , entah itu mahasiswa , buruh , petani , ormas hingga golongan rakyat yang rusak rusak semuanya terus berdatangan ke Jakarta untuk bergabung secara besar besaran dalam suatu gelombang demonstrasi yang bertujuan meruntuhkan rezim pemerintahan , situasinya hampir mirip dengan peristiwa Mei 98 tapi kadar adrenalinenya jelas lebih tinggi , itu karena aksi kekerasan anarkis akan terus menerus tersaji dimana rentetan tembakan , ledakan granat dan teriakan kemarahan terus terdengar siang malam hingga hari hari berikutnya , sudah pasti banyak orang yang mati dalam peristiwa berdarah ini tapi tetap saja aksi anarkis akan terus berlanjut dan semakin melebar kemana mana , langit Jakarta tampak menghitam saking banyaknya kepulan asap kebakaran yang silih berganti dari hari ke hari , rongsokan mobil atau motor teronggok di sepanjang jalan dengan kondisi rusak dan hangus semua , sementara gerombolan gerombolan liar terus bergerak siang malam mencari cari orang orang kaya yang bisa dijadikan mangsa empuk , dalam situasi mencekam seperti ini orang orang kaya terus berusaha mencari jalan keluar untuk segera kabur meninggalkan Jakarta , mereka yang kena cegat di jalan sudah pasti akan bernasib naas , tanpa jaminan keamanan dan situasi yang semakin sulit orang orang yang merasa kian terancam mulai berbondong bondong merapat ke pelabuhan untuk mengungsi ke pulau pulau lain yang sekiranya masih kondusif , dengan bekal seadanya mereka membawa seluruh sanak keluarga dan berharap bisa melanjutkan hidup entah di Kalimantan , Sulawesi atau Papua , tapi perkaranya tak semudah itu karena orang orang di sana semakin lama semakin antipati menerima orang orang pengungsi dari Jawa , itu karena mereka takut kalau daerahnya juga akan kacau jika terlalu banyak orang orang yang berdatangan dari Jawa , bahkan mereka menganggap Indonesia sudah tak ada karena pemerintahan telah lumpuh.
Secara konstitusi nasib Indonesia tidak jelas bagaimana , pemerintahan sudah lumpuh dan tak ada lagi yang mengatur negeri ini , keadaan dibiarkan berlarut larut dimana rakyat semakin lama semakin kebingungan seperti hewan ternak yang lepas dari kandang , dalam situasi seperti ini segelintir pihak yang haus kekuasaan mencoba menggalang kekuatan massa untuk merebut tampuk pemerintahan yang sudah lumpuh , tetapi hal ini justru akan membuat air yang sudah keruh jadi semakin keruh karena bentrokan antar massa mulai terjadi demi perebutan kekuasaan antar berbagai pihak , orang orang yang terkumpul dalam golongan massa berbeda akan saling menghabisi satu sama lain sementara aparat dan tentara yang sudah angkat tangan tak bisa lagi mengendalikan situasi hingga kekacauan terus menerus dibiarkan tanpa ada penyelesaian , tak ada aparat dan tentara berarti sama saja dengan rimba liar dimana orang orang bebas mengacau dan berbuat apa saja semaunya , orang mulai saling membunuh hanya demi bisa makan atau dapat uang , bensin dan sembako sulit didapat hingga orang yang masih waraspun terpaksa harus ikut ikutan menjarah daripada kelaparan , listrik sudah pasti akan mati karena pembangkit listrik tak lagi dapat pasokan bahan bakar , sendi sendi perekonomian juga akan lumpuh dan mata uang rupiah benar benar jatuh nilainya hingga duit sejutapun akan terasa seperti duit cepekan yang mungkin hanya cukup buat membeli rokok eceran , lumpuhnya peekonomian juga akan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan , tak ada lagi yang bekerja karena kantor kantor telah ditutup dan pabrik pabrik tak lagi beroperasi , selain itu ladang persawahan mulai mengering karena cuaca ektrim berkepanjangan yang membuat hasil panen kian menipis hingga menimbulkan kelangkaan pangan , satu satunya cara untuk tetap bisa makan hanyalah dengan ikut ikutan menjarah apa saja yang bisa dimakan , tak cuma toko toko yang dijarah tetapi juga peternakan ayam , kambing dan sapi semuanya tak luput disatroni para penjarah yang kelaparan , sementara prostitusi akan semakin meningkat karena perempuan perempuan yang sudah putus asa merelakan diri ngangkang hanya demi mendapatkan sebungkus mie instan atau sekaleng sarden , jika punya anak perawan maka orang tua akan menjualnya dengan imbalan sekarung beras , situasi semacam ini tak akan jauh beda dengan yang terjadi di Venezuela dimana orang orang miskin harus berupaya melakukan apa saja untuk bisa bertahan dari hari ke hari.
Tak ada lagi yang bisa diharapkan dari negeri yang sudah sekarat mendekati ajal , orang orang bertahan hidup hanya untuk menjalani mimpi buruk berkepanjangan yang entah sampai kapan akan berakhir , tetapi alam punya kehendak untuk mengakhiri negeri sekarat ini dengan caranya sendiri , kemurkaan alam pada akhirnya benar benar akan menghancurkan negeri ini sampai hancur sehancur hancurnya , gempa gempa megathrust mengguncang kota demi kota hingga luluh lantak , sementara gelombang tsunami dari samudera Hindia menggulung daratan Jawa dan Sumatra sampai tersapu habis , di lain hari gunung gunung besar meletus satu persatu dan menghancurkan apa saja yang ada di sekitarnya , sesar sesar darat di Jawa semakin ambles dan mungkin benar benar terjadi apa yang dinubuatkan Jayabaya , pulau Jawa terbelah hingga air laut utara dan selatan saling bercampur menenggelamkan patahan sesar menjadi sebentuk selat "Jowo Tugel !!.. Jowo Tugel !!.. " orang orang yang teringat dengan nubuat kuno itu akan berteriak teriak histeris karena apa yang dinubuatkan ternyata benar benar terjadi di depan mata , peristiwa itu dengan sendirinya akan menamatkan riwayat Indonesia sebagai suatu negara bobrok yang tak terselamatkan lagi , Indonesia sudah selesai dan segala cerita usang yang pernah ada di negeri ini benar benar telah berakhir.
Vigo
Mei 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar